TERBITNYA MATAHARI DARI BARAT&PEMBALIKAN ORBIT BUMI(TANDA BESAR KIAMAT)
🕋
NASKAH CERAMAH PENUH
KISAH AKHIR TERBITNYA MATAHARI DARI BARAT
&
PEMBALIKAN ORBIT BUMI
(TANDA BESAR KIAMAT)**
MUQADDIMAH
Segala puji bagi Allah…
Raja langit dan bumi…
Pemilik hari ketika segala rahasia ditampakkan…
Pemilik waktu ketika semua yang congkak ditundukkan…
Pemilik suara ketika semua bisu tak mampu lagi berbicara…
Aku memohon kepada Allah—yang dengan menyebut nama-Nya gunung bisa hancur, dan dengan kasih-Nya hati yang beku bisa mencair—agar menjadikan majelis ini majelis yang penuh rahmat… penuh cahaya… penuh peringatan… dan penuh getaran yang mengguncang jiwa.
Ya Allah…
Bukakanlah telinga hati kami…
Karena hari ini kita sedang berbicara tentang salah satu peristiwa terbesar dalam sejarah jagad raya:
Terbitnya matahari dari barat.
Peristiwa yang bukan hanya mengubah geografi bumi…
Bukan hanya mengguncang gunung dan lautan…
Tapi juga menghancurkan peluang taubat, menutup pintu ampunan, dan menjadikan manusia—yang selama hidup suka menunda-nunda—tiba-tiba tersadar ketika semuanya sudah terlambat.
Semuanya.
Sudah.
Terlambat.
BAGIAN 1 — Suara dari Langit: Mengapa Kita Perlu Membahas Tanda-Tanda Kiamat?
Saudaraku…
Mengapa kita membahas tanda kiamat?
Apakah untuk menakut-nakuti umat?
Apakah untuk memunculkan spekulasi?
Apakah sekadar sensasi?
Tidak.
Tidak.
Demi Allah, tidak.
Kita membahasnya karena Allah sendiri memperingatkan:
﴿ اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانشَقَّ الْقَمَرُ ﴾
“Telah dekat datangnya Kiamat dan telah terbelah bulan.”
(QS. Al-Qamar: 1)
Dan Rasulullah ﷺ menangis ketika menyebutkan tanda-tandanya.
Beliau menggigil…
Beliau memperingatkan umatnya…
Beliau memegang sahabat-sahabatnya sambil berkata:
« بَادِرُوا بِالأَعْمَالِ سِتًّا… »
“Bersegeralah kalian beramal sebelum datang enam hal…”
(HR. Muslim)
Di antara enam hal itu adalah Terbitnya matahari dari barat.
Mengapa disuruh bersegera?
Karena waktu tidak menunggu kita.
Usia tidak menunggu kita.
Pintu taubat tidak menunggu kita.
Dan kiamat…
Tidak menunggu siapa pun.
BAGIAN 2 — Gambaran Sains, Realitas, dan Nubuwat
Saudaraku…
Bumi yang kita injak ini berputar dengan kecepatan ±1.670 km/jam.
Jika putaran itu berhenti satu detik saja, lautan akan melompat seperti raksasa yang marah.
Dan Rasulullah ﷺ menyebutkan bahwa bumi kelak akan berhenti.
Bumi… berhenti.
Tiga hari…
Sebagaimana disebutkan dalam beberapa atsar:
sehari panjangnya seperti setahun,
sehari seperti sebulan,
sehari seperti sepekan…
Bayangkan dunia terhenti—
seakan Allah menarik rem raksasa pada mekanisme bumi.
Semua kota akan berteriak:
Bangunan hancur.
Lempeng retak.
Gunung bergerak.
Samudra naik.
Arah angin berubah.
Itulah yang oleh sebagian ulama disebut dengan Zalzalah Kubra—
guncangan maha besar yang terjadi sebelum tanda besar terbesar:
Matahari terbit dari barat.
