Sejenak Bersama Surat Al-Mulk
Sejenak Bersama Surat Al-Mulk
Maasyiral muslimin rakhimakumullah!
Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menurunkan kepada kita Alquran sebagai cahaya, rahmat, obat dari penyakit hati dan badan, penerang jalan manusia, dan penjelas dari perselisihan yang ada ditengah mereka. Alquran memuat kisah orang terdahulu, dan berita bagi orang yang mengikutinya. Di dalamnya terdapat penjelasan mengenai hukum-hukum syariat: halal dan haram.
Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menurunkan kepada kita Alquran sebagai cahaya, rahmat, obat dari penyakit hati dan badan, penerang jalan manusia, dan penjelas dari perselisihan yang ada ditengah mereka. Alquran memuat kisah orang terdahulu, dan berita bagi orang yang mengikutinya. Di dalamnya terdapat penjelasan mengenai hukum-hukum syariat: halal dan haram.
Alquran memiliki kekhususan yang dijelaskan oleh Rasulullah
saw. Beliau mengajarkan kepada kita bahwa di dalam Alquran terdapat banyak surah
yang dapat memenuhi kebutuhan, dan menghilangkan kesempitan. Memberitahukan
kepada kita bahwa di dalam Alquran terdapat banyak surah yang satu melebihi yang
lain meskipun semuanya adalah firman Allah Azza wa Jalla.
Maasyiral muslimin rakhimakumullah!
Salah satu surah yang memiliki kekhususan tersebut adalah sebuah surah yang berisi 30 ayat. Allah menurunkan surah tersebut di hati Muhammad sebelum beliau hijrah ke Madinah. Surah Mekah ini berisi tentang persoalan akidah, hujah orang kafir, perdebatan orang musyrik, keadaan penduduk surga dan kenikmatan yang ada di dalamnya, serta keadaan penduduk neraka dan azab yang ada di dalamnya.
Salah satu surah yang memiliki kekhususan tersebut adalah sebuah surah yang berisi 30 ayat. Allah menurunkan surah tersebut di hati Muhammad sebelum beliau hijrah ke Madinah. Surah Mekah ini berisi tentang persoalan akidah, hujah orang kafir, perdebatan orang musyrik, keadaan penduduk surga dan kenikmatan yang ada di dalamnya, serta keadaan penduduk neraka dan azab yang ada di dalamnya.
Rasulullah saw. telah memberitahukan bahwa surah yang diberkahi
ini merupakan pencegah, penjaga, penyelamat, dan pemberi syafa'at. Ia akan
memberikan syafaat kepada pemilik(pembaca)nya, menyelamatkan dari azab kubur,
dan membelanya didepan Rab-Nya Azza Wa Jalla pada hari kiamat kelak.
Surah agung itu adalah surah al-Mulk. Rasulullah saw. bersabda
dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan pemilik sunan yang
empat, dari Abu Hurairah: "Sesungguhnya surah yang berisi tiga puluh ayat ini
akan memintakan syafaat bagi pemiliknya maka dia pun diberi ampunan."
Dari Ibnu Abbas berkata, seorang laki-laki mendirikan kemah diatas kuburan yang tidak disadarinya. Lalu ia mendengar suara manusia tengah membaca surah al-Mulk hingga selesai. Lalu ia mendatangi Rasulullah saw. dan menceritakan kejadiannya: "Wahai Rasulullah, aku mendirikan kemah diatas sebuah kuburan, tapi saya tidak menyadari kalau itu adalah kuburan. Lalu saya mendengar suara seseorang tengah membaca surah al-Mulk hingga selesai. Rasulullah saw. bersabda, "Itu adalah penghalang yang akan menyelamatkan pemiliknya dari azab kubur." (HR Tirmidzi).
Dari Ibnu Abbas berkata, seorang laki-laki mendirikan kemah diatas kuburan yang tidak disadarinya. Lalu ia mendengar suara manusia tengah membaca surah al-Mulk hingga selesai. Lalu ia mendatangi Rasulullah saw. dan menceritakan kejadiannya: "Wahai Rasulullah, aku mendirikan kemah diatas sebuah kuburan, tapi saya tidak menyadari kalau itu adalah kuburan. Lalu saya mendengar suara seseorang tengah membaca surah al-Mulk hingga selesai. Rasulullah saw. bersabda, "Itu adalah penghalang yang akan menyelamatkan pemiliknya dari azab kubur." (HR Tirmidzi).
Dari Jabir bin Abdillah berkata, "Rasululullah tidak tidur
pada malam hari sehingga dia membaca (Alif Laam Miim, Tanzil) dan (Tabaaraka
Biyadihil Mulku)." (HR Tirmidzi).
