Siapa Ingin Cahaya Yang Sempurna...?
Siapa Ingin Cahaya Yang Sempurna
Alhamdulillah,
segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, Shalawat dan salam semoga senantiasa
tercurah kepada Nabi dan Rasul yang paling mulia, junjungan kita Muhammad,
keluarga dan para sahabatnya, amma ba’du :
Sesungguhnya
Allah jalla wa ‘ala telah memilih keturunan Ismail dari anak Adam,
memilih Kinanah dari keturunan Ismail, memilih Suku Quraisy dari keturunan
Kinanah, memilih Bani Hasyim dari suku Quraisy dan memilih Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi Wasallam
dari Bani Hasyim untuk menjadi manusia terbaik dan tersuci, penutup para Nabi
dan Rasul serta penghulu untuk orang-orang terdahulu dan orang yang datang
kemudian.
Allah juga memilih Jibril ‘alaihissalam sebagai
ruhul amin, penyampai wahyu dari Allah Tuhan alam semesta. Allah berfirman :
ﭽ ﭼ ﭽ
ﭾ ﭿ ﮀ
ﮁ ﮂﮃ ﮄ
ﮅ ﮆ ﮇ ﭼ
الحج: ٧٥
Artinya :
“Allah memilih utusan-utusan-(Nya) dari malaikat dan
dari manusia; Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha Melihat “. QS.
Alhajj : 75
Allah telah memilih Islam sebagai agama yang
diridhai-Nya, Dia tidak akan menerima agama seseorang selain agama Islam. Allah
berfirman :
ﭽ ﭸ ﭹ
ﭺ ﭻ ﭼﭽ ﭼ آل عمران: ١٩
Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah
Islam. ( QS. Ali Imran: 19)
ﭽ ﭯ
ﭰ ﭱ ﭲ
ﭳ ﭴ ﭵ
ﭶ ﭷ ﭸ
ﭹ ﭺ ﭻ ﭼ آل عمران: ٨٥
Barangsiapa mencari agama selain
agama islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya,
dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. ( QS. Ali Imran: 85)
Allah
memilih Al-Qur’an sebagai kitab yang paling utama dan paling lengkap, juga
menjadi penguji untuk kitab-kitab yang ada, Allah berfirman :
ﭽ ﭿ
ﮀ ﮁ ﮂ
ﮃ ﮄ ﮅ
ﮆ ﮇ ﮈ
ﮉ ﮊﮋ ﭼ المائدة:
٤٨
“Dan kami Telah turunkan kepadamu Al Quran
dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab
(yang diturunkan sebelumnya) dan penguji terhadap kitab-kitab yang lain itu”. ( QS. Al-Maidah: 48 )
Demikianlah, Allah memilih apa yang Ia kehendaki dari apa
saja yang Dia ingini sesuai dengan hikmah yang Dia ketahui.
Adapun dalam Islam sendiri, maka Allah telah mengutamakan
Shalat dibandingkan ibadah-ibadah lainnya selain tauhid. Allah memilihnya (
shalat ) sebagai pemisah antara keimanan dan kekafiran. Sebagaimana Sabda
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam:
العهد الذي بيننا وبينهم الصلاة
فمن تركها فقد كفر . رواه الترمذي وغيره.
Artinya :
“Perjanjian/pembatas
antra kita dan mereka ( orang kafir ) adalah shalat, maka siapa saja yang
meninggalkannya berarti dia telah kafir” . HR. Tirmizi dan lainnya.
بين الرجل وبين الشرك والكفر ترك الصلاة . رواه مسلم
Artinya :
“(Batas) antara seseorang dengan kesyirikan dan
kekafiran adalah meninggalkan shalat” . HR. Muslim.
Makanya cara penyampaian
kewajiban shalatpun berbeda dengan ibadah-ibadah lainnya, Nabi Shalallahu
‘alaihi wasallam dimi’rajkan ke langit dan disampaikan kewajiban shalat
tersebut tanpa ada perantara, supaya umat ini tahu betapa pentingnya shalat dan
mereka bisa menghargainya sesuai dengan porsinya.
Terlebih lagi shalat subuh yang diistimewakan dengan
keutamaan dan pahala serta ganjaran yang berlipat ganda.
Shalat subuh merupakan penguji keimanan, tanda penyerahan
diri dan ketundukan (kepada Allah). Dia bisa membedakan antara seorang mukmin
dengan seorang munafik. Ibnu Umar – radiyallahu ‘anhu – pernah berkata :
كنا إذا فقدنا الرجل في الفجر والعشاء أسأنا الظن به .
