Jangan Mengharap Terima Kasih dari Seseorang
Jangan Mengharap Terima Kasih dari Seseorang
Pendahuluan: Berbuat Baik Bukan untuk Dibalas Manusia
Alhamdulillāhi Rabbil ‘ālamīn.
Segala puji bagi Allah, Dzat yang menciptakan manusia agar mengenal-Nya dan menganugerahkan rezeki kepada seluruh makhluk agar mereka bersyukur kepada-Nya. Namun kenyataannya, manusia sering lupa bersyukur, bahkan kepada Allah Yang Maha Memberi.
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ, teladan agung dalam keikhlasan beramal, yang berbuat baik meski dibalas dengan pengingkaran dan permusuhan.
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Jika kepada Allah saja manusia berani ingkar, maka jangan heran bila kebaikan kita tidak dihargai manusia.
1. Mengingkari Nikmat adalah Tabiat Umum Manusia
Dalil Al-Qur’an
وَقَلِيلٌ مِّنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ
“Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur.”
(QS. Saba’: 13)
Ulasan Ulama
- Imam Ibnu Katsir رحمه الله:
Ayat ini menunjukkan bahwa syukur adalah sifat langka, sedangkan kufur nikmat adalah sifat yang dominan pada manusia.
➡ Kesimpulan:
Jika kebaikan kita dilupakan, jangan heran—itulah watak mayoritas manusia.
2. Kebaikan Justru Bisa Menjadi Sebab Kebencian
Dalil Al-Qur’an (sesuai teks Anda)
وَمَا نَقَمُوا إِلَّا أَنْ أَغْنَاهُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ مِنْ فَضْلِهِ
“Dan mereka tidak mencela (Allah dan Rasul-Nya) kecuali karena Allah dan Rasul-Nya telah melimpahkan karunia-Nya kepada mereka.”
(QS. At-Taubah: 74)
Ulasan Ulama
- Al-Qurthubi رحمه الله:
Ayat ini menjelaskan keanehan jiwa manusia: membenci justru karena diberi nikmat.
➡ Pelajaran pahit:
Tidak semua orang membenci karena kita jahat; sebagian membenci justru karena kita baik.
3. Kisah Anak yang Durhaka: Bukti Kebaikan Tak Selalu Dibalas
Allah menggambarkan fenomena ini dalam Al-Qur’an: seseorang yang diberi kebaikan, lalu kembali ingkar.
Dalil Al-Qur’an
فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِذَا هُمْ يَبْغُونَ فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ
“Maka ketika Kami selamatkan mereka, tiba-tiba mereka kembali berbuat aniaya di bumi tanpa alasan yang benar.”
(QS. Yunus: 23)
(Sejalan dengan makna QS. Yunus: 12 yang Anda sebutkan)
Ulasan Ulama
- Fakhruddin Ar-Razi رحمه الله:
Jiwa manusia memiliki kecenderungan melupakan penderitaan ketika nikmat telah kembali.
➡ Renungan:
Jika anak durhaka kepada orang tua yang membesarkannya, maka apa yang membuat kita berharap semua manusia akan tahu balas budi?
4. Jangan Bersedih Karena Pengingkaran Mereka
Dalil Al-Qur’an
وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ
“Dan janganlah engkau bersedih terhadap mereka.”
(QS. An-Nahl: 127)
Ulasan Ulama
- Ibnu ‘Athiyyah رحمه الله:
Larangan bersedih di sini adalah larangan membiarkan hati rusak karena ulah manusia.
➡ Kaidah:
Kebaikan yang membuatmu sedih berarti belum sepenuhnya ikhlas.
5. Ikhlas: Berbuat Baik Tanpa Mengharap Terima Kasih
Dalil Al-Qur’an (inti tema)
إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنكُمْ جَزَاءً وَلَا شُكُورًا
“Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah. Kami tidak mengharapkan balasan dari kamu dan tidak pula ucapan terima kasih.”
(QS. Al-Insan: 9)
Ulasan Ulama
- Imam Al-Ghazali رحمه الله:
Puncak keikhlasan adalah ketika engkau tetap tenang meski kebaikanmu diingkari.
➡ Tanda ikhlas:
Tidak berubah sikap meski tidak dipuji, dan tidak berhenti berbuat baik meski disakiti.
6. Tangan di Atas Lebih Mulia, Meski Tak Dihargai
Dalil Hadits
الْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنَ الْيَدِ السُّفْلَى
“Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Penjelasan Ulama
- Ibnu Hajar Al-Asqalani رحمه الله:
Keutamaan memberi tetap berlaku meski pemberian itu tidak disyukuri.
➡ Makna batin:
Kemuliaan tidak ditentukan oleh ucapan terima kasih manusia, tetapi oleh penilaian Allah.
7. Nabi ﷺ: Paling Banyak Memberi, Paling Sedikit Dibalas
Dalil Sunnah
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِقَوْمِي فَإِنَّهُمْ لَا يَعْلَمُونَ
“Ya Allah, ampunilah kaumku, karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Ulasan Ulama
- An-Nawawi رحمه الله:
Doa ini menunjukkan keikhlasan total, memberi tanpa menuntut balasan, bahkan ketika disakiti.
➡ Teladan:
Jika Nabi ﷺ memaafkan tanpa menuntut terima kasih, siapakah kita hingga kecewa karena diingkari?
Penutup: Nasihat Jiwa
Saudaraku,
Berbuat baiklah karena Allah, bukan karena manusia.
Jika mereka berterima kasih, itu bonus.
Jika mereka mengingkari, itu ujian.
Jangan biarkan pengingkaran manusia mencabut pahala di sisi Allah.
Tetaplah memberi, meski disakiti.
Tetaplah berbuat baik, meski dicaci.
مَا عِندَ اللَّهِ خَيْرٌ وَأَبْقَى
“Apa yang ada di sisi Allah lebih baik dan lebih kekal.”
(QS. Al-Qashash: 60)
Post a Comment