Seseorang Mendiamkan Orang Lain
Seseorang Mendiamkan
Orang Lain
306/397. Dari Auf ibnu Al Harits ibnu At Thufail -anak saudara laki-laki Aisyah yang seibu- bahwa Aisyah radhiallahu 'anha
menceritakan,
أن
عبد الله بن الزبير قال في بيع أو عطاء أعطته عائشة والله لتنتهين عائشة أو لأحجرن
عليها فقالت أهو قال هذا قالوا نعم قالت عائشة فهو لله نذر أن لا أكلم بن الزبير
كلمة أبدا فاستشفع بن الزبير بالمهاجرين حين طالت هجرتها إياه فقالت والله لا أشفع
فيه أحدا أبدا ولا احنث نذرى الذي نذرت أبدا فلما طال ذلك على بن الزبير كلم المسور
بن مخرمة وعبد الرحمن بن الأسود بن يغوث وهما من بنى زهرة فقال لهما أنشد كما الله
إلا دخلتما على عائشة فإنها لا يحل لها أن تنذر قطيعتى فأقبل به المسور وعبد الرحمن
مشتملين عليه بأرديتهما حتى استأذنا على عائشة فقالا السلام على النبي ورحمة الله
وبركاته أندخل فقالت عائشة ادخلوا قالا كلنا يا أم المؤمنين قالت نعم ادخلوا كلكم
ولا تعلم عائشة أن معهما بن الزبير فلما دخلوا دخل بن الزبير في الحجاب واعتنق
عائشة وطفق يناشدها يبكى وطفق المسور وعبد الرحمن يناشدان عائشة إلا كلمته وقبلت
منه ويقولان قد علمت أن النبي صلى الله عليه وسلم نهى عما قد علمت من الهجرة وأنه
لا يحل لمسلم أن يهجر اخاه فوق ثلاث ليال قال فلما أكثروا التذكير والتحريج طفقت
تذكرهم وتبكى وتقول إني قد نذرت والنذر شديد فلم يزالا بها حتى كلمت بن الزبير ثم
أعتقت في نذرها أربعين رقبة ثم كانت تذكر نذرها بعد ما أعتقت أربعين رقبة فتبكى حتى
تبل دموعها خمارها
Bahwa Abdullah ibnu Az-Zubair berkata dalam satu
jual beli -atau satu pemberian- yang diberikan Aisyah, "Demi Allah, Aisyah harus
menghentikan perbuatannya atau Saya meninggalkannya." Lalu Aisyah bertanya, "Apakah dia telah berbicara seperti
itu?" Para
sahabat menjawab, "Ya" Aisyah berkata, "Dengan perkataannya, maka bagi Saya demi Allah! bahwa Saya tidak akan
berbicara dengan Ibnu Az-Zubair selamanya".
Lalu Ibnu Az-Zubair minta tolong
kepada sahabat Muhajirin ketika kesenjangan berbicara
terjadi antara Aisyah dengannya. Kemudian Aisyah
berkata, "Demi Allah! Saya tidak akan minta tolong
kepada salah seorang dalam masalah ini selamanya, dan Saya tidak akan melanggar
nadzar Saya." Tatkala hal ini terlalu lama
dirasakan oleh Ibnu Az-Zubair, maka dia berbicara
dengan Al Miswar ibnu Al
Makhramah dan Abdurrahman ibnu Al Aswad ibnu Abdu Yaghuts, keduanya berasal dari bani Zahrah, lalu Ibnu Az-Zubair berkata kepada keduanya, "Saya minta kepada engkau
berdua bersumpah kepada Allah agar memasukkan Saya kepada Aisyah, karena
sesungguhnya tidak halal bagi dia bernadzar memutus
hubungan dengan Saya. Kemudian Al Miswar dan
Abdurrahman menerima (permohonan tersebut), dan keduanya bersama Ibnu Az-Zubajr sambil memegangi
selendang keduanya datang meminta izin kepada Aisyah, lalu keduanya berkata, "Assalamu'alaiki wa rahmatullahi wa Barakatuhu, apakah kami boleh masuk?" Aisyah menjawab,
'Masuklah" Keduanya menjawab, "Kami semua?, wahai ummul mukminin!l"
Aisyah menjawab, "Ya." Maka masuklah semuanya, dan dia
tidak tahu jika keduanya bersama Ibnu Az-Zubair. Tatkala mereka masuk, masuklah Ibnu Az-Zubair ke dalam hijab lalu
merangkul Aisyah dan mengharap kepadanya sambil menangis, Al Miswar dan Abdurrahman merayu Aisyah kecuali perkataan yang
diucapkan Aisyah kepada Ibnu Az-Zubair dan diterimanya
dari Ibnu Az-Zubair. Lalu keduanya berkata, "Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang -sesuatu yang engkau ketahui-
mendiamkan orang lain, karena tidak halal bagi seorang
muslim mendiamkan saudaranya melebihi tiga hari."
Auf ibnu Al Harits berkata, "Tatkala mereka memperbanyak
peringatan dan tekanan kepada Aisyah, maka Aisyah langsung mengingat keduanya
dan menangis seraya berucap, 'Sesungguhnya saya telah bernadzar dan nadzar itu
berbahaya.' Kemudian
keduanya tetap (mengingatkan) Aisyah sehingga dia mau berbicara dengan Ibnu
Az-Zubair. (Akhirnya) Aisyah
menebus nadzarnya dengan memerdekakan empat puluh
budak, dan setelah itu dia mengingat nadzarnya lalu
menangis sehingga tetesan air matanya membasahi kerudungnya."
Shahih, di dalam kitab Al lrwa
(2029).[Bukhari, 78- Kitab Al Adab, 62- Bab Al Hijrah dan perkataan Nabi shallallahu 'alaihi loasallam, "La Yahillu Lirajulin 'An Yahjura Akhahu Fauqa Tsalatsin"].
Post a Comment