AYAT-AYAT DAN HADITS-HADITS TENTANG SIFAT-SIFAT ALLAH
AYAT-AYAT DAN HADITS-HADITS TENTANG
SIFAT-SIFAT ALLAH
Sifat: Al-Izzah, Al-ihathoh, Al-Ilmu,
Al-Hikmah, Al-Khibrah, Ar-Rizq, Al-Quwwah, As-Sam'u, Al-Bashar
[1]. Sifat Al-'Izzah (Perkasa)
[1]. Sifat Al-'Izzah (Perkasa)
١٨٠. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ
عَمَّا يَصِفُونَ. ١٨١. وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ. ١٨٢. وَالْحَمْدُ
لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
"Artinya : Maha Suci Rabbmu, Yang Memiliki
Keperkasaan (lzzah), dari apa yang mereka katakan. Keselamatan semoga
dilimpahkan kepada para rasul. Dan segala puji bagi Allah, Rabb seru sekalian
alam." [Ash-Shafat : 180-182]
Dalam ayat ini, Allah me-Mahasucikan diri-Nya dari apa yang disifatkan, oleh orang-orang yang menyelisihi para rasul, kepada-Nya, serta memberikan keselamatan kepada para rasul dikarenakan perkataan mereka bersih dari kekurangan dan cela.
[2]. Sifat Al-Ihathah (Meliputi)
Dalam ayat ini, Allah me-Mahasucikan diri-Nya dari apa yang disifatkan, oleh orang-orang yang menyelisihi para rasul, kepada-Nya, serta memberikan keselamatan kepada para rasul dikarenakan perkataan mereka bersih dari kekurangan dan cela.
[2]. Sifat Al-Ihathah (Meliputi)
٣. هُوَ الْأَوَّلُ وَالْآخِرُ
وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
"Artinya : Dialah yang Awal dan Yang Akhir,
Yang Zhahir dan Yang Bathin, dan Dia Mulia Mengetahui segala sesuatu."[Al-Hadid
: 3]
Firman Allah di atas ditafsirkan dengan sabda Rasulullah Sallallahu 'alaihi wassalam :
"Artinya : Ya Allah, Engkaulah Al-Awwal, maka tidak ada sesuatu pun sebelum-Mu; Engkaulah Al-Aakhir, maka tidak ada sesuatu pun sesudah-Mu; Engkaulah Azh-Zhahir, maka tidak ada sesuatu pun di atas-Mu, dan Engkaulah Al-Bathin, maka tidak ada sesuatu pun di bawah-Mu."[1]
Ayat dan hadits di atas menunjukkan sifat Al-Ihathah Az-Zamaniyah (meliputi waktu) yaitu pernyataan, "Dialah Al-Awwal dan Al-Akhir; serta Al-Ihathah Al-Makaniyah (meliputi tempat), yaitu pernyataan, "Dan Azh-Zhahir dan Al-Bathin."
[3]. Sifat Al-Ilmu (Mengetahui) [4]. Sifat Al-Hikmah (Bijaksana) [5]. Sifat Al-Khibrah (Mengetahui)
Firman Allah di atas ditafsirkan dengan sabda Rasulullah Sallallahu 'alaihi wassalam :
"Artinya : Ya Allah, Engkaulah Al-Awwal, maka tidak ada sesuatu pun sebelum-Mu; Engkaulah Al-Aakhir, maka tidak ada sesuatu pun sesudah-Mu; Engkaulah Azh-Zhahir, maka tidak ada sesuatu pun di atas-Mu, dan Engkaulah Al-Bathin, maka tidak ada sesuatu pun di bawah-Mu."[1]
Ayat dan hadits di atas menunjukkan sifat Al-Ihathah Az-Zamaniyah (meliputi waktu) yaitu pernyataan, "Dialah Al-Awwal dan Al-Akhir; serta Al-Ihathah Al-Makaniyah (meliputi tempat), yaitu pernyataan, "Dan Azh-Zhahir dan Al-Bathin."
[3]. Sifat Al-Ilmu (Mengetahui) [4]. Sifat Al-Hikmah (Bijaksana) [5]. Sifat Al-Khibrah (Mengetahui)
١٠٠. إِنَّهُ هُوَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ
"Artinya : Sesungguhnya, Dialah Yang Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana." [Yusuf : 100].
"Artinya : Dan Dialah yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui." [Al-An'am : 18]
Al-Ilmu merupakan salah satu sifat Dzatiyah yang tidak akan pernah lepas dari Allah Ta'ala. Ilmu Allah meliputi segala sesuatu, secara global maupun terperinci. Kebijaksanaan Allah berlaku di dunia maupun di akhirat. Apabila Allah menyempurnakan sesuatu, maka sesuatu itu tidak mengandung kerusakan. Allah telah menciptakan manusia dan Dia Maha Suci, Maha Bijaksana, lagi Maha Mengetahui. [2]
[6]. Sifat Ar-Rizq (Memberi Rezki) [7] . Al-Quwwah (Kuat) [8]. Al-Matanah (Kokoh)
"Artinya : Dan Dialah yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui." [Al-An'am : 18]
Al-Ilmu merupakan salah satu sifat Dzatiyah yang tidak akan pernah lepas dari Allah Ta'ala. Ilmu Allah meliputi segala sesuatu, secara global maupun terperinci. Kebijaksanaan Allah berlaku di dunia maupun di akhirat. Apabila Allah menyempurnakan sesuatu, maka sesuatu itu tidak mengandung kerusakan. Allah telah menciptakan manusia dan Dia Maha Suci, Maha Bijaksana, lagi Maha Mengetahui. [2]
[6]. Sifat Ar-Rizq (Memberi Rezki) [7] . Al-Quwwah (Kuat) [8]. Al-Matanah (Kokoh)
٥٨. إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو
الْقُوَّةِ الْمَتِينُ
"Artinya : Sesungguhnya Allah Maha Pemberi
Rezki, Yang Mempunyai Kekuatan, dan Yang Sangat Kokoh." [Adz-Dariat :
58]
Ar-Razzaq artinya Yang banyak memberi rezki secara luas (sebagaimana ditunjukkan oleh shighah mubalaghah bentuk kata yang menyangatkan. Apapun rezki yang ada di alam semesta ini berasal dari Allah Ta'ala. Rezki itu ada dua :
Pertama : Rezki yang manfaatnya berlanjut sejak di dunia hingga di akhirat, yaitu rezki hati. Contohnya : Ilmu, iman, dan rezki halal.
