Apabila Seseorang Mencintai Saudaranya, Hendaknya Memberitahukan Kepadanya
Apabila Seseorang
Mencintai Saudaranya, Hendaknya Memberitahukan Kepadanya
421/542. Dari Habib bin Ubaid, dari Al Miqdam bin Ma'dikarib -dan Habib telah bertemu dengan Miqdam-
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
إذا
أحب أحدكم أخاه فليعلمه أنه أحبه
'Apabila
salah seorang di antara kalian mencintai saudaranya maka hendaknya
dia memberitahukan kepadanya bahwa dia mencintainya.'"
Shahih,
di
dalam kitab Ash-Shahihah (417,2515). [Abu Daud, 40-Kitab
Al Adab, 113- Bab Ikhbarur-Rajuli Ar-Rajula Bi
Mahabbatihi Lahu.
Tirmidzi,
34- Kitab Az-Zuhdu, 54- Bab Ma Ja’a fi I’lamil Hubb].
422/543. Dari
Mujahid berkata,
لقيني
رجل من أصحاب النبي صلى الله عليه وسلم فأخذ بمنكبى من ورائى قال أما إني أحبك قال
أحبك الذي أحببتنى له فقال لولا أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال إذا أحب الرجل
الرجل فليخبره أنه أحبه ما أخبرتك قال ثم أخذ يعرض على الخطبة قال أما إن عندنا
جارية أما إنها عوراء
"Seseorang
dari sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertemu kepada Saya, lalu dia
memegang pundak saya dari belakang seraya berkata, 'Sesungguhnya saya mencintaimu.' Saya
berkata, 'Mudah-mudahan Allah mencintaimu sebagaimana
engkau mencintai saya dari cinta-Nya.' Lalu dia berkata, 'Sekiranya Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam tidak bersabda, 'Apabila seseorang mencintai orang
lain, maka hendaknya dia memberitahukan kepadanya bahwa
dia mencintainya." Niscaya saya tidak
memberitahukan kepadamu.'" Mujahid berkata, "Kemudian dia menawarkan khithbah (lamaran) kepada saya sambil berkata,
'Kami mempunyai Jariyah (budak wanita), sesungguhnya
dia buta sebelah matanya."'
Hasan
shahih,
di
dalam kitab Ash-Shahihah (418). [Riwayat dari orang yang tidak
diketahui].1
423/544.
Anas
berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
ما
تحابا الرجلان إلا كان أفضلهما أشدهما حبا لصاحبه
'Dua
orang saling mencintai (karena Allah) maka yang paling baik di antara
keduanya adalah yang paling kuat cintanya kepada
temannya."'
Shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah
(450). [Tidak
tercantum dalam Kutubus-Sittah].
424/545.
Mu'adz bin
Jabal berkata,
إذا
أحببت أخا فلا تماره ولا تشاره ولا تسأل عنه فعسى أن توافى له عدوا فيخبرك بما ليس
فيه فيفرق بينك وبينه
"Apabila engkau
mencintai seseorang, maka janganlah engkau berdebat dengan dia. Janganlah engkau
membicarakannya, janganlah engkau bertanya tentang dia, karena barangkali engkau
bertemu dengan musuhnya lalu dia memberitahukanmu
tentang sesuatu yang tidak terdapat pada dia sehingga menyebabkan perpecahan
antara dia denganmu."
Shahih, sanadnya yang mauquf dan hadits tersebut diriwayatkan dengan
periwayatan yang marfu' di dalam kitab Adh-Dha'ifah (1420).
1.. Demikianlah
perkataannya, dia menunjuk seorang sahabat yang tidak disebutkan namanya, seakan-akan dia tidak tahu
-atau minimal dia tidak yakin-bahwa pada dasarnya para sahabat itu
adil..
Post a Comment