KITAB JANAZAH

كتاب الجنائز

KITAB: JANAZAH

BAB:  MENANGISI MAYYIT (ORANG MATI)

البكاء على الميت

531. Usamah bin Zaid r.a. berkata: Putri Nabi saw. menyuruh buruhnya memberitahu kepada Nabi saw. bahwa putranya sakit hampir mati supaya datang, maka Nabi saw. mengembalikan buruh itu dengan menyampaikan salam dan bersabda: Sesungguhny hak Allah, Dia yang memberi. Dia pula yang mengambil, dan semua itu dengan ajal yang tertentu, karena itu hendaklah sabar dan mengharapkan pahala. Maka buruh itu dikirim kembali kepada Nabi saw. demi Allah diminta kedatangan Nabi saw. kepadanya. Maka berdirilah Nabi saw. bersama Sa'ad bin Ubadah, Mu'adz bin Jabal, Ubay bin Ka'ab Zaid binTsabit dan beberapa orang lainnya, kemudian bayi yang sakit itu diserahkan kepada Nabi saw. sedang nafas sudah naik turun (memberat), tiba-tiba air mata Nabi saw. jatuh, maka ditegur oleh Sa'ad: Ya Rasulullah, apakah itu? Jawab Nabi saw. Ini rahmat yang diletakkan Allah dalm hati hamba Nya, dan sesungguhnya Allah hanya akan memberi rahmat kepada hamba hamba Nya yang belas kasih. (Bukhari, Muslim).
حديث أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ، قَالَ: أَرْسَلَتِ ابْنَةُ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم إِلَيْهِ، إِنَّ ابْنًا لِي قُبِضَ فَأْتِنَا، فَأَرْسَلَ يُقْرِئُ السَّلاَمَ وَيَقُولُ: إِنَّ للهِ مَا أَخَذَ وَلَهُ مَا أَعْطَى، وَكُلٌّ عِنْدَهُ بِأَجَلٍ مُسَمًّى، فَلْتَصْبِرْ وَلْتَحْتَسِبْ فَأَرْسَلَتْ إِلَيْهِ، تُقْسِمُ عَلَيْهِ لَيأْتِيَنَّهَا؛ فَقَامَ وَمَعَهُ سَعْدُ بْنُ عُبَادَةَ، وَمُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ، وَأُبَيُّ بْنُ كَعْبٍ، وَزَيْدُ بْنُ ثَابِتٍ، وَرِجَالٌ؛ فَرُفِعَ إِلَى رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم الصَّبِيُّ وَنَفْسُهُ تَتَقَعْقَعُ كَأَنَّهَا شَنٌّ، فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ فَقَالَ سَعْدٌ: يَا رَسُولَ اللهِ مَا هذَا فَقَالَ: هذِهِ رَحْمَةٌ جَعَلَهَا اللهُ فِي قُلُوبِ عِبَادِهِ، وَإِنَّمَا يَرْحَمُ اللهُ مِنْ عِبَادِهِ الرُّحَمَاءُ
أخرجه البخاري في: 32 كتاب الجنائز: 33 باب قول النبي صلى الله عليه وسلم يعذب الميت ببعض بُكاء أهله عليه
532. Abdullah bin Umar r. a. berkata: Sa'ad bin Ubadah r. a. sakit, maka Nabi saw. pergi menjenguk (sambang) bersama Abdurrahman bin Auf, Sa'ad bin Abi Waqqash dan Abdullah bin Mas'uud r.a. Ketika Nabi saw. masuk, sedang Sa'ad dikerumuni oleh keluarganya, maka Nabi saw. tanya: Apakah sudah mati? Jawab mereka: Belum, ya Rasulullah. Lalu Rasulullah saw. menangis, ketika orang-orang melihat Nabi saw. menangis, mereka juga ikut menangis, lalu Nabi saw. bersabda: Sukakah kalian mendengar, sesungguhnya Allah tidak akan menyiksa karena air mata atau sedihnya hati, tetapi Allah akan menyiksa karena ini sambil menunjuk lidahnya atau merahmati. dan sesungguhnya mayii itu akan tersiksa karena tangisan keluarganya atasnya. (Bukhari. Muslim).
Yakni jika yang menangis sambil menyebut jasa-jasa si mayyit dan merasa tidak akan ada yang membantu.
حديث عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ، قَالَ: اشْتَكَى سَعْدُ بْنُ عُبَادَةَ شَكْوَى لَهُ، فَأَتَاهُ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم، يَعُودُهُ، مَعَ عَبْدِ الرَّحْمنِ بْنِ عَوْفٍ، وَسَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ، وَعَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُودٍ، فَلَمَّا دَخَلَ عَلَيْهِ، فَوَجَدَهُ فِي غَاشِيَةِ أَهْلِهِ، فَقَالَ: قَدْ قَضَى قَالُوا: لاَ يَا رَسُولَ اللهِ فَبَكَى النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم؛ فَلَمَّا رَأَى الْقَوْمُ بُكَاءَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم بَكَوْا، فَقَالَ: أَلاَ تَسْمَعُونَ، إِنَّ اللهَ لاَ يُعَذِّبُ بِدَمْعِ الْعَيْنِ وَلاَ بِحُزْنِ الْقَلْبِ، وَلكِنْ يُعَذِّبُ بِهذَا وَأَشَارَ إِلَى لِسَانِهِ أَوْ يَرْحَمُ، وَإِنَّ الْمَيِّتَ يُعَذَّبُ بِبُكَاءِ أَهْلِهِ عَلَيْهِ
أخرجه البخاري في: 23 كتاب الجنائز: 54 باب البكاء عند المريض
BAB:  SABAR KETIKA PERTAMA DITIMPA MUSHIBAH BALA'