رواه الطبراني وابن خزيمة .
“ Kalau kami tidak melihat seseorang melaksanakan
shalat Subuh dan Isya maka timbul su’uzhan ( prasangka buruk ) dalam diri kami”.
(HR. Thabrani dan Ibnu Khuzaimah).
Allah Subhanahu
wata’ala menjanjikan pahala yang sangat besar bagi orang yang selalu
menjaga shalat subuhnya melebih pahala yang lainnya. Orang yang shalat subuh
dikelilingi oleh berbagai macam keutamaan, banyak kegembiraan yang bisa
diperolehnya.
Semenjak dia keluar dari
rumahnya untuk melaksanakan shalat, maka berbagai macam berita gembira sudah
menantinya, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wasallam bersabda:
بشّر المشائين في الظلم إلى المساجد بالنور التام يوم القيامة. ( رواه أبو داود
والترمذي وصححه
الألباني )
Artinya :
“ Berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang
mau menempuh kegelapan malam menuju masjid dengan cahaya yang sempurna di hari
kiamat nanti “. ( HR. Abu Daud, Tirmizi dan dishahihkan oleh Al-Bani ).
Ketika
dia melaksanakan shalat sunat Fajar ( sunat subuh ) maka dia mendapatkan
kebaikan yang melebihi dunia dan isinya. Sebagimana diriwayatkan oleh ‘Aisyah –
radiyallahu ‘anha – beliau berkata : Rasulullah – Shalallahu ‘alaihi
Wassalam – bersabda:
ركعتا الفجر خير من الدنيا وما فيها . ( رواه مسلم ).
Artinya :
“Shalat ( sunnah ) dua raka’at sebelum Subuh lebih
baik dari pada dunia dan isinya”. (HR. Muslim).
Ketika
dia duduk menunggu shalat ( subuh ) maka dia berarti dalam shalat selama
duduknya karena menunggu shalat.
ومن جلس ينتظر الصلاة صلّت عليه الملائكة،
وصلاتهم اللهم اغفر له اللهم ارحمه . ( رواه أحمد)
Artinya :
“ Dan siapa saja yang duduk menunggu shalat, maka
malaikat akan shalat untuknya, dan shalat mereka adalah ( dengan mengucapkan )
: Ya Allah, ampunilah dia, Ya Allah, Kasihanilah dia ” . ( HR. Ahmad ).
Ketika
Iqamat sudah dikumandangkan dan dia segera ikut melaksanakan shalat yang
didalamnya terdapat kemenangan dan pahala. Alangkah besarnya keutamaan ( shalat
subuh tersebut ) dan berita gembira yang sangat banyak. Dia sekarang sedang
berdiri di hadapan Allah, disaksikan oleh para malaikat, sebagaimana Firman
Allah Subhanahu Wata’ala :
ﭽ ﭭ ﭮ
ﭯ ﭰ ﭱ
ﭲ ﭳ ﭴ ﭵﭶ ﭷ
ﭸ ﭹ ﭺ
ﭻ ﭼ الإسراء: ٧٨
Artinya :
Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir
sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat
subuh itu disaksikan (oleh malaikat). ( QS. Al-Isra’ : 78 )
Berkata
Abu Hurairah – radiyallahu ‘anhu -, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi
Wasallam bersabda :
تجتمع ملائكة الليل وملائكة النهار في صلاة الفجر , قال أبو هريرة: اقرؤوا إن شئتم ( ﭷ ﭸ
ﭹ ﭺ ﭻ
) . متفق عليه
Artinya :
“ Malaikat malam dan malaikat siang berkumpul ketika
shalat subuh, Abu Hurairah kemudian berkata : Silakan kalian baca ( firman
Allah ) : Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat) ”. (
Muttafaqun ‘alaihi )
Dan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
لن يلج النار أحد
صلّى قبل طلوع الشمس وقبل غروبها . رواه مسلم .
Artinya :
“ Tidak akan masuk ke dalam neraka orang yang
melaksanakan shalat sebelum matahari terbit dan sebelum matahari itu tenggelam
”. ( HR. Muslim ), maksudnya shalat subuh dan shalat ‘ashar.
Dari Abu Musa Al-Asy’ari – radiyallahu ‘anhu -
bahwasanya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
من صلّى البردين دخل
الجنة . متفق عليه .
