Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzul Hijjah
Keutamaan 10
Hari Pertama Bulan Dzul Hijjah
Segala puji
bagi Allah semata, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah, Nabi
kita Muhammad, kepada keluarga dan segenap sahabatnya.
روى البخاري
رحمه الله عن ابن عباس رضي الله عنهما أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ( ما من
أيام العمل الصالح فيها أحب إلى الله من هذه الأيام – يعني أيام العشر - قالوا :
يا رسول الله ولا الجهاد في سبيل الله ؟ قال ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج
بنفسه وماله ثم لم يرجع من ذلك بشيء )
Diriwayatkan
oleh Al-Bukhari, Rahimahullah, dari Ibnu 'Abbas Radhiyallahu 'Anhuma bahwa Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Artinya : Tidak ada hari
dimana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari
ini, yaitu : Sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah. Mereka bertanya : Ya
Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah ?. Beliau menjawab : Tidak juga
jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan
hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun".
وروى الإمام
أحمد رحمه الله عن ابن عمر رضي الله عنهما عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ( ما
من أيام أعظم ولا احب إلى الله العمل فيهن من هذه الأيام العشر فأكثروا فيهن من
التهليل والتكبير والتحميد ) مسند أحمد - (ج 11 / ص 225)[2]
Imam Ahmad,
Rahimahullah, meriwayatkan dari Umar Radhiyallahu 'Anhuma, bahwa Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Artinya : Tidak ada hari
yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya
daripada sepuluh hari (Dzulhijjah) ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil,
takbir dan tahmid".
وروى ابن
حبان رحمه الله في صحيحه عن جابر رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم
قال:( أفضل
الأيام يوم عرفة).
Ibnu Hibban
Rahimahullah meriwayatkan dalam shahihnya dari Jabir radhiyallahu'anhu, dari
Nabi shallallahu’alaihi wasallam, beliau bersabda (sebaik-baik hari adalah hari
Arafah)
MACAM-MACAM
AMALAN YANG DISYARIATKAN
[1].
Melaksanakan Ibadah Haji Dan Umrah
Amal ini
adalah amal yang paling utama, berdasarkan berbagai hadits shahih yang
menunjukkan keutamaannya, antara lain : sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam:
عن أبي
هريرة رضي الله عنه أن
رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : ( العمرة إلى العمرة كفارة لما بينهما ، والحج
المبرور ليس له جزاء إلا الجنة ) أخرجه البخاري ومسلم[3].
"Artinya
: Dari umrah ke umrah adalah tebusan (dosa-dosa yang dikerjakan) di antara
keduanya, dan haji yang mabrur balasannya tiada lain adalah Surga".
[2]. Berpuasa Selama Hari-Hari
Tersebut, Atau Pada Sebagiannya, Terutama Pada Hari Arafah.
Tidak
disangsikan lagi bahwa puasa adalah jenis amalan yang paling utama, dan yang
dipilih Allah untuk diri-Nya. Disebutkan dalam hadist Qudsi :
السلسلة
الصحيحة - مختصرة - (ج 10 / ص 65) ( 3516 ) ( الصحيحة )
إن الله - عز
وجل - يقول : إن الصوم لي وأنا أجزي به . إن للصائم فرحتين : إذا أفطر فرح وإذا
لقي الله فجزاه فرح والذي نفس محمد بيده لخلوف فم الصائم أطيب عند الله من
ريح المسك
"Artinya : Puasa ini adalah
untuk-Ku, dan Aku lah yang akan membalasnya. Orang yang berpuasa punya dua
kebahagiaan, bila ia berbuka ia bahagia, dan bila ia berjumpa Allah dan Allah
memberikannya balasan, ia juga bahagia. Demi yang Jiwa Muhammad Shallallahu
'alaihi wa sallam ada di Tangan-Nya sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa
itu di sisi Allah lebih wangi dari minyak kesturi.
وعن أبي سعيد
الخدري رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ( ما من عبد يصوم
يوماً في سبيل الله ، إلا باعد الله بذلك اليوم وجهه عن النار سبعين خريفاً ) متفق
عليه . ( أي مسيرة سبعين عاماً )
Diriwayatkan
dari Abu Said Al-Khudri, Radhiyallahu
'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Artinya : Tidaklah seorang
hamba berpuasa sehari di jalan Allah melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya
dengan puasanya itu dari api neraka selama tujuh puluh tahun". [Hadits
Muttafaq 'Alaih].
عن أبي قتادة
الأنصاري رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم سئل عن صوم يوم عرفة ، قال
: ( يكفر السنة الماضية والسنة القابلة ) أخرجه مسلم [4]
Diriwayatkan
oleh Imam Muslim Rahimahullah dari Abu Qatadah Radhiyallahu 'Anhu bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Artinya : Berpuasa pada
hari Arafah karena mengharap pahala dari Allah melebur dosa-dosa setahun
sebelum dan sesudahnya".