في الصبر على المصيبة عند أول الصدمة

533. Anas bin Malik r.a. berkata: Nabi saw melihat wanita sedang menangis di kubur, maka diperingatkan oleh Nabi saw.: Bertaqwalah kepada Allah dan sabarlah. Jawab wanita itu: Enyahlah anda daripadaku. anda tidak merasakan bagaimana mushibah (anda tidak menderita bala'ku). Wanita itu tidak mengetahui. Tiba-tiba diberi tahu: Yang memberi nasehat kepadamu itu Nabi saw. Maka segeralah ia bangun pergi ke rumah Nabi saw. karena tidak ada penjaga pintu, maka ia langsung masukdan berkata: YaRasulullah akutidakmengenalkamu Yakni minta maaf atas perkataannya tadi. Maka sabda Nabi saw.: Sabar itu hanya pada pukulan pertama (yakni ketika tibanya bala' pada awal mulanya)".(Bukhari. Muslim).
حديث أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رضي الله عنه، قَالَ: مَرَّ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم بِامْرَأَةٍ تَبْكِي عِنْدَ قَبْرٍ فَقَالَ: اتَّقِي اللهَ وَاصْبِرِي قَالَتْ: إِلَيْكَ عَنِّي، فَإِنَّكَ لَمْ تُصَبْ بِمُصِيبَتِي وَلَمْ تَعْرِفْهُ فَقِيلَ لَهَا: إِنَّهُ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم؛ فَأَتَتْ بَابَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم، فَلَمْ تَجِدْ عِنْدَهُ بَوَّابِينَ؛ فَقَالَتْ: لَمْ أَعْرِفْكَ فَقَالَ: إِنَّمَا الصَّبْرُ عِنْدَ الصَّدْمَةِ الأُولَى
أخرجه البخاري في: 23 كتاب الجنائز: 32 باب زيارة القبور
BAB:  ORANG MATI TERSIKSA KARENA TANGISAN KELUARGANYA

