HADITS-HADITS TENTANG PIDANA
|
HADITS-HADITS TENTANG PIDANA |
أَحَادِيثٌ فِي
اَلْجِنَايَاتِِ
| |
Hadits No. 1190 | ||
Dari Ibnu Mas'ud Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Tidak halal darah seorang muslim yang
bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa aku adalah Utusan Allah,
kecuali salah satu dari tiga orang: janda yang berzina, pembunuh orang dan orang
yang meninggalkan agamanya berpisah dari jama'ah." Muttafaq Alaihi.
|
َعَنْ اِبْنِ مَسْعُودٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ
صلى الله عليه وسلم ( لَا يَحِلُّ دَمُ اِمْرِئٍ مُسْلِمٍ; يَشْهَدُ أَنْ لَا
إِلَهَ إِلَّا اَللَّهُ, وَأَنِّي رَسُولُ اَللَّهِ, إِلَّا بِإِحْدَى ثَلَاثٍ:
اَلثَّيِّبُ اَلزَّانِي, وَالنَّفْسُ بِالنَّفْسِ, وَالتَّارِكُ لِدِينِهِ;
اَلْمُفَارِقُ لِلْجَمَاعَةِ ) مُتَّفَقٌ
عَلَيْه
| |
Hadits No. 1191 | ||
Dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Tidak halal membunuh seorang muslim
kecuali salah satu dari tiga hal: Orang yang telah kawin yang berzina, ia
dirajam; orang yang membunuh orang Islam dengan sengaja, ia dibunuh; dan orang
yang keluar dari agama Islam lalu memerangi Allah dan Rasul-Nya, ia dibunuh atau
disalib atau dibuang jauh dari negerinya." Riwayat Abu Dawud dan Nasa'i. Hadits
shahih menurut Hakim.
|
َوَعَنْ
عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا, عَنْ رَسُولِ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم
قَالَ: ( لَا يَحِلُّ قَتْلُ مُسْلِمٍ إِلَّا فِي إِحْدَى ثَلَاثِ خِصَالٍ: زَانٍ
مُحْصَنٌ فَيُرْجَمُ, وَرَجُلٌ يَقْتُلُ مُسْلِمًا مُتَعَمِّدًا فَيُقْتَلُ,
وَرَجُلٌ يَخْرُجُ مِنْ اَلْإِسْلَامِ فَيُحَارِبُ اَللَّهَ وَرَسُولَهُ,
فَيُقْتَلُ, أَوْ يُصْلَبُ, أَوْ يُنْفَى مِنْ اَلْأَرْضِ . ) رَوَاهُ أَبُو
دَاوُدَ, وَالنَّسَائِيُّ, وَصَحَّحَهُ
اَلْحَاكِمُ
| |
Hadits No. 1192 | ||
Dari Abdullah Ibnu Mas'ud bahwa Rasulullah Shallallaahu
'alaihi wa Sallam bersabda: "Masalah pertama yang akan diputuskan antara manusia
pada hari kiamat ialah masalah darah." Muttafaq Alaihi.
|
َوَعَنْ
عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى
الله عليه وسلم ( أَوَّلُ مَا يُقْضَى بَيْنَ اَلنَّاسِ يَوْمَ اَلْقِيَامَةِ فِي
اَلدِّمَاءِ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
| |
Hadits No. 1193 | ||
Dari Samurah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa membunuh hambanya kami
akan membunuhnya dan barangsiapa memotong hidung hambanya kami akan memotong
hidungnya." Riwayat Ahmad dan Imam Empat. Hadits hasan menurut Tirmidzi. Ia
berasal dari riwayat Hasan Bashri dari Samurah, namun masih dipertentangkan
Hasan Bashri mendengarnya dari Samurah. Dalam riwayat Abu Dawud dan Nasa'i ada
tambahan: "Dan barangsiapa mengebiri hambanya kami akan mengebirinya." Hakim
menilai shahih dalam tambahan hadits ini.
