Penganiayaan
Penganiayaan
373/483. Dari Jabir ibnu Abdillah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi sallam bersabda,
اتقوا
الظلم فإن الظلم ظلمات يوم القيامة واتقوا الشح فان الشح أهلك من كان قبلكم وحملهم
على أن سفكوا دماءهم واستحلوا محارمهم
'Hindarilah
kezhaliman, karena kezhaliman adalah kegelapan (membawa
kesengsaraan) pada hari kiamat, dan jauhkanlah
kekikiran karena kekikiran
telah membinasakan kaum sebelum kalian, yang mendorong mereka
untuk saling menumpahkan darah mereka sendiri dan menghalalkan apa yang telah diharamkan oleh
diri mereka sendiri.'"
Shahih,
di
dalam kitab Ash-Shahihah (858). [Muslim, 45-Kitab Al
Birru
wash-Shilatu wal Adabu, hadits
56].
374/485. Dari Ibnu Umar, dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
الظلم
ظلمات يوم القيامة
"Kezhaliman adalah kegelapan (membawa kesengsaraan) pada hari
kiamat."
Shahih,
di
dalam kitab Ash-Shahihah (858).
[Bukhari, 46-Kitab Al Mazhalim, 8- Bab Azh-Zhulmu Zhulumatun Yaumul Qiyamah. Muslim:
45-Kitab Al Birru loash-Shilatu wal Adab, hadits
57].
375/486. Dari Abu Said, dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
إذا
خلص المؤمنون من النار حبسوا بقنطرة بين الجنة والنار فيتقاصون مظالم بينهم في
الدنيا حتى إذا نقوا وهذبوا أذن لهم بدخول الجنة فوالذى نفس محمد بيده لأحدهم
بمنزله أدل منه في الدنيا
"Apabila
orang-orang mukmin telah terbebas dari neraka, maka mereka
ditahan di jembatan antara surga dan neraka, lalu mereka menceritakan
kezhaliman yang terjadi di antara mereka di dunia,
sehingga apabila
mereka bersih dan bebas dari kezhaliman tersebut,
mereka diizinkan masuk
surga. Demi
dzat yang jiwa raga Muhammad berada pada kekuasaan-Nya!
Sungguh salah seorang di antara mereka di rumahnya lebih mengetahui kezhaliman
tersebut di dunia."
Shahih,
di
dalam kitab Azh-Zhilal (875). [Bukhari, 46-Kitab
Al Mazhalim,
1- Bab Qishashul Mazhalim].
376/489.
Abu
Adh-Dhuha berkata,
حدثنا
سليمان بن حرب قال حدثنا حماد بن زيد عن عاصم عن أبى الضحى قال اجتمع مسروق وشتير
بن شكل في المسجد فتقوض إليهما حلق المسجد فقال مسروق لا أرى هؤلاء يجتمعون إلينا
إلا ليستمعوا منا خيرا فإما أن تحدث عن عبد الله فأصدقك أنا وإما أن أحدث عن عبد
الله فتصدقنى فقال حدث يا أبا عائشة قال هل سمعت عبد الله يقول :
العينان يزنيان واليدان يزنيان والرجلان يزنيان والفرج يصدق ذلك أو يكذبه
فقال نعم قال وأنا سمعته قال فهل سمعت عبد الله يقول ما في القرآن آية أجمع لحلال
وحرام وأمر ونهى من هذه الآية إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذي القربى قال
نعم قال وأنا قد سمعته قال فهل سمعت عبد الله يقول ما في القرآن آية أسرع فرجا من
قوله ومن يتق الله يجعل له مخرجا قال نعم قال وأنا قد سمعته قال فهل سمعت عبد الله
يقول ما في القرآن آية أشد تفويضا من قوله
يا عبادي الذين أسرفوا على أنفسهم لا تقنطوا من رحمة الله قال نعم قال وأنا سمعته
"Masyruq dan Syutair ibnu Syakl berkumpul di masjid,
lalu orang-orang yang berada di masjid berkumpul pada
keduanya. Kemudian
Masruq berkata, 'Saya berpendapat bahwa mereka
berkumpul kepada kami kecuali mereka (ingin) mendengarkan kebaikan dari
kami. Oleh karena itu apakah engkau meriwayatkan dari Abdullah lalu Saya
membenarkanmu atau Saya meriwayatkan dari Abdullah
lalu engkau membenarkan Saya?.' Kemudian Syutair menjawab, 'Ceritakanlah
(riwayatkanlah) wahai Abu Aisyah!.' Masruq berkata, 'Apakah engkau
mendengar Abdullah berbicara, bahwa dua mata itu berzina, dua tangan itu berzina,
dua kaki itu berzina, dan kemaluan membenarkannya atau
mengingkarinya!.' Syutair menjawab, 'Betul.'
Lalu Syutair berkata, 'Saya telah
mendengarnya.' Masruq berkata, 'Apakah engkau
mendengar Abdullah berbicara bahwa, tidak terdapat dalam Al Qur'an ayat yang lebih mencakup tentang halal dan haram,
perintah dan larangan
daripada ayat ini,
(Sesungguhnya Allah
perintah [agar manusia] berlaku adil, berbuat baik dan memberi
[sedekah] kepada kerabatnya)
{Qs. An-Nahl (16): 90)?' Syutair menjawab, 'Ya, dan Saya
sungguh mendengarnya.'
