AGAMA ISLAM (BAGIAN KEDUA)
AGAMA ISLAM
(BAGIAN KEDUA)
Islam didirikan atas lima dasar, sebagaimana yang tersebut
dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar r.a yang
artinya:
"Islam didirikan atas lima dasar, yakni: bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, puasa Ramadhan, dan beribadah haji." (HR. Bukhari-Muslim).
"Islam didirikan atas lima dasar, yakni: bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, puasa Ramadhan, dan beribadah haji." (HR. Bukhari-Muslim).
1. Kesaksian tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad
adalah hamba serta rasul-Nya merupakan keyakinan yang mantap, yang diekspresikan
dengan lisan. Dengan kemantapannya itu, seakan-akan dapat menyaksikan-Nya.
Syahadah (kesaksian) merupakan satu rukun padahal yang
disaksikan itu ada dua hal, ini dikarenakan Rasul SAW adalah muballigh
(penyampai) sesuatu dari Allah SWT. Jadi kesaksian bahwa Muhammad adalah hamba
dan utusan Allah merupakan kesempurnaan kesaksian: "Tiada Tuhan selain
Allah."
Atau, karena kesaksian (syahadah) itu merupakan dasar sah dan
diterimanya semua amal. Amal tidak sah dan tidak akan diterima bila dilakukan
tidak dengan keikhlasan terhadap Allah dan dengan tidak mengikuti manhaj
Rasul-Nya SAW, ikhlas kepada Allah terealisasi pada kesaksian "tiada Tuhan
selain Allah." Mengikuti Rasulullah SAW terealisasi pada kesaksian "bahwa
Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya."
Buah syahadah (kesaksian) yang terbesar ialah membebaskan hati
dan jiwa dari penghambaan terhadap makhluk serta tidak mengikuti selain para
rasul-Nya.
2. Mendirikan shalat artinya menyembah Allah dengan
mengerjakan shalat secara istiqomah serta sempurna, baik waktu maupun
caranya.
Salah satu buah atau hikmah shalat adalah mendapat kelapangan
dada, ketenangan hati, dan menjauhi diri dari perbuatan keji dan mungkar.
3. Mengeluarkan zakat artinya, menyembah Allah SWT
dengan menyerahkan kadar yang wajib dari harta-harta yang harus dikeluarkan
zakatnya.
Salah satu hikmah mengeluarkan zakat adalah membersihkan jiwa
dan moral yang buruk, yaitu kekikiran serta dapat menutupi kebutuhan Islam dan
Ummat Islam.
4. Puasa Ramadhan artinya menyembah Allah SWT dengan
cara meninggalkan hal-hal yang dapat membatalkannya di siang hari di bulan
Ramadhan. Salah satu hikmahnya ialah melatih jiwa untuk meninggalkan hal-hal
yang disukai karena mencari ridha Allah 'Azza wa Jalla.
5. Naik haji ke baitullah, artinya menyembah Allah SWT
dengan menuju ke Baitul Haram (rumah suci) untuk mengerjakan syiar atau manasik
haji.
Salah satu hikmahnya adalah melatih jiwa untuk mengerahkan
segala kemampuan harta dan jiwa agar tetap ta'at kepada Allah SWT. Oleh karena
itu haji merupakan salah satu macam jihad fi sabilillah.
Hikmah-hikmah rukun Islam, baik yang sudah kami sebutkan maupun
yang belum kami sebutkan akan dapat menjadikan umat sebagai umat yang suci,
bersih, beragama yang benar, dan memperlakukan manusia dengan penuh keadilan
serta kejujuran. Kebaikan syari'at-syari'at Islam yang lain tergantung pada
kebaikan dasar-dasar ini. Kebaikan ummat pun tergantung pada kebaikan agamanya,
dan hilangnya kebaikan tingkah laku ummat pun akan tergantung pada kadar
hilangnya kebaikan agamanya.
Bagi yang ingin mengetahui penjelasan hal ini, silahkan
menyimak firman Allah SWT, yang artinya;
"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur? Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain? Maka apakah mereka memasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi." (al-A'raf 96-99.
"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur? Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain? Maka apakah mereka memasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi." (al-A'raf 96-99.
Untuk lebih jelasnya hendaklah anda pelajari sejarah
orang-orang terdahulu dari kita, karena dalam sejarah terdapat pelajaran bagi
orang-orang yang berakal dan bagi orang-orang yang hatinya bersih.
Post a Comment