|
َوَعَنْ
سَمُرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( مَنْ
قَتَلَ عَبْدَهُ قَتَلْنَاهُ, وَمَنْ جَدَعَ عَبْدَهُ جَدَعْنَاهُ ) رَوَاهُ
أَحْمَدُ, وَالْأَرْبَعَةُ, وَحَسَّنَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ, وَهُوَ مِنْ رِوَايَةِ
اَلْحَسَنِ اَلْبَصْرِيِّ عَنْ سَمُرَةَ, وَقَدْ اُخْتُلِفَ فِي سَمَاعِهِ
مِنْهُ وَفِي رِوَايَةٍ لِأَبِي دَاوُدَ, وَالنَّسَائِيِّ: ( وَمَنْ خَصَى عَبْدُهُ
خَصَيْنَاهُ ) وَصَحَّحَ اَلْحَاكِمُ هَذِهِ اَلزِّيَادَةَ
| |
Hadits No. 1194 | ||
Umar Ibnu al-Khaththab Radliyallaahu 'anhu berkata: Aku
mendengar Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Seorang ayah
tidak dituntut karena membunuh anaknya." Riwayat Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu
Majah. Hadits shahih menurut Ibnu al-Jarud dan Baihaqi. Tirmidzi mengatakan
bahwa hadits itu mudlthorib.
|
َوَعَنْ
عُمَرَ بْنِ اَلْخَطَّابِ رضي الله عنه قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله
عليه وسلم يَقُولُ: ( لَا يُقَادُ اَلْوَالِدُ بِالْوَلَدِ ) رَوَاهُ أَحْمَدُ,
وَاَلتِّرْمِذِيُّ, وَابْنُ مَاجَهْ, وَصَحَّحَهُ اِبْنُ اَلْجَارُودِ
وَالْبَيْهَقِيُّ, وَقَالَ اَلتِّرْمِذِيُّ: إِنَّهُ
مُضْطَرِبٌ
| |
Hadits No. 1195 | ||
Abu Juhaifah berkata: Aku bertanya kepada Ali: Adakah
padamu sesuatu dari wahyu selain al-Qur'an?. Ia menjawab: Tidak. Demi (Tuhan
yang menumbuhkan biji dan menciptakan makhluk, kecuali pemahaman yang
dianugerahkan Allah kepada seseorang dalam memahami al-Qur'an dan apa yang
terdapat dalam lembaran ini. Aku bertanya: Apa yang terdapat dalam lembaran ini?
Ia berkata: Denda bunuh, membebaskan tawanan, dan orang muslim tidak boleh
dibunuh karena membunuh orang kafir. Riwayat Bukhari.
|
َوَعَنْ
أَبِي جُحَيْفَةَ قَالَ: ( قُلْتُ لَعَلِيٍّ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا: هَلْ
عِنْدَكُمْ شَيْءٌ مِنْ اَلْوَحْيِ غَيْرَ اَلْقُرْآنِ? قَالَ: لَا وَاَلَّذِي
فَلَقَ اَلْحَبَّةَ وَبَرَأَ اَلنِّسْمَةَ, إِلَّا فَهْمٌ يُعْطِيهِ اَللَّهُ
رَجُلًا فِي اَلْقُرْآنِ, وَمَا فِي هَذِهِ اَلصَّحِيفَةِ قُلْتُ: وَمَا فِي هَذِهِ
اَلصَّحِيفَةِ? قَالَ: اَلْعَقْلُ, وَفِكَاكُ اَلْأَسِيرِ, وَلَا يُقْتَلُ
مُسْـلِمٌ بِكَافِرٍ ) رَوَاهُ اَلْبُخَارِيُّ
| |
Hadits No. 1196 | ||
Ahmad, Abu Dawud, dan Nasa'i meriwayatkan dari jalan lain bahwa Ali
Radliyallaahu 'anhu berkata: Orang mukmin itu sama hak darahnya; orang yang
(terpandang) rendah di antara mereka boleh melakukan sesuatu atas tanggungan
mereka; mereka bagaikan satu tangan melawan orang lain; orang mukmin tidak boleh
dibunuh karena membunuh orang kafir demikian pula orang kafir yang masih terikat
dengan perjanjiannya (ia tidak boleh dibunuh karena membunuh orang kafir).
