Penangguhan Azab
Penangguhan Azab
"Dan kalau sekiranya Allah menghukum manusia disebabkan yang
mereka perbuat, niscaya Dia tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi ini
satu makhluk melata pun, akan tetapi Allah menangguhkan mereka sampai waktu yang
telah ditentukan. Maka apabila datang ajal mereka, maka sesungguhnya Allah Maha
Melihat hamba-hamba-Nya." (Faathir: 45)
Manusia adalah makhluk Allah yang mempunyai potensi berbuat
baik atau jahat, taat atau durhaka. Setiap orang pernah berbuat dosa, kecuali
yang dijaga Allah darinya. Pernahkah kita membayangkan, jika saja pada setiap
kali manusia berbuat dosa, Allah langsung menghukumnya dengan siksa-Nya? Jika
Allah melakukan itu, niscaya bumi ini akan kosong. Tetapi, Allah Maha Bijaksana
dan Maha Penyayang, Dia tidak melakukan itu, justru Dia memberi penangguhan bagi
manusia, sehingga dengan demikian manusia mempunyai waktu untuk bertaubat dan
kembali ke jalan-Nya.
Walaupun demikian, ada saja orang-orang bodoh yang tertipu
karena tidak mengerti. Pelaku dosa merasa tidak berdosa dengan perbuatannya
karena ia tidak langsung mendapat hukumannya. Ia merasa bebas dan merdeka
berbuat tanpa ada yang akan menghukumnya. Dengan begitu, ia semakin tenggelam
dalam dosa dan kesesatannya. Begitu juga orang yang melihat mereka tanpa ilmu
dan iman. Melihat orang-orang jahat dan pendosa tidak mendapatkan hukuman atas
perbuatan mereka hal itu akan mendorong mereka untuk ikut langkah mereka, karena
keburukan itu gampang menularnya daripada kebaikan. Menularkan keburukan tak
perlu kampanye susah payah. Cukup lakukan dan berikan contoh, niscaya akan
banyak yang meniru. Sebaliknya, kebaikan harus disebarkan dengan susah payah
agar orang mau mengikutinya.
Seseorang mungkin dengan mudah bisa lepas dari hukum manusia
atau hukum dunia. Tetapi, ia tidak akan bisa menghindar sama sekali dari hukum
Allah di akhirat kelak. Ia tidak akan dapat meminta penangguhan sedikit pun,
karena ia telah diberikan penangguhan itu di dunia, namun ia tidak
memanfaatkannya. Sesungguhnya Allah Maha Melihat dan Maha Mengetahui akan
keadaan hamba-hamba-Nya. Tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi dari Allah.
Maka, janganlah seseorang yang berbuat dosa tetapi belum mendapat azab atas
perbuatannya menyangka bahwa Allah tidak tahu atau tidak murka dengan
perbuatannya. Jika ia berpikiran demikian, sungguh ia telah tertipu oleh
kebodohannya sendiri. Sesungghnya azab dunia itu jauh lebih ringan daripada azab
akhirat. Azab akhirat jauh lebih berat dan lebih pedih di luar yang dapat
dibayangkan manusia.
Bayangkanlah, betapa panasnya lahar yang mengalir dari letusan
gunung berapi. Kemudian, bayangkan bahwa Anda berada di dalam lahar itu. Nah,
ketahuilah bahwa panas dunia ini hanyalah satu bagian dari tujuh puluh panas
neraka. Bisakah kita membayangkan pedihnya disiksa dengan api yang lebih panas
tujuh puluh kali dari api dunia ini? Sungguh kepedihan yang tak
terperikan.
Maka, sungguh beruntunglah orang yang memanfaatkan kesempatan taubat yang diberikan Allah. Dan, merugilah orang yang diberi kesempatan tetapi tidak memanfaatkannya. Penyesalan di akhirat nanti tidak akan berguna sedikit pun. Penyesalan di dunia adalah suatu awal yang baik untuk kembali ke jalan Allah dan meraih ampunan-Nya.
Maka, sungguh beruntunglah orang yang memanfaatkan kesempatan taubat yang diberikan Allah. Dan, merugilah orang yang diberi kesempatan tetapi tidak memanfaatkannya. Penyesalan di akhirat nanti tidak akan berguna sedikit pun. Penyesalan di dunia adalah suatu awal yang baik untuk kembali ke jalan Allah dan meraih ampunan-Nya.
Jadi, jika kita berbuat suatu dosa namun tidak mendapat
hukumannya, waspadalah akan azab akhirat. Justru seorang mu'min yang diberi
hukuman oleh Allah di dunia atas dosa-dosanya, berarti telah bebas dari hukuman
akhirat jika ia benar-benar bertaubat. Contohnya adalah seseorang yang dirajam
karena berzina, niscaya jika ia ikhlas menjalaninya maka itu sudah cukup
baginya. Oleh karena itu, Rasulullah berkata kepada orang yang mencela wanita
yang dirajam karena berzina bahwa wanita itu telah bertaubat dan jika taubatnya
itu dibagikan kepada penduduk Madinah niscaya akan mencukupi mereka. Dengan
ditegakkannya rajam atasnya berarti ia telah bebas dari azab akhirat atas
perbuatan zina.
Post a Comment