HADIST-HADIST TENTANG KEMULIAAN 10 HARI PERTAMA DI BULAN DZULHIJJAH
HADIST-HADIST TENTANG KEMULIAAN 10 HARI PERTAMA DI BULAN DZULHIJJAH
Sahabat keluarga pengajian yang dirahmati Allah, marilah sejenak kita
kembali merenungi diri, berbicara kepada hati kita masing-masing, tentang
amal-amal yang telah kita kerjakan, tentang dosa yang telah kita perbuat,
tentang hidup yang telah kita jalani, 20, 30, 40 tahun atau bahkan lebih, dan
tentang usia kita yang entah bersisa berapa lama lagi.
Dan pada hari itu diperlihatkan neraka
jahanam; pada hari itu sadarlah manusia, tetapi tidak berguna lagi baginya
kesadaran itu. Dia berkata, “Alangkah baiknya sekiranya dahulu aku mengerjakan
(kebajikan) untuk hidupku ini.” (QS Al Fajr: 23-24)
Semoga kita senantiasa dijaga untuk selalu menjalankan perintahNya semampu
yang kita bisa kerjakan dan menjauhi laranganNya seluruhnya.
Sahabat keluarga pengajian yang disayangi Allah, beberapa saat lagi kita
akan memasuki bulan Dzulhijjah. Hari-hari di bulan ini mengandung banyak sekali
keutamaan yang sayang sekali jika kita biarkan berlalu begitu saja, diantaranya
pada sepuluh hari pertama:
“Tidaklah ada hari yang amal shalih di
dalamnya lebih dicintai oleh Allah dari hari-hari tersebut (yaitu sepuluh hari
pertama bulan Dzulhijah).” Para sahabat pun bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah
jihad di jalan Allah tidak lebih utama?” Rasulullah saw berkata: “Tidaklah
jihad lebih utama (dari beramal di hari-hari tersebut), kecuali orang yang
keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan
keduanya (karena mati syahid).” (HR. Al-Bukhari)
Dalam hadist lain disebutkan :
“Tidak ada hari yang paling agung dan
amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari
pertama ini. Maka pada harihari itu perbanyaklah tahlil, takbir dan
tahmid” (HR. Ath Thabrany dalam kitab Al Mu’jam Al Kabir)
Ibnu Hajar dalam kitab Fathul Baari mengatakan sebab yang tampak dari
keistimewaan sepuluh hari pertama Dzulhijjah adalah karena pada waktu
tersebut berkumpul induk ibadah-ibadah yang agung. Yaitu shalat, puasa,
shadaqah dan haji. Yang mana hal ini tidak diperoleh dalam bulan-bulan yang
lain.
Sahabat dan keluarga pengajian yang insyaAllah senantiasa dimuliakan oleh
Allah. Pada bulan Dzulhijjah, insyaAllah kita juga akan bertemu dengan hari
Arafah, yakni satu hari dimana Allah banyak memerdekakan hambaNya dari api
neraka, seperti yang dijelaskan dalam hadist yang diriwayatkan oleh Aisyah
berikut:
Di antara hari yang Allah banyak
membebaskan seseorang dari neraka adalah di hari Arafah (yaitu untuk orang yang
berada di Arafah). Dia akan mendekati mereka lalu akan menampakkan keutamaan
mereka pada para malaikat. Kemudian Allah berfirman: Apa yang diinginkan oleh
mereka?” (HR. Muslim)
Dalam hadist yang lain disebutkan tentang keutamaan hari Arafah:
Dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari
kakeknya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sebaik-baik do’a adalah
do’a pada hari Arafah.” (HR. Tirmidzi)
Pada hari ke sembilan bulan Dzulhijjah ini, kita juga disunnahkan untuk
melaksanakan puasa sebagaimana hadist berikut:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
berpuasa pada tanggal sembilan Dzulhijjah, hari ‘Asyura dan tiga hari pada tiap
bulan” (HR. Imam Ahmad, Abu Daud, An Nasa’i)
Sedangkan keutamaan puasa Arafah ini adalah:
“Puasa Arafah dapat menghapuskan dosa
setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan
menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim )
Hadist-hadist di atas semoga cukup memberikan semangat bagi kita untuk
berlomba dengan sungguh-sungguh dalam mendapatkan keutamaan-keutamaan di bulan
Dzulhijjah. Semoga Allah menjaga dan menggerakkan serta merahmati hati-hati
kita untuk senantiasa berada di jalan yang diridhaiNya. Aamin,…
Post a Comment