Dampak Negatif Mabuk Cinta
Seorang yang tertimpa kasmaran (mabuk cinta) akan mengalami berbagai mafsadah (kerusakan), baik dalam hal dunia maupun agama. Imam Ibnul Qayyim rahimahulah menyebutkan beberapa mafsadah tersebut dalam kitabnya, Al Jawabul Kaafi. Berikut diantaranya,
Dia akan disibukkan dengan mengingat-ngingat makhluk dan mencintainya dari kesibukan dzikir dan cinta kepada Allah. Kedua dzikir dan cinta ini tidak mungkin menyatu dalam hati seorang karena keduanya akan saling bertarung dan yang akan menguasai adalah yang paling dominan.
Hatinya akan tersiksa karena objek yang dicintainya; karena barangsiapa yang mencintai selain Alah, ia akan tersiksa dengannya. Cinta buta meski terkadang dinikmati oleh pelakunya, namun pada hakekatnya ia merasakan ketersiksaan hati yang paling berat.
Hatinya tertawan dan terhina dalam genggaman orang yang dicintainya. Namun karena ia mabuk cinta, ia tidak merasakan musibah yang menimpanya, seperti anak burung dalam genggaman anak kecil yang mempermainkan burung kecil itu.
Ia disibukkan oleh kekasihnya sehingga lalai terhadap urusan agama dan dunianya. Tidak ada orang yang paling menyia-nyiakan agama dan dunia melebihi orang yang sedang dirundung mabuk cinta. Ia menyia-nyiakan maslahat agamanya karena hatinya lalai untuk beribadah kepada Allah. Kalau pun dia beribadah kepada Allah, dia akan melaksanakannya dengan hati yang lalai dari mengingat Allah, dia beribadah namun hatinya tertuju kepada kekasihnya.
Jika kekuatan setan menguasai seorang, ia akan merusak akal dan memberikan rasa was-was. Bahkan orang yang tertimpa ‘isyq mungkin tidak ada bedanya dengan orang gila. Dia tidak menggunakan akalnya secara layak. Padahal yang paling berharga bagi manusia adalah akal, yang akan membedakan antara dirinya denan binatang. Apa yang membuat gila seorang pria dalam kisah Laila Majnun atau orang yang sepertinya kalau bukan mabuk cinta? Hal ini seperti kata penyair,
قالوا جننت بمن تهوى فقلت لهم … العشق أعظم مما بالمجانين العشق لا يستفيق الدهر صاحبه … وإنما يصرع المجنون في الحين
Mereka bilang, “Kamu tergila-gila dengan orang yang kau cintai?”Aku pun menjawab, “Cinta buta lebih dahsyat daripada orang gila.”
Orang yang terserang cinta buta tidak akan tersadar sepanjang masa
Sementara orang gila akan siuman dari kegilaannya
Penyebab Cinta Buta
Setiap penyakit tentu ada penyebabnya. Orang yang berakal tentu berusaha untuk mencari penyebab penyakit tersebut sebagai upaya pencegahan. Demikian pula penyakit mabuk cinta, tentu ada penyebabnya. Kami sebutkan beberapa penyebab mabuk cinta/cinta buta secara ringkas kepada anda.
Berpaling dari Allah Ketidaktahuan seorang tentang bahaya yang akan muncul karena mabuk cinta. Barangsiapa yang tidak mengetahui bahayanya niscaya akan terjerumus dalam kubangan cinta.
Kekosongan hati. Inilah faktor terbesar yang menyebabkan seorang terjangkit penyakit isyq. Ibnu ‘Uqail pernah mengatakan, “Tidaklah penyakit asmara akan muncul kecuali atas orang yang suka melamun dan menganggur. Jarang sekali orang yang memiliki kesibukan terjangkit penyakit ini, baik kesibukan dalam bentuk memproduksi barang-barang ataupun berniaga. Apalagi seorang yang disibukkan dengan ilmu syar’i ataupun hukum syar’i.”
Media informasi yang merusak.
Taklid buta.
Pamer kecantikan atau tabarruj (bersolek ala jahiliyah)
Mengumbar pandangan mata
Pandangan mata ibarat anak panah yang dilepaskan iblis sebagaimana yang terdapat dalam hadits. Siapa saja yang melepaskan pandangan tanpa kendali, niscaya akan merugi selamanya. Hal yang paling berbahaya bagi hati adalah melepaskan pandangan tanpa kendali.
Sebab hal itu akan mendorong seorang untuk selalu mencarinya dan tidak akan mungkin untuk sabar menahan diri. Oleh karenanya syari’at ini memerintahkan umatnya untuk menundukkan pandangan. Apalagi model-model wanita zaman sekarang mengharuskan para pria untuk menjaga pandangan mereka.
Post a Comment