CARA BUANG AIR
|
CARA BUANG AIR |
بَابُ قَضَاءِ اَلْحَاجَةِِ
| |
Hadits No. 93 | ||
Anas Ibnu Malik Radliyallaahu 'anhu berkata:
Adalah Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam apabila masuk kakus (WC) beliau
menanggalkan cincinnya. Diriwayatkan oleh Imam Empat tetapi dianggap ma'lul.
|
َنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ
رضي الله عنه قَالَ: ( كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا دَخَلَ
اَلْخَلَاءَ وَضَعَ خَاتَمَهُ ) أَخْرَجَهُ اَلْأَرْبَعَةُ وَهُوَ
مَعْلُول
| |
Hadits No. 94 | ||
Dari Anas Ibnu Malik Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam apabila masuk kakus beliau berdo'a: "Ya Allah
sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hal-hal yang keji dan kotor."
Dikeluarkan oleh Imam Tujuh.
|
َوَعَنْهُ قَالَ: (
كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا دَخَلَ اَلْخَلَاءَ قَالَ:
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ اَلْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ ) أَخْرَجَهُ
اَلسَّبْعَة
| |
Hadits No. 95 | ||
Anas Radliyallaahu 'anhu berkata: Pernah Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam masuk ke kakus lalu aku dan seorang pemuda yang
sebaya denganku membawakan bejana berisi air dan sebatang tongkat kemudian
beliau bersuci dengan air tersebut. Muttafaq Alaihi.
|
َوَعَنْهُ قَالَ: (
كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَدْخُلُ اَلْخَلَاءَ فَأَحْمِلُ أَنَا
وَغُلَامٌ نَحْوِي إِدَاوَةً مِنْ مَاءٍ وَعَنَزَةً فَيَسْتَنْجِي بِالْمَاءِ )
مُتَّفَقٌ عَلَيْه
| |
Hadits No. 96 | ||
Dari Al-Mughirah Ibnu Syu'bah Radliyallaahu 'anhu bahwa
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda padaku: "Ambillah bejana
itu." Kemudian beliau pergi hingga aku tidak melihatnya lalu beliau buang air
besar. Muttafaq Alaihi.
|
َعَنْ اَلْمُغِيرَةِ
بْنِ شُعْبَةَ رضي الله عنه قَالَ: ( قَالَ لِي اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم
خُذِ اَلْإِدَاوَةَ فَانْطَلَقَ حَتَّى تَوَارَى عَنِّي فَقَضَى حَاجَتَهُ )
مُتَّفَقٌ عَلَيْه
| |
Hadits No. 97 | ||
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Jauhkanlah dirimu dari dua
perbuatan terkutuk yaitu suka buang air di jalan umum atau suka buang air di
tempat orang berteduh." Riwayat Imam Muslim
|
َعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( اِتَّقُوا
اَللَّاعِنِينَ: اَلَّذِي يَتَخَلَّى فِي طَرِيقِ اَلنَّاسِ أَوْ فِي ظِلِّهِمْ )
رَوَاهُ مُسْلِم
| |
Hadits No. 98 | ||
Abu Dawud menambahkan dari Muadz r.a: "Dan tempat-tempat
sumber air." Lafadznya ialah: "Jauhkanlah dirimu dari tiga perbuatan terkutuk
yaitu buang air besar di tempat-tempat sumber air di tengah jalan raya dan di
tempat perteduhan."
|
َزَادَ أَبُو
دَاوُدَ عَنْ مُعَاذٍ ( وَالْمَوَارِدَ )
| |
Hadits No. 99 | ||
Dalam riwayat Ahmad Ibnu Abbas r.a: "Atau di tempat
menggenangnya air." Dalam kedua hadits di atas ada kelemahan.
|
َوَلِأَحْمَدَ; عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ: ( أَوْ
نَقْعِ مَاءٍ ) وَفِيهِمَا ضَعْف
| |
Hadits No. 100 | ||
Imam Thabrani mengeluarkan sebuah hadits yang melarang buang
air besar di bawah pohon berbuah dan di tepi sungai yang mengalir. Dari hadits
Ibnu Umar dengan sanad yang lemah.
|
َأَخْرَجَ
اَلطَّبَرَانِيُّ اَلنَّهْيَ عَن ْ تَحْتِ اَلْأَشْجَارِ اَلْمُثْمِرَةِ وَضَفَّةِ
اَلنَّهْرِ الْجَارِي. مِنْ حَدِيثِ اِبْنِ عُمَرَ بِسَنَدٍ
ضَعِيف
| |
Hadits No. 101 | ||
Dari Jabir Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi
wa Sallam bersabda: "Apabila dua orang buang air besar maka hendaknya
masing-masing bersembunyi dan tidak saling berbicara sebab Allah mengutuk
perbuatan yang sedemikian." Diriwayatkan oleh Ahmad hadits shahih menurut Ibnus
Sakan dan Ibnul Qathan. Hadits ini ma'lul.
|
َوَعَنْ
جَابِرٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( إِذَا
تَغَوَّطَ اَلرَّجُلَانِ فَلْيَتَوَارَ كُلُّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا عَنْ صَاحِبِهِ
وَلَا يَتَحَدَّثَا. فَإِنَّ اَللَّهَ يَمْقُتُ عَلَى ذَلِكَ ) رَوَاهُ .
