Ahli Ibadah yang Jahil & Ulama yang Fasiq



NASKAH CERAMAH 

“Ahli Ibadah yang Jahil & Ulama yang Fasiq”

Fitnah Akhir Zaman yang Menghancurkan Pondasi Umat


MUQADDIMAH — 10–15 menit

الحمد لله…
Yang telah menurunkan Al-Qur’an sebagai cahaya,
Mengutus Nabi sebagai penuntun jalan,
Dan memberikan kita kesempatan untuk bertaubat sebelum pintu taubat tertutup.

Kita memohon kepada Allah agar menjadikan majlis ini sebagai majlis yang diberkahi,
Majlis yang dapat menghidupkan hati,
Majlis yang menyelamatkan kita dari fitnah akhir zaman…

Fitnah yang paling mematikan…
fitnah yang paling menakutkan…
fitnah yang Nabi ﷺ khususkan dalam hadis…

Hadis Anas radhiyallahu ‘anhu

قال رسول الله ﷺ:
"سَيَكُونُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ عُبَّادٌ جُهَّالٌ، وَعُلَمَاءُ فُسَّاقٌ"
(ابن عدي)

Artinya:
“Akan muncul pada akhir zaman ahli ibadah yang jahil, dan ulama yang fasiq.”

Dua kelompok ini ibarat dua sayap yang patah—
ketika yang ibadahnya rusak dan yang ilmunya rusak bersatu,
maka umat hancur dari dua sisi sekaligus.


BAGIAN 1 — KERUSAKAN YANG MUNCUL DARI AHLI IBADAH JAHIL

Durasi ± 40 menit

1. Ibadah tanpa ilmu = ritual tanpa arah

Rasulullah ﷺ bersabda:

"العِلمُ قبلَ القولِ والعملِ"
(البخاري تعليقًا)
“Ilmu itu sebelum ucapan dan perbuatan.”

Bahkan Allah berfirman:

فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ
(محمد: 19)

“Ketahuilah bahwa tiada sesembahan yang benar selain Allah.”

Perhatikan…
Allah memulai dengan “ketahuilah”.
Sebelum perintah ibadah, Allah perintahkan ilmu.

Maka ahli ibadah yang jahil—yang shalat tapi tak tahu syaratnya,
yang dzikir tapi tak mengenal maknanya,
yang puasa tapi tetap ghibah,
yang ibadah tapi salah akidahnya—
mereka bukan dekat dengan Allah,
tapi dekat dengan kesia-siaan.


2. Kenapa syaitan menyuruh orang jahil rajin ibadah?

Karena ibadah orang jahil tidak diterima.

Dalil:

Allah berfirman:

وَمَنْ أَرَادَ الْآخِرَةَ وَسَعَىٰ لَهَا سَعْيَهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ
فَأُولَٰئِكَ كَانَ سَعْيُهُمْ مَشْكُورًا
(الإسراء: 19)

Artinya:
“Barangsiapa menginginkan akhirat dan mengerjakan amalan sesuai tuntutannya dalam keadaan beriman, maka amal mereka diterima.”

Ibn Abbas menafsirkan:
"Sesuai tuntutannya berarti sesuai sunnah."

Ahli ibadah jahil
→ rajin, tapi salah
→ semangat, tapi tidak benar
→ beramal, tapi tidak sesuai sunnah
→ lelah, tapi tidak diterima

Syaitan menang,
manusia kalah,
iman rusak tanpa terasa.


3. Contoh nyata ahli ibadah jahil masa kini

A. Rajin ritual, lemah tauhid

• rajin yasinan, tapi tidak pernah khusyuk shalat
• rajin wiridan, tapi masih percaya jimat
• rajin menghadiri acara agama, tapi tetap mengidolakan dukun
• rajin ziarah kubur, tapi tidak pernah membaca Al-Qur’an

B. Rajin amal sunnah, meninggalkan yang wajib

• tahajud tapi tidak shalat Subuh
• umrah tiap tahun tapi tidak menutup aurat
• shalawatan panjang tapi tidak belajar adab

C. Rajin ibadah emosional, bukan ibadah ilmiah

Ibadah yang hanya didorong perasaan,
bukan tuntunan.

Imam Syafi’i berkata:

"Barangsiapa beribadah tanpa ilmu, maka ia merusak lebih banyak daripada memperbaiki."


4. Bahaya terbesar ahli ibadah jahil

A. Mereka merasa paling dekat dengan Allah

Sementara ilmunya kosong.
Padahal Nabi ﷺ bersabda:

"مَن يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ"
(البخاري ومسلم)
“Barangsiapa Allah kehendaki kebaikan baginya, Allah fahamkan ia akan agama.”

Kalau tidak difahamkan agama, berarti apa?
Berarti ia tidak dipilih untuk kebaikan.

B. Mereka mudah terseret kelompok sesat

Karena bodoh dan fanatik tanpa ilmu.

C. Mereka menjadi pemimpin umat padahal tidak layak

Hadis:

“إذا وُسِّد الأمرُ إلى غير أهله فانتظر الساعة”
(البخاري)
“Jika suatu urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah datangnya kiamat.”


BAGIAN 2 — FITNAH ULAMA FASIQ

Durasi ± 50–60 menit

Ulama fasiq berbahaya, karena rusaknya ulama merusak umat.

