Pelajaran Dari Surat al-Fajr
Pelajaran Dari Surat al-Fajr
Segala puji hanya untuk Allah ta'ala, shalawat serta salam semoga
tercurah kepada Rasulallah Shalallahu
‘alaihi wa sallam. Aku bersaksi bahwasannya tidak ada ilah yang berhak
untuk diibadahi dengan benar melainkan Allah semata, yang tidak ada sekutu bagi -Nya. Dan aku
juga bersaksi bahwasannya Muhamamd adalah hamba dan rasul -Nya. Amma
Ba'du:
Sesungguhnya Allah azza wa jalla telah menurunkan al-Qur'an yang mulia
ini untuk direnungi dan di amalkan. Allah ta'ala berfirman:
﴿ أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ ٱلۡقُرۡءَانَ
أَمۡ عَلَىٰ قُلُوبٍ أَقۡفَالُهَآ ٢٤ ﴾ [ محمد: 24]
"Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah
hati mereka terkunci?". (QS Muhammad: 24).
Dan dalam rangka mengamalkan ayat
yang mulia ini, kita akan mencoba menghadirkan beberapa ayat dari kitabullah,
sekaligus mentadaburi isinya dari pelajaran serta nasehat yang terkandung
didalamnya, yaitu sebuah firman Allah tabaraka wa ta'ala dalam surat al-Fajr:
﴿ كَلَّآۖ إِذَا دُكَّتِ ٱلۡأَرۡضُ
دَكّٗا دَكّٗا ٢١ وَجَآءَ رَبُّكَ وَٱلۡمَلَكُ صَفّٗا صَفّٗا ٢٢ وَجِاْيٓءَ يَوۡمَئِذِۢ
بِجَهَنَّمَۚ يَوۡمَئِذٖ يَتَذَكَّرُ ٱلۡإِنسَٰنُ وَأَنَّىٰ لَهُ ٱلذِّكۡرَىٰ ٢٣ يَقُولُ
يَٰلَيۡتَنِي قَدَّمۡتُ لِحَيَاتِي ٢٤ فَيَوۡمَئِذٖ لَّا يُعَذِّبُ عَذَابَهُۥٓ أَحَدٞ
٢٥ وَلَا يُوثِقُ وَثَاقَهُۥٓ أَحَدٞ ٢٦ يَٰٓأَيَّتُهَا ٱلنَّفۡسُ ٱلۡمُطۡمَئِنَّةُ
٢٧ ٱرۡجِعِيٓ إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةٗ مَّرۡضِيَّةٗ ٢٨ فَٱدۡخُلِي فِي عِبَٰدِي ٢٩
وَٱدۡخُلِي جَنَّتِي ٣٠﴾ [الفجر: 21-30]
"Jangan (berbuat demikian). apabila bumi digoncangkan
berturut-turut. Dan datanglah Tuhanmu; sedang Malaikat berbaris-baris. Dan pada
hari itu diperlihatkan neraka Jahannam; dan pada hari itu ingatlah manusia,
akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya. Dia mengatakan:
"Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk
hidupku ini". Maka pada hari itu tiada seorangpun yang menyiksa seperti
siksa -Nya. Dan tiada seorangpun yang mengikat seperti ikatan -Nya. Hai jiwa
yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.
Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku. Masuklah ke dalam
syurga-Ku". (QS al-Fajr: 21-30).
Dalam ayat
pertama Allah ta'ala berfirman:
﴿ كَلَّآۖ إِذَا دُكَّتِ ٱلۡأَرۡضُ دَكّٗا دَكّٗا ٢١ ﴾ [الفجر: 21]
"Jangan (berbuat demikian). apabila bumi digoncangkan
berturut-turut". (QS al-Fajr: 21).
Allah
mengabarkan tentang apa yang akan terjadi kelak pada hari kiamat, dan beberapa
situasi yang sangat menakutkan didalamnya. Allah Shubhanahu wa ta’alla mengawali
firman -Nya dengan pernyataan -Nya: "Jangan (berbuat
demikian)". Maksudnya pasti benar. Allah Shubhanahu wa ta’alla melanjutkan: "Apabila
bumi digoncangkan berturut-turut". Yaitu apabila bumi diratakan,
dibentangkan, serta di sama ratakan antara tanah dengan gunung-gunung. Seperti
dalam ayat yang lain, dimana Allah ta'ala berfirman:
﴿ وَيَسَۡٔلُونَكَ عَنِ ٱلۡجِبَالِ
فَقُلۡ يَنسِفُهَا رَبِّي نَسۡفٗا ١٠٥﴾ [ طه: 105]
"Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, Maka
Katakanlah: "Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat)
sehancur-hancurnya". (QS Thahaa:
105).