Hadits shahih menurut Hakim.
|
َوَأَخْرَجَهُ
أَحْمَدُ, وَأَبُو دَاوُدَ, وَالنَّسَائِيُّ: مِنْ وَجْهٍ آخَرَ عَنْ عَلِيٍّ
وَقَالَ فِيهِ: ( اَلْمُؤْمِنُونَ تَتَكَافَأُ دِمَاؤُهُمْ, وَيَسْعَى
بِذِمَّتِهِمْ أَدْنَاهُمْ, وَهُمْ يَدٌ عَلَى مَنْ سِوَاهُمْ, وَلَا يُقْتَلُ
مُؤْمِنٌ بِكَافِرٍ, وَلَا ذُو عَهْدٍ فِي عَهْدِهِ ) وَصَحَّحَهُ
اَلْحَاكِمُ
| |
Hadits No. 1197 | ||
Dari Anas Ibnu Malik Radliyallaahu 'anhu bahwa ada
seorang gadis ditemukan kepalanya sudah retak di antara dua batu besar, lalu
mereka bertanya kepadanya: Siapakah yang berbuat ini padamu? Si Fulan? atau Si
Fulan? Hingga mereka menyebut nama seorang Yahudi, gadis itu menganggukkan
kepalanya. Lalu ditangkaplah orang Yahudi tersebut dan ia mengaku. Maka
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memerintahkan untuk meretakkan
kepalanya di antara dua batu besar itu. Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut
Muslim.
|
َوَعَنْ
أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رضي الله عنه ( أَنَّ جَارِيَةً وُجَدَ رَأْسُهَا قَدْ رُضَّ
بَيْنَ حَجَرَيْنِ, فَسَأَلُوهَا: مَنْ صَنَعَ بِكِ هَذَا? فُلَانٌ فُلَانٌ حَتَّى
ذَكَرُوا يَهُودِيًّا. فَأَوْمَأَتْ بِرَأْسِهَا, فَأُخِذَ اَلْيَهُودِيُّ,
فَأَقَرَّ, فَأَمَرَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَنْ يُرَضَّ رَأْسُهُ
بَيْنَ حَجَرَيْنِ. ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ, وَاللَّفْظُ لِمُسْلِمٍ
| |
Hadits No. 1198 | ||
Dari Imran Ibnu Hushoin Radliyallaahu 'anhu bahwa ada
seorang budak kecil milik sebuah keluarga fakir memotong telinga seorang budak
kecil milik keluarga kaya. Lalu mereka menghadap Nabi Shallallaahu 'alaihi wa
Sallam, namun beliau tidak memberikan tindakan apa-apa pada mereka. Riwayat
Ahmad dan Imam Tiga dengan sanad shahih.
|
َوَعَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ رضي الله عنه ( أَنَّ غُلَامًا
لِأُنَاسٍ فُقَرَاءَ قَطَعَ أُذُنَ غُلَامٍ لِأُنَاسٍ أَغْنِيَاءَ, فَأَتَوا
اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم فَلَمْ يَجْعَلْ لَهُمْ شَيْئًا ) رَوَاهُ
أَحْمَدُ, وَالثَّلَاثَةُ, بِإِسْنَادٍ صَحِيحٍ
| |
Hadits No. 1199 | ||
Dari Amar Ibnu Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya
Radliyallaahu 'anhu bahwa ada seseorang menikam orang lain dengan tanduk di
lututnya. Maka datanglah orang (yang luka) itu kepada Rasulullah Shallallaahu
'alaihi wa Sallam dan berkata: Berikan tindakan balasan untukku. Beliau
bersabda: "(Tunggu) hingga engkau sembuh." Kemudian ia datang lagi dan berkata:
Berikan tindakan balasan untukku. Maka Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
memberikan tindakan balasan untuknya. Kemudian ia datang lagi dan berkata: Wahai
Rasulullah, aku jadi pincang. Beliau menjawab: "Aku telah melarangmu, namun
engkau tidak menurut padaku. Maka Allah memberikan kebinasaan padamu dan
pincangmu tidak berguna lagi (untuk menuntutnya)". Kemudian Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melarang karena suatu luka hingga ia sembuh.
Riwayat Ahmad dan Daruquthni. Hadits mursal.
|
َوَعَنْ عَمْرِوِ بْنِ
شُعَيْبٍ, عَنْ أَبِيهِ, عَنْ جَدِّهِ; رضي الله عنه ( أَنَّ رَجُلًا طَعَنَ
رَجُلًا بِقَرْنٍ فِي رُكْبَتِهِ, فَجَاءَ إِلَى اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم
فَقَالَ: أَقِدْنِي. فَقَالَ: حَتَّى تَبْرَأَ ثُمَّ جَاءَ إِلَيْهِ فَقَالَ:
أَقِدْنِي, فَأَقَادَهُ, ثُمَّ جَاءَ إِلَيْهِ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اَللَّهِ!
