Hak-Hak Ukhuwwah
Hak-Hak
Ukhuwwah
Segala puji hanya
untuk Allah Ta'ala, shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad Shalallahu’alaihiwasallam beserta keluarga
dan seluruh sahabatnya. Segala puji hanya milik Allah Azza wa Jalla, yang telah
menjadikan kaum Muslimin bersaudara dan saling menyayangi, yang memerintahkan
mereka agar saling tolong-menolong dalam kemaslahatan dunia dan agama. Aku bersaksi
bahwa tidak ada ilah yang haq
diibadahi kecuali Allah Azza
wa Jalla, tiada
sekutu bagi-Nya’ Dan aku
bersaksi bahwa Muhammad
Shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah
hamba dan
utusan-Nya. Semoga keselamatan tercurahkan kepadanya, keluarganya, para
shahabatnya dan orang-orang yang mengikuti
beliau dengan
baik hinggaharikiamat.
Wahai manusia, bertaqwalah
kepada Allah
AzzawaJalla, ketahuilah
bahwa Allah Azza
wa Jalla mewajibkan ukhuwah dan tolong menolong kepada sesama muslim dalam
kemaslahatan dunia dan agama. Allah Azza
wa Jalla
berfirman:
قال الله تعالى: ﴿ إِنَّمَاٱلۡمُؤۡمِنُونَ
إِخۡوَةٞ فَأَصۡلِحُواْبَيۡنَ أَخَوَيۡكُمۡۚ وَٱتَّقُواْٱللَّهَ
لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ﴾ [الحجرات: ١٠]
Sesungguhnya
orang-orang beriman itu bersaudara, sebab itu damaikanlah (perbaikilah
hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah Azza wa Jalla
, supaya kamu mendapat rahmat. [al-Hujurat/ 49:10].
Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihiwasallam bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: «مَثَلُ
الْمُؤْمِنِيْنَ فِيْ تَوَدِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ كَمَثَلَ
الْجَسَدِالْوَاحِدِ ,إِذَااشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ
الْجَسَدِ بِالسَّهَرِوَالْحُمَّى » [رواه
مسلم]
Perumpamaan kaum mukminin satu
dengan yang lainnya dalam hal saling mencintai, saling menyayangi dan saling
berlemah lembut di antara mereka adalah seperti satu tubuh. Apabila salah satu
anggota badan sakit, maka semua anggota badannya juga merasa demam dan tidak
bisa tidur.[HR Muslim no. 4658]
Apabila ini yang menjadi kewajiban
kaum Muslimin, maka ukhuwah ini mewajibkan mereka saling memenuhi hak satu
dengan lainnya. Di antara hak tersebut adalah :
1.
Mencintai Karena Allah Azza wa Jalla .
Yaitu tanpa membedakan nasab di antara mereka, juga tanpa
egoisme yang membawa mereka kepada sifat tidak baik, akan tetapi karena Allah
Azza wa Jalla semata-mata. Nabi Muhammad Shalallahu
‘alaihiwasallam bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « لاَيُؤْمِنُ
أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ ِلأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِى »[رواه البخاري]
Tidak (sempurna) iman salah seorang
di antara kamu hingga dia mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya
sendiri.[HR Bukhari no. 12]
Nabi Muhammad Shalallahu
‘alaihiwasallam juga
bersabda yang
artinya: “Ada
tiga hal, barangsiapa yang berada padanya
ia akan
merasakan manisnya iman, pertama: hendaklah Allah AzzawaJalla dan Rasul-Nya lebih dia cintai dari pada
selainnya;
kedua: dia mencintai
seseorang semata-mata karena Allah Azza
wa Jalla; ketiga: dia enggan
untuk kembali
kepada kekafiran
setelah diselamatkan
oleh Allah Azza wa
Jalla sebagimana dia juga
enggan untuk
dilemparkan kedalam api neraka.”[HR Bukhari no. 15]
2.
Mendamaikan
Mereka.
Apabila ada perselisihan dan perpecahan di antara mereka,
maka kewajiban seorang muslim adalah mendamaikannya. Allah Azza wa Jalla
berfirman :
قال الله تعالى: ﴿ يَسَۡٔلُونَكَ عَنِ ٱلۡأَنفَالِۖ قُلِ ٱلۡأَنفَالُ
لِلَّهِ وَٱلرَّسُولِۖ فَٱتَّقُواْٱللَّهَ وَأَصۡلِحُواْذَاتَبَيۡنِكُمۡۖ وَأَطِيعُواْٱللَّهَ
وَرَسُولَهُۥٓ إِن كُنتُمم ُّؤۡمِنِينَ﴾ [الأنفال: ١]
Oleh sebab itu,
bertakwalah kepada Allah Azza wa Jalla dan perbaikilah hubungan antara
sesamamu; dan taatlah kepada Allah Azza wa Jalla dan Rasul-Nya jika kamu adalah
orang-orang yang beriman."[Al-Anfal/8:1]
Islah maknanya adalah meluruskan masalah yang diperselisihkan dan mengembalikannya kepada kaum Muslimin serta memperbaiki kedua pihak yang berselisih.
Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihiwasallam menganggap
perbuatan mendamaikankaum Muslimin sebagai sedekah, maka kewajiban
mereka yaitu jika ada perselisihan atau perpecahan di antara mereka, hendaknya
mereka damaikan dan luruskan perselisihan tersebut dengan adil, sehingga
ukhuwah kembali terjalin di antara mereka.
3.
Jujur
Dalam Bermuamalah.
Hendaknya
mereka bermuamalah
dengan jujur,
tidak berdusta, tidak berkhianat dan tidak menipu dalam jual beli. Hendaknya
muamalah jual beli tersebut dilakukan atas dasar niat yang baik, tanpa menutupi
aib yang ada pada barang yang dijual dan tanpa berbohong dalam harganya.
Kejujuran adalah keselamatan. Nabi Muhammad Shalallahu
‘alaihiwasallam bersabda: “ Apabila
dua orang muslim
bermuamalah jual beli, maka ada khiyar (hak memilih) bagi keduanya. Jika
keduanya jujur dan berterus terang, maka keduanya akan mendapat barakah dari
jual belinya, dan jika keduanya berdusta dan menyembunyikan, maka barakah akan dihilangkan dari jual
belinya.”
4.
Mendoakan
Kebaikan Kepadanya, Mendoakannya Dengan Maghfirah, Agar Diberi
Kemaslahatan Dunia dan Agama.
Allah Azza
wa Jalla
berfirman:
قال الله تعالى: ﴿ فَٱعۡلَمۡ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّاٱللَّهُ
وَٱسۡتَغۡفِرۡ لِذَنۢبِكَوَلِلۡمُؤۡمِنِينَ وَٱلۡمُؤۡمِنَٰتِۗ وَٱللَّهُ
يَعۡلَمُ مُتَقَلَّبَكُمۡ وَمَثۡوَىٰكُمۡ ﴾ [محمد: ١٩]
Dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin,
laki-laki dan perempuan.[Muhammad/ 47:19]
Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihiwasallambersabda yang artinya: “ Hak muslim satu dengan lainnya ada 6, yaitu apabila engkau bertemu dengannya, berilah salam kepadanya; apabila dia mengundangmu, penuhilah udangannya; apabila dia meminta nasehat kepadamu, maka nasehatilah; apabila dia bersin dan mengucapkan alhamdulillah, maka doakanlah; apabila dia sakit, maka jenguklah; dan apabila dia meninggal, maka iringilah jenazahnya.”
Pertama: Apabila seorang muslim bertemu dengan saudaranya, hendaknya dia mendahuluinya dengan salam. Memulai salam hukumnya sunah, sedangkan menjawab salam hukumnya wajib, sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla :
قال الله تعالى: ﴿
وَإِذَاحُيِّيتُم
بِتَحِيَّةٖ فَحَيُّواْ بِأَحۡسَنَ مِنۡهَآ أَوۡ رُدُّوهَآۗ إِنَّٱللَّهَ كَانَ عَلَىٰ
كُلِّ شَيۡءٍحَسِيبًا﴾ [النساء:٨٦]
Penghormatan
itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan
yang serupa) [an-Nisa`/ 4:86]
Hendaknya kaum Muslimin menyebarkan salam di antara mereka. Abdullah bin Salam mendengar Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihiwasallam bersabda yang artinya: “ Wahai manusia, sebarkanlah salam, berilah makan (orang miskin-red), sambunglah silaturahmi dan shalatlah pada malam hari ketika manusia dalam sedang tidur, engkau akan masuk surga dengan keselamatan.” [HR Ibnu Majah no. 1324]
Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihiwasallam menggabungkan perintah mengucap salam dan memberi makan (fakir miskin) karena hal itu akan menumbuhkan rasa kecintaan antar kaum Muslimin dan menghilangkan kegelisahan.
Kedua: Sabda Nabi Muhammad Shalallahu
‘alaihiwasallam: “ Apabila dia mengundangmu , maka penuhilah.” Maksudnya,
apabila dia mengundangmu untuk walimah atau hadir dalam suatu resepsi,
hendaknya engkau datang, kecuali apabila ada udzur syar`i yang menyebabkan berhalangan
hadir atau memberatkanmu. Akan tetapi jika pada walimah atau resepsi tersebut
ada kemungkaran dan engkau mampu mengubah kemungkaran tersebut, maka engkau
wajib datang dan mengubahnya. Akan tetapi jika tidak mampu mengubahnya,
janganlah engkau menghadirinya. Kehadiranmu yang tidak bisa mengubah
kemungkaran itu, merupakan tanda engkau setuju dengan hal tersebut.
Ketiga: Sabda Nabi Muhammad Shalallahu
‘alaihiwasallam: “ Apabila dia minta nasehat, maka nasehatilah.” Maksudnya,
apabila dia meminta nasehat kepadamu dalam suatu perkara dan meminta pendapat
kamu yang baik, maka hendaknya kamu bersungguh-sungguh menasehatinya, baik
dalam hal yang dia sukai maupun tidak.
