Penjelasan Panasnya Hari Kiamat

Penjelasan Panasnya Hari Kiamat
فى الخبر إذا كان يوم القيامة يجمع الله تعالى الأولين والآخرين فى صعيد واحد وتدنو الشمس من رؤسهم ويشتد عليهم يوم القيامة حرها فتخرج عنق من النار كالظل ثم ينادى المنادى يا معشر الخلائق انطلقوا إلى الظل صار فينطلقون وهم ثلاث فرق فرقة المؤمنين وفرق المنافقين وفرق الكافرين فإذا صار الخلائق إلى الظل صار الظل ثلاثة أقسام قسم للحرارة وقسم للدخان وقسم للنور فلذلك قال الله تعالى }انْطَلِقُوا إِلَى ظِلٍّ ذِي ثَلَاثِ شُعَبٍ{ الآية، والحرارة تقوم على رؤس المنافقين لأنهم يحترزون من الحرارة فى الدنيا كما قيل فيهم }وَقَالُوا لَا تَنْفِرُوا فِي الْحَرِّ قُلْ نَارُ جَهَنَّمَ أَشَدُّ حَرًّا لَوْ كَانُوا يَفْقَهُونَ{ *
Di dalam khobar, tatkala hari kiamat, Allah Yang Maha Luhur mengumpulkan orang-orang awal dan orang-orang akhir di dalam debu (lapangan) satu. Matahari pun didekatkan di atas kepala mereka dan matahari dijadikan sangat panas kepada mereka di hari kiamat. Lalu keluarlah leher (kepala) dari neraka seperti naungan (iyupan).

Kemudian menyerulah Dzat yang menyeru, "Wahai golongan para makhluk, pergilah ke naungan itu". Mereka pun pergi menuju naungan (iyupan) itu dan mereka ada 3 golongan, yaitu golongan orang-orang mukmin, golongan orang-orang munafiq, dan golongan orang-orang kafir.

Tatkala para makhluk telah sampai pada bayang-bayang itu, naungan (iyupan) itu pun terbagi menjadi 3 bagian, yaitu satu bagian panas, satu bagian kabut, dan satu bagian cahaya.

Maka demikian itulah Allah Yang Maha Luhur berfirman :
انْطَلِقُوْا إِلٰى ظِلٍّ ذِيْ ثَلَاثِ شُعَبٍ
"Pergilah kalian untuk mendapatkan naungan yang mempunyai tiga cabang" (Al-Mursalat: 30).

Naungan panas berada di atas kepala orang-orang munafiq karena sesungguhnya mereka menjaga diri dari panasnya dunia, sebagaimana dikatakan kepada mereka :
وَقَالُوْا لَا تَنْفِرُوْا فِي الْحَرِّ ۗ قُلْ نَارُ جَهَنَّمَ أَشَدُّ حَرًّا ۚ لَوْ كَانُوْا يَفْقَهُوْنَ
"Dan mereka (orang-orang munafiq) berkata : "Janganlah kalian berangkat (pergi berperang) dalam panas terik ini". Katakanlah : "Api neraka jahannam itu jauh lebih panas" jika mereka mengetahui". (At-Taubah : 81).
والدخان يقف على رؤس الكافرين لأنهم كانوا فى الدنيا فى النور وفى الآخرة فى الظلمات فذلك قوله تعالى }يُخْرِجُونَهُمْ مِنَ النُّورِ إِلَى الظُّلُمَاتِ{ والنور يقف على رؤس المؤمنين لأنهم كانوا فى الدنيا فى الظلمات وفى الآخرة فى النور كما قال الله تعالى }الَّذِينَ آمَنُوا يُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ {وقال الله تعالى فى صفاتهم يوم القيامة }يَوْمَ تَرَى الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ يَسْعَى نُورُهُمْ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ بُشْرَاكُمُ الْيَوْمَ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ{ الآية، قال عليه السلام "سبعة يظلهم الله فى ظل العرش يوم لا ظل إلا ظله إمام عادل وشاب نشأ فى عبادة الله تعالى ورجلان تحابا فى الله ورجل طلبته امرأة ذات جمال فقال إني أخاف الله رب العالمين ورجل ذكر الله تعالى خاليا ففاضت عيناه من الدمع من خشية الله تعالى ورجل تصدق بيمينه فأخفاها عن شماله ورجل معلق قلبه بالمساجد"
Naungan kabut berdiam di atas kepala orang-orang kafir, karena sesungguhnya mereka di dunia berada di dalam cahaya dan di akhirat berada di dalam kegelapan. Maka demikian itu adalah Firman Allah Yang Maha Luhur :
يُخْرِجُوْنَهُمْ مِنَ النُّوْرِ إِلَى الظُّلُمَاتِ
"Para syaitan mengeluarkan mereka (orang-orang kafir) dari cahaya (iman) kepada kegelapan (kekafiran)". (Al-Baqarah: 257).

