Sikap Orang-orang Kafir Terhadap La Ilaaha Illallah


Sikap Orang-orang Kafir Terhadap La Ilaaha Illallah


Ada beberapa sikap dan reaksi yang timbul dari orang-orang kafir, setiap kali diajak untuk mengimani kalimat tauhid La Ilaaha Illallah. Sikap dan reaksi yang tidak akan berubah sepanjang zaman. Sikap tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Menolak dan berpaling (6:4).
(6:4)
Dan tidak ada suatu ayatpun dari ayat-ayat [458] Tuhan sampai kepada mereka, melainkan mereka selalu berpaling dari padanya (mendustakannya).
[458] "Ayat" di sini berarti mu'jizat atau ayat Al-Qur'an atau peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam alam yang menunjukkan kekuasaan Allah.
  1. Mendustakan firman/ayat Allah (3:184, 22:42).
(3:184)
Jika mereka mendustakan kamu, maka sesungguhnya rasul-rasul sebelum kamupun telah didustakan (pula), mereka membawa mu'jizat-mu'jizat yang nyata, Zabur [256] dan kitab yang memberi penjelasan yang sempurna [257].
[256] Zabur ialah lembaran-lembaran yang berisi wahyu yang diberikan kepada nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad s.a.w. yang isinya mengandung hikmah-hikmah.
[257] Yakni: kitab-kitab yang diturunkan kepada nabi-nabi yang berisi hukum syari'at seperti Taurat, Injil dan Zabur.
(22:42)
Dan jika mereka (orang-orang musyrik) mendustakan kamu, maka sesungguhnya telah mendustakan juga sebelum mereka kaum Nuh, 'Aad dan Tsamud,
  1. Mengejek dan mencemoohkan (36:30, 15:11).
(36:30)
Alangkah besarnya penyesalan terhadap hamba-hamba itu, tiada datang seorang rasulpun kepada mereka melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya.
(15:11)
Dan tidak datang seorang rasulpun kepada mereka, melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya.
Orang-orang tidak beriman amat sangat menyesal karena telah mengolok-ngolok Rasul yang telah diutus kepada mereka.
  1. Mengancam (36:18, 7:124).
(36:18)
Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami bernasib malang karena kamu, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti (menyeru kami), niscaya kami akan merajam kamu dan kamu pasti akan mendapat siksa yang pedih dari kami".
Ayat di atas merupakan jawaban dari penduduk sebuah kota ketika kepada mereka datang utusan Allah menyampaikan perintah Allah, sebagai pelajaran bagi penduduk Mekah pada saat itu dan umat Islam sekarang ini.
Begitu pula Fir'aun mengancam umat nabi Musa A.S. yang beriman kepadanya tanpa izin dari Fir'aun.
(7:124)
demi, sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kakimu dengan bersilang secara bertimbal balik [555], kemudian sungguh-sungguh aku akan menyalib kamu semuanya."
[555] Maksudnya: tangan kanan dan kaki kiri dan sebaliknya.
  1. Taqlid buta (5:104, 43:23).
(5:104)
Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti Rasul". Mereka menjawab: "Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya". Dan apakah mereka itu akan mengikuti nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk ?.
(43:23)
Dan demikianlah, Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang pemberi peringatanpun dalam suatu negeri, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata: "Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama dan sesungguhnya kami adalah pengikut jejak-jejak mereka".
  1. Penyiksaan (6:34, 85:8, 22:40).
(6:34)
Dan sesungguhnya telah didustakan (pula) rasul-rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Allah kepada mereka. Tak ada seorangpun yang dapat merobah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Dan sesungguhnya telah datang kepadamu sebahagian dari berita rasul-rasul itu.
(85:8)
Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mu'min itu melainkan karena orang-orang mu'min itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji,
(22:40)
(yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah". Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa,
Ini sikap orang-orang kafir. Mengapa mereka bersikap demikian?
Mereka berbuat demikian karena mereka tahu bahwa La Ilaaha Illallah adalah proklamasi pemberontakan terhadap penguasa bumi dan thaghut-thaghut jahiliyah (dulu dan zaman modern), yang berbuat sewenang-wenang. Pemberontakan terhadap setiap berhala dan tuhan-tuhan yang disembah selain Allah S.W.T., baik itu berbentuk batu, kayu, manusia, atau ideologi.
Mereka tahu bahwa La Ilaaha Illallah adalah pangilan universal untuk membebaskan manusia dari perbudakan manusia kepada penghambaan manusia kepada Allah, Rabb manusia dari kedzaliman agama-agama kepada keadilan Islam - dari sempitnya dunia kepada luasnya dunia dan akhirat. Mereka tahu bahwa La Ilaaha Illallah adalah ciri dari suatu sistem (falsafah) hidup dan kehidupan, yang bukan produksi ahli hukum dan filosof. Ini adalah sistem dan metode Allah yang tidak boleh tunduk setiap wajah, kecuali kepadaNYA - tidak patuh setiap hati kecuali pada peraturanNYA dan kekuasaanNYA.
Mereka tahu bahwa La Ilaaha Illallah adalah perubahan masyarakat jahiliyah yang sesat dan menyesatkan kepada masyarakat baru. Masyarakat yang berbeda dari yang lainnya, berbeda dalam aqidah, peraturan dan manhaj. Tidak bersifat lokal, parsial, sektoral, kasta dan diskriminatif, akan tetapi universal tanpa membedakan jenis warna, bentuk corak, dan bahasa.
Mereka tahu bahwa La Ilaaha Illallah bermakna pelucutan kekuasaan bumi dan dikembalikan kepada kekuasaan langit yaitu Allah, dan memberantas kesewenang-wenangan para thaghut, serta menolong orang-orang yang tertindas dan kaum dhu'afa. Oleh karena itulah mereka kaum kuffar berusaha sekuat tenaga dengan berbagai daya upaya dengan berbagai sarana dan prasarana untuk memerangi setiap orang yang mengajak dan menyeru kepada La Ilaaha Illallah, agar tujuan di atas tak terealisir dan sekaligus menguntungkan mereka.
Hakekat inilah yang harus diketahui setiap da'i yang terjun di medan dakwah, untuk selalu waspada, sebab hal tersebut tidak mustahil menimpanya. Insya Allah suatu sa'at nanti akan kita bahas strategi orang-orang kafir (dulu dan sekarang) memerangi umat Islam secara ideologi.
Mudah-mudahan dengan mengenal sikap orang-orang kafir ini terhadap kalimat tauhid La Ilaaha Illallah dapat kita sikapi dengan semestinya sehingga kalimat Allah dapat tegak di muka bumi ini, amiin.


Tidak ada komentar