Adalah Ibnu Abbas r.a. memberi pengajaran kepada seseorang
dengan bertanya, "Maukah engkau aku hadiahi sebuah hadis?" Laki-laki tersebut
menjawab, "Ya," Ibnu Abbas berkata, "Bacalah (tabaarakalladzi biyadihil
mulku) dan ajarkanlah kepada keluargamu, semua anak-anakmu, bayi-bayimu, dan
tetanggamu. Karena, sesungguhnya aku mendengar Rasulullah saw. bersabda:"Aku
suka kalau surah itu berada dalam hati setiap orang dari umatku."
Inilah surah yang diberkahi yang semestinya kita selalu
membacanya. Kita lantunkan dengan lesan, kita perhatikan dengan hati dan kita
ajarkan kepada anak-anak dan istri kita. Marilah kita baca surah tersebut pada
setiap malam. Mudah-mudahan Allah Azza wa Jalla memberikan syafaatnya kepada
kita lalu kita akan diselamatkan dari azab kubur dan kedahsyatan hari kiamat.
Inilah surah yang diberkahi, wahai kaum muslimin
rakhimakumullah. Surah yang berjalan sebagai surah makki dalam memberikan
penjelasan tentang qudrah Allah Azza wa Jalla, berbicara tentang
kebesaran-Nya dan menetapkan kenabian Muhammad saw. Surah ini dimulai dengan
pujian kepada Allah Azza wa Jalla.
Tabaarakalladzii biyadihil mulku wa huwa 'alaa kulli syai-in
qadiir (Maha Suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia
Maha Kuasa atas segala sesuatu).
Biyadihil mulku (Yang di tangan-Nyalah segala
kerajaan).
Artinya, Allah memiliki kerajaan langit dan bumi serta apa yang
ada di antara keduanya. Dialah pemilik penciptaan dan perintah. Dialah yang
memberi makan dan bukan yang diberi makan. Yang memberi balasan bukan yang
diberi balasan; Maha Pemberi rezeki Yang Mempunyai Kekuatan lagi sangat kokoh.
Ditangan-Nyalah kerajaan setiap sesuatu. Pencipta segala sesuatu. Dan Dia Maha
Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada sesuatu pun yang ada di langit dan di bumi
yang dapat melemahkannya. Apabila Ia menghendaki sesuatu, ia berkata,
"Kun" (jadilah), maka terjadilah.
Alladzii khalaqal mauta wal hayaata liyabluwakum ayyukum
ahsanu 'amalaa wa huwal 'aziizul ghafuur (Yang menjadikan mati dan hidup,
supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia
Maha Perkasa lagi Maha Pengampun).
Allah menghinakan hamba-Nya dengan kematian, meskipun ia
menjadi penguasa manusia, jabatannya telah memuncak; hartanya melimpah ruah;
kekuatannya kokoh; dan umurnya panjang. Maka, akhirnya ia akan tetap mati.
Ujung-ujungnya kehancuran dan ketidakadaan. Ruhnya dipisahkan dengan badannya.
Dan setelah itu ia akan memasuki kehidupan yang kekal. Di dalamnya tidak ada
tidur dan kematian. Apabila seorang tergolong ahli jannah, ia akan berada
dalam kenikmatan yang kekal dan tidak akan hilang. Begitu pula bila ia tergolong
penduduk neraka (na'udzubillahi min dzalik), maka sesungguhnya mereka:
"Tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari
mereka azabnya." "Di dalamnya mereka tidak mati, tidak juga hidup."
Mereka akan berada dalam azab yang abadi, kekal selama-lamanya, dan tidak
berubah.
Allah menciptkan kematian dan kehidupan untuk menguji siapa di
antara kita yang lebih baik amalnya. Tidak semua hamba Allah sama. Ada yang
kafir, ada pula yang mukmin; ada yang baik, ada pula yang jahat. Allah SWT ingin
menguji mereka siapa di antara mereka yang lebih baik amalnya. Yang paling
ikhlas dan benar. Ikhlas adalah tidak meyekutukan Allah dengan sesuatu pun,
sedangkan benar adalah sesuai dengan apa yang dituntunkan oleh Rasulullah saw.
Allah SWT berfirman, "Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabnya,
hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan
seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya."
Liyabluwakum ayyukum ahsanu 'amalaa wa huwal 'aziizul
ghafuur (Supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik
amalnya. Dan, Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun).
Dialah Yang Maha Besar Lagi Mulia, Yang Ditaati dan Ditakuti.
