Melawan Ambisi Amerika
Melawan Ambisi Amerika
Maasyiral muslimin rakhimakumullah!
Kondisi umat Islam hari ini tidak bisa lepas dari perhatian kaum muslimin. Apa yang menimpa kaum muslimin di dunia barat dan timur membuat kaum muslimin yang lain ikut berpartisipasi dan memberikan pertolongan.
Kondisi umat Islam hari ini tidak bisa lepas dari perhatian kaum muslimin. Apa yang menimpa kaum muslimin di dunia barat dan timur membuat kaum muslimin yang lain ikut berpartisipasi dan memberikan pertolongan.
Kalau kita melihat sejarah masa lalu, kita akan mengerti bahwa
wilayah kekuasaan kaum muslimin amatlah luas. Namun, setelah kekhilafahan Islam
runtuh pada tahun 1942, kaum Salib dan Yahudi berusaha membagi dan memecah
wilayah Islam menjadi negara-negara kecil. Kekayaannya diambil dan di dalamnya
diterapkan undang-undang dan peraturan yang bertentangan dengan Islam. Hal-hal
yang bisa menimbulkan kelemahan, mereka sebarkan, sementara hal-hal yang
mendatangkan kekuatan, mereka jauhkan. Inilah perkara yang menjadi perhatian
kaum muslimin tersebut.
Namun, yang terpenting bagi kita, wahai kaum muslimin, adalah
melihat persoalan di atas dari kaca mata akidah dan syariat. Tidaklah benar apa
yang dikatakan sebagian orang bahwa Kristen dunia yang tersimbolkan dalam diri
Amerika Serikat ingin memerangi negara muslim "hanya" karena minyak atau
kekayaan lain yang telah Allah khususkan kepada mereka.
Sesungguhnya pokok persoalannya adalah persoalan akidah.
Peperangan yang saat ini tengah dikobarkan oleh negara Salib dan Yahudi memiliki
tujuan akidah. Mereka rela menjelajahi daratan, lautan, dan memobilisasi tentara
semuanya bertujuan akidah. Mereka ingin menyerang Irak, lalu setelah itu
menyusul negara muslim lainnya. Mereka mendirikan bangunan dan asrama-asrama
militer di Somalia, Djobuti, dan Kenya. Apakah ini hanya dalam rangka memburu
kekayaan saja? Karena alasan politik? Demi Allah, tidak. Kita mempercayai benar
apa yang telah difirmankan oleh Allah Azza wa Jalla yang artinya,
"Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup."
"Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup."
"Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka
telah menjadi, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka). Sebagian besar ahli kitab
menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu
beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata
bagi mereka kebenaran...."
Mereka tidak sekedar ingin merampas kekayaaan kaum muslimin,
menguasai harta dan wilayahnya. Tidak, demi Allah. Tetapi, yang mereka inginkan
adalah agar kaum muslimin lepas dari agamanya, kehilanganan kekayaannya dan
mengambil sesuatu yang rendah sebagai ganti dari sesuatu yang baik. Kalau tidak
demikian--wahai kaum muslimin rakhimakumullah--dengan apakah kita akan
menafsirkan semangat negara-negara salib yang telah mendirikan sebuah organisasi
dunia menyerupai PBB. Dengan apakan kita akan menafsirkan keinginan keras mereka
untuk memaksakan negara-negara Islam agar menyepakati perjanjian yang
menghancurkan keluarga, pribadi laki-laki maupun perempuan. Mereka ingin
menghancurkan masyarakat, menyebarkan kekejian dan menduduki wilayah-wilayah
kaum muslimin, sehingga kaum muslimin tidak lagi berbicara tentang halal dan
haram dan menganggap semuanya adalah mubah dan boleh. Mengapa mereka sangat
bersemangat untuk memaksakan semuanya itu ke dalam negara muslim? Apakah itu
berkaitan dengan politik? ekonomi? militer? Mereka ingin merobohkan masyarat
muslim, menjadikannya sebagai hal yang sia-sia dan umum. Mereka tidak mengatahui
halal dan haram, mana yang berbahaya dan mana yang tidak berbahaya. Mereka hidup
seperti hewan, sebagaimana orang Salib dan Yahudi itu telah hidup dalam
negaranya. Mereka menghendaki agar kaum muslimin melepaskan diennya secara
menyeluruh. "Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat)
mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka
sanggup."
Mereka berusaha agar kaum muslimin tidak memiliki kekuatan.