1. Al-Qur’an mencela ulama fasiq

Allah berfirman:

أَتَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنْسَوْنَ أَنْفُسَكُمْ
وَأَنْتُمْ تَتْلُونَ الْكِتَابَ
أَفَلَا تَعْقِلُونَ
(البقرة: 44)

“Apakah kalian menyuruh manusia berbuat baik namun kalian lupa pada diri kalian, padahal kalian membaca Kitab? Tidakkah kalian berpikir?”

Ayat ini, kata Imam Qurtubi:
“Merupakan celaan bagi ulama yang berbuat maksiat, dan ancaman bagi mereka.”


2. Ciri-ciri ulama fasiq

A. Berilmu, tapi tak beramal

• menyuruh shalat, tapi tidak shalat
• menyuruh taat, tapi bermaksiat
• menyuruh larangan riba, tapi dirinya terlibat riba

B. Menjual agama untuk dunia

Nabi ﷺ bersabda:

"بَادِرُوا بِالأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ المُظْلِمِ... وَيَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنَ الدُّنْيَا"
(مسلم)

“Bergegaslah beramal sebelum datang fitnah... di mana seseorang akan menjual agamanya demi dunia.”

C. Fatwa berdasarkan pesanan

• demi jabatan
• demi popularitas
• demi kedekatan dengan penguasa
• demi sponsor

D. Mencintai pujian

Imam Ibnul Mubarak:
"Ulama yang suka dipuji adalah ulama yang hatinya telah sakit."


3. Dampak ulama fasiq terhadap umat

A. Umat menjadi bingung

Apakah agama ini serius atau sekadar komoditas?

B. Syariat dinodai

Hukum Allah dipelintir demi kepentingan dunia.

C. Timbul kebencian terhadap ulama

Padahal yang buruk hanya sebagian…
tapi ulama yang benar ikut terkena fitnah.

D. Umat kehilangan teladan

Masjid besar, jamaah banyak,
tapi akhlak tidak membaik…
Karena teladannya rusak.


BAGIAN 3 — PENGHANCURAN UMAT DARI DUA ARAH

Durasi ± 20–30 menit

Ketika ahli ibadah jahil naik ke mimbar,
dan ulama fasiq turun dari mimbar…
Disitulah kehancuran.

Rasulullah ﷺ bersabda:

"إن أخوف ما أخاف على أمتي كل منافق عليم اللسان"
(أحمد)
“Yang paling aku takutkan menimpa umatku adalah orang munafik yang pandai berbicara.”

Lengkaplah gambaran akhir zaman:

  • jahil tapi rajin beribadah → menyesatkan karena tidak tahu
  • alim tapi fasiq → menyesatkan karena sengaja

BAGIAN 4 — SOLUSI AGAR Umat Selamat

Durasi ± 45 menit

1. Ilmu dahulu, ibadah kemudian

Hadis:

"طلب العلم فريضة على كل مسلم"
(ابن ماجه)
“Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap muslim.”

Jangan dulu sibuk memperbanyak amalan sunnah…
Sebelum memahami bagaimana menjalankan yang wajib.


2. Pilih guru yang lurus akidahnya dan bersih akhlaknya

Umar berkata:

"Agama kalian adalah darah dan kehidupan kalian, maka lihatlah dari siapa kalian mengambilnya."


3. Seimbangkan ilmu dan amal

Ibnul Qayyim:
“Ilmu adalah penuntun, amal adalah pengikut. Bila penuntunnya salah, amal ikut salah.”


4. Jaga keikhlasan

Semua amalan tidak berarti jika tanpa keikhlasan.

Allah berfirman:

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ
(البينة: 5)


5. Jangan suka memvonis—belajar dulu

Fenomena akhir zaman:
Orang paling sedikit ilmunya,
paling berani bicara agama.


BAGIAN 5 — MUHASABAH (15–20 menit)

Retorik—emosional—menggetarkan.

Wahai hamba Allah…
Tanyakan pada diri sendiri:

• apakah ibadah kita sudah sesuai ilmu?
• apakah kita hanya mengikuti kebiasaan?
• apakah kita sudah benar dalam akidah?
• apakah kita sudah memilih guru yang tepat?
• apakah kita beramal karena Allah atau karena manusia?
• apakah kita termasuk ahli ibadah jahil?
• apakah kita termasuk orang alim yang mulai malas beribadah?

Ini saatnya jujur kepada diri sendiri.
Karena tidak ada yang lebih kita takuti selain hari di mana semua amal kita dikembalikan kepada kita dalam keadaan tidak diterima.


PENUTUP (DOA DAN TANGISAN HATI)

(± 10–15 menit)

(Anda bisa membacanya dengan penuh penghayatan)

اللهم يا مقلب القلوب ثبت قلوبنا على دينك
Ya Allah Yang Membolak-balikkan hati, teguhkan hati kami di atas agama-Mu…

اللهم إنا نعوذ بك من علم لا ينفع
Ya Allah kami berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat…

ومن قلب لا يخشع
Hati yang keras dan tidak khusyuk…

ومن نفس لا تشبع
Nafsu yang tidak pernah puas…

ومن دعاء لا يسمع
Dan doa yang tidak Engkau dengarkan…

Ya Allah selamatkan kami dari dua fitnah besar ini:
fitnah ahli ibadah yang jahil,
dan fitnah ulama yang fasiq.

Jadikan kami hamba-Mu yang berilmu,
beramal,
berakhlak,
dan istiqamah sampai akhir hayat.

آمين… آمين… يا رب العالمين…



Tidak ada komentar