عَرِجْتُ, فَقَالَ: قَدْ نَهَيْتُكَ فَعَصَيْتَنِي, فَأَبْعَدَكَ اَللَّهُ,
وَبَطَلَ عَرَجُكَ ثُمَّ نَهَى رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَنْ يُقْتَصَّ
مِنْ جُرْحٍ حَتَّى يَبْرَأَ صَاحِبُهُ ) رَوَاهُ أَحْمَدُ, وَاَلدَّارَقُطْنِيُّ,
وَأُعِلَّ بِالْإِرْسَالِ
| |
Hadits No. 1200 | ||
Abu Hurairah berkata: Ada dua orang perempuan dari
kabilah 'Udzail bertengkar. Salah seorang melempar yang lain dengan batu hingga
ia dan anak dalam kandungannya mati. Lalu mereka mengajukan masalah itu kepada
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam Beliau memutuskan bahwa denda janin
dalam perut dibayar dengan memerdekakan budak laki-laki atau perempuan dan denda
perempuan yang dibunuh diberikan kepada 'ashobah (orang yang mendapatkan bagian
siapa dalam pembagian warisan) yang diwariskan kepada anak-anak dan ahli waris
mereka. Berkatalah Hamal Ibnu Nabighah al-Hudzaly; Wahai Rasulullah, bagaimana
janin yang tidak makan dan tidak minum, tidak bicara dan tidak bersuara, dibayar
dengan denda. Hal itu mestinya dibebaskan. Lalu Rasulullah Shallallaahu 'alaihi
wa Sallam bersabda: "Orang ini adalah dari saudara tukang tenung." Kelihatan
dari omongan yang ia ucapkan. Muttafaq Alaihi.
|
َوَعَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: ( اِقْتَتَلَتِ اِمْرَأَتَانِ مِنْ هُذَيْلٍ,
فَرَمَتْ إِحْدَاهُمَا اَلْأُخْرَى بِحَجَرٍ, فَقَتَلَتْهَا وَمَا فِي بَطْنِهَا,
فَاخْتَصَمُوا إِلَى رَسُولِ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَقَضَى رَسُولُ اَللَّهِ
صلى الله عليه وسلم أَنَّ دِيَةَ جَنِينِهَا: غُرَّةٌ; عَبْدٌ أَوْ وَلِيدَةٌ,
وَقَضَى بِدِيَةِ اَلْمَرْأَةِ عَلَى عَاقِلَتِهَا وَوَرَّثَهَا وَلَدَهَا وَمَنْ
مَعَهُمْ فَقَالَ حَمَلُ بْنُ اَلنَّابِغَةِ اَلْهُذَلِيُّ: يَا رَسُولَ اَللَّهِ!
كَيْفَ يَغْرَمُ مَنْ لَا شَرِبَ, وَلَا أَكَلَ, وَلَا نَطَقَ, وَلَا اِسْتَهَلَّ,
فَمِثْلُ ذَلِكَ يُطَلُّ, فَقَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِنَّمَا
هَذَا مِنْ إِخْوَانِ اَلْكُهَّانِ; مِنْ أَجْلِ سَجْعِهِ اَلَّذِي سَجَعَ. )
مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
| |
Hadits No. 1201 | ||
Abu Dawud dan Nasa'i juga meriwayatkan hadits dari Ibnu
Abbas bahwa Umar Radliyallaahu 'anhu bertanya kepada orang yang menyaksikan
keputusan Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dalam masalah pembunuhan
janin tersebut. Perawi berkata: Berdirilah Hamal Ibnu Nabighah dan berkata: Aku
di hadapan dua perempuan itu, salah seorang memukul yang lainnya -ia
menceritakan dengan ringkas. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban dan Hakim.
