Kemerdekaan Indonesia

Kemerdekaan Indonesia

Tanggal 17 Agustus Hari Kemerdekaan RI


اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى خَلَقَ الْاِنْسَانَ بِكَمَالِ النِعْمَةِ وَ خَلَقَهُ فِى الدُّنْيَا بِأَنْوَاعِ التَكْلِيْفِ لِإِيْجَادِ الْمَصْلَحَةِ الَّتِى هِيَ مَدَارُ هِمَّةِ الْأُمَّةِ اَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى وَأَشْكُرُهُ عَلَى النِعَمِ الَّتِى اَنْزَلَهَا عَلَى سَائِرِ الْاُمَّةِ مِنْهَا وُجُوْدِ الْإِسْتِقْلاَلِيَّةِ الخَالِصَةِ فِى بَلْدَتِنَا اِنْدُوْنِيْسِيَا الْمَرْغُوْبَةِ وَ اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَ اَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى اَلِهِ وَ اَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانِ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. اَمَّا بَعْدُ : فَيَا اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ “وَالْتَكُنْ مِنْكُمْ اُمَّةٌ يَدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَاءْ مُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ”

مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله . . .

Sidang jum’ah yang berbahagia

Marilah kita senantiasa bertaqwa kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa. Bukan hanya taqwa dalam lisan/ucapan saja, melainkan taqwa yang dinyatakan dalam amal perbuatan sehari-hari baik dlaam keadaan sepi maupun dalam keadaan ramai. Ketahuilah dengan senantiasa kita bertaqwa maka harapan besar kelak pada akhirnya kita didalam menghadapi ajal mendapat pertolongan dan hidayat dari Allah sehingga kita mati dalam keadaan Islam.

ايها الحاضرون رحمكم الله . . .

Sidang jum’ah yang berbahagia

Dua hari telah kita lewati, hari yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia yaitu hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 66, selama 66 tahun kita telah merdeka. Tanggal 17 agustus 1945 tepat tanggal itu kita bangsa Indonesia telah dikaruniai oleh Allah suatu rahmat yang besar sekali dikmana sebelum para pahlawan telah berjuang lebihdahulu dengan perjuangan yang panjang dan penuh pengorbanan.

Banyak diantara pejuang-pejuang itu yang gugur sebagai suhada karena didorong oleh rasa kecintaan kepada tanah air, dan didorong pula oleh suatu keyakinan bahwa cinta tanah air adalah sebagian dari iman. Sebagimana dikatakan dalam sebuah ungkapan

حُبُّ الْوَطَنِ مِنَ الْاِيْمَانِ

“cinta tanah air adalah sebagian dari iman”

Sidang shalat jum’ah yang berbahagia.

Sekarang kita telah hidup di alam kemerdekaan dan nasib kita berada ditangan kita sendiri. Kita bias bebas mengatur sesuai dengan sifat dan kepribadian kita sendiri. Oleh sebab itu kita sebagai pewaris kemerdekaan mempunyai tanggung jawab memeliharanya agar semangat api kemerdekaan itu tidak semakin menjadi pudar. Kita isi kemerdekaan ini dengan cita-cita kemerdekaan yaitu mewujudkan negara yang adil dan makmur dalam limpahan rahmat dan ridha Allah SWT.

Untuk mewujudkan negara yang adil dan makmur, maka ada syarat yang harus kita penuhi yaitu kita harus menjadi umat yang bertaqwa, umat yang mau menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar. Insya Allah dengan berbuat seperti itu negara kita akan cepat menuju sasaran cita-citanya, menjadi negara yang aman dan tentram, serta adildan makmur merata keseluruh penjuru nusantara.

Allah berfirman didalam surat al ‘araf : 96

وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرَى اَمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَ الْاَرْضِ

Artinya: Jikalau sekiranya penduduk negri berikman dan bertaqwa, pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.

Sidang jum’ah yang berbahagia.

Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu kaum kepada keadaan yang lebih baik dari sebelumnya, jikalau mereka tidak mau berusaha mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.