Kemudian
dalam ayat berikutnya Allah ta'ala berfirman:
﴿ وَجَآءَ رَبُّكَ وَٱلۡمَلَكُ
صَفّٗا صَفّٗا ٢٢ ﴾ [الفجر: 22]
"Dan datanglah Tuhanmu; sedang Malaikat
berbaris-baris". (QS al-Fajr: 22).
Maksudnya
para makhluk berdiri setelah bangkit dari kubur menuju Rabbnya. Kemudian Rabbmu
datang, yaitu untuk menghakimi dan memutuskan perkara yang ada diantara para
makhluk -Nya. Dan hal
tersebut terjadi, setelah sebelum mereka terlebih dahulu berbondong-bondong
meminta syafa'at kepada pemimpin anak cucu Adam, tanpa dipungkiri yaitu Nabi
Muhammad Shalallau
'alaihi wa sallam, yang sebelum mereka meminta kepada beliau,
mereka terlebih dahulu mendatangi ulul azmi di kalangan para Rasul satu
persatu. Sedangkan mereka menjawab
sama, yaitu mengatakan bahwa itu
bukan bagianku. Sampai ketika tiba pada
gilirannya Nabi Muhammad Shalallahu
'alaihi wa sallam, maka beliau mengatakan: 'Itu bagianku'. Kemudian beliau pergi dan meminta syafa'at di
sisi Allah azza wa jalla sampai kemudian Allah tabaraka wa ta'ala datang untuk
memutuskan perkara seluruh makhluk, sedangkan para malaikat juga ikut bersama
disisi -Nya berbaris-baris. [1]
Itulah
kondisi yang sangat menegangkan serta agung, sebagaimana yang digambarkan oleh
Allah ta'ala dalam firman -Nya:
﴿ وَيَوۡمَ تَشَقَّقُ ٱلسَّمَآءُ
بِٱلۡغَمَٰمِ وَنُزِّلَ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ تَنزِيلًا ٢٥ ٱلۡمُلۡكُ يَوۡمَئِذٍ ٱلۡحَقُّ
لِلرَّحۡمَٰنِۚ وَكَانَ يَوۡمًا عَلَى ٱلۡكَٰفِرِينَ عَسِيرٗا ﴾ [الفرقان: 25-26]
"Dan (ingatlah) hari (ketika) langit pecah belah
mengeluarkan kabut putih dan diturunkanlah Malaikat bergelombang-gelombang.
Kerajaan yang mutlak pada hari itu adalah kepunyaan Tuhan yang Maha Pemurah.
dan adalah (hari itu), satu hari penuh kesukaran bagi orang-orang
kafir". (QS al-Furqaan: 25-26).
Selanjutnya
Allah ta'ala berfirman:
﴿ وَجِاْيٓءَ يَوۡمَئِذِۢ بِجَهَنَّمَۚ ٢٣ ﴾ [الفجر : 23]
"Dan pada hari itu diperlihatkan neraka
Jahannam". (QS al-Fajr: 23).
Diriwayatkan
oleh Imam Muslim didalam kitabnya sebuah hadits dari Abdullah bin Mas'ud
radhiyallahu 'anhu, ia memceritakan: 'Rasulallah Shalallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
قال رسول
الله صلى الله عليه وسلم: « يُؤْتَى بِجَهَنَّمَ يَوْمَئِذٍ لَهَا
سَبْعُونَ أَلْفَ زِمَامٍ مَعَ كُلِّ زِمَامٍ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ
يَجُرُّونَهَا » [ أخرجه مسلم ]
"Kelak Neraka Jahanam
didatangkan pada hari kiamat, dengan diikat oleh tujuh puluh ribu tali dan pada
setiap talinya ditarik oleh tujuh puluh ribu malaikat ". HR Muslim no:
2842.