Masruq berkata, 'Apakah engkau mendengar Abdullah
mengatakan bahwa, tidak terdapat di dalam Al Qur'an
ayat yang menerangkan keluasan jalan keluar yang lebih
cepat dari firman-Nya, (Barang siapa bertakwa kepada Allah, maka
Allah akan
menjadikan baginya jalan keluar) (Qs.
Ath-Thalaaq (65): 2]?' Syutair menjawab, 'Betul, dan Saya telah
mendengarnya.' Masruq berkata,
'Apakah engkau mendengar Abdullah mengatakan bahwa, tidak terdapat dalam Al
Qur'an ayat yang paling kuat tentang penyerahan diri dari firman Allah, {Wahai hamba-hamba-Ku yang berlebih-lebihan
(melewati batas) kepada diri mereka janganlah
kamu berputus asa dari rahmat
Allah) [Qs. Az-Zumar (39): 53} Syutair
menjawab, 'Betul, dan saya mendengarnya.'"
Hasan
sanadnya.
377/490.
Dari
Abu Dzar, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dari Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
يا
عبادي إني قد حرمت الظلم على نفسي وجعلته محرما بينكم فلا تظالموا يا عبادي إنكم
الذين تخطئون بالليل والنهار وأنا أغفر الذنوب ولا أبالى فاستغفرونى أغفر لكم يا
عبادي كلكم جائع إلا من أطعمته فاستطعموني أطعمكم كلكم عار إلا من كسوته فاستكسونى
أكسكم يا عبادي لو أن أولكم وآخركم وإنسكم وجنكم كانوا على قلب أتقى عبد منكم لم
يزد ذلك في ملكي شيئا ولو كانوا على أفجر قلب رجل لم ينقص ذلك من ملكى شيئا ولو
اجتمعوا في صعيد واحد فسألونى فأعطيت كل إنسان منهم ما سأل لم ينقص ذلك من ملكى
شيئا إلا كما ينقص البحر أن يغمس فيه المخيط غمسة واحدة يا عبادي إنما هي أعمالكم
أجعلها عليكم فمن وجد خيرا فليحمد الله ومن وجد غير ذلك فلا يلوم إلا نفسه كان أبو
إدريس إذا حدث بهذا الحديث جثا على ركبتيه
"Wahai
hamba-hamba-Ku! Sesungguhnya Aku mengharamkan kezhaliman
atas diri-Ku, dan Aku haramkan kezhaliman itu bagimu, maka janganlah kamu saling menzhalimi.
Wahai hamba-hamba-Ku! sesungguhnya kalian itu melakukan kesalahan pada waktu malam dan siang hari dan
Aku mengampuni semua dosa, Aku tidak peduli, maka mohon ampunlah
kepada-Ku, Aku akan mengampuni dosa-dosa kamu.
Wahai
hamba-hamba-Ku!, kamu semua itu merasa lapar kecuali
orang yang
Aku berikan makan, maka mintalah makanan kepada-Ku , Aku akan berikan makanan
untukmu."
[Wahai hamba-hamba-Ku I]1 kamu semua telanjang kecuali yang Aku berikan pakaian baginya, maka mintalah
pakaian kepada-Ku, Aku akan memberikan pakaian untukmu.
Wahai
hamba-hamba-Ku! sekiranya orang yang terdahulu dan
orang yang
terakhir darimu, baik manusia-manusia atau semua jin, mereka semua berada pada titik takwa yang
tertinggi dari hati seorang hamba di antara kamu, maka hal itu tidak menambah
sedikitpun dari kerajaan-Ku. ]ika mereka berada pada
titik kenistaan yang dilakukan seseorang, maka tidak mengurangi sedikitpun dari
kerajaan-Ku. Sekiranya mereka berkumpul disatu pelataran, lalu mereka memohon kepada-Ku,
maka Aku pasti memberikan kepada
setiap orang dari mereka apa yang ia minta, dan hal itu tidak akan mengurangi sedikitpun dari
kerajaan-Ku, kecuali seperti berkurangnya air laut jika dimasukkan jarum
jahit ke dalamnya sekali celupan."
Wahai
hamba-hamba-Ku! Semua itu tidak lain adalah amal-amal kalian
yang Aku jadikan2 atas kalian, barang siapa mendapatkan kebaikan,
maka hendaknya dia memuji Allah dan barang siapa mendapatkan selain
kebaikan,
maka janganlah mencela kecuali dirinya sendiri."
Abu
Idris apabila meriwayatkan hadits ini, maka dia duduk
sambil membungkukkan
badannya (sambil memegang kedua lututnya.3
Shahih,
di
dalamkitab At-Ta'liqu Ar-Raghib (2/8/618).
[Muslim, 45- Kitab Al Birru
wash-Shilatu wal Adab,
hadits 55].
1
Dari naskah asli kata-kata
tersebut tidak tercantum, dan ia tercantum dalam maraji-maraji' yang mengeluarkan hadits seperti Shahih Muslim dan yang
lain.
2 Dalam
Shahih Muslim, "Yang Aku Hitung untuk
kamu"
3 Untuk menghormati hadits
tersebut.
Post a Comment