Bersamaan dengan itu Dia Maha Pengampun kepada siapa saja yang bermaksiat dan
bertobat, kepada orang yang melampaui batas kemudian bertobat. Dan, Dialah Yang
Maha Perkasa Lagi Maha Pengampun.
Alladzii khalaqa sab'a samawaatin thibaaqaa maa taraa fi
khalqir rahman min tafawut (Yang telah menciptakan tujuh langit
berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha
Pemurah sesuatu yang tidak seimbang).
Hai orang musyrik; hai orang kafir; hai orang yang ragu-ragu;
hai orang yang menentang Rasulullah saw.; hai orang yang kafir kepada agama-Nya!
Lihatlah di atasmu; lihatlah ke langit-langit itu; lihatlah dengan saksama dan
penuh perhatian! Bukan seperti penglihatan para binatang. Lihatlah ke
langit-langit itu, apakah engkau mendapati sesuatu yang tidak seimbang? Apakah
engkau mendapatinya berlubang, retak, dan lemah?
Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rab Yang Maha
Pemurah sesuatu yang tidak seimbang, berselisih, ataupun kacau. Tidak, tetapi ia
adalah langit yang sempurna, tebal dan kuat. Lihatlah kepadanya dan
bandingkanlah keadaanmu dengan keadaannya.
"Apakah kamu yang lebih sulit penciptaannya ataukah langit?
Allah telah membangunnya, Apakah kamu yang lebih sulit penciptaannya ataukah
langit? Allah telah membangunnya, dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita dan
menjadikan siangnya terang benderang. Dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita
dan menjadikan siangnya terang benderang. Ia memancarkan darinya mata air dan
(menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya."
"Maka, apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di
atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya dan langit itu tidak
mempunyai retak-retak sedikit pun. Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan
padanya gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman
yang indah dipandang mata, untuk menjadi pelajaran dan peringatan bagi tiap-tiap
hamba yang kembali (mengingat Allah)."
"Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan
sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya. Dan, bumi itu Kami hamparkan, maka
sebaik-baik yang menghamparkan (adalah Kami)."
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan di atas kamu tujuh
buah jalan (tujuh buah langit). dan Kami tidaklah lengah terhadap ciptaan
(Kami)."
"Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang terdekat
dengan hiasan, yaitu bintang-bintang, dan telah memeliharanya (sebenar-benarnya)
dari setiap setan yang sangat durhaka, setan-setan itu tidak dapat
mendengar-dengarkan (pembicaraan) para malaikat dan mereka dilempari dari segala
penjuru. Untuk mengusir mereka dan bagi mereka siksaan yang kekal,"
Marilah kita perhatikan langit yang berlapis-lapis ini, marilah
kita perhatikan kebesaran ciptaan-Nya.
"Allah-lah yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat?"
"Allah-lah yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat?"
Ia tidak memiliki tiang, bagaimana Allah meninggikannya?
Bagaimana Allah menjadikannya kuat, tebal, dan sama. Yang di dalamnya tidak ada
lubang dan retak. Inilah kekuasaan Allah Azza wa Jalla.
"Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu
sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang
tidak seimbang. Maka, lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang
tidak seimbang? Kemudian, pandanglah sekali lagi, niscaya penglihatanmu akan
kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat, dan penglihatanmu itu pun
dalam keadaan payah."
"Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan
bintang-bintang dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar
setan," Qatadah r.a. berkata, "Allah menciptakan langit-langit dan di
dalamnya terdapat bintang-bintang untuk tiga tabiat. Pertama, hiasan langit
dunia. Kedua, alat-alat pelempar setan. Ketiga, tanda-tanda yang memberikan
petunjuk, "Dan dengan bintang mereka mendapatkan petunjuk." Barangsiapa yang
berbicara di luar itu, ia telah membebani dirinya dengan sesuatu yang tidak
diketahuinya."
Barangsiapa yang berkeyakinan bahwa bintang-bintang memiliki
pengaruh terhadap kejadian di dunia, bahwa hujan turun atau kekeringan terjadi,
rezeki dibentangkan atau disempitkan karena pengaruh bintang tersebut, ia telah
membebani dengan sesuatu yang tidak semestinya dan berkata atas nama Allah apa
yang tidak diketahuinya.
"Dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang
menyala-nyala."
