Berbuat Baik Terhadap Orang Lain
Berbuat Baik Terhadap Orang Lain
Pendahuluan
Alhamdulillāh, segala puji bagi Allah ﷻ yang menjadikan kebaikan sebagai jalan kebahagiaan dan keburukan sebagai sebab kesengsaraan. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ, teladan utama dalam akhlak, kebaikan, dan kasih sayang terhadap seluruh makhluk.
Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,
manusia sering mencari kebahagiaan di tempat yang jauh—harta, pujian, jabatan—padahal Allah ﷻ meletakkan obat kesedihan itu sangat dekat: berbuat baik kepada sesama.
I. Hakikat Kebaikan dan Dampaknya bagi Pelakunya
Kebaikan itu, sebagaimana namanya, indah pada hakikatnya, menenangkan bagi pelakunya, dan menyembuhkan bagi jiwanya.
Dalil Al-Qur’an
وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ مِنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِنْدَ اللَّهِ
“Dan apa saja kebaikan yang kamu kerjakan untuk dirimu, niscaya kamu akan mendapatkannya di sisi Allah.”
(QS. Al-Baqarah: 110)
Komentar Ulama
- Ibnu Katsir menjelaskan: Setiap amal kebaikan hakikatnya kembali kepada pelakunya sebelum sampai kepada orang lain.
- Al-Qurthubi menegaskan: Allah menyebut ‘untuk dirimu’ agar manusia sadar bahwa manfaat kebaikan paling pertama adalah bagi dirinya sendiri.
II. Berbuat Baik sebagai Obat Kesedihan dan Kegundahan
Ketika hati diliputi duka, jangan menutup diri, tetapi bukalah pintu kebaikan.
Dalil Sunnah
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ
“Barang siapa meringankan kesusahan seorang mukmin di dunia, Allah akan meringankan kesusahannya di hari kiamat.”
(HR. Muslim)
Ulasan Ulama
- Imam An-Nawawi: Hadis ini menunjukkan bahwa menolong orang lain adalah sebab Allah menolong kita, baik di dunia maupun akhirat.
- Ibnu Rajab Al-Hanbali: Kebaikan adalah perdagangan dengan Allah, dan Allah tidak pernah merugikan hamba-Nya.
III. Bentuk-bentuk Kebaikan yang Dicintai Allah
1. Sedekah dan Membantu yang Lemah
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ
“Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah seperti sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir…”
(QS. Al-Baqarah: 261)
Ibnu Katsir: Allah melipatgandakan pahala bukan karena besarnya harta, tetapi karena keikhlasan hati.
2. Senyum dan Wajah Berseri
لَا تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ
“Jangan meremehkan kebaikan sekecil apa pun, meskipun hanya menemui saudaramu dengan wajah berseri.”
(HR. Muslim)
Al-Munawi: Senyum adalah sedekah yang paling ringan namun paling sering dilalaikan.
3. Menolong Makhluk Hidup
Dalil Hadis
فَسَقَى كَلْبًا فَغَفَرَ اللَّهُ لَهَا
“Seorang wanita pelacur memberi minum seekor anjing yang kehausan, maka Allah mengampuninya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Pelajaran Ulama
- Ibnu Hajar Al-Asqalani: Hadis ini menunjukkan luasnya rahmat Allah dan besarnya nilai kasih sayang.
- An-Nawawi: Amal kecil bisa bernilai besar jika dilakukan dengan hati yang hidup.
IV. Kebaikan sebagai Cahaya Jiwa dan Akhlak
Rasulullah ﷺ adalah manusia yang paling banyak memberi, bahkan ketika beliau sendiri kekurangan.
Dalil Al-Qur’an
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ
“Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri; berat terasa olehnya penderitaanmu…”
(QS. At-Taubah: 128)
Ibnu Qayyim:
Hati yang paling bahagia adalah hati yang paling bermanfaat bagi manusia.
V. Ikhlas: Ruh dari Segala Kebaikan
Allah menegaskan bahwa kebaikan sejati adalah yang tidak menuntut balasan.
Dalil Utama
وَمَا لِأَحَدٍ عِنْدَهُ مِنْ نِعْمَةٍ تُجْزَى إِلَّا ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِ الْأَعْلَى وَلَسَوْفَ يَرْضَى
“Padahal tidak ada seorang pun yang memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalas. Tetapi (dia memberi) semata-mata karena mencari keridhaan Rabb-nya Yang Maha Tinggi. Dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan.”
(QS. Al-Lail: 19–21)
Al-Baghawi: Ayat ini menggambarkan puncak keikhlasan dan janji kepuasan sejati dari Allah.
Penutup dan Seruan Hati
Wahai jiwa-jiwa yang letih,
jika hidup terasa sempit, lapangkan dengan memberi.
Jika hati terasa gelap, terangilah dengan menolong.
Jika kesedihan menekan, hancurkan dengan kebaikan.
Masukilah taman-taman kebajikan:
- Sedekah,
- Menolong,
- Mengunjungi yang sakit,
- Menghibur yang berduka,
- Tersenyum kepada yang keras hatinya.
Karena kebaikan adalah jalan tercepat menuju ketenangan,
dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik.
وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
“Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik.”
(QS. Ali ‘Imran: 134)
Post a Comment