[3]. Takbir
Dan Dzikir Pada Hari-Hari Tersebut.
Sebagaimana
firman Allah Ta'ala.
( وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي
أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ )
"Artinya
: .... dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah
ditentukan ...". [Al-Hajj : 28].
Para ahli
tafsir menafsirkannya dengan sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah. Karena itu,
para ulama menganjurkan untuk memperbanyak dzikir pada hari-hari tersebut,
berdasarkan hadits dari Ibnu Umar Radhiyallahu 'Anhuma.
( فأكثروا فيهن
من التهليل والتكبير والتحميد )
"Artinya
: Maka perbanyaklah pada hari-hari itu tahlil, takbir dan tahmid". [Hadits
Riwayat Ahmad].
وذكر البخاري
رحمه الله عن ابن عمر وعن أبي هريرة رضي الله عنهم انهما كانا يخرجان إلى السوق في
العشر ، فيكبرون ويكبر الناس بتكبيرهم . وروى إسحاق رحمه الله عن فقهاء التابعين
رحمة الله عليهم انهم كانوا يقولون في أيام العشر : الله أكبر الله أكبر لا إله
إلا الله والله أكبر ولله الحمد
Imam Bukhari
Rahimahullah menuturkan bahwa Ibnu Umar dan Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhum
keluar ke pasar pada sepuluh hari tersebut seraya mengumandangkan takbir lalu
orang-orangpun mengikuti takbirnya. Dan Ishaq, Rahimahullah, meriwayatkan dari
fuqaha', tabiin bahwa pada hari-hari ini mengucapkan :
"Allahu Akbar, Allahu Akbar,
Laa Ilaha Ilallah, wa-Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahil Hamdu"
"Artinya
: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tidak ada Ilah (Sembahan) Yang Haq selain
Allah. Dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala puji hanya bagi
Allah".
Dianjurkan
untuk mengeraskan suara dalam bertakbir ketika berada di pasar, rumah, jalan,
masjid dan lain-lainnya. Sebagaimana firman Allah.
( وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى
مَا هَدَاكُمْ )
"Artinya
: Dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan
kepadamu ...". [Al-Baqarah : 185].
Tidak
dibolehkan mengumandangkan takbir bersama-sama, yaitu dengan berkumpul pada
suatu majlis dan mengucapkannya dengan satu suara (koor). Hal ini tidak pernah
dilakukan oleh para Salaf. Yang menurut sunnah adalah masing-masing orang
bertakbir sendiri-sendiri. Ini berlaku pada semua dzikir dan do'a, kecuali
karena tidak mengerti sehingga ia harus belajar dengan mengikuti orang lain.
Dan
diperbolehkan berdzikir dengan yang mudah-mudah. Seperti : takbir, tasbih dan
do'a-do'a lainnya yang disyariatkan.
[4]. Taubat
Serta Meninggalkan Segala Maksiat Dan Dosa.
Sehingga
akan mendapatkan ampunan dan rahmat. Maksiat adalah penyebab terjauhkan dan
terusirnya hamba dari Allah, dan keta'atan adalah penyebab dekat dan cinta
kasih Allah kepadanya.
عن أبي هريرة
رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ( ان الله يغار وغيرة الله أن
يأتي المرء ما حرم الله عليه ) متفق عليه .
Disebutkan
dalam hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, bahwasanya Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : Sesungguhnya
Allah itu cemburu, dan kecemburuan Allah itu manakala seorang hamba melakukan
apa yang diharamkan Allah terhadapnya" [Hadits Muttafaq
'Alaihi].
[5]. Banyak
Beramal Shalih.
Berupa
ibadah sunat seperti : shalat, sedekah, jihad, membaca Al-Qur'an, amar ma'ruf
nahi munkar dan lain sebagainya. Sebab amalan-amalan tersebut pada hari itu
dilipat gandakan pahalanya. Bahkan amal ibadah yang tidak utama bila dilakukan
pada hari itu akan menjadi lebih utama dan dicintai Allah daripada amal ibadah
pada hari lainnya meskipun merupakan amal ibadah yang utama, sekalipun jihad
yang merupakan amal ibadah yang amat utama, kecuali jihad orang yang tidak
kembali dengan harta dan jiwanya.
[6].
Disyariatkan Pada Hari-Hari Itu Takbir Muthlaq
Yaitu pada
setiap saat, siang ataupun malam sampai shalat Ied. Dan disyariatkan pula
takbir muqayyad, yaitu yang dilakukan setiap selesai shalat fardhu yang
dilaksanakan dengan berjama'ah ; bagi selain jama'ah haji dimulai dari sejak
Fajar Hari Arafah dan bagi Jama’ah Haji dimulai sejak Dzhuhur hari raya Qurban
terus berlangsung hingga shalat Ashar pada hari Tasyriq.
[7].
Berkurban Pada Hari Raya Qurban Dan Hari-hari Tasyriq.