Dan naungan cahaya berdiam di atas kepala orang-orang mukmin, karena sesungguhnya mereka di dunia berada di dalam kegelapan dan di akhirat berada di dalam cahaya. Maka demikian itu adalah Firman Allah Yang Maha Luhur :
اللّٰهُ وَلِيُّ الَّذِيْنَ آمَنُوْا يُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّوْرِ
"Allah Pelindung orang-orang yang beriman, Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman)". (Al-Baqarah: 257).

Allah Yang Maha Luhur berfirman mengenai sifat orang-orang mukmin di hari kiamat :
يَوْمَ تَرَى الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ يَسْعٰى نُوْرُهُمْ بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ بُشْرَاكُمُ الْيَوْمَ جَنَّاتٌ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِيْنَ فِيْهَا ۚ ذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ
"(Yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, (dikatakan kepada mereka) : "Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, yang kamu kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar" (Al-Hadid: 12).

Nabi SAW bersabda :
سَبْعَةٌ يُظِلِّهُمُ اللّٰهُ فِيْ ظِلِّ الْعَرْشِ يَوْمَ لَا ظِلَّ اِلَّا ظِلُّهُ : اِمَامٌ عَادِلٌ، وَشَابٌ نَشَأَ فِيْ عِبَادِةِ اللّٰهِ تَعَالٰى، وَرَجَلَانِ تُحَابَّا فِى اللّٰهِ، وَرَجُلٌ طَلَبْتْهُ اِمْرَأَةٌ ذَا جَمَالٍ فَقَالَ اِنِّيْ اَخَافُ اللّٰهَ رَبَّ الْعَالَمِيْنَ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللّٰهَ تَعَالٰى خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ مِنَ الدَّمْعِ مِنْ خَشْيَةِ اللّٰهِ تَعَالٰى، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِيَمِيْنِهِ فَاَخْفَاهَا عَنْ شِمَالِهِ، وَرَجُلٌ مُعَلِّقٌ قَلْبُهُ بِالْمَسَاجِدِ
"Ada tujuh orang yang akan dinaungi oleh Allah di dalam naungan Arsy pada hari tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, yaitu (pertama) pemimpin yang adil, (kedua) pemuda yang tumbuh di dalam beribadah kepada Allah Yang Maha Luhur, (ketiga) dua orang yang saling mencintai karena Allah, (keempat) orang laki-laki yang diminta (berzina) oleh wanita yang cantik, lalu laki-laki itu berkata "Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan semesta alam", (kelima) seorang yang mengingat Allah Yang Maha Luhur di waktu sepi, lalu mengalirkan air matanya karena takut kepada Allah Yang Maha Luhur, (keenam) seseorang yang bershadaqah dengan tangan kanannya, lalu ia menyamarkan dari tangan kirinya (shadaqah sirri), (ketujuh) seseorang yang hatinya digantungkan di dalam masjid-masjid".
قال عليه السلام إذا جمع الله تعالى الخلائق نادى مناد أين أهل الفضل؟ فيقوم أناس وهم يسيرون سراعا إلى الجنة فتتلقاهم الملائكة فيقولون إنا نراكم سراعا إلى الجنة فمن أنتم؟ فيقولون فيقولون نحن أهل الفضل فيقولون ما فضلكم؟ قالوا إذا ظلمنا صبرنا واذا أسئنا عفونا فيقولون لهم ادخلوا الجنة فنعم أجر العاملين ثم ينادى المنادى أين أهل الصبر؟ فيقوم أناس يسيرون سراعا إلى الجنة فتتلقاهم الملائكة فيقولون إنا نراكم سراعا إلى الجنة فمن أنتم؟ فيقولون نحن أهل الصبر فيقولون ما كان صبركم؟ قالوا كنا نصبر على طاعة الله ونصبر عن معصية الله تعالى فيقولون لهم ادخلوا الجنة ثم ينادى المنادى أين المتحابون فى الله؟ فيقوم أناس يسيرون سراعا إلى الجنة فتتلقاهم الملائكة فيقولون إنا نراكم سراعا إلى الجنة فمن أنتم؟ فيقولون نحن المتحابون فى الله والمتعاهدون فى الله فيقال لهم ادخلوا الجنة قال النبي عليه السلام يوضع الميزان بعد دخول هؤلاء الجنة.
Nabi Muhammad SAW bersabda, tatkala Allah Yang Maha Luhur mengumpulkan para makhluk, maka menyerulah Dzat yang menyeru, "Dimana ahli keumataan (orang-orang yang memiliki keutamaan ?". Lalu beberapa orang berdiri, mereka bergegas dengan cepat menuju surga dan mereka disambut oleh para malaikat. Para malaikat pun bertanya, "Sesungguhnya kami melihat kalian bergegas menuju surga, maka siapa kalian ?". Mereka pun menjawab, "Kami adalah ahlul keutamaan". Lalu para malaikat bertanya, "Apa fadl (keutamaan) kalian ?". Mereka pun menjawab, "Tatkala kami dianiyaya kami bersabar dan tatkala orang berbuat buruk kepada kami, maka kami memaafkan". Lalu para malaikat berkata kepada mereka, "Masuklah kalian ke dalam surga, maka ia adalah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal".