Mereka mengatakan kita harus menyerang Irak untuk melucuti semua persenjataan,
yang mereka sebut sebagai senjata pemusnah masal. Mereka tidak ingin kaum
muslimin memiliki senjata. Sisa kekuatan Irak sekarang adalah 400.000 orang
pasukan, 2500 tank, 300 pesawat tempur, 1500 pasukan arteleri. Inilah kekuatan
yang tersisa bagi kaum muslimin. Namun, mereka ingin melenyapkan ini semua, agar
negara Yahudi menjadi negara yang terkuat. Kaum Salib ingin menjatuhkan Irak
bukan karena aturan ba'atsnya, tetapi karena di dalamnya terdapat kaum
muslimin. Irak adalah sebuah negara yang mayoritas penduduknya adalah kaum
muslimin. Sebuah negara yang memiliki sejarah panjang dan peradaban yang
mengakar. Dahulu kala Baghdad adalah ibu kota kekhilafahan Islam dalam masa yang
panjang. Kaum salib menginginkan agar sejarah, peradaban, dan warisan kebudayaan
kaum muslimin lenyap. Mereka tidak ingin hati kaum muslimin rindu kepada sejarah
yang mengakar dan memukau itu. Mereka ingin menghancurkan Irak, kemudian mereka
akan mengatakan bahwa serangan mereka terhadap Irak adalah untuk melucuti
senjata pemusnah masalnya. Ironis memang, padahal negara-negara seperti Yahudi,
Amerika Serikat, Prancis, Inggris, bahkan sosialis Rusia dan Cina diberi
kebebasan penuh memiliki senjata apa pun. Tetapi, mengapa kaum muslimin tidak
diperbolehkan.
Kaum muslimin tidak diperbolehkan memiliki senjata. Hari ini
adalah Irak. Besok mungkin Pakistan. Sedangkan kemarin adalah Sudan dan
Afghanistan. Begitulah sebagaimana firman Allah SWT, "Mereka tidak
henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari
agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup." Inilah fakta dan
kenyataan yang ada dan gamblang di depan mata kita, setiap orang yang berakal
bisa melihat fenomena ini, lalu apakah yang harus kita lakukan? Kalau kita
mengetahui obat niscaya kita mengetahui. Fenomena yang menyedihkan ini mestinya
membangkitkan pertanyaan pada diri seorang muslim: apa yang harus saya lakukan?
Tidak cukup hanya mengubah peraturan dan menyesalkan penghianatan para penguasa
Islam yang mendukung kaum kafir dalam memerangi kaum muslimin. Tidak hanya cukup
seperti itu, tetapi hendaklah setiap kita bertanya apa peranan saya? Apa
kewajiban saya?
Maasyiral muslimin rakhimakumullah!
Untuk menjawab pertanyaan ini, terlebih dahulu kita harus mengetahui tujuan akidah dalam peperangan ini. Yaitu, perang antarakidah, perang antaragama, bukan perang antaranegara. Negara yang satu dinamakan Irak, sedangkan yang lain dinamakan Amerika Serikat, Inggris, dan sebagianya. Demi Allah, tidak demikian. Namun, yang terjadi adalah perang antara Islam dan kafir, antara petunjuk dan kesesatan.
Untuk menjawab pertanyaan ini, terlebih dahulu kita harus mengetahui tujuan akidah dalam peperangan ini. Yaitu, perang antarakidah, perang antaragama, bukan perang antaranegara. Negara yang satu dinamakan Irak, sedangkan yang lain dinamakan Amerika Serikat, Inggris, dan sebagianya. Demi Allah, tidak demikian. Namun, yang terjadi adalah perang antara Islam dan kafir, antara petunjuk dan kesesatan.
Marilah kita melihat propaganda yang dilakukan Amerika Serikat
melalui surat kabar, media infomasi, dan lesan para pemimpinnya. Mereka
mengatakan bahwa Arab Saudi adalah tempat yang teduh bagi teroris. Mengapa
mereka mengatakan seperti ini? Karena, mereka melihat bahwa sekolah-sekolah yang
ada di Saudi mengajarkan anak didiknya untuk mempelajari dan membaca firman
Allah dan sabda Rasul-Nya. Mengajarkan mereka agar mengetahui yang halal dan
haram, benar dan salah, hak dan batil. Menurut mereka semua itu adalah
terorisme. Mengajarkan Islam adalah terorisme, membaca Alquran adalah terorisme,
memelihara jenggot adalah terorisme. Semua bagian dari Islam menurut mereka
adalah terorisme.