Keempat : Sabda Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihiwasallam: “ Apabila
dia bersin dan memuji Allah Azza wa Jalla, doakanlah dia.” Bersin merupakan
nikmat dari Allah Azza wa Jalla karena mengosongkan udara buruk yang ada di
tubuh. Apabila dia bersin, ini merupakan nikmat Allah Azza wa Jalla yang perlu
disyukuri. Sehingga apabila dia memuji Allah Azza wa Jalla , wajib bagi orang
yang berada di sisinya untuk mendoakanya dengan mengucapkan: “ Yarhamukallah”.
Kemudian orang yang bersin mengucapkan: “ Yahdikumullahwayushlihbalakum.” Ini
merupakan perilaku Muslimin yang baik, maka hukumnya wajib untuk menjawab orang
yang bersin apabila dia memuji Allah Azza wa Jalla.
Kelima : Sabda Nabi Muhammad Shalallahu
‘alaihiwasallam: “ Apabila dia sakit, maka jenguklah.” Menjenguk orang
sakit mengandung kebaikan yang banyak, di antaranya bisa mengurangi beban orang
yang sakit dan keluarganya. Mengunjunginya, duduk di sampingnya dan
mendoakannya, maka akan membuat dia bahagia dan menguatkan raja`nya kepada
Allah Azza wa Jalla. Di antara adab menjenguk orang sakit, pertama: hendaknya
secara berkala; jangan setiap hari karena hal itu akan memberatkannya, kecuali
dia suka yang demikian. Kedua: mendoakan kesembuhan baginya, memberi motivasi
kepadanya agar segera sembuh, melapangkan bebannya, dan menghiburnya. Ketiga:
hendaknya jangan berlama-lama duduk di sampingnya agar tidak membebaninya,
kecuali dia menginginkannya.
Keenam : Sabda Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihiwasallam: “ Apabila dia meninggal dunia, maka iringilah jenazahnya.” Hal itu karena ada doa, permohonan ampun kepadanya, menyenangkan wali dan kerabatnya dan ada unsur memuliakan kedudukan orang yang meninggal. Barang siapa yang menghadiri jenazah, menyalatkan dan mendoakannya, maka dia akan memperoleh pahala satu qirath. Barang siapa menyalatkan dan mengiringinya sampai pemakaman, dia akan memperolah dua qirath. Ada yang bertanya: “Wahai Rasulullah, apa itu dua qirath?” Beliau menjawab “Seperti dua gunung yang besar.”Wahai hamba Allah Azza wa Jalla, bertaqwalah kepada Allah Azza wa Jalla dan jagalah hak-hak saudara kalian. Allah Azza wa Jalla berfirman:
Keenam : Sabda Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihiwasallam: “ Apabila dia meninggal dunia, maka iringilah jenazahnya.” Hal itu karena ada doa, permohonan ampun kepadanya, menyenangkan wali dan kerabatnya dan ada unsur memuliakan kedudukan orang yang meninggal. Barang siapa yang menghadiri jenazah, menyalatkan dan mendoakannya, maka dia akan memperoleh pahala satu qirath. Barang siapa menyalatkan dan mengiringinya sampai pemakaman, dia akan memperolah dua qirath. Ada yang bertanya: “Wahai Rasulullah, apa itu dua qirath?” Beliau menjawab “Seperti dua gunung yang besar.”Wahai hamba Allah Azza wa Jalla, bertaqwalah kepada Allah Azza wa Jalla dan jagalah hak-hak saudara kalian. Allah Azza wa Jalla berfirman:
قال الله تعالى: ﴿
وَتَعَاوَنُواْعَلَى
ٱلۡبِرِّوَٱلتَّقۡوَىٰۖ وَلَاتَعَاوَنُواْعَلَى ٱلۡإِثۡمِ وَٱلۡعُدۡوَٰنِۚ وَٱتَّقُواْٱللَّهَۖ
إِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلۡعِقَابِ﴾ [المائدة: ٢]
Dan
tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada
Allah Azza wa Jalla, Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla amat berat siksa-Nya. [al-Maidah/ 5:2]
Wahai hamba Allah Azza wa Jalla, bertaqwalah kepada-Nya, ketahuilah bahwa di antarahak-hak kaum Muslimin satu dengan lainnya adalah amar ma`ruf dan nahi munkar. Maka, apabila engkau melihat saudaramu berada dalam kemaksiatan dan menyelisihi syariat atau lainnya engkau tidak boleh mendiamkannya. Akan tetapi engkau harus menasehatinya secara sembunyi-sembunyi antara engkau dan dia. Dan hendaknya engkau menunjukkannya padakebaikan dan memperingatkannnya dari keburukan. Hendaknya engkau perbaiki dengan cara yang baik, hingga dia bisa mengetahui bahwa kamu adalah saudaranya dan engkau sangat memperhatikannya.
Wahai hamba Allah Azza wa Jalla, bertaqwalah kepada Allah Azza wa Jalla dan bersemangatlah dalam menunaikan hak-haknya sebagaimana engkau juga meminta agar hak engkau dipenuhi oleh saudaramu.
Post a Comment