Kemudian menyerulah Dzat yang menyeru, "Dimana ahli sabar ?". Lalu beberapa orang berdiri, mereka bergegas dengan cepat menuju surga dan mereka disambut oleh para malaikat. Para malaikat pun bertanya, "Sesungguhnya kami melihat kalian bergegas menuju surga, maka siapa kalian ?". Mereka pun menjawab, "Kami adalah ahlul sabar". Lalu para malaikat bertanya, "Bagaimana sabar kalian ?". Mereka pun menjawab, "Kami bersabar dalam melaksanakan taat kepada Allah dan kami bersabar dari maksiat kepada Allah Yang Maha Luhur". Lalu para malaikat berkata kepada mereka, "Masuklah kalian ke dalam surga".

Kemudian menyerulah Dzat yang menyeru, "Di mana orang-orang yang mencintai karena Allah ?". Lalu beberapa orang berdiri, mereka bergegas dengan cepat menuju surga dan mereka disambut oleh para malaikat. Para malaikat pun bertanya, "Sesungguhnya kami melihat kalian bergegas menuju surga, maka siapa kalian ?". Mereka pun menjawab, "Kami adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah dan orang-orang yang saling berjanji karena Allah". Lalu dikatakan kepada mereka, "Masuklah kalian ke dalam surga".
Nabi SAW bersabda mizan (timbangan amal) diletakkan setelah mereka (tiga golongan di atas) memasuki surga.
(وأما لوء الحمد) فهو فوق السموات سئل رسول الله عليه السلام عن لواء الحمد وعرضه وطوله فقال عليه السلام طوله مسيرة ألف سنة مكتوب عليه لا إله إلا الله محمد رسول الله وعرضه ما بين السماء ولأرض وأسنانه من ياقوت حمراء وقبضته من فضة بيضاء وزبرجد خضراء وله ثلاث ذوائب من نور ذؤابة بالمشرق وأخرى بوسط الدنيا وأخرى بالمغرب مكتوب فيها ثلاثة أسطر الأول بسم الله الرحمن الرحيم والثانى الحمد لله رب العالمين والثالث لا إله إلا الله محمد رسول الله طول كل سطر مسيرة ألف سنة وعنده سبعون ألف لواء تحت كل لواء سبعون ألف صف من الملائكة فى كل صف خمسمائة ألف ملك يسبحون الله تعالى ويقدسونه تعالى قال الجرجاني معنى قوله لواء الحمد بيدى أنه إذا كان يوم القيامة فاللواء مضروب بين يدى النبي عليه السلام والمؤمنون حول لوائه من لدن آدم إلى قيام الساعة ويكون الكفار فى راحة من النار ما دام لواء الحمد مضروبا فإذا حول اللواء فحينئذ يساق الكفار إلى النار.
[Adapun bendera pujian] maka ada di atas langit-langit. Rosulullah SAW pernah ditanyai tentang liwa'ul hamdi (bendera pujian), lebar, dan panjangnya. Lalu Beliau menjawab, panjangnya seperti perjalanan 1.000 tahun, tertulis di atasnya kalimat "لَا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللّٰهِ" (tiada tuhan selain Allah, Nabi Muhammad utusan Allah) dan lebarnya adalah jarak antara langit dan bumi. Gigi-giginya dari batu yaqut merah dan pegangannya dari emas putih dan batu zamrud hijau.