Kemudian
Allah melanjutkan firman -Nya:
﴿ يَوۡمَئِذٖ يَتَذَكَّرُ ٱلۡإِنسَٰنُ ٢٣ ﴾ [الفجر: 23]
"Dan pada hari itu ingatlah
manusia". (QS al-Fajr: 23).
Artinya
dia ingat akan amal perbuatannya dari mulai masa lalunya yang sangat lampau
sampai yang masih segar dalam ingatannya. Akan tetapi Allah ta'ala menyatakan
dalam kelanjutannya ayat -Nya:
﴿ وَأَنَّىٰ لَهُ ٱلذِّكۡرَىٰ ٢٣ ﴾ [الفجر: 23]
"Akan tetapi tidak berguna lagi
mengingat itu baginya". (QS
al-Fajr: 23).
Maksudnya
bagaimana mungkin akan berguna ingatanmu tersebut, sehingga dia mengatakan
dalam keadaan menyesali perbuatannya:
﴿ يَقُولُ يَٰلَيۡتَنِي قَدَّمۡتُ لِحَيَاتِي ٢٤ ﴾ [الفجر: 24]
"Dia mengatakan: "Alangkah baiknya kiranya aku dahulu
mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini". (QS al-Fajr: 24).
Maknanya dia
menyesali atas apa yang telah terjadi dari perbuatan maksiat yang pernah
dilakukannya kalau dia seorang pendosa. Hal itu sebagaimana yang dijelaskan
oleh Allah ta'ala di dalam firman -Nya
yang lain:
﴿ وَيَوۡمَ يَعَضُّ ٱلظَّالِمُ عَلَىٰ يَدَيۡهِ يَقُولُ يَٰلَيۡتَنِي ٱتَّخَذۡتُ
مَعَ ٱلرَّسُولِ سَبِيلٗا ٢٧ يَٰوَيۡلَتَىٰ لَيۡتَنِي لَمۡ أَتَّخِذۡ فُلَانًا خَلِيلٗا ٢٨ لَّقَدۡ أَضَلَّنِي عَنِ ٱلذِّكۡرِ بَعۡدَ إِذۡ جَآءَنِيۗ وَكَانَ
ٱلشَّيۡطَٰنُ لِلۡإِنسَٰنِ خَذُولٗا ٢٩ ﴾ [الفرقان: 27-29]
"Dan (ingatlah) hari (ketika
itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: "Aduhai
kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul". Kecelakaan
besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman
akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur'an ketika Al
Qur'an itu telah datang kepadaku. dan adalah syaitan itu tidak mau menolong
manusia". (QS al-Furqaan: 27-29).
Dan juga
dalam firman -Nya yang
lain:
﴿ إِنَّآ أَنذَرۡنَٰكُمۡ عَذَابٗا
قَرِيبٗا يَوۡمَ يَنظُرُ ٱلۡمَرۡءُ مَا قَدَّمَتۡ يَدَاهُ وَيَقُولُ ٱلۡكَافِرُ يَٰلَيۡتَنِي
كُنتُ تُرَٰبَۢا ٤٠﴾ [النبأ: 40]
"Sesungguhnya Kami telah
memperingatkan kepadamu (hai orang kafir) siksa yang dekat, pada hari manusia
melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir
berkata:"Alangkah baiknya sekiranya dahulu adalah tanah". (QS an-Naba': 40).
Itu,
apabila mereka adalah pendosa, adapun bagi orang yang taat sesungguhnya mereka
berangan-angan duhai sekiranya dahulu lebih banyak lagi melakukan amal
ketaatan.
Diriwayatkan
oleh Imam Ahmad di dalam Musnadnya sebuah hadits dari Muhammad bin Abi Umairah
radhiyallahu 'anhu, dan beliau adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad Shalallahu ‘alihi wa sallam , beliau bersabda:
قال رسول
الله صلى الله عليه وسلم: « لَوْ أَنَّ عَبْدًا خَرَّ عَلَى وَجْهِهِ مِنْ يَوْمِ
وُلِدَ إِلَى أَنْ يَمُوتَ هَرَمًا فِي طَاعَةِ اللَّهِ لَحَقَّرَهُ ذَلِكَ
الْيَوْمَ وَلَوَدَّ أَنَّهُ يُرَدُّ إِلَى الدُّنْيَا كَيْمَا يَزْدَادَ مِنْ
الْأَجْرِ وَالثَّوَابِ » [ أخرجه أحمد ]
'Kalau seandainya seorang
hamba berbuat taat dari mulai lahir sampai meninggal, lalu ada satu hari yang
terlewat untuk tidak berbuat taat kepada Allah, tentu dirinya akan merasa rugi,
dan berangan-angan kalau seandainya bisa kembali ke dunia untuk menambah lagi
bekal pahala dan ganjaran'. HR Ahmad no: 17650.