Sebagaimana firman Allah dalam surat ar-ra’d ayat 11

اِنَّ اللهَ لاَ يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُ مَا بِأَنْفُسِهِمْ

Artinya;Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.

Hadirin yang berbahagia

Marilah kita tingkatkan terus darma bakti kita dalam mengisi kemerdekaan ini. Kita tempatkan diri kita sesuai dengan kemampuan dan posisi kita masing-masing. Bagi para pelajar dan para santri. Belajarlah dengan tekun dan sungguh-sungguh guna mendapatkan ilmu yang sebanyak-banyaknya, sehingga bermanfaat dunia dan akhirat, bagi seorang pegawai maka bekerja dan mengabdilah dengan penuh rasa tanggung jawab, bagi seorang pemimpin, maka pimpinlah dengan penuh kasih sayang dan niat yang tulus, kita tunjukan diri kita kepada Allah swt bahwa kita adalah bangsa yang bersyukur atas segala nikmatnya terutama nikmat kemerdekaan ini. Janganlah sampai kita berkhianat terhadap negara kita, berkhianat terhadap tugas kita, berkhianat kepada Allah swt. Karena sesunguhnya penghianatan adalah bentuk kekufuran atas segala ni’mat yang telah di berikan oleh Allah sang pemberi rizki

Melalui firmannya Allah mengingatkan kepada kita semua sebagaimana termaktub dalam surat Ibrahim ayat 7

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيْدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِي لَشَدِيْدٌ

Artinya; “dan ingatlah ketika tuhanmu memaklumkan ‘sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti kami akan menambah (ni’mat) kepada kalian. Dan jika kamu mengingkari (ni’matKu) maka sesungguhnya azabku sangat pedih”

Siding shalat jum’at yang berbahagia.

Itulah khotbah singkat yang saya sampaikan, mudah-mudahan kita semua tidak pernah menyerah untuk mewujudkan negara yang adil dan makmur, kita memohon kepada Allah mudah-mudahan selalu melimpahkan anugerah dan ridhanya kepada kita semua. Amin

حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ (٩٩)لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ

Khutbah Ke 2

اَلْحَمْدُلِلّهِ حَمْدًاكَثِيْرًاكَمَااَمَرَ. وَاَشْهَدُاَنْ لاَاِلهَ اِلاَّللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ. اِرْغَامًالِمَنْ جَحَدَبِهِ وَكَفَرَ. وَاَشْهَدُاَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُاْلاِنْسِ وَالْبَشَرِ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِهِ وَصَحْبِهِ مَااتَّصَلَتْ عَيْنٌ بِنَظَرٍ وَاُذُنٌ بِخَبَرٍ اَمَّا بَعْدُ : فَيَااَ يُّهَاالنَّاسُ !! اِتَّقُوااللهَ تَعَالىَ. وَذَرُوالْفَوَاحِشَ مَاظَهَرَوَمَابَطَنْ. وَحَافِظُوْاعَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ. وَاعْلَمُوْااَنَّ اللهَ اَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَفِيْهِ بِنَفْسِهِ. وَثَنَّى بِمَلاَئِكَةِ قُدْسِهِ. فَقَالَ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاًعَلِيْمًا: اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْاصَلُّوْاعَلَيْهِ وَسَلِّمُوْاتَسْلِيْمًا. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. كَمَاصَلَّيْتَ عَلىَ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ اَلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ. فىَ الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌمَجِيْدٌ اَللّهُمَّ اغْفِرْلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَاوَاهِبَ الْعَطِيَّاتِ. اَللّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّاالْغَلاَءَ وَالْوَبَاءَ وَالرِّبَا وَالزِّنَا وَالزَّلاَزِلَ وَالْمِحَنَ. وَسُوْءَالْفِتَنِ مَاظَهَرَمِنْهَا وَمَابَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا هَذَاخَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِبَلاَدِالْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا، وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّابُ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ رَبَّنَااَتِنَافِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Tidak ada komentar