BAHAYA BEGADANG
BAHAYA BEGADANG
Segala puji hanya bagi Allah,
shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Rasulullah, dan aku
bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya selain Allah
yang Maha Esa dan tiada sekutu bagiNya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah
hamba dan utusanNya.. Amma Ba’du.
Di antara bencana yang menimpa
sebagian besar masyarakat pada zaman sekarang ini adalah begadang sehingga
akhir malam.
Dari Abi Barzah Al-Aslami ra
bahwa Nabi saw tidak suka tidur sebelum isya’ dan mengobrol setelahnya”.[1]
Al-Hafiz Ibnu Hajar
rahimahullah berkata: Sebab tidur sebelum isya’ bisa mengakibatkan seseorang
terlambat shalat sehingga keluar waktunya, atau terlambat sampai waktu ikhtiar
dan berjaga setelahnya bisa menyebabkan tertidur hingga terlambat melaksanakan
shalat subuh atau menyebabkan keterlambatan sampai pada waktu ikhtiar atau
terlambat dari qiayamul lail.
Dan Umar Ibnul Khattab ra
memukul orang yang suka begadang dan dia mengingatkan: Apakah kalian berjaga
pada waktu awal malam dan tidur pada bagian terakhirnya?.[2]
Di antara keburukan begadang adalah:
Pertama:
Dapat mengakibatkan
keterlambatan menjalankan shalat fajar, sehingga seorang muslim telah
menghalangi dirinya dari pahala dan ganjaran Allah dan menjerumuskan diri pada
siksa Allah swt. Allah swt berfirman:
فَخَلَفَ مِن بَعْدِهِمْ
خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ
غَيًّا
Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang
buruk) yang menyia-nyiakan salat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka
kelak akan menemui kesesatan. QS. Maryam: 59
وَقُرْآنَ الْفَجْرِ إِنَّ
قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا
dan (dirikanlah pula salat) subuh. Sesungguhnya
salat subuh itu disaksikan
(oleh malaikat QS. Al-Isro’: 78
Dari Jundub bin Abdullah ra
bahwa Nabi saw bersabda: "Barangsiapa yang melaksanakan shalat subuh
maka dia berada di dalam jaminan Allah, maka jangan sampai salah seorang di
antara kalian dituntut oleh Allah dengan sesuatu yang merupakan jamiananNya.
Sesungguhnya orang yang dituntut oleh Allah dengan sesuatu yang merupakan
jaminanNya maka dia pasti mendapatkan akibatnya kemudian Dia akan
mencampakkannya ke dalam neraka Jahannam”.[3]
Dari Umaroh bin Rubiyah ra bahwa Nabi saw bersabda:
"Tidak akan masuk neraka orang
yang shalat sebelum matahari terbit dan sebelum tenggelamnya”.
Maksudnya adalah shalat fajar
dan shalat asar.[4]
Kedua:
Bisa mengakibatkan seseorang tertidur dari qiyamullail. Allah swt berfirman
tentang hamba-hambaNya yang beriman:
كَانُوا قَلِيلًا مِّنَ
اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam Dan di
akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah). QS. Al-Dzariyat: 18
تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ
عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ
يُنفِقُونَ
Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang
mereka berdoa kepada Tuhannya dengan
rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebahagian dari
rezeki yang Kami berikan kepada mereka.
QS.
Al-Sajdah: 16
Dari Sahl bin Sa’d ra berkata: Jibril mendatangi
Nabi saw dan berkata: "Wahai Muhammad hiduplah sekehendakmu sebab engkau
mesti mati, dan beramallah sekehendakmu sebab engkau pasti akan dibalas,
cintailah siapapun yang engkau kehendaki namun engkau pasti akan
meninggalkannya dan ketahuilah bahwa kemuliaan seorang mu’min ada pada qiamul
lail dan ketinggiannya pada ketidakbutuhannya kepada manusia”.[5]
Ketiga:
Menyia-nyiakan waktu untuk perkara yang tidak ada manfaatnya , dan masalah
waktu ini adalah salah satu perkara yang akan ditanya oleh Allah pada hari
kiamat. Dari Abi Barzah Al-Aslami ra
bahwa Nabi saw bersabda: "Tidak akan melangkah dua kaki seorang hamba
sehingga Allah akan bertanya kepadanya tentang umurnya di manakah dia
pergunakan, tentang ilmunya apakah yang dikerjakan dengannya, tentang hartanya
dari manakah dia mendapatkannya dan kemanakah disalurkan dan tentang jasadnya
untuk apakah dia menghabiskannya”.[6]
Ini bagi orang yang begadang
untuk perkara-perkara yang mubah, adapun orang yang begadang untuk perkara yang
diharamkan seperti melihat siaran televisi atau membicarakan keburukan orang
lain dari kaum muslimin atau kemungkaran lainnya, maka sungguh dia telah
menambah keburukan sebelumnya
dengan keburukan menyia-nyiakan waktu untuk perkara yang dimurkai oleh Allah
swt.
Keempat: Banyak
begadang dapat membahayakan kesehatan.
Allah swt berfirman:
أَلَمْ يَرَوْا أَنَّا
جَعَلْنَا اللَّيْلَ لِيَسْكُنُوا فِيهِ
“Apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa
sesungguhnya Kami telah menjadikan malam supaya
mereka beristirahat padanya…”. QS. Al-Naml:
86
Dan tidur pada permulaan waktu
malam adalah kesempatan yang tidak pernah tergantikan, dan para ulama
mengecualikan begadang dalam ketaatan, dan padanya terdapat kemaslahatan syar’I
seperti beribadah pada waktu malam atau berda’wah menyerukan manusia kepada
Allah, memerintahkan kepada yang ma’ruf dan mencegah yang munkar atau untuk
menuntut ilmu syara’ atau begadang bersama tamu atau istri. Aisyah ra berkata:
Tidak boleh begadang kecuali untuk tiga hal: Orang yang sholat, pengantin atau
musafir. Oleh karena itu seharusnya bagi orang yang beriman untuk segera tidur
guna menjalankan sunnah serta menghindarkan diri dari bencana begadang dan
keburukannya, dan hendaklah seseorang menjaga adab-adab tidur, seperti tidur
dalam keadaan suci, selalu membaca zikir-zikir yang disyari’atkan menjelang
tidur dan adab-adab lainnya yang telah disebutkan oleh para ulama.
Segala puji bagi Allah Tuhan
semesta alam, semoga shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada Nabi kita
Muhammad dan kepada keluarga, shahabat serta seluruh pengikut beliau.
Post a Comment