Artinya :
“ Siapa saja yang melaksanakan shalat ketika dua waktu
dingin maka dia akan masuk sorga ”. ( Muttafaqun ‘alaihi ). Dua dingin
maksudnya adalah shalat subuh dan shalat ‘ashar.
Orang
yang menjaga shalat Subuh dan Shalat ‘Ashar diharapkan akan melihat Allah ‘Azza
wa jalla di akhirat nanti, sebagaimana diriwayatkan oleh Jabir – radiyallahu
‘anhu – dia berkata : Suatu ketika kami duduk bersama Rasulullah –
Shalallahu ‘alaihi Wasallam -, di malam bulan purnama, Rasul melihat bulan
dan bersabda :
أما إنكم سترون ربكم
كما ترون هذا القمر، لا تضامون في
رؤيته، فإن استطعتم
ألا تغلبوا على صلاة قبل طلوع الشمس وقبل غروبها .متفق عليه .
Artinya :
“ Kalian pasti akan melihat Tuhan kalian seperti
kalian melihat bulan (purnama ini), tidak ada yang menghalangi kalian
melihat-Nya. Kalau kalian bisa tidak meninggalkan Shalat sebelum matahari
terbit dan sebelum matahari itu terbenam”. ( Muttafaqun ‘alaihi ). Maksudnya shalat Subuh dan ‘Ashar.
Hafizh
Ibnu Hajar mengatakan : Para ulama mengatakan, hubungan antara penyebutan kedua
shalat ini dengan melihat Allah adalah
karena shalat merupakan ibadah yang paling afdhal, sementara kedua
shalat ini ( subuh dan ashar ) mempunyai keutamaan yang lebih dibanding yang
lainnya seperti berkumpulnya para malaikat di kedua shalat tersebut, amalan
diangkat (ke langit) dan sebagainya, jadi keduanya merupakan shalat yang paling
utama, maka wajar kalau seandainya orang yang mau menjaga kedua shalat tersebut
mendapatkan hadiah yang sangat mulia yaitu kesempatan untuk melihat Allah Subhanahu
Wata’ala.
Dari Ustman bin “Affan – radiyallahu
‘anhu – dia berkata : saya mendengar Rasulullah Shalallahu ‘alaihi
wasallam bersabda :
من صلّى العشاء في جماعة فكأنما قام نصف الليل، ومن صلّى الصبح في جماعة فكأنما صلّى الليل
كله . ( رواه مسلم )
Artinya :
“ Siapa yang melaksanakan shalat isya berjamaah maka
seolah-olah dia melaksanakan shalat separo malam, dan siapa saja yang
melaksanakan shalat subuh berjamaah maka seolah-olah dia shalat semalam penuh ”.
( HR. Muslim )
Keutamaan
yang diperolehnya tidak terputus dengan selesainya shalat, tapi dia senantiasa
mendapatkan pahala yang besar dan keutamaan yang mulia, dia dinaungi oleh
perhatiaan dari Allah, para malaikat senantiasa memohon ampun untuknya. Dari
‘Ali – radiyallahu ‘anhu – dia berkata : Saya mendengar Rasulullah
Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :
من صلّى الفجر ثم جلس في مصلاه صلّت عليه
الملائكة، وصلاتهم
عليه اللهم اغفر له
اللهم ارحمه. (رواه أحمد)
Artinya :
“Siapa yang shalat subuh kemudian dia duduk di
mushallanya, maka malaikat akan shalat untuknya, dan shalat mereka adalah (
dengan mengucapkan ) : Ya Allah, ampunilah dia, Ya Allah, Kasihanilah dia ”
. ( HR. Ahmad ).
Kalau azam (tekad)nya sudah kuat, dia bisa menguasai jiwanya
sehingga dia duduk sampai terbit matahari maka dia mendapatkan pahala seperti
pahala haji dan umrah. Dari Anas bin Malik Radiyallahu 'anhu dia berkata:
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :
من صلّى الفجر في جماعة ثم قعد يذكر الله حتى تطلع الشمس ثم صلّى ركعتين
كانت له كأجر حجة وعمرة تامة تامة
تامة . ( رواه
الترمذي وصححه الألباني )
Artinya :
“Siapa yang shalat subuh berjamaah kemudian dia duduk
zikir (mengingat) Allah sampai terbit matahari kemudian dia shalat dua rakaat
(dhuha) maka dia mendapat pahala seperti pahala haji dan umrah secara
sempurna.... sempurna...sempurna. (HR. Tirmizi, dishahihkan oleh Al-Bani ).