وَصَحَّحَهُ اِبْنُ اَلسَّكَنِ وَابْنُ اَلْقَطَّانِ وَهُوَ
مَعْلُول
| |
Hadits No. 102 | ||
Dari Abu Qotadah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Janganlah sekali-kali seseorang di
antara kamu menyentuh kemaluannya dengan tangan kanan ketika sedang kencing
jangan membersihkan bekas kotorannya dengan tangan kanan dan jangan pula
bernafas dalam tempat air." Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut riwayat
Muslim.
|
َوَعَنْ
أَبِي قَتَادَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم (
لَا
يُمْسِكَنَّ أَحَدُكُمْ ذَكَرَهُ بِيَمِينِهِ وَهُوَ يَبُولُ وَلَا يَتَمَسَّحْ
مِنْ اَلْخَلَاءِ بِيَمِينِهِ وَلَا يَتَنَفَّسْ فِي اَلْإِنَاءِ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ وَاللَّفْظُ لِمُسْلِم
| |
Hadits No. 103 | ||
Salman Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu
'alaihi wa Sallam benar-benar telah melarang kami menghadap kiblat pada saat
buang air besar atau kecil atau ber-istinja' (membersihkan kotoran) dengan
tangan kanan atau beristinja' dengan batu kurang dari tiga biji atau beristinja'
dengan kotoran hewan atau dengan tulang. Hadits riwayat Muslim.
|
َوَعَنْ سَلْمَانَ رضي
الله عنه قَالَ: ( لَقَدْ
نَهَانَا رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم "أَنْ نَسْتَقْبِلَ اَلْقِبْلَةَ
بِغَائِطٍ أَوْ بَوْلٍ أَوْ أَنْ نَسْتَنْجِيَ بِالْيَمِينِ أَوْ أَنْ نَسْتَنْجِيَ
بِأَقَلَّ مِنْ ثَلَاثَةِ أَحْجَارٍ أَوْ أَنْ نَسْتَنْجِيَ بِرَجِيعٍ أَوْ
عَظْمٍ" ) رَوَاهُ مُسْلِم
| |
Hadits No. 104 | ||
Hadits menurut Imam Tujuh dari Abu Ayyub Al-Anshari
Radliyallaahu 'anhu berbunyi: "Janganlah menghadap kiblat atau membelakanginya
akan tetapi menghadaplah ke arah timur atau barat."
|
َوَلِلسَّبْعَةِ
مِنْ حَدِيثِ أَبِي أَيُّوبَ رضي الله عنه ( لَا تَسْتَقْبِلُوا اَلْقِبْلَةَ
بِغَائِطٍ وَلَا بَوْلٍ وَلَكِنْ شَرِّقُوا أَوْ غَرِّبُوا
)
| |
Hadits No. 105 | ||
Dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu
'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa yang hendak buang air hendaklah ia
membuat penutup." Riwayat Abu Dawud.
|
َوَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ
عَنْهَا; أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ( مَنْ أَتَى اَلْغَائِطَ
فَلْيَسْتَتِرْ ) رَوَاهُ أَبُو دَاوُد
| |
Hadits No. 106 | ||
Dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu
'alaihi wa Sallam jika telah keluar dari buang air besar beliau berdo'a: "Aku
mohon ampunan-Mu." Diriwayatkan oleh Imam Lima. Hadits shahih menurut Abu Hatim
dan Hakim.
|
َوَعَنْهَا;
( أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ إِذَا خَرَجَ مِنْ اَلْغَائِطِ
قَالَ: "غُفْرَانَكَ" ) أَخْرَجَهُ اَلْخَمْسَةُ. وَصَحَّحَهُ أَبُو حَاتِمٍ
وَالْحَاكِم
| |
Hadits No. 107 | ||
Ibnu Mas'u d Radliyallaahu 'anhu berkata: "Nabi Shallallaahu
'alaihi wa Sallam hendak buang air besar lalu beliau menyuruhku untuk
mengambilkan tiga biji batu kemudian saya hanya mendapatkan dua biji dan tidak
menemukan yang ketiga. Lalu saya membawakan kotoran binatang. Beliau mengambil
dua biji batu tersebut dan membuang kotoran binatang seraya bersabda: "Ini
kotoran menjijikkan." Diriwayatkan oleh Bukhari. Ahmad dan Daruquthni
menambahkan: "Ambilkan aku yang lain."
|
َوَعَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ رضي الله عنه
قَالَ: ( أَتَى اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم اَلْغَائِطَ فَأَمَرَنِي أَنْ
آتِيَهُ بِثَلَاثَةِ أَحْجَارٍ فَوَجَدْتُ حَجَرَيْنِ وَلَمْ أَجِدْ ثَالِثًا.