|
َوَأَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ, وَالنَّسَائِيُّ: مِنْ حَدِيثِ اِبْنِ
عَبَّاسٍ; أَنَّ عُمَرَ رضي الله عنه سَأَلَ مَنْ شَهِدَ قَضَاءَ رَسُولِ اَللَّهِ
صلى الله عليه وسلم فِي اَلْجَنِينِ? قَالَ: فَقَامَ حَمَلُ بْنُ اَلنَّابِغَةِ,
فَقَالَ: كُنْتُ بَيْنَ اِمْرَأَتَيْنِ, فَضَرَبَتْ إِحْدَاهُمَا اَلْأُخْرَى
فَذَكَرَهُ مُخْتَصَرًا. وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّانَ,
وَالْحَاكِمُ
| |
Hadits No. 1202 | ||
Dari Anas bahwa Rubayyi' Bintu Nadlar -saudara perempuan
ayahnya- telah meretakkan gigi depan seorang gadis. Lalu mereka meminta ampun,
namun keluarga gadis menolak. Kemudian mereka menawarkan denda dan mereka tetap
menolak kecuali qishash. Anas Ibnu Nadhlar berkata: Wahai Rasulullah, apakah
gigi depan Rubayyi' diretakkan? Tidak, demi (Tuhan) yang telah mengutusmu dengan
kebenaran, gigi depannya tidak akan diretakkan. Rasulullah Shallallaahu 'alaihi
wa Sallam bersabda: "Wahai Anas, Kitabullah memerintahkan qishash." Maka relalah
keluarga gadis dan mereka memberikan ampunan. Lalu Rasulullah Shallallaahu
'alaihi wa Sallam bersabda: "Sesungguhnya di antara hamba Allah itu ada yang
bersumpah dengan nama Allah, ia akan melaksanakannya." Muttafaq Alaihi dan
lafadznya menurut Bukhari.
|
َوَعَنْ
أَنَسٍ رضي الله عنه ( أَنَّ اَلرُّبَيِّعَ بِنْتَ اَلنَّضْرِ -عَمَّتَهُ- كَسَرَتْ
ثَنِيَّةَ جَارِيَةٍ, فَطَلَبُوا إِلَيْهَا اَلْعَفْوَ, فَأَبَوْا, فَعَرَضُوا
اَلْأَرْشَ, فَأَبَوْا, فَأَتَوْا رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم وَأَبَوْا
إِلَّا اَلْقِصَاصَ, فَأَمَرَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم بِالْقِصَاصِ,
فَقَالَ أَنَسُ بْنُ اَلنَّضْرِ: يَا رَسُولَ اَللَّهِ! أَتُكْسَرُ ثَنِيَّةُ
اَلرُّبَيِّعِ? لَا, وَاَلَّذِي بَعَثَكَ بِالْحَقِّ, لَا تُكْسَرُ ثَنِيَّتُهَا,
فَقَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَا أَنَسُ! كِتَابُ اَللَّهِ:
اَلْقِصَاصُ فَرَضِيَ اَلْقَوْمُ, فَعَفَوْا, فَقَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله
عليه وسلم : إِنَّ مِنْ عِبَادِ اَللَّهِ مَنْ لَوْ أَقْسَمَ عَلَى اَللَّهِ
لَأَبَرَّهُ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ, وَاللَّفْظُ
لِلْبُخَارِيِّ
| |
Hadits No. 1203 | ||
Dari Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa terbunuh dengan tidak
diketahui pembunuhnya, atau terkena lemparan batu, atau kena cambuk, atau kena
tongkat, maka dendanya ialah denda bunuh karena kekeliruan. Barangsiapa dibunuh
dengan sengaja, maka dendanya hukum mati. Barangsiapa menghindar dari berlakunya
hukuman itu, maka laknat Allah padanya." Riwayat Abu Dawud, Nasa'i dan Ibnu
Majah dengan sanad kuat.
|
َوَعَنْ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ
رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( مَنْ قُتِلَ فِي عِمِّيَّا أَوْ رِمِّيَّا
بِحَجَرٍ, أَوْ سَوْطٍ, أَوْ عَصًا, فَعَلَيْهِ عَقْلُ اَلْخَطَإِ, وَمِنْ قُتِلَ
عَمْدًا فَهُوَ قَوَدٌ, وَمَنْ حَالَ دُونَهُ فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اَللَّهِ )
أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ, وَالنَّسَائِيُّ, وَابْنُ مَاجَهْ, بِإِسْنَادٍ
قَوِيٍّ
| |
Hadits No. 1204 | ||
Dari Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila ada seseorang memegang orang
lain, kemudian ada orang lain membunuhnya, maka pembunuh itu harus dibunuh dan
pemegang itu ditahan." Hadits maushul riwayat Daruquthni dan shahih menurut Ibnu
Qiththan. Para perawinya dapat dipercaya, namun Baihaqi lebih menilainya hadits
mursal.