BAGIAN 3 — Dalil-Dalil Lengkap tentang Matahari Terbit dari Barat
1. Hadits Abu Hurairah – Shahih Bukhari & Muslim
Rasulullah ﷺ bersabda:
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا
“Tidak akan terjadi Kiamat hingga matahari terbit dari arah barat…”
(HR. Bukhari & Muslim)
Lalu apa yang terjadi setelah itu?
فَإِذَا طَلَعَتْ آمَنُوا أَجْمَعُونَ، فَذَلِكَ حِينَ لَا يَنْفَعُ نَفْسًا إِيمَانُهَا
“Ketika ia terbit, seluruh manusia beriman.
Namun itu adalah waktu ketika iman tidak lagi bermanfaat…”
(HR. Muslim)
Kenapa iman tidak bermanfaat?
Kata Al-Qurthubi:
Karena ghaib sudah hilang.
Yang selama ini menjadi ujian—hilang.
2. Hadits Abdullah bin Amr — Muslim
إِنَّ أَوَّلَ الْآيَاتِ طُلُوعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا
“Sesungguhnya tanda (besar) pertama adalah matahari terbit dari barat.”
(HR. Muslim)
Ini mengerikan.
Karena ini artinya:
Setelah itu… pintu taubat tertutup selamanya.
3. Hadits Abu Dzarr – Shahih Muslim
Rasulullah ﷺ bertanya kepada sahabat:
أَتَدْرُونَ أَيْنَ تَذْهَبُ هَذِهِ الشَّمْسُ؟
“Tahukah kalian ke mana matahari pergi?”
Lalu beliau menjelaskan bahwa matahari “sujud” di bawah ‘Arsy sesuai kehendak Allah,
dan pada akhirnya diperintahkan:
اِرْتَفِعِيْ أَصْبِحِيْ طَالِعَةً مِنْ مَغْرِبِكِ
“Bangunlah… dan terbitlah dari arah baratmu.”
(HR. Muslim)
Dan ketika itu terjadi—
selesai.
Tak ada lagi iman yang diterima.
BAGIAN 4 — Penjelasan Ulama Tentang Hilangnya Kesempatan Taubat
Imam An-Nawawi menjelaskan:
Ketika matahari terbit dari barat, terjadilah perubahan kosmik yang menghilangkan fungsi ujian. Manusia beriman karena terpaksa, bukan ikhlas. Maka iman tidak diterima.
Ibnu Hajar berkata:
Ini adalah penutup pintu amal.
Siapa yang bertobat sebelum itu, diterima.
Siapa yang menunggu setelahnya, tertolak.
Ibn Katsir berkata:
Hari itu adalah hari penutupan pintu taubat seluruh makhluk.
BAGIAN 5 — Hubungan Terbitnya Matahari dari Barat dengan Munculnya Imam Mahdi
Saudaraku …
Banyak orang meremehkan pembahasan ini—
tetapi Rasulullah ﷺ menghubungkannya dengan:
- Munculnya Imam Mahdi
- Peperangan besar di Syam
- Kekacauan global
- Kembalinya peradaban ke zaman kuda dan pedang
- Hancurnya teknologi
Imam Mahdi menurut hadits-hadits shahih:
akan dibaiat antara Rukun dan Maqam.
Medan perangnya dahsyat.
Jumlah tentaranya sedikit di awal: 313.
Dan salah satu pasukan yang akan memerangi Mahdi akan dibenamkan di Al-Baida oleh gempa besar.
Itu adalah peristiwa geologi ekstrem yang cocok dengan perubahan lempeng bumi.
Setelah kemenangan-kemenangan Mahdi…
setelah dunia mulai kembali kepada keadilan…
maka tanda besar dimulai:
— Dajjal
— Turunnya Isa
— Yakjuj & Makjuj
— dan akhirnya…
terbitnya matahari dari barat.
