Memahami Rahasia Pemberian dan Penolakan Allah
103. “Apabila Allah memberi karunia kepadamu, maka Ia akan menunjukkan kepadamu karunia belas kasihNya, dan apabila Allah menolak pemberianNya atasmu, maka Ia akan menunjukkan kepadamu kekuasaanNya, maka Ia dalam semua itu memperkenalkan diri kepadamu, dan mehadapkan kepadamu dengan kehalusan pemberian pemeliharaanNya kepadamu”.
- Syarah
- Syarah
Kuwajiban bagi tiap hamba harus mengenal Tuhannya, dengan segala sifat-sifat kebesaranNya. Maka siapa yang tidak mau mengenal dengan sifat Mu’thi Wahhab (pemberi) maka ia harus mau mengenal dengan sifat
Mani’(menolak) Muntaqim(membalas) Qohhar(memaksa). Tetapi apabila telah mengenal hikmah Rahmat Allah, maka terasa bahwa semua itu semata-mata karunia dari Allah kepada hambaNya.
Sufyan as-tsaury bertemu dengan Abu Habib Al-badry, dan member salam, Abu Habib bertanya: Engkaukah Sufyan astsaury yang terkenal itu? Jawabnya: benar, semoga Allah memberkahi apa yang dikatakan orang-orang itu. Lalu Abu Habib berkata: Hai Sufyan, tidak ada suatu kebaikan melainkan berasal dari Tuhan. Jawab Sufyan, Benar. Ditanya lagi: mengapa kamu tidak suka bertemu pada siapa yang tidak ada kebaikan Kecuali padaNya. Hai Sufyan: Penolakan Allah kepadamu itu berarti pemberian karuniaNya padamu, sebab ia tidak menolak karena bakhil atau tidak ada, hanya dia menolak permintaanmu karena kasihnya kepadamu. Hai Sufyan, Sesungguhnya aku masih suka duduk dengan engkau tetapi bersamamu itu ada kesibukan, kemudian Abu habib menuju kekambingnya dan membiarkan Sufyan Astsaury.
104. “Sesungguhnya sebab terasa pedihnya penolakan Allah kepadamu itu, karena engkau tidak mengerti hikmah rahmat Allah dalam penolakan (tidak memberikan keinginan/harapanmu)itu”.
Sebagian dari tanda memahami penolakan (tidak mengabulkan do’a) dari Allah yaitu:
1. Kita bisa memahami Bahwasannya Allah menghendaki kita menghadap kepadaNya, selalu bergantung kepadaNya, dan tanda dikasihi Allah, karena apabila Allah mencintai hambanya maka hamba itu akan di jaga dari kesenangan dunia.
2. Kita bisa memahami Bahwasannya Allah akan menapakkan kita kejalan orang-orang yang dekat dengan Allah. Seperti kata Syeih al-Fudhail dalam munajatnya : Ya Tuhanku, Engkau memberi lapar padaku dan keluargaku, dan Engkau tidak memberi pakean pada ku dan keluargaku, yang itu semua biasanya diperuntukkan orang-orang pilihan, lalu kenapa aku bisa mendapatkan kedudukan yang seperti itu?.
3. Kita bisa memahami Bahwasannya dunia itu rusak, hina dan akan musnah, dan kita merasa senang dengan simpana untuk kita besok di akhirat.
Dengan memahami itu semua akan membuka hati kita. Dan apabila hati kita telah terbuka maka kita bisa memahami bahwa penolakan dari Allah itu lebih menyenangkan. Jadi Allah tidak memberi itulah Hakikatnya pemberian Allah.
Tiada sempurna Iman dan keyakinan seseorang kepada Allah sebelum ia memiliki dua sifat:
1. Percaya penuh kepada Allah, yakni bersandar dan berharap hanya kepada Allah.
2. Bersyukur kepada Allah karena dihindarkan dari padanya apa yang di ujikan pada orang lain yaitu berupa kekayaan dunia.
Juga tidak sempurna iman keyakinan hamba sebelum ia mengerti bahwa pemberian Allah sesuatu yang manfaat. Dan penolakan Allah itu karena madhorot/bahaya.
Post a Comment