Siapakah yang Memperkenankan Doa Orang yang Dalam Kesulitan?

Siapakah yang Memperkenankan Doa Orang yang Dalam Kesulitan?


Pendahuluan: 

Ke Mana Hati Harus Berlari Saat Terhimpit?

Saudara-saudaraku yang dimuliakan Allah ﷻ,
setiap manusia pasti akan mengalami saat-saat di mana pintu-pintu terasa tertutup, harapan menipis, dan kekuatan makhluk terasa rapuh. Pada saat itulah muncul pertanyaan paling mendasar dalam hidup manusia:

Kepada siapa aku harus mengadu?
Siapa yang mendengar rintihanku di saat tidak ada satu pun manusia yang mampu menolong?

Jawabannya bukan sekadar teologis, tetapi jawaban fitrah seluruh makhluk:
Allah ﷻ semata.


I. Allah Satu-satunya Tempat Bergantung

Allah tidak hanya Maha Kuasa, tetapi Maha Mendengar rintihan hati, bahkan sebelum lidah sempat bergerak.

Dalil Utama Al-Qur’an

أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ

“Atau siapakah yang memperkenankan doa orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya dan menghilangkan kesusahan?”
(QS. An-Naml: 62)

Komentar Ulama

  • Ibnu Katsir: Ayat ini adalah hujjah tauhid rububiyyah yang paling jelas. Tidak ada satu pun selain Allah yang mampu menjawab doa orang yang benar-benar terjepit.
  • Al-Qurthubi: Al-mudhtharr (orang yang terdesak) adalah hamba yang telah terputus dari segala sebab makhluk.

👉 Ketika sebab dunia runtuh, tauhid justru berdiri tegak.


II. Fitrah Manusia: Kembali Ikhlas Saat Bahaya

Manusia mungkin lalai saat lapang, tetapi fitrah akan kembali hidup saat bahaya datang.

Dalil Al-Qur’an

فَإِذَا رَكِبُوا فِي الْفُلْكِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ

“Maka apabila mereka naik kapal, mereka berdoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.”
(QS. Al-‘Ankabut: 65)

Ulasan Ulama

  • Fakhruddin Ar-Razi: Tauhid paling jujur sering lahir di tengah ombak dan ketakutan.
  • Ibnu Taimiyyah: Kesulitan adalah guru tauhid yang paling efektif.

III. Doa Adalah Ibadah Tertinggi

Doa bukan sekadar permintaan, tetapi pengakuan kelemahan total seorang hamba.

Dalil Sunnah

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa itu adalah ibadah.”
(HR. Tirmidzi)

Penjelasan Ulama

  • Imam An-Nawawi: Doa menghimpun makna tawadhu’, tawakkal, dan penghambaan.
  • Ibnu Qayyim: Doa adalah senjata orang beriman; senjata ini bisa tumpul jika hati lalai.

IV. Janji Allah: Doa Tidak Pernah Sia-sia

Allah bukan sekadar memerintahkan berdoa, tetapi menjamin jawaban-Nya.

Dalil Al-Qur’an

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ

“Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku perkenankan bagimu.”
(QS. Ghafir: 60)

Komentar Ulama

  • Al-Hasan Al-Bashri: Doa adalah sebab terbesar turunnya rahmat.
  • Ibnu ‘Atha’illah: Tertundanya jawaban bukan penolakan, tetapi pendidikan.

V. Bentuk Jawaban Doa Menurut Sunnah

Rasulullah ﷺ menjelaskan bahwa jawaban doa tidak selalu sesuai permintaan, tetapi selalu dalam kebaikan.

Dalil Hadis

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو اللَّهَ... إِلَّا أَعْطَاهُ اللَّهُ إِحْدَى ثَلَاثٍ

“Tidaklah seorang muslim berdoa kepada Allah, melainkan Allah memberinya salah satu dari tiga: dikabulkan segera, disimpan untuk akhirat, atau dijauhkan darinya keburukan.”
(HR. Ahmad)

Ulasan Ulama

  • Ibnu Hajar: Semua doa berbuah; hanya saja manusia sering tidak sabar menunggu panennya.

VI. Mengadu Kepada Allah Menghilangkan Kegelisahan

Orang yang benar-benar memahami hakikat doa tidak akan hancur oleh musibah.

Dalil Al-Qur’an

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.”
(QS. Ar-Ra’d: 28)

Komentar Ulama

  • Al-Ghazali: Kegelisahan lahir karena hati bergantung pada selain Allah.
  • Ibnu Qayyim: Tidak ada obat hati yang lebih manjur dari doa dan dzikir.

VII. Sikap Hamba Saat Terhimpit

Rasulullah ﷺ mencontohkan sikap:

  • memperbanyak sujud
  • mengangkat tangan
  • merendahkan suara
  • berbaik sangka kepada Allah

Dalil Sunnah

أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ

“Saat paling dekat seorang hamba dengan Rabb-nya adalah ketika ia sujud.”
(HR. Muslim)


Penutup: Jika Engkau Menemukan Allah, Engkau Telah Mendapatkan Segalanya

Wahai jiwa yang sedang terluka,
jika semua pintu tertutup, pintu Allah tetap terbuka.
Jika semua tali putus, tali Allah tidak pernah rapuh.

Menangislah di hadapan-Nya,
merataplah hanya kepada-Nya,
karena air mata yang jatuh di hadapan Allah tidak pernah sia-sia.

Jika engkau menemukan Allah,
engkau telah menemukan segalanya.
Namun jika engkau kehilangan iman kepada-Nya,
engkau telah kehilangan segalanya, meski dunia ada di tanganmu.



Tidak ada komentar