BAGIAN 6 — Gambaran Retoris: Hari Ketika Matahari Bangkit dari Barat
Saudaraku…
Coba bayangkan hari itu…
hari yang disebut para ulama sebagai Hari Kengerian Tanpa Tandingan.
Malam itu panjang…
Sangat panjang…
Orang-orang mulai gelisah…
Jam menunjukkan pukul 10 malam, lewat.
Lewat.
Lewat…
Tapi matahari tidak muncul.
Angin berhenti.
Burung-burung tidak bersuara.
Hewan-hewan gelisah.
Para ilmuwan panik.
Masjid-masjid penuh orang menangis.
Dan ketika semua menunggu…
sebuah cahaya muncul…
dari arah yang tak pernah terjadi…
dari barat.
Setiap manusia menjerit:
“Tidak!! Tidak!! Ini yang dikatakan Rasulullah!!”
Orang-orang sujud, menangis…
orang kafir berteriak memohon ampun…
Tapi Allah berfirman:
يَوْمَ يَأْتِي بَعْضُ آيَاتِ رَبِّكَ لَا يَنفَعُ نَفْسًا إِيمَانُهَا
“Pada hari datangnya sebagian tanda Tuhanmu,
tidak berguna lagi iman seseorang …”
(QS. Al-An’am: 158)
Tamat.
Itulah akhir dari kesempatan.
BAGIAN 7 — Potret Kiamat Sains & Nubuwat: Pole Shift dan Pembalikan Orbit
Ketika bumi berhenti…
Bumi retak.
Sungai naik ke langit.
Mega-tsunami melahap kota.
Gunung-gunung meledak.
Pulau Jawa bisa terbelah.
Lempeng Eurasia bergeser.
Kutub berpindah.
Ini skenario yang disebut banyak ulama sebagai:
az-Zalzalah al-‘Azhimah — guncangan luar biasa.
Dan semua ini terjadi sebelum terbitnya matahari dari barat.
Saudaraku…
Semua teknologi dunia—
listrik, internet, jet, roket, nuklir—
akan lenyap dalam sekejap.
Bumi kembali primitif.
Peradaban global mati.
Umat manusia dipaksa kembali ke era kuda dan tombak.
Sebagaimana sabda Nabi:
« لَتُقَاتِلُنَّ بِالسُّيُوفِ وَالْخُيُولِ »
“Kalian akan kembali berperang dengan pedang dan kuda.”
(HR. Ahmad – shahih)
BAGIAN 8 — Mengapa Allah Menutup Pintu Taubat Saat Itu?
Karena taubat hanya berlaku selama:
- alam masih berjalan normal,
- manusia masih diuji,
- gaib masih tersembunyi.
Setelah matahari terbit dari barat…
gaib tersingkap.
Hari akhir menunjukkan dirinya.
Iman tidak lagi menjadi pilihan… tetapi keterpaksaan.
Itulah sebabnya:
Taubat setelah tanda besar = ditolak.
BAGIAN 9 — Renungan Menggetarkan: Jika Hari Itu Terjadi Malam Ini
Saudaraku…
Coba renungkan seandainya hari itu terjadi malam ini.
Jika matahari besok pagi terbit dari barat…
Bagaimana keadaan shalat kita?
Berapa banyak dosa yang belum kita tinggalkan?
Berapa banyak maksiat yang kita tunda taubatnya?
Berapa banyak orang yang kita sakiti?
Berapa banyak janji kepada Allah yang belum kita tepati?
Apa jadinya jika hari itu datang…
ketika kita sedang asyik dengan ponsel?
atau sedang menonton maksiat?
atau sedang menunda-nunda taubat?
Saudaraku…
hari itu pasti datang.
Cepat atau lambat.
BAGIAN 10 — Renungan Hening: Mengapa Kita Sering Lalai?
Kita lalai… karena kita merasa aman.
Padahal Allah sudah berfirman:
أَفَأَمِنُوا مَكْرَ اللَّهِ
“Apakah mereka merasa aman dari azab Allah?”
