MENDOAKAN SI SAKIT
MENDOAKAN SI SAKIT
Cara seorang muslim menjenguk saudaranya yang sakit berbeda dengan cara yang dilakukan orang lain (selain Islam), karena disertai dengan jampi dan doa. Maka diantara sunnahnya ialah si penjenguk mendoakan si sakit dan menjampinya (membacakan bacaan-bacaan tertentu) yang ada riwayatnya dari Rasulullah saw..
Imam Bukhari menulis "Bab Du'a al-'Aa'id lil-Maridh" (Bab Doa Pengunjung untuk Orang Sakit), dan menyebutkan hadits Aisyah r.a. bahwa Rasulullah saw. apabila menjenguk orang sakit atau si sakit yang dibawa kepada beliau, beliau mengucapkan:
"Hilangkanlah penyakit ini, wahai Tuhan bagi manusia, sembuhkanlah, Engkau adalah Maha Penyembuh. Tidak ada kesembuhan selain kesembuhan-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit."27
Dan Nabi saw. pernah menjenguk Sa'ad bin Abi Waqash kemudian mendoakannya:
"Ya Allah sembuhkanlah Sa'ad, dan sempurnakanlah hijrahnya."28
Ada suatu keanehan sebagaimana dikemukakan dalam al-Fath (Fathul-Bari), yaitu adanya sebagian orang yang menganggap musykil mendoakan kesembuhan si sakit. Mereka beralasan bahwa sakit dapat menghapuskan dosa dan mendatangkan pahala, sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadits. Maka terhadap kemusykilan ini al-Hafizh Ibnu Hajar memberikan jawaban demikian, "Sesungguhnya doa itu adalah ibadah, dan tidaklah saling meniadakan antara pahala dan kafarat, sebab keduanya diperoleh pada permulaan sakit dan dengan sikap sabar terhadapnya. Adapun orangyang mendoakan akan mendapat dua macam kebaikan, yaitu mungkin berhasil apa yang dimaksud --atau diganti dengan mendapatkan kemanfaatan lain-- atau ditolaknya suatu bahaya, dan semua itu merupakan karunia Allah Ta'ala."29
Memang, seorang muslim harus bersabar ketika menderita sakit atau ditimpa musibah, tetapi hendaklah ia meminta keselamatan kepada Allah SWT, sebagaimana sabda Rasulullah saw.:
"Janganlah kamu mengharapkan bertemu musuh, dan mintalah keselamatan kepada Allah. Tetapi apabila kamu bertemu musuh, maka bersabarlah, dan ketahuilah bahwasanya surga itu di bawah bayang-bayang pedang."30
Di dalam hadits lain beliau bersabda:
"Mintalah ampunan dan keselamatan kepada Allah, sebab tidaklah seseorang diberi sesuatu setelah keyakinan, yang lebih baik daripada keselamatan."31
Juga dalam hadits Ibnu Abbas, bahwa Nabi saw. bersabda
"Perbanyaklah berdoa memohon keselamatan."32
Salah satu doa beliau saw. adalah:
"Ya Allah, aku memohon kepada-Mu penjagaan dari yang terlarang dan keselamatan dalam urusan dunia dan agamaku, keluarga dan hartaku."33
Di antara doa yang ma'tsur lainnya ialah yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Amr, ia berkata: Rasulullah saw. bersabda:
"Apabila seseorang menjenguk orang sakit, maka hendaklah ia mendoakannya dengan mengucapkan, "Ya Allah, sembuhkanlah hamba-Mu, agar dia dapat membunuh musuh-Mu, atau berjalan kepada-Mu untuk melakukan shalat."34
Artinya, dalam kesembuhan orang mukmin itu terdapat kebaikan untuk dirinya dengan dapatnya ia melaksanakan shalat, atau kebaikan untuk umatnya karena mampu menunaikan jihad.
Sedangkan yang dimaksud dengan "musuh" di sini mungkin orang-orang kafir yang memerangi umat Islam, atau iblis dan tentaranya. Maka dengan kesehatannya seorang muslim dapat menumpas mereka dengan serangan-serangannya, dan dapat mematahkan argumentasi mereka dengan hujjah yang dapat dipercaya.35
Selain itu, ada lagi hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda:
"Barangsiapa yang menjenguk orang sakit yang belum tiba ajalnya, lalu ia mengucapkan doa ini disampingnya sebanyak tujuh kali: (Aku mohon kepada Allah Yang Maha Agung Tuhan bagõ 'arsy yang agung, semoga la berkenan menyembuhkanmu), niscaya Allah akan menyembuhkannya dari penyakit tersebut."36
Post a Comment