Berita gembira senantiasa
datang kepadanya silih berganti, dan dia senantiasa dalam lindungan Allah Subhanahu
Wata’ala.
Dari Jundub bin Abdullah Radiyallahu
'anhu dia berkata : Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
من صلّى صلاة الصبح فهو في ذمة الله فلا
يطلبنكم الله من
ذمته بشيء فإنه من
يطلبه من ذمته بشيء يدركه ثم يكبه على وجهه في نار جهنم . ( رواه مسلم )
Artinya :
“Siapa yang melaksanakan shalat subuh maka dia berada
dalam tanggungan (jaminan) Allah, maka janganlah sampai Allah mengambil ( lagi
) tanggungan-Nya itu , karena kalau Allah mengambilnya maka Dia pasti bisa, (
akibatnya ) kemudian orang tersebut akan dimasukkannya ke dalam neraka. ( HR.
Muslim ).
Allahu Akbar, anda bisa lihat
sendiri betapa banyak kebaikan dan keutamaan yang didapat oleh orang yang mau
memelihara shalat subuhnya. Dan betapa banyak juga pahala yang besar
disia-siakan oleh orang yang meninggalkan shalat tersebut.
Benar... tidaklah dihalangi
(diharamkan) untuk mendapatkan keutamaan ini kecuali orang yang tidak mau
melaksanakannya. Dia tidak hanya kehilangan keutamaan dan pahalanya tapi lebih
dari itu, orang yang lalai melaksanakan shalat akan terjerumus ( tergelincir ) ke
dalam mara bahaya dan akhir yang sangat menyedihkan. Dari Samurah bin Jundub Radiyallahu
'anhu bahwasanya Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam pernah
menceritakan mimpi yang beliau lihat, beliau bersabda :
إنه أتاني الليلة آتيان وإنهما قالا لي انطلق وإني انطلقت معهما، وإنا أتينا على رجل
مضطجع وإذا آخر قائم عليه
بصخرة، وإذا هو يهوي بالصخرة لرأسه فيثلغ رأسه فيتهدهد الحجر هاهنا فيتبع الحجر ويأخذه فلا يرجع إليه حتى يصح رأسه كما كان ثم يعود
عليه يفعل به مثل ما فعل المرة
الأولى، قال: قلت لهما: سبحان الله ! ما هذا ؟ قال: قالا لي انطلق، قال: فانطلقنا... ( وفي آخر الحديث قال ) قالا لي:
أما الرجل الأول الذي أتيت عليه يثلغ رأسه بالحجر فإنه الرجل يأخذ القرآن فيرفضه وينام عن الصلاة المكتوبة . ( رواه البخاري )
Artinya :
“ Tadi malam saya didatangi dua orang (tamu), mereka
berkata : mari ikut kami, maka sayapun mengikuti mereka, kami datang (melihat)
seseorang sedang berbaring dan ada orang lain berdiri (dekatnya) memegang batu,
kemudian dia memukulkan batu tersebut ke kepala (orang yang tidur tadi),
kemudian batu itu menggelinding (bergulir) dan dia mengikutinya kemudian
mengambilnya lagi, ketika dia kembali kepala orang tadi sudah sembuh lagi maka
diapun melakukan (memukulkan batu tadi) seperti dia melakukan pertama kalinya. Kemudian
Rasul berkata: Saya bertanya kepada keduanya (tamu tadi) : Subhanallah (maha
suci Allah)!, ada apa ini?. Mereka berkata kepada saya : mari kita
berangkat lagi, maka kamipun berangkat.... ( di bagian akhir hadits Rasul
menyebutkan ), mereka (berdua) berkata kepadaku: Adapun orang pertama tadi
yang kepalanya dipukul dengan batu maka dia itulah orang yang mengambil
al-qur’an kemudian dia menolaknya dan dia tidur (tidak melaksanakan) shalat
wajib. ( HR. Bukhari ).
Dalam riwayat lain disebutkan :
فعل به ما رأيت إلى يوم القيامة . ( رواه
أحمد )
Artinya :
“ apa yang kamu lihat itu dilakukan kepada sampai hari
kiamat” . ( HR. Ahmad )
Kita
berlindung kepada Allah dari kemurkaan dan Azab-Nya yang sangat pedih.
Disamping itu, lalai dari
melaksanakan shalat berjamaah termasuk tanda-tanda kemunafikan.