Yang kedua : Rezki yang secara umum diberikan kepada seluruh manusia, yang shalih maupun yang jahat, termasuk binatang dan lain-lain.
Allah Subhanahu wa Ta'ala memiliki sifat Al-Quwwah (Kekuatan), Al-Qawiy artinya adalah Syadidul Quwwah (Sangat Kuat). Maka, Al-Qawiy merupakan salah satu nama-Nya, yang berarti Yang Memiliki Sifat Kuat. Adapun Al-Matin berarti Yang Memiliki Puncak Kekuatan dan Kekuasaan.[3].
[9]. As-Sam'u (Mendengar) [10]. Al-Bashar (Melihat)
Ar-Razzaq artinya Yang banyak memberi rezki secara luas (sebagaimana ditunjukkan oleh shighah mubalaghah bentuk kata yang menyangatkan. Apapun rezki yang ada di alam semesta ini berasal dari Allah Ta'ala. Rezki itu ada dua :
Pertama : Rezki yang manfaatnya berlanjut sejak di dunia hingga di akhirat, yaitu rezki hati. Contohnya : Ilmu, iman, dan rezki halal.
Yang kedua : Rezki yang secara umum diberikan kepada seluruh manusia, yang shalih maupun yang jahat, termasuk binatang dan lain-lain.
Allah Subhanahu wa Ta'ala memiliki sifat Al-Quwwah (Kekuatan), Al-Qawiy artinya adalah Syadidul Quwwah (Sangat Kuat). Maka, Al-Qawiy merupakan salah satu nama-Nya, yang berarti Yang Memiliki Sifat Kuat. Adapun Al-Matin berarti Yang Memiliki Puncak Kekuatan dan Kekuasaan.[3].
[9]. As-Sam'u (Mendengar) [10]. Al-Bashar (Melihat)
١١. لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ
السَّمِيعُ البَصِيرُ
"Artinya : Tidak ada sesuatu pun yang serupa
dengan-Nya dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat." [Asy-Sura: 11]
Di antara sifat-sifat Dzatiyah Allah adalah As-Sam'u dan Al-Bashar. Jadi, Allah memiliki sifat mendengar dan melihat, sesuai dengan keagungan-Nya, tidak sebagaimana mendengar dan melihatnya makhluk-Nya. Bahkan, pendengaran-Nya meliputi segala hal yang terdengar, dan Dia Melihat dan menyaksikan segala sesuatu, sekalipun sesuatu tersebut tersembunyi secara lahir maupun batin. [4]
Seorang penyair berkata :
Duhai Dzat Yang Melihat nyamuk, ketika mengembangkan sayapnya
Di kegelapan malam yang pekat dan kelam
Dan Melihat urat syaraf di lehernya
Juga otak yang didalam tulang-tulang nan amat mungil itu
Berikanlah kepadaku, ampunan yang menghapuskan
Dosa-dosa yang kulakukan, sejak kali pertama
Di antara sifat-sifat Dzatiyah Allah adalah As-Sam'u dan Al-Bashar. Jadi, Allah memiliki sifat mendengar dan melihat, sesuai dengan keagungan-Nya, tidak sebagaimana mendengar dan melihatnya makhluk-Nya. Bahkan, pendengaran-Nya meliputi segala hal yang terdengar, dan Dia Melihat dan menyaksikan segala sesuatu, sekalipun sesuatu tersebut tersembunyi secara lahir maupun batin. [4]
Seorang penyair berkata :
Duhai Dzat Yang Melihat nyamuk, ketika mengembangkan sayapnya
Di kegelapan malam yang pekat dan kelam
Dan Melihat urat syaraf di lehernya
Juga otak yang didalam tulang-tulang nan amat mungil itu
Berikanlah kepadaku, ampunan yang menghapuskan
Dosa-dosa yang kulakukan, sejak kali pertama
Foote Note.
[1]. Shahih Muslim†IV/2084. Lihat juga Syarh Al-Aqidah Al-Wasithiyah, Al-Haras, hal. 42.
[2]. Lihat Al-Ajwibah Al-Ushuliyah, hal.42
[3]. Ar-Raudhah An-Nadiyah, hal. 74
[4]. Lihat Ar-Raudhah An-Nadiyah, hal. 74 dan 112
[1]. Shahih Muslim†IV/2084. Lihat juga Syarh Al-Aqidah Al-Wasithiyah, Al-Haras, hal. 42.
[2]. Lihat Al-Ajwibah Al-Ushuliyah, hal.42
[3]. Ar-Raudhah An-Nadiyah, hal. 74
[4]. Lihat Ar-Raudhah An-Nadiyah, hal. 74 dan 112
Post a Comment