Jawaban Anggota Tubuh
Jawaban Anggota Tubuh
وفى الخبر اذا أراد الله تعالى قبض روح العبد يجئ ملك الموت من قبل الفم ليقبض روحه منه فيخرج الذكر من فمه فيقول لا سبيل لك من هذا الجهة، فطالما أجرى لسانه فى ذكر ربي، فيرجع ملك الموت إلى الله تعالى، فيقول يارب عبدك قال كذا وكذا فيقول الله تعالى اقبض من جهة أخرى فيجئ من قبل اليد فتخرج الصدقة فتقول لا سبيل لك إليه فإنه تصدق بي كثيرا ومسح بي رأس اليتيم وكتب بالقلم وضرب بالسيف أعناق الكفار،
Di dalam khobar (dijelaskan), ketika Allah Yang Maha Luhur menghendaki untuk mencabur ruh seorang hamba (mukmin), maka datanglah Malaikat Maut dari arah mulutnya untuk mencabut ruh darinya. Lalu, keluarlah "dzikir" (yang biasa diucapkan ketika hidupnya) dari mulutnya lalu mengatakan, "Tiada jalan bagimu dari arah ini, telah lama sekali lisan hamba ini digunakan untuk berdzikir kepada Tuhannya".
Malaikat Maut pun kembali kepada Allah Yang Maha Luhur, lalu mengatakan, "Wahai Tuhanku, hamba-Mu mengatakan ini dan ini". Lalu Allah Yang Maha Luhur menjawab, "Cabutlah dari arah lainnya !".
Malaikat Maut pun datang dari arah tangan, keluarlah "shodaqoh" (yang biasa dilakukan ketika hidupnya) lalu mengatakan, "Tiada jalan bagimu pada tangan ini, sesungguhnya hamba ini menggunakanku untuk banyak bersedekah, mengusap kepala anak yatim (karena sayang), menulis dengan pena, dan menebas leher orang-orang kafir dengan pedang".
Malaikat Maut pun kembali kepada Allah Yang Maha Luhur, lalu mengatakan, "Wahai Tuhanku, hamba-Mu mengatakan ini dan ini". Lalu Allah Yang Maha Luhur menjawab, "Cabutlah dari arah lainnya !".
Malaikat Maut pun datang dari arah tangan, keluarlah "shodaqoh" (yang biasa dilakukan ketika hidupnya) lalu mengatakan, "Tiada jalan bagimu pada tangan ini, sesungguhnya hamba ini menggunakanku untuk banyak bersedekah, mengusap kepala anak yatim (karena sayang), menulis dengan pena, dan menebas leher orang-orang kafir dengan pedang".
ثم يجئ إلى الرجل فتقول لا سبيل لك من قبلي فإنه مشى بي إلى الجماعة والأعياد ومجالس العلم والتعليم ثم يجئ إلى الأذن فتقول لا سبيل لك من جهتي فإنه سمع بى القرآن والأذان والذكر فيجئ إلى العينين فتقولان لا سبيل لك من قبلنا فإنه نظر بنا إلى المصاحف ووجوه العلماء والوالدين والصالحاء فينصرف ملك الموت إلى الله تعالى فيقول يا رب إن عبدك يقول كذا وكذا فيقول الله تعالى يا ملك الموت علق اسمى على كفك وأظهره لروح عبدي حتى يراه فيخرج فيكتب اسم الله على كفه فيراه روح العبد فتجيبه فيخرج روح العبد ببركة اسمه فتنصرف عنه مرارة النزع أفلا ينصرف عنه العذاب الفظيع وإذا كتب على صدورهم اسم الله تعال لقوله تعالى أفمن شرح الله صدره للإسلام فهو على نور من ربه أفلا ينصرف عنهم العذاب وأهوال القيامة.
Kemudian, Malaikat Maut datang ke arah kaki, lalu kaki itu mengatakan, "Tiada jalan bagimu dari arahku, sesungguhnya hamba ini menggunakanku untuk berjalan menuju sholat jama'ah, menjenguk orang sakit, majlis ilmu, dan belajar".
Malaikat Maut pun datang ke arah telinga, "Tiada jalan bagimu dari arahku, sesungguhnya hamba ini menggunakanku untuk mendengar Al-Qur'an, adzan. dan dzikir".
Malaikat Maut pun datang ke arah ke dua mata, lalu kedua mata itu mengatakan, "Tiada jalan bagimu dari arah kami, sesungguhnya hamba ini menggunakan kami untuk melihat mushaf (Al-Qur'an), wajah ulama', wajah kedua orangtua, dan wajah orang-orang sholeh",
Malaikat Maut pun sowan kepada Allah Yang Maha Luhur, lalu berkata, "Wahai Tuhanku, sesungguhnya hamba-Mu mengatakan ini dan ini". Allah Yang Maha Luhur pun menjawab, "Wahai Malaikat Maut, gantungkanlah (tulislah) nama-Ku pada telapak tangan-Mu dan perlihatkan kepada ruh hamba-Ku sehingga dia mengetahuinya!".
