Golongan Anti Hadis – Fitnah Besar di Akhir Zaman



🌙 CERAMAH TANDA AKHIR ZAMAN

Golongan Anti Hadis – Fitnah Besar di Akhir Zaman


Mukadimah – Rintihan Seorang Da’i di Akhir Zaman

Jamaah yang dirahmati Allah…

Pada malam-malam akhir zaman seperti ini… ketika hati manusia semakin keras, ketika logika dipertuhankan, ketika hawa nafsu menjadi raja… ada satu fitnah yang perlahan-lahan menusuk agama ini dari dalam…

Fitnah itu adalah munculnya golongan yang menolak hadis Nabi ﷺ.

Golongan yang berkata:

“Cukup bagi kami Al-Qur’an… Kami tidak perlu hadis…”
“Hadis itu hanya karangan ulama…”
“Kami hanya ikut ayat Allah, tidak ikut perkataan manusia…”

Mereka tidak sadar… bahwa perkataan manusia yang mereka hina itu adalah perkataan orang yang paling mulia… kekasih Allah… penutup para Nabi… Rasulullah ﷺ.

Dan Nabi ﷺ sudah memperingatkan tentang mereka… 1400 tahun sebelum mereka lahir.


🌩 HADIS UTAMA – PERINGATAN NABI AKAN GOLONGAN ANTI HADIS

Hadis Riwayat Abu Dawud

عَنْ الْمِقْدَامِ بْنِ مَعْدِي كَرِبَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ:
«يُوشِكُ الرَّجُلُ مُتَّكِئًا عَلَى أَرِيكَتِهِ، يُحَدَّثُ بِحَدِيثِي، فَيَقُولُ: بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ كِتَابُ اللَّهِ، فَمَا وَجَدْنَا فِيهِ مِنْ حَلَالٍ أَحْلَلْنَاهُ، وَمَا وَجَدْنَا فِيهِ مِنْ حَرَامٍ حَرَّمْنَاهُ… أَلَا وَإِنَّ مَا حَرَّمَ رَسُولُ اللَّهِ كَمَا حَرَّمَ اللَّهُ»
(HR. Abu Dawud)

Terjemahan:

"Akan datang suatu masa ketika seseorang sedang duduk bersandar di atas tempat tidurnya, lalu disampaikan kepadanya sebuah hadis dariku. Maka ia berkata:
'Cukuplah bagi kami Kitabullah. Apa yang halal dalam Al-Qur'an kami halalkan, dan apa yang haram dalam Al-Qur’an kami haramkan.'
Ketahuilah… apa yang diharamkan Rasulullah ﷺ itu sama seperti apa yang diharamkan Allah."


💔 RETORIKA EMOSIONAL – Gambaran yang Nabi ﷺ Sebutkan

Bayangkan, wahai jamaah…

Nabi kita, kekasih kita, manusia yang paling mulia, sedang berbicara dengan mata yang berkaca-kaca, memperingatkan:

“Akan datang suatu masa…”

Dan masa itu… sudah datang hari ini.

— Mereka bersandar santai di kursi, di sofa, di tempat tidurnya…
— Lalu mereka berkata: “Hadis tidak perlu… cukup Al-Qur'an.”
— Mereka bukan hanya menolak hadis… mereka menolak Rasulullah ﷺ secara halus.
— Dan siapa yang kehilangan Rasul… sungguh ia telah kehilangan segalanya…


🌙 DALIL AL-QUR’AN TENTANG KEWAJIBAN MENTAATI RASULULLAH ﷺ

1. QS. An-Nisa’ : 59

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ...

Terjemahan:
"Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul…"

🔸 Perhatikan… Allah mengulang kata “أَطِيعُوا” (taatilah) dua kali.
🔸 Artinya ketaatan kepada Rasul mandiri, bukan sekadar ikut Al-Qur’an.


2. QS. Al-Hashr : 7

وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا

Terjemahan:
"Apa pun yang diberikan Rasul kepadamu maka ambillah; dan apa pun yang dilarangnya, tinggalkanlah."

🔸 Ayat ini tidak mengatakan “apa yang tertulis dalam Al-Qur’an”.
🔸 Tetapi apa saja yang datang dari Rasul.
🔸 Termasuk hadis-hadisnya.


3. QS. An-Najm : 3–4

وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى. إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَى

Terjemahan:
"Dan dia (Muhammad) tidak berbicara dari hawa nafsunya.
Ucapannya tidak lain adalah wahyu yang diwahyukan."

🔸 Ini dalil paling keras.
🔸 Ucapan Nabi ﷺ adalah wahyu — bukan pendapat pribadi.
🔸 Maka menolak hadis = menolak wahyu.