Perang yang terjadi adalah perang akidah dan perang agama.
Jangan sekali-kali orang mengira bahwa fenomena di atas adalah perang terhadap
sebuah kelompok atau organisasi, perang terhadap Alqaeda sebagaimana yang mereka
katakan. Itu semua, demi Allah, adalah perang terhadap Islam secara keseluruhan,
prinsipnya maupun cabangnya, keseluruhan maupun sebagiannya. Mereka tidak ingin
bila semua manusia mengerti dan mempelajari sedikit pun dari agama ini. Begitula
mereka melakukan serangan secara umum, inilah perang akidah yang harus dipahami
oleh setiap kaum muslimin.
Maasyiral muslimin rakhimakumullah!
Yang kedua adalah akidah wala' dan bara' yang telah lenyap dan diabaikan oleh kebanyakan kaum muslimin sehingga mereka terjerumus dalam kasih sayang kepada orang kafir. Ini tidak terjadi pada skala negara, tetapi pada skala pribadi dan masyarakat. Masyarakat tidak lagi memilah-milah dan membedakan mana yang kafir dan mana yang mukmin. Kita tidak pernah lagi mendengar orang berkata ini mukmin dan itu kafir. Mereka menganggap bahwa semuanya adalah sama, yaitu sebagai warga negara. Padahal, Alquran telah menetapkan bahwa manusia terbagi antara muslim dan kafir. Islam telah menetapkan perbedaan di antara keduanya dan menghilangkan persamaan. Pemahaman inilah yang ingin dihapuskan oleh orang kafir. Mereka ingin menghapuskan akidah wala' dan bara' dari jiwa kaum muslimin.
Yang kedua adalah akidah wala' dan bara' yang telah lenyap dan diabaikan oleh kebanyakan kaum muslimin sehingga mereka terjerumus dalam kasih sayang kepada orang kafir. Ini tidak terjadi pada skala negara, tetapi pada skala pribadi dan masyarakat. Masyarakat tidak lagi memilah-milah dan membedakan mana yang kafir dan mana yang mukmin. Kita tidak pernah lagi mendengar orang berkata ini mukmin dan itu kafir. Mereka menganggap bahwa semuanya adalah sama, yaitu sebagai warga negara. Padahal, Alquran telah menetapkan bahwa manusia terbagi antara muslim dan kafir. Islam telah menetapkan perbedaan di antara keduanya dan menghilangkan persamaan. Pemahaman inilah yang ingin dihapuskan oleh orang kafir. Mereka ingin menghapuskan akidah wala' dan bara' dari jiwa kaum muslimin.
Hari ini Amerika telah menabuh genderang perang dan mengumumkan
bahwa mereka akan menyerang Irak, menghancurkan tentaranya dan mengubah
peraturannya. Tetapi, mengapa negara-negara Islam yang ada di Jazirah Arab,
bahkan termasuk Indonesia justru menandatangani kerja sama militer dengan negara
musuh tersebut. Mereka mengumumkan dengan rasa bangga penghianatan besar mereka
itu.
Allah SWT berfirman, "Hai orang yang beriman janganlah kamu
memanggil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpinmu; sebagian
mereka adalah pemimpin bagi sebagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu
memanggil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan
mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang
zalim."
Mereka beralasan bahwa yang mereka lakukan bukanlah bentuk
partisipasi dan pertolongan kepada kaum kafir. Tetapi, mereka melakukan itu
karena takut mendapatkan musibah. Allah SWT berfirman, "Maka kamu akan
melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik)
bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata, 'Kami takut
akan mendapat bencana.' Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada
Rasul-Nya) atau suatu keputusan dari sisi-Nya. Maka, karena itu, mereka menjadi
menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka."
Mereka melakukan hal itu karena mereka telah terbiasa dengan
kemunafikan, dan beragantung kepada negara musuh tersebut. Mereka adalah orang
yang secara zahir tumbuh dan berkembang dalam keadaan Islam tetapi mereka tidak
meyakininya. Inilah kenyataan yang sekarang tengah terjadi.
Maasyiral muslimin rakhimakumullah!
Ada sunah Allah yang telah ditetapkan, sebagaimana tersebut dalam sabda Rasulullah saw., "Sesungguhnya Allah menangguhkan orang zalim, sehingga ketika Allah mengazabnya, Ia tidak melepaskannya." Kemudian beliau membacakan firman Allah SWT,
"Begitulah azab Rabmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras."