Liwa'ul hamdi (bendera pujian) itu memiliki tiga ekor (umbul-umbul) dari cahaya, umbul-umbul satu ada di timur, umbul-umbul lainnya ada di tengah dunia, dan umbul-umbul lainnya di barat. Tertulis di dalamnya 3 baris tulisan, pertama "بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ" (dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang), kedua "الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ" (segala puji hanya bagi Allah, Tuhan semesta alam), dan ketiga "لَا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللّٰهِ" (tiada tuhan selain Allah, Nabi Muhammad utusan Allah).

Panjang setiap baris seperti perjalanan 1.000 tahun, di sekitarnya ada 70.000 bendera, di bawah setiap bendera ada 70.000 baris malaikat, dan setiap baris malaikat ada 500.000 malaikat. Mereka membaca tasbih dan mennsucikan Allah Yang Maha Luhur.

Syekh Al-Jaryani mengatakan tentang makna sabda Nabi SAW, "liwa'ul hamdi (bendera pujian) ada di tanganku (tangan Nabi SAW)", sesungguhnya tatkala hari kiamat, bendera itu dikibarkan di hadapan Nabi SAW dan orang-orang mukmin, mulai dari keturunan Nabi Adam as sampai ditegakkannya hari kiamat, berada di sekitar bendera Nabi SAW. Sedangkan orang-orang kafir berada dalam istirahat dari neraka (belum digiring ke neraka) selama liwa'ul hamdi (bendera pujian) dikibarkan. Tatkala bendera itu dipindahkan maka pada waktu itu orang-orang kafir digiring ke nereka.
وفى الخبر إذا كان يوم القيامة ينصب لواء الصدق لأبى بكر رضي الله عنه وكل صديق يكون تحت لوائه، ولواء الفقهاء لمعاذ بن جبل رضي الله عنه وكل فقيه يكون تحت لوائه، ولواء الزهد لأبى ذر رضي الله عنه وكل زاهد يكون تحت لوائه، ولواء السخاوة لعثمان رضي الله عنه وكل سخى يكون تحت لوائه، ولواء الشهداء لعلي رضي الله عنه وكل شهيد يكون تحت لوائه، ولواء القراء لأبي بين كعب وكل قارئ يكون تحت لوائه، ولواء المؤذنين لبلال رضي الله عنه وكل مؤذن يكون تحت لواء المقتولين ظلما للحسين رضي الله عنه وكل مقتول ظلما تحت لوائه، فذلك قوله تعالى }يَوْمَ نَدْعُو كُلَّ أُنَاسٍ بِإِمَامِهِمْ{.
Di dalam khobar, tatkala hari kiamat ditegakkanlah liwa'us shidqi (bendera kejujuran) untuk Sahabat Abu Bakar ra dan setiap orang yang jujur berada di bawah benderanya. Liwaul fuqaha' (bendera ahli fiqih) untuk Sahabat Muadz bin Jabal ra dan setiap orang yang ahli fiqih berada di bawah benderanya. Liwa'uz Zuhdi (bendera kezuhudan) untuk Sahabat Abu Dzar Al-Ghifari ra dan setiap orang yang zuhud berada di bawah benderanya. Liwa'us Sakhowah ra (bendera kedermawanan) untuk Sahabat Utsman bin Affan ra dan setiap orang yang dermawan berada di bawah benderanya. Liwa'us Syuhada' (bendera syuhada') untuk Sahabat Ali bin Abi Thalib ra dan setiap orang yang mati syahid berada di bawah benderanya. Liwa'ul Qurra' ra (bendera bacaan Al-Qur'an) untuk Sahabat Ubay bin Ka'ab dan setiap orang yang membaca Al-Qur'an berada di bawah benderanya. Liwa'ul Muaddzin (bendera tukang adzan) untuk sahabat Bilal bin Rabah ra dan setiap orang yang adzan berada di bawah benderanya. Bendera orang-orang yang terbunuh karena dianiyaya untuk Husain bin Ali ra dan setiap orang yang terbunuh karena dianiyaya ada di bawah benderanya. Demikian itu adalah Firman Allah Yang Maha Luhur :
يَوْمَ نَدْعُوْ كُلَّ أُنَاسٍ بِإِمَامِهِمْ
"Hari di mana kami memanggil setiap manusia dengan pemimpin mereka" (Al-Isra : 71).
وفى الخبر إذا كان يوم القيامة يقوم الخلائق ويشتد بهم العطش ويلجمهم العرق فيبعث الله جبريل إلى محمد عليه السلام فيقول يا محمد قل لأمتك يدعونني بالاسم الذى دعوتني به الدنيا عند الشدائد فينادى أمته بذلك فيقولون بسم الله الرحمن الرحيم فحينئذ يفصل الله القضاء بين الخلائق ثم يقول الله تعالى لسائر الأمم لو لم يذكروني بهذا الاسم لأطلت عليكم القضاء ألف عام يقضى الله تعالى بين الوحوش والبهائم حتى يقضي للجماء من ذات القرن ثم يقول الله تعالى للوحوش والبهائم كونوا ترابا فعند ذلك يقول الكافر يا ليتنى كنت ترابا.
Di dalam khobar, tatkala hari kiamat, para makhluk berdiri dan mereka merasa sangat haus, keringat pun mengendalikan mereka (keringat bercucuran deras). Lalu Allah mengutus malaikat Jibril untuk menemui Nabi Muhammad SAW, lalu berkata, "Wahai Nabi Muhammad, katakan kepada umatmu agar mereka menyeru kepada-Ku dengan sebuah nama yang mana kamu berdoa kepada-Ku dengan nama itu di dunia, ketika (mereka tertimpa) dalam penderitaan".