🌧 RETORIKA – TANGISAN ATAS UMAT YANG MENINGGALKAN SUNNAH

Bayangkan…
Betapa pedihnya hati Rasulullah ﷺ jika beliau melihat umatnya hari ini…

Sunnahnya dihina.
Hadisnya diragukan.
Ucapannya dicurigai.

Seolah-olah manusia zaman ini berkata:

“Kami lebih tahu dari pada Muhammad ﷺ…”
“Kami lebih kritis dari para sahabat…”

Na'udzubillahi min dzalik…

Apakah kita tidak takut…
Hari di mana wajah Nabi ﷺ berpaling dari kita dan berkata:

“Pergilah… Engkau tidak mengamalkan ajaranku.”


🕌 PERAN HADIS: MENJELASKAN, MEMPERINCI, MENYEMPURNAKAN AL-QUR’AN

Contoh: Perintah Shalat

Al-Qur’an hanya memerintahkan:

أَقِيمُوا الصَّلَاةَ
"Dirikanlah shalat."

Tetapi bagaimana caranya?

— Berapa rakaat?
— Bacaan apa saja?
— Bagaimana niatnya?
— Kaifiyat rukuk, sujud, tasyahhud?

Semua dijelaskan oleh hadis, bukan Al-Qur’an.

Hadis:

صَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي
(HR. Bukhari)

"Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat."

Tanpa hadis…
Umat Islam tidak akan pernah tahu tata cara shalat yang benar.


Contoh: Zakat

Al-Qur’an memerintahkan bayar zakat.
Tapi berapa nisab emas? perak? pertanian? perdagangan?

Semua dijelaskan dengan hadis.


Contoh: Haji

Al-Qur’an memerintahkan haji.
Tapi bagaimana tawaf? sa’i? ihram? tahallul?

Semua dijelaskan oleh hadis.


📚 ULASAN ULAMA TENTANG GOLONGAN ANTI HADIS

1. Imam Asy-Syafi’i

Beliau berkata keras:

“Barang siapa yang tidak berhujah dengan Sunnah Rasulullah ﷺ, maka ia telah kafir.”

Karena ia menolak wahyu yang Allah turunkan melalui Rasul.


2. Imam Ahmad bin Hanbal

“Barang siapa menolak hadis Rasulullah ﷺ, maka ia berada di tepi kehancuran agama.”


3. Ibn Hazm

“Tidak ada agama bagi orang yang menolak sunnah.”


4. Imam Al-Barbahari

“Jika engkau melihat seseorang meremehkan hadis Rasulullah ﷺ, maka ketahuilah bahwa ia seorang ahli bid’ah.”


🌪 RETORIKA PUNCAK: Bahaya Anti Hadis = Menghancurkan Islam dari Dalam

Bayangkan jika hadis dibuang…

— Tidak ada lagi shalat yang benar.
— Tidak ada tata cara puasa.
— Tidak ada zakat yang sah.
— Tidak ada cara haji.
— Tidak ada hudud, tidak ada hukum waris, tidak ada pedoman akhlak.

Agama akan berubah menjadi agama buatan manusia.
Masing-masing menafsirkan Al-Qur’an sesuka hati, menurut nafsu dan logika.

Itulah agama tanpa Nabi.

Na’udzubillahi min dzalik…


🌙 PENUTUP RETORIK – Ajakan Kembali Kepada Sunnah

Wahai jamaah…

Di akhir zaman seperti ini…
Saat syubhat bertebaran…
Saat akal diagungkan…
Saat sunnah Rasul dihina…

Mari kembali memeluk hadis Nabi ﷺ…
Mari kembali menjadikan sunnah sebagai cahaya kehidupan…
Mari hidup bersama ajaran Rasul… sebelum datang hari di mana kita tidak lagi bisa mendengar hadis…

Karena siapa yang mencintai Rasul…
Akan menggenggam erat perkataannya.

Dan siapa yang menghinakan hadis…
Akan kehilangan syafaatnya pada Hari Kiamat.


🌙 Doa Penutup (Sangat Emosional)

اللَّهُمَّ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قُلُوبَنَا عَلَى دِينِكَ…
Yaa Allah…
Kokohkan hati kami agar tetap mencintai sunnah Nabi-Mu…

اللَّهُمَّ احْشُرْنَا مَعَ النَّبِيِّ وَأَصْحَابِهِ…
Kumpulkan kami bersama Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya…

اللَّهُمَّ لَا تَجْعَلْنَا مِمَّنْ يَرُدُّ السُّنَّةَ وَيُحَارِبُهَا…
Jangan jadikan kami termasuk orang yang menolak sunnah…

Yaa Allah…
Jadikan kami hamba-hamba yang lembut hatinya…
Yang menangis saat mendengar nama Nabi-Mu…
Yang hidup dalam sunnah… dan wafat dalam sunnah…

Aamiin… aamiin ya Rabbal ‘aalamiin.



Tidak ada komentar