Ada sunah Allah yang telah ditetapkan, sebagaimana tersebut dalam sabda Rasulullah saw., "Sesungguhnya Allah menangguhkan orang zalim, sehingga ketika Allah mengazabnya, Ia tidak melepaskannya." Kemudian beliau membacakan firman Allah SWT,
"Begitulah azab Rabmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras."
Allahlah yang telah mengazab Amerika pada tanggal 11 September
lalu, yang menimbulkan ketakutan luar biasa kepada pemimpin dan masyarakat
Amerika. Allah Azza wa Jalla telah menghinakan Qarun, Firaun, dan Haman, maka Ia
pun Maha Mampu untuk menghinakan Bush dan orang-orang yang ada di sekitarnya dan
mengikuti dirinya. Mereka adalah para pemimpin muslim yang berwali kepada
Amerika dan memeberikan kemudahan kepadanya dengan memberikan tempat dan
fasilitas untuk menyerang kaum muslimim. Kemarin di Afghanistan dan Sudan,
sedangkan besok di Irak. Allah SWT akan menjadikan Amerika sebab untuk
menghinakan para pemimpin tersebut dan ini adalah sunatullah. Rasulullah
saw. bersabda, "Barangsiapa yang menolong orang zalim, Allah akan
mengalahkannya." Allah menimpakan musibah yang satu dengan yang lainnya,
kemudian yang satu merasa dendam. Orang zalim dendam kepada orang zalim.
Kemudian keduanya pun saling mendendam dan begitulah seterusnya.
Maasyiral muslimin rakhimakumullah!
Akidah wala' dan bara' inilah yang harus kita realisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai dasar dalam mendidik anak-anak dan menumbuhkan generasi yang berakidah kuat dan meyakini bahwa di bumi ini ada orang kafir dan orang muslim. Dan, antara keduanya akan saling bertolak belakang dan berlawanan.
Akidah wala' dan bara' inilah yang harus kita realisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai dasar dalam mendidik anak-anak dan menumbuhkan generasi yang berakidah kuat dan meyakini bahwa di bumi ini ada orang kafir dan orang muslim. Dan, antara keduanya akan saling bertolak belakang dan berlawanan.
Maasyiral muslimin rakhimakumullah!
Yang ketiga adalah bersatu. Marilah kita bersatu, berkumpul, dan saling membantu. Marilah kita mulai dari diri kita sendiri. Wahai para penghuni dan pemakmur masjid, wahai para pembaca Alquran, wahai orang yang duduk di halaqah ilmu dan zikir. Satukanlah hati kalian. Realisasikanlah rasa kasih sayangmu kepada saudara kalian. Adalah Rasulullah saw. memulai hal ini dari saf salat. Beliau bersabda, "Jagalah pundak dan kaki kalian." "Benar-benar luruskanlah saf kalian atau Allah akan benar-benar membuat kalian menjadi berselisih." Bagaimana mungkin kita akan meminta negara dan pemerintah untuk bersatu dan berpegang teguh, sementara kita ketika di masjid, di rumah Allah masih berselisih, saling membenci dan saling meninggalkan. Keadaan kita seperti keadaan seekor kambing yang akan disembelih oleh tukang jagal, tetapi ia justru sibuk dengan perkelahian bersama teman-temannya. Inilah keadaan kita sekarang. Tidak ada seorang pun yang menyelisihi bahwa kita kaum muslimin pada hakikatnya adalah besar dan lurus. Lurus dalam akidah, agama, dan keimanan. Namun, setelah itu kita sibuk dengan hal-hal yang tidak prinsip. Kamu berkata begitu dan aku berkata begini. Dan kita membuat umat ini sibuk dengan apa yang kita katakan tersebut.
Allah SWT berfirman, "Berpegang teguhlah dengan tali Allah dan jangan bercerai-berai."
Yang ketiga adalah bersatu. Marilah kita bersatu, berkumpul, dan saling membantu. Marilah kita mulai dari diri kita sendiri. Wahai para penghuni dan pemakmur masjid, wahai para pembaca Alquran, wahai orang yang duduk di halaqah ilmu dan zikir. Satukanlah hati kalian. Realisasikanlah rasa kasih sayangmu kepada saudara kalian. Adalah Rasulullah saw. memulai hal ini dari saf salat. Beliau bersabda, "Jagalah pundak dan kaki kalian." "Benar-benar luruskanlah saf kalian atau Allah akan benar-benar membuat kalian menjadi berselisih." Bagaimana mungkin kita akan meminta negara dan pemerintah untuk bersatu dan berpegang teguh, sementara kita ketika di masjid, di rumah Allah masih berselisih, saling membenci dan saling meninggalkan. Keadaan kita seperti keadaan seekor kambing yang akan disembelih oleh tukang jagal, tetapi ia justru sibuk dengan perkelahian bersama teman-temannya. Inilah keadaan kita sekarang. Tidak ada seorang pun yang menyelisihi bahwa kita kaum muslimin pada hakikatnya adalah besar dan lurus. Lurus dalam akidah, agama, dan keimanan. Namun, setelah itu kita sibuk dengan hal-hal yang tidak prinsip. Kamu berkata begitu dan aku berkata begini. Dan kita membuat umat ini sibuk dengan apa yang kita katakan tersebut.