Yaitu para setan yang mencuri pendengaran dan menyesatkan para
hamba. Mendorong mereka agar berbuat maksiat. Menganjurkakannya berbuat
kejelekan, dan menghiasi kebatilan sehingga tampak indah. Menyuruh mereka
berbuat munkar dan mencegahnya dari berbuat makruf serta menahannya untuk taat
kepada Allah. Allah Azza wa Jalla telah menyiapkan untuk mereka ini neraka
jahanam dan itulah sejelek-jelek tempat kembali. Siksa neraka yang
menyala-nyala, yang diperuntukkan untuk setan jin dan manusia. Allah menyiapkan
untuk mereka jahanam dan itulah sejelek-jelek tempat kembali.
"Dan orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, memperoleh azab
Jahannam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. Apabila mereka dilemparkan ke
dalamnya, mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu
menggelegak."
"Hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran
marah."
Hampir bagian-bagian langit itu terputus dan terbagi karena
besarnya kemarahan terhadap orang-orang yang kafir kepada Allah, menentang
Rasulullah dan membunuh para wali-Nya. Neraka jahanam hampir-hampir pecah karena
marah terhadap orang-orang kafir.
Rasulullah saw. bersabda, "Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla
membakar api neraka 1000 tahun sehingga memutih. Kemudian Allah membakarnya lagi
1000 tahun sehingga memerah. Kemudian Allah membakarnya 1000 tahun sehingga
menghitam. Ia adalah hitam yang gelap"
Kullamaa Ulqiya Fiiha Faujun
"Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir)"
"Penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka, "Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?"
"Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir)"
"Penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka, "Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?"
Pertanyaan yang bernada menjelekkan dan mencela. Apakah belum
pernah datang kepadamu (di dunia) seorang pemberi peringatan? Apakah belum
pernah datang kepadamu seorang rasul? Apakah belum pernah datang kepadamu
seorang yang mengingatkan dirimu? Orang yang menjelaskan syariat, agama, halal,
dan haram kepadamu? Apakah belum pernah datang seorang pemberi peringatan
kepadamu?
"Mereka menjawab: 'Benar ada, sesungguhnya telah datang
kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakannya dan kami
katakan: 'Allah tidak menurunkan sesuatu pun, kamu tidak lain hanyalah di dalam
kesesatan yang besar'."
Mereka menghadapi para utusan Allah dengan akhlak yang buruk
dan tidak mempunyai rasa malu. "Kamu wahai para rasul, tidak lain hanyalah di
dalam kesesatan yang besar. Kamu adalah oang yang tersesat dan menyimpang.
Biarkanlah kami dan berhala yang kami sembah. Biarkanlah kami mengharamkan yang
halal dan menghalalkan yang haram. Kemudian setelah itu mereka mengakui bahwa
dirinya bukanlah orang-orang yang berakal. Mereka tidaklah memiliki kemampuan
untuk memisahkan antara yang jelek dengan yang baik.
"Dan mereka berkata: 'Sekiranya kami mendengarkan atau
memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni
neraka yang menyala-nyala. Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi
penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala."
"Orang-orang kafir dibawa ke neraka jahannam
berombong-rombongan. Sehingga, apabila mereka sampai ke neraka itu, dibukakanlah
pintu-pintunya dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: 'Apakah belum
pernah datang kepadamu rasul-rasul di antaramu yang membacakan kepadamu
ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan kepadamu akan pertemuan dengan hari ini?"
Mereka menjawab: 'Benar (telah datang).' Tetapi, telah pasti berlaku ketetapan
azab terhadap orang-orang yang kafir. Dikatakan (kepada mereka): 'Masukilah ke
pintu-pintu neraka Jahannam itu, sedang kamu kekal di dalamnya.' Maka, neraka
Jahannam itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang menyombongkan
diri."
Mereka mempersaksikan diri mereka sendiri bahwa mereka adalah
tuli, buta, dan bisu. Mereka adalah orang-orang gila. Mereka tidak mendengarkan
al-Haq. Tidak pula membicarakan al-Haq. Mereka tidak melihat
petunjuk-petunjuknya.
"Mereka mengakui dosa mereka. Maka, kebinasaanlah bagi
penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala."
Adapun orang mukmin yang baik, yang saleh, mereka mengagungkan
Allah dengan seagung-agungnya. Mereka mengetahui din dan syariat-Nya. Mereka
menghalalkan yang halal dan mengharamkan yang haram. Mereka tidak hanya takut
kepada Allah ketika berada di tengah banyak orang, tetapi juga ketika sendirian,
ketika dalam keadaan dhahir maupun bathin.
"Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Rabnya yang
tidak nampak oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang
besar."
Orang yang takut kepada Rabnya, meskipun berada di tengah
manusia, meskipun ketika sendirian, pintu terkunci dan tabir dibentangkan. Maka,
bagi mereka pahala yang besar.
