Bahaya Sombong, Tamak, dan Memilih Dunia di Atas Agama
📖 MATERI CERAMAH LENGKAP
“Bahaya Sombong, Tamak, dan Memilih Dunia di Atas Agama”
1. Pembukaan
الحمدُ للهِ ربِّ العالمين، والصلاةُ والسلامُ على سيدنا محمدٍ وعلى آلهِ وصحبِه أجمعين.
Amma ba’du.
Bapak/Ibu dan saudara kaum muslimin rahimakumullah,
Pada kesempatan ini kita akan mengambil pelajaran dari Hadits ke-28, tentang bahaya kesombongan, kelalaian, memilih dunia, dan mengikuti hawa nafsu. Hadits ini mengingatkan kita tentang seburuk-buruk hamba yang jauh dari Allah dan diperbudak oleh dunia.
2. Teks Hadits & Terjemahan
النهي عن الإختيال ونسيان الله
Larangan untuk angkuh dan melupakan Allah
عن أسماء بنت عميس الخثعمية رضي الله تعالى عنها قالت: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول:
"بِئْسَ الْعَبْدُ عَبْدٌ تَجَبَّرَ وَاعْتَدَى وَاخْتَالَ وَنَسِيَ الْكَبِيرَ الْمُتَعَالِ،
بِئْسَ الْعَبْدُ عَبْدٌ تَجَبَّرَ وَاعْتَدَى وَنَسِيَ الْجَبَّارَ الأَعْلَى،
بِئْسَ الْعَبْدُ عَبْدٌ سَهَا وَنَسِيَ الْمَقَابِرَ وَالْبِلَى،
بِئْسَ الْعَبْدُ عَبْدٌ عَتَا وَطَغَى وَنَسِيَ الْمَبْدَأَ وَالْمُنْتَهَى،
بِئْسَ الْعَبْدُ عَبْدٌ يَخْتَارُ الدُّنْيَا بِالدِّينِ،
بِئْسَ الْعَبْدُ عَبْدٌ يَحْتَالُ الدُّنْيَا بِالشُّبُهَاتِ،
بِئْسَ الْعَبْدُ عَبْدٌ ذُو طَمَعٍ يَقُودُهُ إِلَى النَّارِ،
بِئْسَ الْعَبْدُ عَبْدٌ هَوَى يُضِلُّهُ،
بِئْسَ الْعَبْدُ عَبْدٌ رَغِبَ بِذُلِّهِ عَنِ الْحَقِّ."
Terjemahan:
"Seburuk-buruk hamba adalah hamba yang sombong, berbuat aniaya, menonjolkan diri, dan lupa kepada Allah Yang Maha Tinggi.
Seburuk-buruk hamba adalah hamba yang lalai dan lupa pada kuburan dan rusaknya jasad.
Seburuk-buruk hamba adalah hamba yang memilih dunia dengan mengorbankan agama.
Seburuk-buruk hamba adalah hamba yang mencari dunia dengan hal-hal syubhat.
Seburuk-buruk hamba adalah hamba yang tamak hingga menjerumuskannya ke neraka.
Seburuk-buruk hamba adalah hamba yang diperbudak hawa nafsunya dan menjauhkannya dari kebenaran."
3. Dalil Al-Qur’an Tentang Bahaya Sombong & Melupakan Allah
a. Larangan Sombong
وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا
“Dan janganlah engkau berjalan di bumi dengan sombong.” (QS. Al-Isra: 37)
b. Hawa nafsu menyesatkan
أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَٰهَهُ هَوَاهُ
“Tidakkah engkau melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya?”
(QS. Al-Jatsiyah: 23)
c. Orang yang memilih dunia dari agama
تُرِيدُونَ عَرَضَ الدُّنْيَا وَاللَّهُ يُرِيدُ الْآخِرَةَ
“Kalian menginginkan dunia, padahal Allah menginginkan akhirat untuk kalian.”
(QS. Al-Anfal: 67)
d. Orang yang sombong diharamkan masuk surga
إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْتَكْبِرِينَ
“Sesungguhnya Allah tidak mencintai orang-orang yang sombong.”
(QS. An-Nahl: 23)
4. Dalil Sunnah Tentang Larangan Sombong
a. Hadits tentang sombong
Rasulullah ﷺ bersabda:
"لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ"
“Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat seberat biji sawi dari kesombongan.”
(HR. Muslim)
b. Hadits tentang memilih dunia
Rasulullah ﷺ bersabda:
"الدُّنْيَا مَلْعُونَةٌ إِلَّا ذِكْرَ اللَّهِ وَمَا وَالَاهُ"
“Dunia itu terlaknat, kecuali dzikrullah dan hal-hal yang mendukungnya.”
(HR. Tirmidzi)
5. Kisah Umar bin Abdul Aziz & 20 Sahabat yang Ditawan
Dalam masa kekhalifahan Umar bin Abdul Aziz, beliau mengutus pasukan kaum muslimin ke negeri Romawi. Mereka kalah dan sebagian sahabat ditawan. Kaisar Romawi menguji mereka:
Sahabat Pertama
Ditawarkan jabatan dan harta besar jika mau menyembah berhala. Ia menjawab:
لا أبيع الدين بالدنيا
“Aku tidak menjual agamaku dengan dunia.”
Ia dipenggal. Kepalanya berguling tiga kali sambil membaca ayat:
يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ ارْجِعِي إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً
Sahabat Kedua
Jawabannya sama: tidak menjual iman dengan dunia.
Ketika dipenggal, kepalanya membaca:
فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَاضِيَةٍ فِي جَنَّةٍ عَالِيَةٍ
Sahabat Ketiga
Naasnya, ia menyerah pada dunia. Ia berkata:
دخلت في دينك واخترت الدنيا على الآخرة
“Aku masuk ke agamamu dan memilih dunia dibanding akhirat.”
Kaisar mengujinya untuk membunuh temannya, dan ia melakukannya demi dunia.
Akhirnya ia pun dipenggal. Kepalanya membaca ayat:
أَفَمَنْ حَقَّ عَلَيْهِ كَلِمَةُ الْعَذَابِ أَفَأَنْتَ تُنْقِذُ مَنْ فِي النَّارِ
Kisah ini menunjukkan betapa nafsu dunia bisa menghinakan manusia, bahkan menghapus persaudaraan dan keimanan.
6. Pelajaran Penting untuk Kehidupan Kita
1) Sombong menghapus harga diri di sisi Allah
Orang sombong tidak butuh Allah, maka Allah pun tidak butuh dirinya.
2) Dunia bisa jadi fitnah
Jabatan, harta, kedudukan—semuanya bisa menyesatkan bila menjadi tujuan utama.
3) Hawa nafsu adalah musuh paling dekat
Siapa yang dikuasai hawa nafsunya, ia akan diperbudakkan.
4) Keimanan sejati diuji dalam pilihan
Seperti sahabat yang memilih agama meski dibunuh.
5) Tamak & syubhat menjerumuskan
Rasulullah menyebutnya sebagai “seburuk-buruk hamba”.
7. Penutup Ceramah
Wahai kaum muslimin, marilah kita memohon kepada Allah agar dijauhkan dari sifat:
Sombong
Tamak
Lalai
Memilih dunia di atas agama
Mengikuti hawa nafsu
Menghalalkan segala cara untuk dunia
Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba yang rendah hati, taat, dan kuat menjaga iman.
اللهم اجعلنا من عبادك الصالحين، ولا تجعل الدنيا أكبر همنا، ولا إلى النار مصيرنا.
Amin ya Rabbal ‘alamin.
Post a Comment