Orang Tua Juga Mengangkat Derajat Anaknya Di Akhirat

Orang Tua Juga Mengangkat Derajat Anaknya Di Akhirat 

Selama ini kita mengetahui bahwa anak bisa mengangkat derajat orang tua kelak di akhirat. Orang tuapun bisa juga mengangkat derajat anaknya di akhirat kelak.

Dari said bin Jubair dari Ibnu ‘Abbas berkata,

إن الله ليرفع ذرية المؤمن إليه في درجته و إن كانوا دونه في العمل ، لتقر بهم عينه ، ثم قرأ *( و الذين آمنوا و اتبعتهم ذريتهم بإيمان ) الآية ، ثم قال : و ما نقصنا الآباء بما أعطينا البنين “

Allah mengangkat derajat anak cucu seorang mukmin setara dengannya, meskipun amal perbuatan anak cucunya di bawahnya, agar kedua orangtuanya tenang dan bahagia. Kemudian beliau membaca firman Allah yang artinya, “Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan.” ( Ath Thuur : 21) kemudian beliau berkata: dan kami tidak mengurangi dari bapak-bapak mereka apa yang kami berikan kepada anak mereka.”[1]

Syaikh Al-Albani rahimahullahu berkata,

قلت : و لا شك في ذلك ، و لكن من الممكن أن يقال : إن الموقوف في حكم المرفوع ، لأنه لا يقال بمجرد الرأي ، بل هو ظاهر الآية المذكورة …فهو صحيح الإسناد

“Tidak diragukan lagi mengenai hal tersebut, akan tetapi mungkin bisa dikatakan hadits ini mauquf [perkataan sahabat] sengan status hukum marfu’ [Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam]. Karena tidak dikatakan semata-mata ra’yu [pendapat Ibnu Abbas], bahkan ini adalah dhazir ayat yang disebutkan… dan sanadnya shahih.”[2]

Dalam Tafsir Jalalain dijelaskan,

{ألحقنا بهم ذرياتهم} المذكورين في الجنة فيكونون في درجتهم وإن لم يعملوا تكرمة للآباء باجتماع الأولاد إليهم

“Maksud dari “Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka” yaitu, anak-cucu mereka kelak di surga, sehingga jadilah anak-cucu mereka sama derajatnya dengan mereka walaupun anak-cucu mereka tidak beramal seperti mereka, sebagai penghormatan terhadap bapak-bapak mereka agar bisa berkumpul dengan anak-cucu mereka [di surga kelak].”[3]

Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’diy rahimahullahu berkata,

فهؤلاء المذكورون، يلحقهم الله بمنازل آبائهم في الجنة وإن لم يبلغوها، جزاء لآبائهم، وزيادة في ثوابهم، ومع ذلك، لا ينقص الله الآباء من أعمالهم شيئا

Mereka yang disebut ini [anak-keturunan], maka Allah akan mengikutsertakan mereka dalam kedudukan orang tua/kakek-buyut mereka di surga walaupun mereka sebenarnya tidak mencapainya [kedudukan anak lebih rendah dari orang tua –pent], sebagai balasan bagi orang tua mereka dan tambahan bagi pahala mereka. akan tetapi dengan hal ini, Allah tidak mengurangi pahala orang tua mereka sedikitpun.”[4]

Berkata Ibnu Katsir rahimahullahu,

هذا فضله تعالى على الأبناء ببركة عمل الآباء، وأما فضله على الآباء ببركة دعاء الأبناء

“Ini adalah keutamaan dari Allah Ta’ala kepada anak-keturunan karena berkah dari amal apak-bapak mereka, adapun keutamaan dari Allah kepada bapak-bapak mereka adalah kerena berkah doa anak-anak mereka.”[5]

Disempurnakan di Lombok, pulau seribu masjid

13 Rajab 1433 H, Bertepatan  3 Juni 2012

Penyusun: Raehanul Bahraen


[1] As-Silsilah Ash-Shahihah no.2490 5/495, Al-Maktabah As-Syamilah)

[2] idem

[3] Tafsir Jalalain hal. 535, Darus Salam, Riyadh, cet.II, 1422 H

[4] Taisir Karimir rahmah hal  780, Dar Ibnu Hazm, Beirut, cet.I, 1424 H

[5] Tafsir Ibnu Katsir 7/433, Darut Thayyibah, cet.II, 1420 H, Syamilah.

Tidak ada komentar