Larangan Berandai-andai Dan Melupakan Alloh

Larangan Berandai-andai Dan Melupakan Alloh 

عن أسماء بنت عميس الخثعمية رضي الله تعالى عنها

Diriwayatkan dari Asma binti Umais al-Khots-‘amiah radhiyallahu ‘anhu bahwa ia berkata:

قالت سمعت رسول الله صلى الله تعالى عليه وسلم يقول بئس العبد عبد تجبر واعتدى واختال ونسي الكبير المتعال بئس العبد عبد تجبر واعتدى ونسي الجبار الأعلى بئس العبد عبد سها ونسي المقابر والبلى بئس العبد عتا وطغى ونسي المبدأ والمنتهى بئس العبد عبد يختار الدنيا بالدين بئس العبد عبد يحتال الدنيا بالشبهات بئس العبد عبد ذو طمع يقوده إلى النار بئس العبد عبد هوى يضله بئس العبد عبد رغب بذله عن الحق.

الخبر بتمامه

Saya mendengar Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallama bersabda, “Seburuk-buruknya hamba adalah hamba yang sombong, yang berbuat aniaya, dan yang berlagak menonjolkan diri dan ia lupa dari Allah Yang Maha Besar dan Maha Tinggi. Seburuk-buruk hamba adalah hamba yang sombong dan yang berbuat aniaya dan ia lupa dari Allah Yang Maha Perkasa dan Maha Luhur. Seburuk-buruk hamba adalah hamba yang lalai dan lupa dengan kuburan dan busuknya jasad. Seburuk-buruk hamba adalah hamba yang bertindak sewenang-wenang melewati batas dan ia lupa dengan permulaan dan akhir. Seburuk- buruk hamba adalah hamba yang memilih dunia dengan cara (perantara) mengatas namakan agama. Seburuk-buruk hamba adalah hamba yang memanipulasi dunia dengan hal-hal syubhat. Seburuk-buruk hamba adalah hamba yang memilki sifat tamak (rakus) yang dapat menuntunnya ke neraka. Seburuk-buruk hamba adalah hamba yang diperbudak oleh hawa nafsu yang menyesatkannya. Seburuk-buruk hamba adalah hamba yang diperbudak oleh kesenangan yang dapat menghinakannya dan jauh dari kebenaran.”

(حكي) أن عمر بن عبد العزيز فى وقت خلا فته ارسل الصحابة إلى الروم لأجل الغزاة فانهزمت الصحابة وأسر عشرون نفرا من الصحابة وأمر قيصر الروم لو أحد منهم أن يدخل فى دينه ويعبد الصنم وقال

Diceritakan bahwa Umar bin Abdul Aziz, pada masa kekholifahannya, mengutus para sahabat ke tanah Roma untuk berperang. Kemudian mereka kalah dan 20 kelompok dari mereka ditawan. Kaisar Roma memerintahkan seorang sahabat dari mereka masuk ke agamanya dan menyembah berhala. Kaisar berkata;

إن دخلت فى ديني وسجدت للصنم أجعلك أميرا فى بلدة عظيمة وأعطيك العلم والخلع والكؤس والبوق وإن لم تدخل فى دينى أقتلك وأضرب عنقك

“Apabila kamu masuk ke dalam agamaku dan bersujud pada berhala maka aku akan menjadikanmu pemimpin di kota besar dan aku akan memberimu bendera pemerintahan, harta, gelas emas, dan terompet (wewenang). Tetapi apabila kamu tidak masuk ke dalam agamaku maka aku akan membunuhmu dan memenggal kepalamu.”

فقال لاأبيع الدين بالدنيا

Sahabat itu menjawab, “Aku tidak akan menjual agamaku dengan harga dunia.”

فأمر بقتله فقتل فى الميدان وضرب عنقه بالسيف فدار رأسه فى الميدان ثلا ث مرات وكان يقرأ هذه الآية “ياأيتها النفس المطمئنة ارجعى إلى ربك راضية مرضية فادخلي فى عبادي وادخلي جنتي”

Kemudian Kaisar memberi perintah untuk membunuh sahabat itu. Ia dibunuh di lapangan. Ia dipenggal kepalanya. Sesaat setelah kepalanya terputus, kepalanya itu menggelinding memutari lapangan sebanyak tiga kali. Kepala yang terpenggal itu membaca ayat ini:Hai jiwa yang tenang (27) Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhoi-Nya (28) Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba- Ku (29) dan masuklah ke dalam surga (30)

فغضب قيصر وأخذ الثاني

Melihat kejadian itu, Kaisar menjadi marah besar dan memerintahkan prajurit untuk mendatangkan sahabat yang kedua.

