Nama dan Sifat Alquran

Nama dan Sifat Alquran


Allah menamakan Alquran dengan beberapa nama;

Alquran
"Alquran ini memberi petunjuk kepada jalan yang lebih lurus." (Al-Isra': 9).

Kitab
"Telah kami turunkan kepadamu al-kitab yang di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu." (Al-Ambiya': 10).

Furqan
"Maha suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqan kepada hamba-Nya agar dia menjadi pemberi peringatan kepada semesta alam." (Al-Furqan: 1).

Zikr
"Sesungguhnya kamilah yang telah menurunkan az-zikr (Alquran) dan sesungguhnya kamilah yang benar-benar akan menjaganya." (Al-Hijr: 9).

Tanzil
"Dan, Alquran ini Tanzil (diturunkan) dari Tuhan semesta alam." (Asy-Syu'ara: 192).

Quran dan al-kitab lebih populer dari nama-nama yang lain. Dalam hal ini Dr. Muhammad Abdullah Daraz berkata, "Ia dinamakan Quran karena ia 'dibaca' dengan lisan, dan dinamakan al-kitab karena ia 'ditulis' dengan pena. Kedua nama ini menunjukkan makna yang sesuai dengan kenyataannya."

Penamaan Quran dengan kedua nama ini memberikan isyarat bahwa selayaknyalah ia dipelihara dalam bentuk hapalan dan tulisan. Dengan demikian, apabila di antara salah satunya ada yang melenceng, maka yang lain akan meluruskannya. Kita tidak dapat menyandarkan hanya kepada seseorang sebelum hapalannya sesuai dengan tulisan yang telah disepakati oleh para sahabat, yang dinukilkan kepada kita dari generasi ke generasi menurut keadaan sewaktu dibuatnya pertama kali. Dan, kita pun tidak dapat menyandarkan hanya kepada tulisan penulis sebelum tulisan itu sesuai dengan hapalan tersebut berdasarkan isnad yang sahih dan mutawatir.

Dengan penjagaan yang ganda ini, yang oleh Allah telah ditanamkan ke dalam jiwa umat Muhammad untuk mengikuti langkah Nabi-Nya, maka Quran tetap terjaga dalam benteng yang kokoh. Hal itu tidak lain untuk mewujudkan janji Allah yang menjamin terpeliharanya Quran, seperti difirmankan-Nya, "Sesungguhnya kamilah yang telah menurunkan az-zikr (Alquran) dan sesungguhnya kamilah yang benar-benar akan menjaganya." (Al-hijr: 9).

Dengan demikian, Quran tidak mengalami penyimpangan, perubahan, dan keterputusan sanad, seperti terjadi pada kitab-kitab terdahulu.

Penjagaan ganda ini di antaranya menjelaskan bahwa kitab-kita samawi lainnya diturunkan hanya dalam waktu itu, sedang Quran diturunkan untuk membetulkan dan menguji kitab-kitab yang sebelumnya. Karena itu, Quran mencakup hakikat yang ada di dalam kita-kitab terdahulu dan menambahnya dengan tambahan yang dikehendaki Allah. Quran menjalankan fungsi kitab-kitab sebelumnya, tetapi kitab-kitab itu tidak dapat menempati posisinya. Allah telah menakdirkan untuk menjadikannya sebagai bukti sampai hari kiamat. Dan, apabila Allah menghendaki suatu perkara, maka Dia akan mempermudah jalannya ke arah itu. Karena, Dia Mahabijaksana dan Mahatahu. Inilah alasan yang paling kuat.

Allah telah melukiskan Quran dengan beberapa sifat, di antaranya sebagai berikut.

Nur (Cahaya)
"Wahai manusia, telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu, dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang." (An-Nisa': 174).

Huda (Petunjuk), Syifa' (Obat), Rahmah (Rahmat), dan Mau'izah (Nasihat)
"Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu nasihat dari Tuhanmu dan obat bagi yang ada di dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman." (Yunus: 57).

Mubin (yang Menerangkan)
"Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah dan kitab yang menerangkan." (Al-Ma'idah: 15).

Mubarak (yang Diberkati)
"Dan, Alquran ini adalah kitab yang telah kami berkahi, membenarkan kitab-kitab yang diturnkan sebelumnya ...." (Al-An'am: 92).

Busyra (Kabar Gembira)
"... yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjadikan petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman." (Al-Baqarah: 97).

'Aziz (yang Mulia)
"Mereka yang mengingkari az-zikr (Alquran) ketika Alquran datang kepada mereka, (mereka pasti celaka). Alquran adalah kitab yang mulia." (Fusilat: 41).

Majid (yang Dihormati)
"Bahkan yang mereka dustakan itu adalah Alquran yang dihormati." (Al-Buruj: 21).

Basyir (Pembawa Kabar Gembira ) dan Nazir (Pembawa Peringatan)
"Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui, yang membawa kabar gembira dan yang membawa peringatan." (Fusilat: 3--4).

Setiap penamaan atau pelukisan itu merupakan salah satu makna dalam Quran.

Sumber: Studi Ilmu-Ilmu Quran, terjemahan dari Mabaahits fii 'Uluumil Quraan, Manna' Khaliil al-Qattaan.

Tidak ada komentar