صلّى النبي صلى الله عليه وسلم الفجر يوماً
ثم قال : أشهد فلان الصلاة؟ ، قالوا: لا، قال : وفلان ؟ ، قالوا: لا، قال : إن
هاتين الصلاتين
من أثقل الصلاة على
المنافقين ولو يعلمون ما فيهما لأتوهما ولو حبواً . ( رواه النسائي )
Artinya :
“ Suatu hari Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam shalat
Subuh, kemudian beliau bertanya: Apakah si fulan ikut shalat (berjamaah) ?,
mereka (para sahabat) menjawab : tidak, kemudian Nabi bertanya lagi : dan si
fulan (apakah ikut shalat berjamaah) ?, mereka menjawab : tidak. Kemudian Nabi
bersabda : Sesungguhanya shalat yang dua raka’at ini adalah shalat yang paling
berat (untuk dilaksanakan) bagi orang-orang munafik, kalaulah mereka mengetahui
(keutamaan dan pahala) yang ada di dalamnya pasti mereka akan mendatanginya
walaupun dengan merangkak. ( HR. Nasa’i )
Di dalam kitab Shahihain dari
Abu Hurairah Radiyallahu 'anhu, dia berkata: Rasulullah Shalallahu
‘Alaihi Wasallam bersabda :
ليس صلاة أثقل على المنافقين من الفجر
والعشاء ولو يعلمون
ما فيهما لأتوهما ولو
حبوا، لقد هممت أن آمر المؤذن فيقيم ثم آمر رجلاً يؤم الناس ثم آخذ شعل من نار فأحرق على من لا يخرج إلى الصلاة بعد ( وفي حديث آخر ) : والذي نفسي بيده لو يعلم أحدهم أنه يجد
عرقاً سميناً أو مرماتين
حسنتين لشهد العشاء . متفق عليه
Artinya :
“Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang-orang
munafik selain shalat Subuh dan Isya, kalaulah seandainya mereka mengetahui apa
yang ada pada keduanya pasti mereka akan mendatanginya walaupun dengan
merangkak, sungguh saya sudah berkeinginan untuk menyuruh muazzin untuk azan
kemudian iqamah dan seorang laki-laki ku suruh untuk menjadi imam, kemudian aku
mengambil api untuk membakar orang-orang yang tidak keluar melaksanakan shalat (
dalam hadits lain disebutkan), demi Allah yang jiwaku di tangan-Nya, kalaulah
salah seorang diantara mereka mengetahui bahwasanya mereka akan mendapatkan
daging empuk yang banyak atau dua besi yang bagus pasti mereka akan datang
melaksanakan shalat Isya. ( Muttafaqun ‘alaihi )
Pernah
diceritakan kepada Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam tentang seorang laki-laki
yang tidur sampai pagi dan tidak shalat, maka beliau bersabda :
ذاك رجل بال الشيطان في أذنه .متفق عليه
Artinya :
“Laki-laki itu telah dikencingi oleh syetan di
telinganya. ( Muttafaqun ‘alaihi )
Dan lebih
berbahanya dari itu adalah para ulama berpendapat bahwa orang yang tidak
melaksanakan shalat subuh sampai keluar waktunya secara sengaja maka dia
menjadi kafir berdasarkan hadist-hadits yang ada. Terlepas dari kuat atau
lemahnya pendapat ini, cukuplah rasanya bagi kita untuk ditakuti ketika kita
tahu bahwa para ulama sudah berselisih tentang keislaman orang yang sengaja
tidak melaksanakan shalat subuh sehingga keluar waktunya.
Kita memohon kepada Allah
semoga diberi ampunan dan keselamatan.
Saudaraku, dimana posisi kita dari orang-orang berikut ini...?
Dari Bardu maula Said bin
Musayyib, dia berkata : tidaklah berkumandang azan semenjak empat puluh tahun
melainkan Said sudah berada dalam masjid.
Waki’ bin al-Jarrah
bercerita tentang A’masy Sulaiman bin Mahran : “ dia ( A’masy ) sudah hampir
tujuh puluh tahun tidak pernah ketinggalan takbir yang pertama (takbiratul
ihram imam ).
Muhammad bin al-Mubarak
mengatakan : Sa’in bin Abdul ‘aziz at-Tanukhi kalau ketinggalan shalat
berjamaah maka dia menangis.