Nabi SAW pun menyeru kepada umat Beliau dengan hal itu, lalu umat mengatakan "بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ" (dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang). Seketika itulah Allah SWT memisahkan qadla' di antara para makhluk. Kemudian Allah berkata kepada umat-umat lainnya, "Jika mereka (umat Nabi SAW) tidak menyebut-Ku dengan nama ini, niscaya aku akan memanjangkan qadla' selama 1.000 tahun".

Kemudian Allah yang Maha Luhur memutuskan hukum di antara hewan-hewan buas dan hewan-hewan ternak, hingga Dia memberikan putusan pada domba/kambing dari golongan hewan yang memiliki tanduk. Kemudian Allah Yang Maha Luhur berkata kepada hewan-hewan buas dan hewan-hewan ternak, "Jadilah tanah !", maka ketika itulah orang kafir berkata, "Andai saja aku adalah tanah".
قال مقاتل عشر من حيوانات تدخل الجنة ناقة صالح وعجل إبراهيم وكبش إسماعيل وبقرة موسى وحوت يونس وحمار عزير ونملة سليمان وهدهد بلقيس وناقة محمد عليهم السلام وكلب أصحاب الكهف يصيره الله تعالى فى صورة الكبش ويدخله الجنة ألا ترى أن الكلب دخل الجنة فى وسط الاحباء فلم يطرد العاصى وهو فى كهف التوحيد منذ خمسين سنة أيطرد عن رحمته واسم الكلبية زائل عنه ويسمونه تورام وقيل قطمير وقيل هوبان ولونه أصفر.
Imam Muqatil mengatakan, ada 10 hewan yang masuk surga, yaitu unta Nabi Sholeh, pedhet (anakan sapi) Nabi Ibrahim, kambing Nabi Ismail, sapi Nabi Musa, ikan paus Nabi Yunus, khimar Nabi Uzair, ratu semut Nabi Sulaiman, burung hud-hud Ratu Bulqis, unta Nabi Muhammad SAW, dan anjing Ashabul Kahfi yang mana Allah merubahnya menjadi bentuk kambing dan memasukkannya ke dalam surga.

