Ciri Orang Yang Beriman
Ciri Orang Yang
Beriman
Allah
ta'ala berfirman (yang artinya), “Orang-orang yang beriman itu adalah
orang-orang yang apabila disebutkan nama Allah maka bergetarlah hati mereka.
Apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya maka bertambahlah keimanan
mereka. Dan mereka hanya bertawakal kepada Rabb mereka.” (QS. Al-Anfal: 2)
az-Zajaj
mengatakan, “Maksudnya, apabila disebutkan tentang kebesaran dan kekuasaan-Nya
dan ancaman hukuman yang akan ditimpakan kepada orang-orang yang durhaka
kepada-Nya maka hati mereka pun merasa takut.” (lihat Zaadul Masir, hal.
540)
'Umair
bin Habib radhiyallahu'anhu berkata, “Iman mengalami penambahan dan
pengurangan.” Ada yang bertanya, “Dengan apa penambahannya?” Beliau menjawab,
“Apabila kita mengingat Allah 'azza wa jalla dan memuji-Nya maka itulah
penambahannya. Apabila kita lupa dan lalai maka itulah pengurangannya.” (lihat Tafsir
al-Baghawi, hal. 511)
Ibnu
'Abbas radhiyallahu'anhuma berkata, “Orang-orang munafik itu tidak
pernah sedikit pun meresap dzikir kepada Allah ke dalam hatinya pada saat mereka
melakukan amal-amal yang diwajibkan-Nya. Mereka sama sekali tidak mengimani
ayat-ayat Allah. Mereka juga tidak bertawakal [kepada Allah]. Mereka tidak
mengerjakan sholat apabila dalam keadaan tidak bersama orang. Mereka pun tidak
menunaikan zakat dari harta-harta mereka. Oleh sebab itulah Allah mengabarkan
bahwasanya mereka itu memang bukan termasuk golongan orang-orang yang beriman.”
(lihat Tafsir al-Qur'an al-'Azhim [4/11])
Imam
Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan maksud dari ungkapan 'bergetarlah
hati mereka', kata beliau, “Yaitu mereka merasa takut kepada-Nya sehingga
mereka pun melaksanakan apa yang diperintahkan-Nya dan meninggalkan apa yang
dilarang oleh-Nya.” (lihat Tafsir al-Qur'an al-'Azhim [4/11])
Ketika
menjelaskan makna dari 'apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya maka
bertambahlah imannya' Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah
berkata, “Di dalamnya terkandung dalil bahwasanya seringkali seorang lebih
banyak mendapatkan faidah karena bacaan [al-Qur'an] oleh orang lain daripada
bacaan oleh dirinya sendiri...” (lihat al-Qaul al-Mufid 'ala Kitab at-Tauhid
[2/30])
Syaikh
Shalih al-Fauzan hafizhahullah menerangkan, bahwa dari ayat di atas bisa
disimpulkan bahwa ciri-ciri orang beriman itu antara lain:
1. Merasa takut kepada-Nya
ketika mengingat-Nya, yang dengan sebab itulah maka dia akan melakukan
perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya
2. Bertambahnya keimanan
mereka tatkala mendengar dibacakannya al-Qur'an
3. Menyerahkan segala
urusan dan bersandar kepada Allah semata (lihat al-Mulakhkhash fi Syarh
Kitab at-Tauhid, hal. 269)
Ayat di atas juga menunjukkan bahwa salah satu
ciri utama orang beriman adalah bertawakal kepada Allah saja. Hatinya tidak
bergantung kepada selain-Nya. Karena hanya Allah saja yang menguasai segala
manfaat dan madharat. Dan tawakal inilah yang menentukan kuat lemahnya iman
seorang hamba. Semakin kuat tawakalnya, semakin kuat pula imannya (lihat al-Qaul
as-Sadid fi Maqashid at-Tauhid, hal. 101)
Post a Comment