Rasulullah saw. bersabda, "Ada tujuh golongan yang berada
dalam naungan Allah pada hari tidak ada nauangan, kecuali naungan-Nya."
Apakah yang menjadi pembagi yang ikut dalam tujuh golongan
tersebut. Golongan yang berbahagia, golongan yang mendapatkan keutamaan itu?
Tidak lain adalah Mereka yang takut kepada Rab-nya, sebagaiman tidak ada yang
melihat kecuali hanya Dia; tidak ada yang mendengar kecuali hanya Dia; dan tidak
ada yang mengamati kecuali hanya dia. Yaitu, "seorang laki-laki yang berzikir
kepada Allah dalam kesendirian, kemudian bercucuran air matanya. Dan, seorang
laki-laki yang dipanggil wanita yang cantik dan berkedudukan." Di sana tidak
ada polisi yang mengawasinya. Tidak ada mata yang melihatnya. "Maka ia
menjawab, "Sesungguhnya saya takut kepada Allah dan seorang laki-laki yang
menyedekahkan hartanya kemudian ia menyembunyikannya." Laki-laki yang
berurusan dengan Allah. Laki-laki yang tidak ingin riya' (dilihat orang)
ataupun sum'ah (didengar orang). "Maka kemudian ia menyembunyikan
sedekahnya itu, sehinggga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan
oleh tangan kanannya." Ketujuh golongan ini adalah orang yang takut kepada
Allah, yang tidak nampak oleh mereka. "Bagi mereka pahala yang
besar."
Kemudian Rab kita Jalla Jalaaluhu mengancam manusia, semua
manusia. "Dan rahasiakanlah perkataanmu atau lahirkanlah, sesungguhnya Dia
Maha Mengetahui segala isi hati. Apakah Allah yang menciptakan itu tidak
mengetahui (yang kamu lahirkan dan rahasiakan), dan Dia Maha Halus lagi Maha
Mengetahui?"
Wahai Hamba Allah, janganlah engkau mengira, engkau hanya
berurusan dengan manusia yang hanya bisa melihat yang dhahir. Janganlah
engkau mengira engkau hanya berurusan dengan makhluk yang kemampuan dan
wawasannya terbatas. Tidak, demi Allah, tetapi engkau berurusan dengan Rab Yang
Maha Mengetahui Lagi Maha Bijaksana, Maha Halus Lagi Maha Mengetahui.
"Dia mengetahui rahasia dan yang lebih
tersembunyi."
"Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati."
"Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati."
"Tidak ada tersembunyi dari-Nya seberat zarrah pun yang ada
di langit dan yang ada di bumi, dan tidak ada (pula) yang lebih kecil dari itu
dan yang lebih besar."
Ketahuilah dengan yakin bahwa yang tersembunyi di sisi Allah
nampak jelas. Sesuatu yang engkau rahasiakan dan sembunyikan, maka di sisi Allah
nampak jelas dan terang.
"(Yaitu) orang yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah
sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertobat,
masukilah surga itu dengan aman, itulah hari kekekalan."
Kaum muslimin yang berbahagia!
Surah yang agung ini bacalah dan hafalkanlah. Bersemangatlah untuk membacanya pada setiap malam. Ajarkanlah surah itu kepada istri dan anak kalian serta siapa saja yang menjadi tanggungan kalian. Niscaya kalian akan bahagia, selamat, dan sukses. Kita memohon kepada Allah Yang Maha Agung agar menjadikan Alquran ini bersemi di hati kita, menjadi cahaya dada kita, pelenyap duka kita dan penghilang kesedihan kita. Ya Allah, ajarkanlah kepada kami apa yang tidak kami ketahui dari Alquran. Ingatkanlah apa yang kami lupa dan anugerahilah kepada kami untuk membacanya pada penghujung malam dan siang, dalam rangka untuk mencari rida-Mu, amin.
Surah yang agung ini bacalah dan hafalkanlah. Bersemangatlah untuk membacanya pada setiap malam. Ajarkanlah surah itu kepada istri dan anak kalian serta siapa saja yang menjadi tanggungan kalian. Niscaya kalian akan bahagia, selamat, dan sukses. Kita memohon kepada Allah Yang Maha Agung agar menjadikan Alquran ini bersemi di hati kita, menjadi cahaya dada kita, pelenyap duka kita dan penghilang kesedihan kita. Ya Allah, ajarkanlah kepada kami apa yang tidak kami ketahui dari Alquran. Ingatkanlah apa yang kami lupa dan anugerahilah kepada kami untuk membacanya pada penghujung malam dan siang, dalam rangka untuk mencari rida-Mu, amin.
Post a Comment