Tidakkah kamu lihat sesungguhnya seekor anjing masuk ke surga di tengah-tengah golongan orang yang dicintai Allah SWT. Lalu mengapa seorang ahli maksiat di dalam gua tauhid selama 50 tahun ditolak ? akankah ia ditolak dari rahmat-Nya ?.

Sebutan anjing hilang darinya, para penghuni surga memberinya nama "turama", ada yang mengatakan "qithmir", dan ada pula yang mengatakan "huban", dan warnanya kuning.
ويقال يؤتى بعالم يوم القيامة من العلماء من أمة محمد فيوقف بين يدى الله تعالى فيقول الله تعالى يا جبرائيل خذ بينه واذهب به إلى نبيه محمد فيأتى به إلى النبى عليه السلام وهو على شاطئ الحوض يسقى الناس بالآنية فيقوم النبي عليه السلام يسقى العلماء بكفه فيقول الناس يا رسول الله تسقى الناس بالآنية وتسقى العلماء بكفك فيقول نعم لأن الناس كانوا يشتغلون فى الدنيا بتجاراتهم وكان العلماء يشتغلون بالعلم قال الفقيه رحمه الله أفضل الأعمال المودة لأولياء الله تعالى والمعادة لأعداء الله.
Dikatakan, pada hari kiamat didatangkan seorang alim dari golongan ulama' yang merupakan umat Nabi Muhammad SAW. Ia dihadapkan di sisi Allah Yang Maha Luhur, lalu Allah Yang Maha Luhur berkata, "Wahai Malaikat Jibril, peganglah tangannya dan pergilah bersamanya menuju nabinya, yaitu Nabi Muhammad SAW".

Malaikat Jibri pun mendatangkannya kepada Nabi SAW, sedangkan Beliau berada di tepi telaga sembari memberi minuman kepada orang-orang dengan menggunakan wadah minum. Nabi SAW pun beranjak memberi minum kepada ulama' dengan telapak tangannya.

Lalu orang-orang bertanya, "Wahai Rosulullah, engkau memberi minum kepada orang-orang dengan menggunakan wadah minum, sedangkan engkau memberi minum kepada ulama' dengan menggunakan telapak tanganmu?".

Nabi SAW pun menjawab, "Tentu, karena sesungguhnya orang-orang tersibukkan dengan perdagangan mereka di dunia, sedangkan ulama' tersibukkan dengan ilmu".

Al-Faqih Abu Laits As-Samarqandi ra berkata, amal yang paling utama adalah menyayangi (mencintai) para kekasih (wali) Allah Yang Maha Luhur dan memusuhi musuh-musuh Allah.
وعلى هذا جاء فى الخبر أن موسى عليه السلام ناجى ربه فقال الله تعالى هل عملت لى عملا قط؟ قال إلهى صليت لك وصمت وتصدقت لأجلك وسبحت لك وحمدت لك وقرأت كتابك وذكرتك قال الله تعالى يا موسى أما الصلاة فلك برهان وأما الصوم فهو لك جنة والصدقة لك ظل والتسبيح أشجار فى الجنة وأما قراءة كتابي فلك قصور وحور وأما ذكرك لي فهو لك نور فهذا كله لك يا موسى فأى عمل عملت لي؟ قال موسى إلهى دلني على عمل هو لك قال يا موسى هل واليت لي وليا قط؟ وهل عاديت لي عدوا قط؟ فعلم موسى عليه السلام أن أفضل الأعمال الحب لله والبغض لله
Berdasarkan maqolah ini (Al-Faqih Abu Laits As-Samarqandi) telah datang di dalam khobar, bahwa Nabi Musa bermunajah kepada Tuhannya. Lalu Allah Yang Maha Luhur bertanya, "Apakah kamu telah melakukan satu amal saja untukku?".

Nabi Musa menjawab, "Wahai Tuhanku, aku sholat untuk-Mu, aku berpuasa dan bershodaqoh karena-Mu, aku mensucikan-Mu, aku memuji-Mu, aku membaca kitab-Mu, dan aku mengingat-Mu".