Malaikat Maut pun keluar lalu menulis nama Allah pada telapak tangannya. Dia pun memperlihatkannya kepada ruh hamba itu, lalu ruh hamba itu menerimanya. Lalu keluarlah ruh hamba itu karena berkah nama Allah, maka hilanglah darinya pahitnya waktu naza' (waktu terlepasnya ruh dari tubuh).
Tidakkah akan hilang pula darinya siksaan yang sangat menyakitnya ketika tertulis di hati orang-orang mukmin nama Allah Yang Maha Luhur, sesuai dengan Firman-Nya yang Maha Luhur :
Malaikat Maut pun datang ke arah telinga, "Tiada jalan bagimu dari arahku, sesungguhnya hamba ini menggunakanku untuk mendengar Al-Qur'an, adzan. dan dzikir".
Malaikat Maut pun datang ke arah ke dua mata, lalu kedua mata itu mengatakan, "Tiada jalan bagimu dari arah kami, sesungguhnya hamba ini menggunakan kami untuk melihat mushaf (Al-Qur'an), wajah ulama', wajah kedua orangtua, dan wajah orang-orang sholeh",
Malaikat Maut pun sowan kepada Allah Yang Maha Luhur, lalu berkata, "Wahai Tuhanku, sesungguhnya hamba-Mu mengatakan ini dan ini". Allah Yang Maha Luhur pun menjawab, "Wahai Malaikat Maut, gantungkanlah (tulislah) nama-Ku pada telapak tangan-Mu dan perlihatkan kepada ruh hamba-Ku sehingga dia mengetahuinya!".
Malaikat Maut pun keluar lalu menulis nama Allah pada telapak tangannya. Dia pun memperlihatkannya kepada ruh hamba itu, lalu ruh hamba itu menerimanya. Lalu keluarlah ruh hamba itu karena berkah nama Allah, maka hilanglah darinya pahitnya waktu naza' (waktu terlepasnya ruh dari tubuh).
Tidakkah akan hilang pula darinya siksaan yang sangat menyakitnya ketika tertulis di hati orang-orang mukmin nama Allah Yang Maha Luhur, sesuai dengan Firman-Nya yang Maha Luhur :
أَفَمَنْ شَرَحَ اللّٰهُ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ فَهُوَ عَلٰى نُورٍ مِنْ رَبِّهِ
"Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)?" (Az-Zumar: 22).
Tidakkah akan hilang dari orang-orang mukmin siksa dan kesulitan-kesulitan di hari kiamat (jika memang hatinya terukir nama Allah SWT, tentu saja akan hilang).
Tidakkah akan hilang dari orang-orang mukmin siksa dan kesulitan-kesulitan di hari kiamat (jika memang hatinya terukir nama Allah SWT, tentu saja akan hilang).
وفى الخبر خمسة أشياء سم قاتل وخمسة أخرى ترياقها فالدنيا سم قاتل والزهد ترياقها والمال سم قاتل والزكاة ترياقه والكلام سم قاتل وذكرالله ترياقه والعمر كله سم قاتل والطاعة ترياقه وجميع السنة سم قاتل وترياقها شهر رمضان، وفى الخبر إذا وقع العبد فى النزع ينادى مناد من قبل الرحمن دعه حتى يستريح ساعة وإذا بلغ الروح الصدر قال دعوه حتى يستريح ساعة وكذلك هذا بلغ الركبتين والسرة،
Dalam khobar lain (dijelaskan), ada lima perkara yang merupakan bisa mematikan dan lima perkara lainnya adalah obatnya. yaitu dunia adalah bisa yang mematikan dan zuhud adalah obatnya, harta adalah bisa yang mematikan dan zakat adalah obatnya, perkataan adalah obat yang mematikan dan dzikir kepada Allah adalah obatnya, seluruh umur adalah bisa yang mematikan dan taat kepada Allah adalah obatnya, dan semua bulan adalah bisa yang mematikan dan obatnya adalah Bulan Ramadhan.
Dalam khobar lain (dijelaskan), ketika seorang hamba jatuh pada waktu naza' (waktu terlepasnya ruh dari tubuh) maka akan menyeru orang yang menyeru dari arah Tuhan Yang Maha Pengasih, "Tinggallah dia sehingga dia bisa istirahat sesaat".
Ketika ruh telah sampai pada dada, maka orang yang menyeru itu berkata, "Tinggallah dia sehingga dia bisa istirahat sesaat". Begitu juga ketika ruh telah sampai pada kedua lutut dan pusar (orang yang menyeru mengatakan hal yang sama).