Allah SWT berfirman, "Berpegang teguhlah dengan tali Allah dan jangan bercerai-berai."
Ini adalah pengobatan yang utama, yaitu bersatu dan berpegang
teguh dengan Alquran, sunah, akhlak din, dan ketentuan syar'i. Tampakkanlah
kelemahlembutan dan kasih sayang kepada saudaramu. Berbahagialah karena
kebahagiaannya dan bersedihlah karena kesedihannya. Di samping itu, munculkanlah
rasa perlawanan dan permusuhan kepada musuh-musuh kalian. Bencilah mereka dan
buanglah rasa cinta dan kasih sayang untuk mereka.
Allah Ta'ala berfirman, "Kamu tidak akan mendapati suatu
kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan
orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang itu bapak-bapak,
atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Mereka itulah
orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati mereka." Inilah
yang harus kita terapkan wahai kaum muslimin rakhimakumullah.
Ketika Perang Badar usai, Mushab bin Umair melewati saudaranya,
Abu Aziz bin Umair yang tengah ditawan salah seorang Anshar. Lalu ia berkata
kepada orang Anshar tersebut, "Ikatlah yang kuat, karena ibunya orang kaya yang
akan menebusnya." Kontan Abu Aziz, saudaranya tersebut berkata, "Mengapa engkau
berkata demikian? Aku adalah saudaramu, engkau Mush'ab bin Umair sedangkan aku
Abu Aziz bin Umair." Mush'ab berkata, "Sesungguhnya engkau bukan saudaraku,
saudaraku adalah orang Anshar ini. Islam telah memutuskan ikatan persaudaraan di
antara kita." Inilah pemahaman yang harus kita bangun wahai maasyiral muslimin
rakhimakumullah. Kepada saudaramu yang ruku dan sujud bersamamu, mengahadap
kiblat yang sama denganmu, maka jadikanlah mereka sebagai saudara yang engkau
cintai. Adapun musuhmu, maka jadikanlah ia sebagai musuh, yaitu siapa saja yang
menentang Allah dan Rasulnya dan siapa saja yang kafir kepada Allah dan
Rasul-Nya.
Maasyiral muslimin rakhimakummulah!
Yang terakhir adalah berdoa. Marilah kita mendoakan saudara kita yang tengah mendapat musibah dan berada dalam ancaman kekafiran. Mereka berada di bawah cengkeramaan penguasa zalim dan hukum yang menyimpang. Marilah kita berdoa untuk saudara-saudara kita kaum muslimin yang ada di Irak. Negara yang di dalamnya terdapat Baghdad sebagai pusat kekuasaan Islam. Kota yang telah banyak melahirkan para ulama, fuqaha dan orang-orang cerdas. Kita memohon kepada Allah semoga Allah menolong orang yang menolong din-Nya dan menghancurkan oang yang menghancurkan din-Nya. Ya Allah, hancurkanlah Amerika beserta orang-orang yang mengikutinya dan membantunya. Wallahu a'lam.
Yang terakhir adalah berdoa. Marilah kita mendoakan saudara kita yang tengah mendapat musibah dan berada dalam ancaman kekafiran. Mereka berada di bawah cengkeramaan penguasa zalim dan hukum yang menyimpang. Marilah kita berdoa untuk saudara-saudara kita kaum muslimin yang ada di Irak. Negara yang di dalamnya terdapat Baghdad sebagai pusat kekuasaan Islam. Kota yang telah banyak melahirkan para ulama, fuqaha dan orang-orang cerdas. Kita memohon kepada Allah semoga Allah menolong orang yang menolong din-Nya dan menghancurkan oang yang menghancurkan din-Nya. Ya Allah, hancurkanlah Amerika beserta orang-orang yang mengikutinya dan membantunya. Wallahu a'lam.
Post a Comment