Allah SWT berkata, "Wahai Musa, adapun sholat maka menjadi burhan (pertanda) bagimu. Adapun puasa adalah tameng (dari neraka) bagimu, shodaqoh adalah naungan bagimu, tasbih adalah menjadi pohon-pohon di dalam surga. Adapun membaca kitab-Ku, maka akan menjadi gedung-gedung mewah dan bidadari di surga bagimu. Dan adapun dzikirmu pada-Ku adalah cahaya bagimu. Ini semua adalah untukmu, wahai Musa, maka manakah amal yang kamu kerjakan untuk-Ku?".

Nabi Musa pun bertanya, "Wahai Tuhanku, tunjukkanlah aku suatu amal yang mana amal itu adalah untuk-Mu?".

Allah SWT berkata, "Wahai Musa, apakah kamu telah mencintai seorang kekasih-Ku dan apakah kamu sudah memusuhi musuh-Ku?". Lalu Nabi Musa pun mengetahui bahwa amal yang paling utama adalah mencintai karena Allah dan membenci karena Allah.
(فصل) ثم يقضى الله تعالى بين الخلائق فإذا وقفوا بين يدي الله أين أصحاب المظالم؟ فيتقدم رجلان فيؤخذ من حسنات اللظالم فتدفع إلى مظلمومه يوم لا دينار ولا درهم فلا يزال يستوفى من حسناته حتى لا يبقى له حسنة فيؤخذ من سيئات المظلوم فترد عليه فإذا فرغت حسناته قيل ارجع إلى أمك الهاوية فإنه لا ظلم اليوم إن الله سريع الحساب يعنى سريع المجازاة. وعلى هذا جاء فى الخبر أوحى الله تعالى إلى موسى عليه السلام أن قل لقومك ان فعلوا خصلة واحدة أدخلهم الله الجنة فقال موسى عليه السلام وما هى؟ قال الله تعالى ان يرضوا خصماء هم قال موسى إلهى فإن كانوا قد ماتوا قال تعالى يا موسى فاني حي لا أموت أبدا قل لهم يرضوني قال كيف يرضونك؟ قال تعالى بأربعة أشياء بندامة القلب والاستغفار باللسان ودمع العين وخدمة الجوارح.
[Fasal] kemudian Allah Yang Maha Luhur memutuskan hukum di antara para makhluk, lalu pada saat itu mereka telah berdiam di hadapan Allah. Dikatakan, "Di manakah orang-orang memiliki penganiayaan?". Lalu didatangkanlah 2 orang, diambillah kebaikan-kebaikan orang yang menganiaya lalu diberikan kepada orang yang dianiaya, hari di mana tidak ada dinar dan dirham.

Maka tiada henti diambil kebaikannya hingga tidak tersisa satu kebaikan pun darinya. Lalu diambillah keburukan orang yang dianiaya, lalu dikembalikan (diberikan) kepada orang yang menganiaya. Ketika telah habis kebaikannya, dikatakan (kepada orang yang menganiyaya), "Kembalilah kepada ibumu, yaitu Neraka Hawiyah, karena tidak ada penganiayaan di hari ini, sesungguhnya Allah adlah Dzat yang cepat hisabnya, yakni Dzat yang cepat pembalasannya".

Berdasarkan maqolah ini, maka telah datang dalam sebuah khobar, Allah memberikan wahyu kepada Nabi Musa as, "Katakan kepada kaummu untuk melakukan satu perkara yang mana Allah akan memasukkan mereka ke dalam surga".

Lalu Nabi Musa as bertanya, "Apa perkara itu?".

Allah menjawab, "Mintalah keridloan kepada lawan pertikaian mereka".

Nabi Musa bertanya, "Jika mereka (lawan pertikaian) telah meninggal dunia?".

Allah Yang Maha Luhur menjawab,"Wahai Musa, sesungguhnya Aku Maha Hidup, tidak akan mati selamanya, katakan kepada mereka untuk meminta ridlo kepada-Ku"

Nabi Musa bertanya, "Bagaimana mereka meminta ridlo kepada-Mu ?"

Allah Yang Maha Luhur menjawab, "Dengan melakukan 4 perkara, yaitu penyesalan hati, istighfar dengan lisan, meneteskan air mata, dan menggunakan anggota badan untuk berkhidmat (bertaubat dan melakukan kebaikan)".

Tidak ada komentar