Mengapa Dosa itu Membuat Hati Berkarat

Mengapa Dosa itu Membuat Hati Berkarat

Mengapa Dosa itu Membuat Hati Berkarat?

Al-Qur’an dalam berbagai suratnya sering membicarakan efek negatif dari dosa terhadap hati manusia. Bagaimana dosa-dosa itu dapat mengotori dan menggelapkan hati.

Berbagai ayat menyebutkan bagaimana dosa mampu membuat hati menjadi buta dan terkunci dari cahaya kebenaran. Seperti dalam firman-Nya,

خَتَمَ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ وَعَلَى سَمْعِهِمْ وَعَلَى أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيم
“Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.” (QS.al-Baqarah:7)

Dan dalam ayat lain Allah berfirman,

فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَٰكِنْ تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ
“Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.” (QS.al-Hajj:46)

Efek terburuk dari seringnya mengulangi dosa adalah gelapnya hati, hilangnya cahaya ilmu dan matinya kemampuan manusia untuk membedakan antara kebenaran dan kebatilan.

Dosa yang dikerjakan oleh anggota tubuh secara otomatis mengalir ke hati dan membuatnya gelap dan membusuk. Dan efek yang paling mengerikan adalah ketika seseorang tak mampu lagi mengenali jalan yang harus ia tempuh. Sehingga ia terjerumus dalam kesesatan dan kemerosotan.

Pada akhirnya dia membuang kunci kebahagiaannya dengan tangannya sendiri. Dan tidak menemukan apapun kecuali penyesalan dan kerugian.

Rasulullah saw bersabda,

كَثْرَةُ الذُّنُوْبِ مُفْسِدَةٌ لِلْقَلْبِ
“Banyaknya dosa akan merusak hati.”

Dalam Hadist yang lain, beliau bersabda :

“Sesungguhnya seorang hamba apabila melakukan sebuah dosa, maka hatinya ternodai dengan satu noda hitam. Jika dia bertaubat dan beristighfar maka hatinya kembali seperti baru. Dan jika ia mengulang dosa maka noda itu bertambah hingga hatinya penuh. Itulah (roin) yang disebutkan oleh Allah dalam firman-Nya,

كَلَّا ۖ بَلْ ۜ رَانَ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.” (QS.al-Muthaffifin:14)

Dari sini dapat kita simpulkan bahwa perbuatan manusia sangat mempengaruhi kondisi Ruhani dan kejiwaan mereka. Secara bertahap dosa-dosa itu juga akan mempengaruhi cara berpikir manusia. Yang paling ditakutkan adalah dosa yang dilakukan terus menerus membuat hati manusia semakin gelap dan gelap. Hingga suatu saat dia akan melihat keburukannya sebagai kebaikan. Dan ini adalah kondisi terburuk sehingga sangat sulit baginya untuk kembali. Bagaimana ia akan kembali sementara ia menganggap keburukannya sebagai kebaikan?

Hanya Kuasa Allah yang mampu menyadarkan dan mengembalikan mereka. Semoga Allah menjaga hati kita dari kotoran dosa dan gelapnya maksiat.⁠⁠⁠⁠

Tidak ada komentar