Dalam khobar lain (dijelaskan), ketika seorang hamba jatuh pada waktu naza' (waktu terlepasnya ruh dari tubuh) maka akan menyeru orang yang menyeru dari arah Tuhan Yang Maha Pengasih, "Tinggallah dia sehingga dia bisa istirahat sesaat".
Ketika ruh telah sampai pada dada, maka orang yang menyeru itu berkata, "Tinggallah dia sehingga dia bisa istirahat sesaat". Begitu juga ketika ruh telah sampai pada kedua lutut dan pusar (orang yang menyeru mengatakan hal yang sama).
وإذا بلغ الحلقوم جاء نداء دعه حتى يودع الأعضاء بعضها بعضا فتودع العين العين فتقول فى الوداع السلام عليكم إلى يوم القيامة وكذلك الأذنان واليدان والرجلان وتودع الروح النفس فنعوذ بالله من وداع الإيمان للسان ونعوذ بالله من وداع المعرفة والإيمان لللجنان فتبقى اليدان بلا حركة والعينان بلا نظر واللأذنان بلا سمع والبدن بلا روح ولوبقى اللسان بلا إيمان والقلب بلا معرفة فكيف يكون حال العبد فى اللحد لا يرى أحدا الا أباولا أما ولا أولادا ولا إخوانا ولا فراشا ولا حجابا فلو لم يرربا كريما فقد خسر انا غظيما وقال الإمام أبوحنيفة أكثر ما يسلب الايمان من العبد وقت النزع حفظنا الله واياكم من سلب الايمان.
Dan ketika ruh telah sampai pada tenggorokan, datanglah seruan, "Tinggallah dia sehinga anggota tubuh sebagian berpamitan dengan sebagian lainnya".
Lalu, mata satu berpamitan kepada mata lainnya, ia mengatakan, :
Lalu, mata satu berpamitan kepada mata lainnya, ia mengatakan, :
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ اِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
"Semoga kesejahteraan tetap terlimpahkan kepadamu sampai hari kiamat".
Begitu pula halnya dengan kedua telinga, kedua tangan, kedua kaki, dan ruh pun ikut berpamitan kepada tubuh. Maka kami memohon perlindungan kepada Allah agar terhindar dari berpamitannya iman kepada lisan, dan kami memohon perlindungan kepada Allah agar terhindar dari berpamitannya makrifat (kepada Allah) dan iman kepada hati.
Lalu, tinggallah kedua tangan tak mampu bergerak, kedua kaki tanpa mampu bergerak, kedua mata tanpa mampu melihat, kedua telinga tanpa mampu mendengar, dan tubuh tanpa ruh. Dan jika saja lisan tertinggal tanpa iman dan hati tanpa makrifat (kepada Allah), maka bagaimana keadaa seorang hamba di dalam liang lahat.
Hamba itu tidak dapat melihat seorangpun, tidak bapak, tidak ibu, tidak anak-anak, tidak saudara-saudara, tidak teman-teman, tidak kuda (kendaraan), dan tidak hijab. Lalu jika dia tidak mengetahui Tuhan Yang Maha Mulia, maka dia merugi dalam kerugian yang besar.
Imam Abu Hanifah berkata, "Waktu yang paling banyak merampas iman dari seorang hamba adalah waktu naza' (waktu terlepasnya ruh dari tubuh)". Semoga Allah menjaga kita dan kamu semua dari terampasnya iman".
Begitu pula halnya dengan kedua telinga, kedua tangan, kedua kaki, dan ruh pun ikut berpamitan kepada tubuh. Maka kami memohon perlindungan kepada Allah agar terhindar dari berpamitannya iman kepada lisan, dan kami memohon perlindungan kepada Allah agar terhindar dari berpamitannya makrifat (kepada Allah) dan iman kepada hati.
Lalu, tinggallah kedua tangan tak mampu bergerak, kedua kaki tanpa mampu bergerak, kedua mata tanpa mampu melihat, kedua telinga tanpa mampu mendengar, dan tubuh tanpa ruh. Dan jika saja lisan tertinggal tanpa iman dan hati tanpa makrifat (kepada Allah), maka bagaimana keadaa seorang hamba di dalam liang lahat.
Hamba itu tidak dapat melihat seorangpun, tidak bapak, tidak ibu, tidak anak-anak, tidak saudara-saudara, tidak teman-teman, tidak kuda (kendaraan), dan tidak hijab. Lalu jika dia tidak mengetahui Tuhan Yang Maha Mulia, maka dia merugi dalam kerugian yang besar.
Imam Abu Hanifah berkata, "Waktu yang paling banyak merampas iman dari seorang hamba adalah waktu naza' (waktu terlepasnya ruh dari tubuh)". Semoga Allah menjaga kita dan kamu semua dari terampasnya iman".
Post a Comment