Kemudian
Allah ta'ala berfirman:
﴿ فَيَوۡمَئِذٖ لَّا يُعَذِّبُ
عَذَابَهُۥٓ أَحَدٞ ٢٥ ﴾ [الفجر: 25]
"Maka pada hari itu tiada seorangpun yang menyiksa seperti
siksa -Nya". (QS al-Fajr: 25).
Yaitu
tidak ada seorangpun yang lebih keras siksaannya di banding dengan siksaan
Allah azza wa jalla bagi siapa saja yang bermaksiat kepada -Nya. Hal itu sebagaimana yang Allah Shubhanahu wa ta’alla jelaskan
dalam firman -Nya yang lain, yaitu:
﴿ وَأَنَّ عَذَابِي هُوَ ٱلۡعَذَابُ ٱلۡأَلِيمُ ٥٠ ﴾ [الحجر: 50]
"Dan bahwa sesungguhnya azab -Ku
adalah azab yang sangat pedih". (QS
al-Hijr: 50).
Lalu Allah
ta'ala melanjutkan firman -Nya:
﴿ وَلَا يُوثِقُ وَثَاقَهُۥٓ
أَحَدٞ ٢٦ ﴾ [الفجر: 26]
"Dan tidak ada seorangpun yang mengikat seperti ikatan
-Nya". (QS al-Fajr: 26).
Artinya
tidak ada ikatan yang lebih kuat dan kencang genggamanya dari zabaniyah bagi
orang yang kufur terhadap Rabbnya.
Ini
bagi mereka yang banyak berbuat dosa dikalangan para makhluk serta orang-orang
yang berbuat dzalim, sesungguhnya mereka akan dibelenggu dengan rantai yang
terbuat dari neraka lalu diseret wajah-wajah mereka menuju neraka Hamim,
kemudian neraka tersebut menjadi penuh oleh mereka. Allah ta'ala berfirman:
﴿وَتَرَى ٱلۡمُجۡرِمِينَ يَوۡمَئِذٖ مُّقَرَّنِينَ فِي ٱلۡأَصۡفَادِ ٤٩ سَرَابِيلُهُم مِّن قَطِرَانٖ وَتَغۡشَىٰ وُجُوهَهُمُ ٱلنَّارُ ٥٠﴾ [ ابراهيم: 49-50]
"Dan
kamu akan melihat orang-orang yang berdosa pada hari itu diikat bersama-sama
dengan belenggu. Pakaian mereka adalah dari pelangkin (ter) dan muka mereka
ditutup oleh api neraka". (QS Ibrahim: 49-50).
Dan
digambarkan lagi keadaan mereka dalam firman -Nya yang
lain:
﴿ خُذُوهُ فَغُلُّوهُ ٣٠ ثُمَّ ٱلۡجَحِيمَ صَلُّوهُ ٣١ ثُمَّ فِي سِلۡسِلَةٖ
ذَرۡعُهَا سَبۡعُونَ ذِرَاعٗا فَٱسۡلُكُوهُ ٣٢ إِنَّهُۥ كَانَ لَا يُؤۡمِنُ بِٱللَّهِ
ٱلۡعَظِيمِ ٣٣ ﴾ [الحاقة: 30-33]
"(Allah berfirman):
"Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya. Kemudian
masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala. Kemudian belitlah dia
dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta. Sesungguhnya dia dahulu tidak
beriman kepada Allah yang Maha besar".
(QS al-Haaqah: 30-33).
Kemudian
Allah melanjutkan firman -Nya:
﴿ يَٰٓأَيَّتُهَا ٱلنَّفۡسُ
ٱلۡمُطۡمَئِنَّةُ ٢٧ ٱرۡجِعِيٓ إِلَىٰ رَبِّكِ ٢٨﴾ [الفجر: 27-28]
"Hai jiwa yang tenang.