Diriwayatkan dari Muhammad
bin Khafif bahwa dia mengalami sakit pinggang, kalau sakitnya datang maka dia
tidak bisa bergerak, ketika datang panggilan untuk shalat maka dia digendong
orang lain, tatkala dikatakan kepadanya : kenapa anda tidak mengambil keringanan
untuk diri anda? Maka dia menjawab : Kalau kalian mendengarkan Hayya ‘alash
shalah ( mari laksanakan shalat ) dan kalian tidak melihatku berada di
shaf, maka carilah aku di kuburan.
‘Amir bin Abdullah bin
Zubair mendengarkan muazzin sedangkan dia sedang sakit, dia berkata : bantulah
saya (untuk pergi shalat berjamaah), maka dikatakan kepadanya : kamu sedang
sakit. Maka dia berkata : Saya mendengar seruan kepada Allah, kenapa saya tidak
menjwabnya ?!. Maka merekapun membantunya, dan dia pun shalat magrib bersama
imam, dia ikut shalat satu raka’at kemudian meninggal.
Saudaraku yang mulia...
Sesungguhnya orang yang mau
memperhatikan kondisi manusia sekarang pasti dia akan sedih dengan
berlomba-lombanya mereka mencari dunia sementara untuk mencari ridha dan sorga
Allah mereka malas. Ketika ada panggilan Ash shalatu khairun minnan naum (
Shalat lebih baik dari pada tidur ) , maka kamu tidak mendengar (merasakan)
kecuali sunyi dan senyap, hampir-hampir tidak ada orang yang terlihat. Tapi
beberapa jam kemudian, ketika datang kesibukan dunia, datang waktu untuk
beraktivitas duniawi maka kesunyian tadi akan berubah suasana menjadi ribut
yang tidak ada putusnya, kesenyapan berubah menjadi berbagai macam aktivitas
yang tidak ada hentinya. Subhanallah, maha benar Allah ketika berfirman :
ﭽ ﭑ ﭒ
ﭓ ﭔ ﭕ
ﭖ ﭗ ﭘ
ﭙ ﭼ الأعلى: ١٦
- ١٧
Artinya :
“Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan
duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal”. (QS.
Al-A’la : 16-17 )
Saudaraku yang mulia...
Sekarang kamu sudah
mengetahui segalanya, dalil-dalil sudah sampai kepadamu, dan kamu sudah tahu
bahwa menjaga syi’ar yang mulia ini adalah merupakan jalan untuk meninggikan
derajat, menghapus kesalahan-kesalahan ( yang pernah dilakukan ) ,
melalaikannya akan menjadi salah satu penyebab terjerumus ke dalam lembah
kesesatan.
Memang dia butuh usaha dan
pengorbanan... Maka waspadalah, jangan sampai kamu dikalahkan oleh dirimu
sendiri, sehingga syetan akan menguasaimu. Sungguh sorga itu diliputi oleh
berbagai macam duri sementara neraka dihiasi dengan berbagai macam nafsu.
Intropeksilah dirimu sebelum
kamu dimintai pertanggung jawaban, bangunlah sebelum datang penyesalan yang
tidak ada gunanya lagi. Kamu akan kehilangan keluargamu, karib kerabat,
tetangga dan orang-orang yang kamu cintai.
Panutanmu (Nabi) Shalallahu
‘Alaihi Wasallam melewati pintu anaknya Fathimah selama enam bulan, ketika
beliau pergi untuk shalat subuh, beliau berkata :
الصلاة يا أهل البيت ﭽ
إِنَّمَا يُرِيدُ
اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيراً ﭼ (الأحزاب:33 ) ( رواه مسلم ) .
Artinya :
“ (Dirikanlah) shalat wahai ahli bait. Sesungguhnya
Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu Hai ahlul bait dan
membersihkan kamu sebersih-bersihnya (QS. Al-Ahzab:33) . ( HR. Muslim )
Ketahuilah bahwa istirahat
yang sebenarnya itu adalah tatkala kamu meletakkan kedua kakimu di dalam
kemuliaan dan kamu selamat dari siksaan dan kehinaan, bukan dengan mementingkan
tidur yang sebentar ataupun kelezatan yang sekejab.
Kita berdoa kepada Allah
semoga diberi taufiq-Nya untuk mendapatkan keridhaan-Nya, dan semoga Allah
memberikan kepada kita Al-Husna (
Sorga )dan tambahannya (melihat Allah di hari kiamat).
Semoga Shalawat senantiasa tercurah
kepada Nabi Muhammad, keluarga, sahabat dan para pengikutnya.
Post a Comment