فَأَتَيْتُهُ بِرَوْثَةٍ. فَأَخَذَهُمَا وَأَلْقَى اَلرَّوْثَةَ وَقَالَ:
"هَذَا رِكْسٌ" ) أَخْرَجَهُ اَلْبُخَارِيّ ُ. زَادَ
أَحْمَدُ وَاَلدَّارَقُطْنِيُّ: ( ائْتِنِي بِغَيْرِهَا
| |
Hadits No. 108 | ||
Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melarang untuk beristinja' dengan tulang atau
kotoran binatang dan bersabda: "Keduanya tidak dapat mensucikan." Riwayat
Daruquthni dan hadits ini dinilai shahih.
|
َوَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه (
أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم نَهَى "أَنْ يُسْتَنْجَى بِعَظْمٍ أَوْ
رَوْثٍ" وَقَالَ: "إِنَّهُمَا
لَا يُطَهِّرَانِ" ) رَوَاهُ اَلدَّارَقُطْنِيُّ
وَصَحَّحَه
| |
Hadits No. 109 | ||
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu
'alaihi wa Sallam bersabda: "Sucikanlah dirimu dari air kencing karena
kebanyakan siksa kubur itu berasal darinya." Riwayat Daruquthni.
|
َوَعَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم (
اِسْتَنْزِهُوا
مِنْ اَلْبَوْلِ فَإِنَّ عَامَّةَ عَذَابِ اَلْقَبْرِ مِنْهُ
) رَوَاهُ اَلدَّارَقُطْنِيّ
| |
Hadits No. 110 | ||
Menurut riwayat Hakim: "Kebanyakan siksa kubur itu disebabkan
(tidak membasuh) air kencing." Hadits ini sanadnya shahih.
|
َوَلِلْحَاكِمِ:
( أَكْثَرُ عَذَابِ اَلْقَبْرِ مِنْ اَلْبَوْلِ ) وَهُوَ صَحِيحُ اَلْإِسْنَاد
| |
Hadits No. 111 | ||
Suraqah Ibnu Malik Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengajari kami tentang cara buang air besar yaitu
agar kami duduk di atas kaki kiri dan merentangkan kaki kanan. Diriwayatkan oleh
Baihaqi dengan sanad yang lemah.
|
َوَعَنْ
سُرَاقَةَ بْنِ مَالِكٍ رضي الله عنه قَالَ: ( عَلَّمْنَا رَسُولُ اَللَّهِ صلى
الله عليه وسلم فِي اَلْخَلَاءِ: " أَنَّ نَقْعُدَ عَلَى اَلْيُسْرَى وَنَنْصِبَ
اَلْيُمْنَى" ) رَوَاهُ اَلْبَيْهَقِيُّ بِسَنَدٍ ضَعِيف
| |
Hadits No. 112 | ||
Dari Isa Ibnu Yazdad dari ayahnya Radliyallaahu 'anhu bahwa
Rasulullah saw bersabda: "Apabila seseorang di antara kamu telah selesai buang
air kecil maka hendaknya ia mengurut kemaluannya tiga kali." Riwayat Ibnu Majah
dengan sanad yang lemah.
|
َوَعَنْ
عِيسَى بْنِ يَزْدَادَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه
وسلم ( إِذَا
بَالَ أَحَدُكُمْ فَلْيَنْثُرْ ذَكَرَهُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ )
رَوَاهُ اِبْنُ مَاجَه بِسَنَدٍ ضَعِيف
| |
Hadits No. 113 | ||
Dari Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu
'alaihi wa Sallam setelah bertanya kepada penduduk Quba beliau bersabda:
"Sesungguhnya Allah memuji kamu sekalian." Mereka berkata: Sesungguhnya kami
selalu beristinja' dengan air setelah dengan batu. Diriwayatkan oleh Al-Bazzar
dengan sanad yang lemah. Asal hadits ini ada dalam riwayat Abu Dawud.
|
َوَعَنِ
اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا; ( أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه
وسلم سَأَلَ أَهْلَ قُبَاءٍ فَقَالُوا: إِنَّا
نُتْبِعُ اَلْحِجَارَةَ اَلْمَاءَ ) رَوَاهُ اَلْبَزَّارُ
بِسَنَدٍ ضَعِيف
| |
Hadits No. 114 | ||
Hadits tersebut dinilai shahih oleh Ibnu
Khuzaimah dari hadits Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu tanpa menyebut istinja'
dengan batu
|
َوَأَصْلُهُ
فِي أَبِي دَاوُدَ وَاَلتِّرْمِذِيّ وَصَحَّحَهُ اِبْنُ خُزَيْمَةَ مِنْ حَدِيثِ
أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه بِدُونِ ذِكْرِ اَلْحِجَارَة
| |
|
Post a Comment