Kembalilah kepada Tuhanmu". (QS
al-Fajr: 27-28).
Yang
dimaksudnya dengan jiwa yang bersih lagi tenang ialah jiwa yang tenang lagi
teguh berkisar bersama kebenaran, maka apabila jiwanya seperti ini, dikatakan
kepadanya: 'Kembalilah pada sisi Rabbmu, untuk mengambil pahala serta apa yang
telah dijanjikan kepadanya dari kenikmatan yang ada didalam surga.
Dan
Allah Shubhanahu wa ta’alla melanjutkan firman -Nya:
"Dengan hati yang puas lagi diridha i-Nya". Yaitu jiwanya merasa ridha,
karena dia telah ridha kepada Allah Shubhanahu wa ta’alla dan Dia pun ridha kepadanya. Sebagaimana
yang difirmankan dalam firman -Nya:
﴿ رَّضِيَ ٱللَّهُ عَنۡهُمۡ وَرَضُواْ عَنۡهُۚ ٨ ﴾ [البينة : 8]
"Allah ridha terhadap mereka
dan merekapun ridha kepadanya". (QS
al-Bayyinah: 8).
Selanjutnya Allah ta'ala berfirman:
﴿ فَٱدۡخُلِي فِي عِبَٰدِي ٢٩
وَٱدۡخُلِي جَنَّتِي ٣٠﴾ [الفجر: 29-30]
"Maka masuklah ke dalam
golongan hamba-hamba -Ku. Masuklah ke dalam syurga -Ku". (QS al-Fajr: 29-30).
Maksudnya
dimasukan dalam golongan hamba-hamba -Ku. Kemudian firman -Nya: "Masuklah ke dalam
syurga -Ku". Dan
ucapan ini di katakan padanya manakala dalam keadaan akan dicabut nyawanya dan
kelak pada hari kiamat. Sebagaimana para malaikat juga memberi kabar gembira
bagi mukmin tatkala mencabut nyawanya dan ketika baru bangun dari kuburnya.
Diriwayatkan
oleh Imam Ahmad didalam musnadnya dari
haditsnya Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alihi wa sallam bersabda:
"Sesungguhnya seseorang yang akan meninggal (pasti) di hadiri oleh
para malaikat. Apabila dia orang yang sholeh, maka para malaikat berkata
padanya: 'Keluarlah, duhai jiwa yang baik, dalam tubuh yang baik, keluarlah
dengan terpuji, dan kabar gembira untukmu dengan surga dan Rabb yang tidak
murka'. Dan ucapan tersebut senantiasa dilantunkan sampai kiranya ruh tersebut
keluar kemudian mereka bawa menuju langit…
Kemudian
diceritakan di akhir hadits ini: 'Kemudian orang sholeh tersebut duduk di
kuburnya lalu dikatakan seperti ucapan yang dahulu ketika nyawanya akan
dicabut". HR Ahmad 14/378 no: 8769.
Dan
dikeluarkan oleh ath-Thabarani didalam Mu'jamul Kabir dengan sanadnya sampai
kepada Sa'id bin Jubair yang menceritakan: 'Saat Ibnu Abbas meninggal di Thaif,
ada seekor burung yang tidak pernah ada yang serupa dengannya datang, lalu
masuk namun tidak terlihat kapan keluarnya. Dan manakala beliau dikubur maka
terdengar ada yang membaca ayat ini dari arah kuburnya sedangkan kami tidak mengetahui
siapa yang membacanya:
﴿يَٰٓأَيَّتُهَا ٱلنَّفۡسُ ٱلۡمُطۡمَئِنَّةُ ٢٧ ٱرۡجِعِيٓ إِلَىٰ رَبِّكِ
رَاضِيَةٗ مَّرۡضِيَّةٗ ٢٨ فَٱدۡخُلِي فِي عِبَٰدِي ٢٩ وَٱدۡخُلِي جَنَّتِي ٣٠﴾ [الفجر: 27-30]
"Hai jiwa yang tenang.
Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai -Nya. Maka
masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku. Masuklah ke dalam syurga
-Ku". (QS al-Fajr: 27-30). [2]
Akhirnya
kita ucapkan segala puji bagi Allah, Rabb
semesta alam. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada nabi kita
Muhammad, kepada keluarga beliau serta seluruh para sahabatnya.
Post a Comment