Nur, Bashiroh dan Hati
Nur, Bashiroh dan Hati
65. "Nur [cahaya] iman dan nur keyakinan itu sebagai kendaraan yang mengantarkan hati manusia dan asror (rahasia) ke hadirat Allah."
- Syarah
- Syarah
- Syarah
Nur Ilahyyah yang diberikan Allah kepada hambanya itu biasanya hasil sebab dzikir dan latihan-latihan. Nur itu yang menjadi kendaraan hati dan sir yang menyampaikan pada tujuannya yaitu masuk dan taqorrub kehadirat Allah swt. Nur ini juga disebut Nur warid.
66. "Nur [cahaya] tauhid itu sebagai pasukan [tentara] yang membantu hati, sebagaimana gelapnya syirik itu sebagai pasukan [tentara] yang membantu hawa nafsu. Maka apabila Allah menolong hamba-Nya, maka dibantunya dengan pasukan [tentara] nur Ilahi dan dihentikan bantuan kegelapan dan kepalsuan."
Nur [cahaya] terang yang berupa tauhid, iman dan keyakinan itu sebagai pasukan [tentara] pembela dan pembantu hati, sebaliknya kegelapan syirik dan keraguan itu sebagai pasukan [tentara] pembantu hawa nafsu. Sesungguhnya Nurut-tauhid dan gelapnya syirik keduanya akan selalu berperang, Apabila Allah menolong hambanya maka Allah akan melenyapkan kegelapan syirik dan mengganti dengan nur tauhid.seperti contoh,ketika hatimu ingin mengerjakan kebaikan sedangkan nafsumu mengajak pada perkara sebaliknya, maka keduanya akan berperang untuk saling mengalahkan. ketika seperti itu bagi hamba tidak ada jalan lain kecuali meminta pertolongan dan berserah diri kepada Allah. Dan disinilah terlihat jelas pengertian:
"Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya."
"Dan barangsiapa yang disesatkan oleh Allah, maka tidak ada yang dapat menunjukinya."
"Barangsiapa yang diberi petunjuk [hidayat] oleh Allah, maka ialah yang mendapat petunjuk [hidayat], dan barangsiapa yang disesatkan oleh Allah, maka tidak akan engkau mendapatkan pelindung atau pemimpin untuknya."
67. "Nur yang diberikan Allah didalam hati itu bisa membuka arti sesuatu yang samar/rahasia. dan Bashiroh [mata hati] bisa menentukan hukum sesuatu sesuai apa yang dilihatnya, sedangkan hati yang melaksanakan atau meninggalkan sesuatu sesuai apa yang telah dilihat oleh bashiroh”
Nur Ilahi itu bisa membuka perkara yang samar dan rahasia seperti baiknya taat dan hinanya maksiat, rahasianya qodar dan lain-lain. dan bashiroh itu juga mempunyai hukum yakni bisa melihat seperti hal tersebut. lalu kedua kasyaf itu terkadang kurang sempurna, sehingga hamba yang dikaruniai kasyaf tersebut tidak boleh mengerjakan dan menceritakan hal-hal tersebut sebelum meminta fatwa pada hatinya.
Post a Comment