Hakikat Pemberian dari Makhluk


Hakikat Pemberian dari Makhluk


العَطَاء مِنَ الخَلقِ حِرْماَنٌ والمنْعُ من اللهِ اِحْسانٌ

"Pemberian dari makhluk itu suatu kerugian(penghalang), dan
penolakan dari Allah itu suatu pemberian kebaikan dan karunia".

  1. Syarah
  2. Hikmah ini merupakan ucapan ahli tauhid yang sebenarnya. Orang yang benar-benar bertauhid menganggap bahawa sekiranya mereka menerima pemberian makhluk sedangkan hatinya tidak melihat bahawa pemberian itu sebenarnya dari Allah, maka dia menerima pemberian itu suatu kerugian.

    Sedangkan penolakan Allah atas permintaanmu itu hakikatnya suatu pemberian dan anugerah dari Allah, karena Allah menempatkan kamu dipintu Rahmat-Nya dan menyelamatkan kamu dari terhalang dengan-Nya. Ali bin Abi Tholib berkata: Jangan merasa adanya yang memberinikmat kepadamu selain Allah, Dan anggaplah segala nikmat yang kamu terima dari selain Allah sebagai kerugian. (yakni: diantara engkau dengan Allah tidak ada perantara, maka semua nikmat yang kamu terima
    semata-mata dari Allah, dan bila terjadi engkau merasa menerima nikmat dari sesama manusia, maka itu sebagai kerugian bagimu.)

    Seorang Hakim berkata: Menanggung budi kebaikan dari manusia itu lebih berat dari pada sabar karena kekurangan(ketiadaan). Pemberian dari Makhluk itu, pada umumnya menyebabkan terhijab dari Allah, sehingga tidak ingat pada Allah. dan merasa berhutang budi kepada sesame manusia, dan inilah letak kerugian moril. sebaliknya penolakan dari Allah yang menyebabkan kita ingat Allah itu, berarti suatu karunia nikmat yang besar dari Allah.

Tidak ada komentar