Hal ini
adalah sunnah Nabi Ibrahim 'Alaihissalam, yakni ketika Allah Ta'ala menebus
putranya dengan sembelihan yang agung. Diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam.
عن أنس رضي
الله عنه قال : ضحى النبي صلى الله عليه وسلم بكبشين أملحين أقرنين ، ذبحهما بيده
، وسَمَّى وكَبَّرَ ، ووضع رجله على صِفَاحِهِمَا ) أخرجه البخاري ومسلم [5]
"Artinya
: Berkurban dengan menyembelih dua ekor domba jantan berwarna putih dan
bertanduk. Beliau sendiri yang menyembelihnya dengan menyebut nama Allah dan
bertakbir, serta meletakkan kaki beliau di sisi tubuh domba itu".
[Muttafaq 'Alaihi].
[8]. Dilarang Mencabut Atau
Memotong Rambut Dan Kuku Bagi Orang Yang Hendak Berkurban.
عن أم سلمة -
رضي الله عنها - أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ( إذا رأيتم هلال ذي الحجة
وأراد أحدكم أن يضحي فليمسك عن شعره وأظفاره حتى يضحي ) وفي رواية : ( قلا يَمَسَّ
من شعره وبشرته شيئاً ) أخرجه مسلم[6].
Diriwayatkan
oleh Muslim dan lainnya, dari Ummu Salamah Radhiyallhu 'Anha bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : Jika kamu melihat
hilal bulan Dzul Hijjah dan salah seorang di antara kamu ingin berkurban, maka
hendaklah ia menahan diri dari (memotong) rambut dan kukunya".
Dalam
riwayat lain :
"Maka
janganlah ia mengambil sesuatu dari rambut atau kukunya sehingga ia
berkurban".
Hal ini,
mungkin, untuk menyerupai orang yang menunaikan ibadah haji yang menuntun hewan
kurbannya. Firman Allah.
( وَلا تَحْلِقُوا رُءُوسَكُمْ
حَتَّى يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهُ )
"Artinya
: ..... dan jangan kamu mencukur (rambut) kepalamu, sebelum kurban sampai di
tempat penyembelihan...". [Al-Baqarah : 196].
Larangan
ini, menurut zhahirnya, hanya dikhususkan bagi orang yang berkurban saja, tidak
termasuk istri dan anak-anaknya, kecuali jika masing-masing dari mereka
berkurban. Dan diperbolehkan membasahi rambut serta menggosoknya, meskipun
terdapat beberapa rambutnya yang rontok.
[9].
Melaksanakan Shalat Iedul Adha Dan Mendengarkan Khutbahnya.
عن عقبة بن
عامر رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ( يومُ عرفة ، ويوم
النحر ، وأيام التشريق ، عيدنا أهلُ الإسلام … ) أخرجه أصحاب السنن إلا ابن ماجة
بإسناد صحيح [7]
Dari Uqbah
bin Amir radhiallahu'anhu ia berkata : Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam
bersabda : "Hari Arafah, Hari Nahr (Sembelihan Kurban) dan hari-hari
Tasyriq adalah Hari Raya kami ummat Islam…." Diriwayatkan ashabussunan
kecuali Ibnu Majah dengan sanad yang shahih.
Setiap
muslim hendaknya memahami hikmah disyariatkannya hari raya ini. Hari ini adalah
hari bersyukur dan beramal kebajikan. Maka janganlah dijadikan sebagai hari
keangkuhan dan kesombongan ; janganlah dijadikan kesempatan bermaksiat dan
bergelimang dalam kemungkaran seperti ; nyanyi-nyanyian, main judi,
mabuk-mabukan dan sejenisnya. Hal mana akan menyebabkan terhapusnya amal
kebajikan yang dilakukan selama sepuluh hari.
[10]. Selain
Hal-Hal Yang Telah Disebutkan Diatas.
Hendaknya
setiap muslim dan muslimah mengisi hari-hari ini dengan melakukan ketaatan,
dzikir dan syukur kepada Allah, melaksanakan segala kewajiban dan menjauhi
segala larangan ; memanfaatkan kesempatan ini dan berusaha memperoleh kemurahan
Allah agar mendapat ridha-Nya.
عن
نُبَيْشَةَ الهذلي رضي الله عنه قال :قال رسول
الله صلى الله عليه وسلم : ( أيام التشريق أيام أكل وشرب ) وفي رواية : ( وذكر لله
عز وجل ) أخرجه مسلم [8]
Rasululullah
shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Hari-hari Tasyriq adalah hari makan dan
minum, dan dalam sebuah riwayat "dan hari dzikir kepada Allah Azza wa
Jalla".
Semoga Allah
melimpahkan taufik-Nya dan menunjuki kita kepada jalan yang lurus. Dan shalawat
serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad, kepada keluarga dan
para sahabatnya.
Post a Comment