|
َوَعَنْ اِبْنِ عُمَرَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا, عَنْ اَلنَّبِيِّ
صلى الله عليه وسلم قَالَ: ( إِذَا أَمْسَكَ اَلرَّجُلُ اَلرَّجُلَ, وَقَتَلَهُ
اَلْآخَرُ, يُقْتَلُ اَلَّذِي قَتَلَ, وَيُحْبَسُ اَلَّذِي أَمْسَكَ ) رَوَاهُ
اَلدَّارَقُطْنِيُّ مَوْصُولًا وَمُرْسَلًا, وَصَحَّحَهُ اِبْنُ اَلْقَطَّانِ,
وَرِجَالُهُ ثِقَاتٌ, إِلَّا أَنَّ اَلْبَيْهَقِيَّ رَجَّحَ
اَلْمُرْسَلَ
| |
Hadits No. 1205 | ||
Dari Abdurrahman Ibnu al-Bailamany bahwa Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah membunuh (menghukum bunuh) seorang muslim
karena membunuh seorang kafir yang terikat dengan perjanjian. Beliau bersabda:
"Aku orang yang lebih utama melaksanakan perjanjiannya." Riwayat Aburrazak
seperti itu dengan mursal. Hadits maushul menurut Daruquthni dengan menyebut
Umar dalam hadits itu dan sanad maushulnya sangat lemah. Ibnu Umar Radliyallaahu
'anhu berkata: Ada seorang anak muda dibunuh secara misterius. Lalu Umar
berkata: Jika penduduk Shon'a dalam pembunuhan itu, aku bunuh mereka karena
pembunuhan tersebut. Riwayat Bukhari.
|
َوَعَنْ
عَبْدِ اَلرَّحْمَنِ بْنِ الْبَيْلَمَانِيِّ; ( أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه
وسلم قَتَلَ مُسْلِمًا بِمَعَاهِدٍ. وَقَالَ: أَنَا أَوْلَى مَنْ وَفَى بِذِمَّتِهِ
) أَخْرَجَهُ عَبْدُ اَلرَّزَّاقِ هَكَذَا مُرْسَلًا. وَوَصَلَهُ
اَلدَّارَقُطْنِيُّ, بِذِكْرِ اِبْنِ عُمَرَ فِيهِ, وَإِسْنَادُ اَلْمَوْصُولِ
وَاهٍ وَعَنْ اِبْنِ عُمَرَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: ( قُتِلَ غُلَامٌ
غِيلَةً, فَقَالَ عُمَرُ: لَوْ اِشْتَرَكَ فِيهِ أَهْلُ صَنْعَاءَ لَقَتَلْتُهُمْ
بِهِ ) أَخْرَجَهُ اَلْبُخَارِيُّ
| |
Hadits No. 1206 | ||
Dari Abu syuraih al-Khuza'i Radliyallaahu 'anhu bahwa
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Maka barangsiapa terbunuh
setelah ucapanku ini, maka keluarganya (memilih) antara dua pilihan: mengambil
denda atau membunuh." Riwayat Abu Dawud dan Nasa'i.
|
َصلى الله عليه وسلم ( فَمَنْ قُتِلَ لَهُ قَتِيلٌ بَعْدَ مَقَالَتِي
هَذِهِ, فَأَهْلُهُ بَيْنَ خِيَرَتَيْنِ: إِمَّا أَنْ يَأْخُذُوا اَلْعَقْلِ. أَوْ
يَقْتُلُوا ) أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ,
وَالنَّسَائِي
| |
Hadits No. 1207 | ||
Asalnya dari kitab shahih Bukhari-Muslim dari hadits Abu
Hurairah yang diriwayatkan secara makna.
|
َوَأَصْلُهُ
فِي اَلصَّحِيحَيْنِ مِنْ حَدِيثِ أَبِي هُرَيْرَةَ
بِمَعْنَاهُ
| |
|
Post a Comment