(QS. Al-A’raf: 99)
Kita menunda taubat…
seolah-olah Allah menunggu kita.
Padahal waktu tidak pernah menunggu siapa pun.
BAGIAN 11 — Penutup Retorik Sebelum Doa
Hadirin…
Sebelum kita masuk ke doa panjang—
izinkan saya bertanya, bukan dengan suara… tapi dengan jiwa:
- Sampai kapan kita menunda taubat?
- Sampai kapan kita nyaman dalam dosa?
- Sampai kapan kita hidup seolah-olah besok dijamin?
- Sampai kapan kita menunggu tanda besar… padahal tanda kecil sudah menumpuk?
- Sampai kapan kita meremehkan akhirat… padahal ia semakin dekat?
Terbitnya matahari dari barat adalah tanda terbesar bagi manusia…
Tetapi tanda terbesar bagi dirimu sendiri mungkin adalah
ketika nyawamu dicabut.
Dan nyawamu…
tidak menunggu bumi berhenti berputar.
Tidak menunggu Imam Mahdi.
Tidak menunggu Nibiru.
Tidak menunggu tsunami.
Tidak menunggu gunung meletus.
Nyawamu bisa saja dicabut malam ini.
⭐ **DOA & MUHASABAH PENUTUP
(Panjang – Menusuk – Menggetarkan)**
Hadirin…
Letakkan tangan di dada…
Pejamkan mata sejenak…
Tarik napas panjang…
Dan ikuti doa ini dengan hati basah…
Doa
Ya Allah…
Wahai Tuhan yang membolak-balikkan hati…
Kami datang kepada-Mu dengan hati yang penuh noda…
Dengan jiwa yang sering ingkar…
Dengan langkah yang sering menjauh…
Ya Allah…
Kami takut pada hari ketika matahari terbit dari barat…
Kami takut pada hari ketika pintu taubat ditutup…
Kami takut pada hari ketika bumi berhenti berputar…
Kami takut pada hari ketika dosa-dosa kami ditampakkan…
Ya Allah…
Jangan Engkau wafatkan kami dalam keadaan maksiat…
Jangan Engkau panggil kami dalam keadaan lalai…
Jangan Engkau biarkan kami mati sebelum Engkau ridha kepada kami…
Ya Allah…
Jika selama ini kami sering jauh—
maka dekatkanlah…
Jika selama ini kami sering lupa—
maka ingatkanlah…
Jika selama ini kami sering menunda—
maka kuatkanlah untuk bertaubat hari ini…
Ya Rabb…
Kami malu…
Kami hina…
Kami kotor…
Tapi kami tahu Engkau Maha Menerima Taubat…
Ya Allah…
Terimalah kami sebelum pintu itu tertutup…
Sebelum matahari terbit dari barat…
Sebelum napas ini terhenti…
Sebelum malaikat maut mendekat…
Ya Allah…
Bersihkan hati kami…
Sucikan jiwa kami…
Lembutkan batin kami…
Jadikan kami hamba yang Engkau cintai…
Jadikan hari-hari kami penuh ketaatan…
Jadikan akhir hidup kami husnul khatimah…
Dan jadikan kubur kami taman dari taman-taman surga…
Ya Allah…
Lindungi kami dari fitnah akhir zaman…
Lindungi kami dari Dajjal…
Lindungi kami dari panasnya neraka…
Dan berikan kami syafaat Nabi-Mu ﷺ pada hari
ketika matahari mendekat sejauh satu mil…
Ya Allah…
Kumpulkan kami di surga-Mu
di bawah naungan ‘Arsy-Mu
tanpa hisab
tanpa azab
tanpa rasa malu
tanpa takut
tanpa penyesalan…
Ya Rabb…
Engkaulah tempat meminta…
Engkaulah tempat kembali…
Tidak ada pintu selain pintu-Mu…
Tidak ada cinta selain cinta-Mu…
Amin…
Ya Rabbal ‘Alamin…
Post a Comment