وقال ادخل فى دينى أجعلك أميرا فى مصر كذا وإلا أقطع عنقك كما قطعت عنق صاحبك

“Masuklah ke dalam agamaku! Aku akan menjadikanmu seorang kepala di kota ini. Jika kamu tidak mau maka aku akan memenggal kepalamu sebagaimana aku telah memenggal kepala temanmu” kata Kaisar.

فقال لا أبيع الدين بالدنيا فإن كان لك ولاية قطع عنقى فليس لك ولاية قطع الإيمان

Sahabat kedua menjawab, “Aku tidak menjual agamaku dengan harga dunia. Jika anda memiliki kuasa memenggal kepalaku maka sesungguhnya anda tidak punya kuasa memotong keimananku.”

فأمر بقطع رأسه فقطع ودار كرأس صاحبه.ثلاث مرات وكان يقرأ الرأس “فهو فى عيشة راضية في جنة عالية قطوفها دانية”

Kemudian Kaisar memberi perintah untuk memenggal kepala sahabat kedua itu. Setelah kepalanya terpenggal, kepala itu menggelinding tiga kali memutari lapangan, seperti kepala temannya, dan membaca ayat:

وسكت فوقع عند رأس الأول فغضب قيصر غضبا شديدا وأمر أن يؤخذ الثالث

Kemudian kepalanya berhenti di dekat kepala temannya yang pertama. Kaisar tambah sangat marah dan memerintahkan prajurit untuk mendatangkan sahabat yang ketiga.

وقال ماتقول أنت هل تدخل فى ديني وأجعلك أميرا

Kaisar berkata, “Apa yang akan kamu katakan? Apakah kamu akan masuk ke dalam agamaku? Kalau mau, aku akan menjadikanmu pemimpin.”

فأدركته الشقاوة وقال دخلت فى دينك واخترت الدنيا على الآخرة فقال قيصر لوزيره اكتب له مثالا واعطه خلعا وكؤسا وعلما

Naasnya, sahabat ketiga ini terbujuk dan berkata, “Aku masuk ke dalam agamamu dan memilih dunia daripada akhirat.” Kemudian Kaisar berkata kepada patihnya, “Tulislah ia dalam daftar! Beri ia harta, gelas emas, dan bendera pemerintahan.”

فقال وزيره ياملك كيف أعطيه بغير تجربة فقال الوزير قل له إن كنت صادقا فى كلامك فاقتل رجلا من أصحابك وتصدق كلامك

Patih itu berkata, “Wahai Kaisar! Bagaimana kita bisa memberinya kalau belum kita tes apakah dia itu serius atau tidak. Wahai Kaisar! Katakan kepadanya, ‘Kalau kamu benar-benar serius dengan pernyataanmu maka bunuhlah salah satu temanmu! Jika kamu melakukannya maka kami akan percaya dengan pernyataanmu.’”

فأخذ الملعون المخذول واحدا من أصحابه فقتله فأمر الملك الوزير أن يكتب المثال

Kemudian sahabat ketiga yang terlaknati itu membawa salah satu temannya. Ia membunuh temannya. Melihat kejadian itu, Kaisar memerintahkan patihnya untuk menulisnya dalam daftar. Kemudian patih itu berkata kepada Kaisar:

فقال الوزير للملك هذا ليس من العقل والفطنة أن تصدق كلامه وما رعى حق أخيه الذى ولد معه ونشأ فكيف يرعى حقنا

“Ini tidak masuk akal dan bukan keputusan yang bijaksana untuk mempercayai pernyataannya (sahabat ketiga itu). Ia saja tidak bisa menjaga hak temannya sendiri yang lahir dan tumbuh besar bersamanya. Lantas apakah ia nanti bisa menjaga hak kita?”

فأمر بقتله فقتلوه وقطعوا رأسه ودار فى الميدان ثلاث مرات وكان يقرأ الراس “فمن حق عليه كلمة العذاب أفأنت تنقذ من فى النار ”

Akhirnya, Kaisar memerintahkan prajurit untuk membunuhnya dan memenggal kepalanya. Setelah dipenggal, kepala sahabat ketiga itu menggelinding memutari lapangan tiga kali dan membaca ayat: Apakah (kamu hendak merubah nasib) orang-orang yang telah pasti ketentuan azab atasnya? Apakah kamu akan menyelamatkan orang yang berada dalam api neraka? (Az- Zumar: 19)

وسكن فى طرف الميدان وماحضر عند الرأسين فصار إلى غذاب الله تعا لى ونعوذ بالله.

Kemudian kepala sahabat ketiga ini berhenti di tepi lapangan dan tidak berdekatan dengan kedua kepala sahabat pertama dan kedua. Ia akan kembali pada siksa Allah. Na’udzubillah.

Tidak ada komentar