الميت يعذب ببكاء أهله عليه

534. Umar bin Alkhatthab r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Orang  mati akan tersiksa karena tangisan (rintihan) keluarganya, menuruti kalimat-kalimat rintihan itu. (Bukhari, Muslim).
حديث عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رضي الله عنه، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم، قَالَ: الْمَيِّتُ يُعَذَّبُ فِي قَبْرِهِ بِمَا نِيحَ عَلَيْهِ
أخرجه البخاري في: 23 كتاب الجنائز: 34 باب ما يكره من النياحة على الميت
535. Abu Musa r.a. berkata: Ketika Umar r.a. tertikam, maka Shuhaib menjerit: Wahai saudaraku, maka Umar berkata kepadanya: Apakah anda tidak mengetahui bahwaNabi saw bersabda: Sesungguhnya mayyit itu akan tersiksa karena tangisan orang yang hidup atasnya, (atau keluarganya atasnya). (Bukhari. Muslim)
حديث عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ عَنْ أَبِي مُوسى، قَالَ: لَمَّا أُصِيبَ عُمَرُ رضي الله عنه، جَعَلَ صُهَيْبٌ يَقُولُ: وَاأَخَاهْ فَقَالَ عُمَرُ: أَمَا عَلِمْتَ أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم، قَالَ: إِنَّ الْمَيِّتَ لَيُعَذَّبُ بِبُكَاءِ الْحَيِّ
أخرجه البخاري في: 23 كتاب الجنائز: 32 باب قول النبي صلى الله عليه وسلم يعذب الميت ببعض بكاء أهله عليه
S36. Abdullah bin Ubaidillah bin Abi Mulaikah berkata Ketika mati putri Usman bin Affan r.a. di Mekkah, dan kami datang untuk menyaksi¬kannya, hadir juga Abdullah bin Umar r.a. dan Ibn Abbas r.a. dan ketika aku berada di antara keduanya, berkata Abdullah bin Umar r.a. kepada Amru bm Usman: Apakah anda tidak melarang orang-orang yang mena¬ngis, sebab Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya seorang mayyil tersiksa oleh tangisan keluarganya atasnya. Ibn Abbas r.a. berkata: Dahulu Umar juga berkata begitu. Kemudian [bn Abbas bercerita: Diakeluar dari Makkau bersama Umar r.a. dan ketika berada di lapangan luas (Albaida) tiba-tiba ada rombongan bernaung di bawah pohon samurah, lalu Umar berkata: Pergilah, perhatikan siapakah rombongan itu, maka aku lihat Shuhaib lalu saya beritakan pada Umar, Umar berkata: Panggil dia kemari, maka aku kembali kepada Shuhaib dan berkata: Segeralah anda pergi kepada Amirul Mu'minin Dan ketika Umar terkena senjata, mendadak Shuhaib menangis, wahai saudaraku, wahai kawanku. Maka Umar berkata: Ya Shuhaib, apakah anda menangisi aku sedang Rasulullah saw. telah bersabda Sesungguhnya mayyit dapat disiksa karena tangisan keluar-ganya atasnya.
Ibn Abbas r a berkata: Kemudian ketika Umar meninggal duniasaya ceritakan riwayat itu kepada A'isyah r.a., maka berkata A'isyah r.a.: Semoga Allah memberi rahmat kepada Umar, demi Allah, Rasulullah saw tidak bersabda: Sesungguhnya Allah akan menyiksa seorang mu'min karena tangisan keluarganya atasnya, tetapi Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya akan menambah siksa orang kafir karena tangisan keluarga nya atasnya. Lalu A'isyah berdalil dengan ayat: Walaa taziru waa ziratun wizra ukh ra (Dan tiada berdosa seorang karena dosa orang lain. Ibn Abbas r.a. berkata: Dan Allah yang mentertawakan dan menangiskan (menjadi¬kan orang tertawa dan menangis) (Bukhari, Muslim).
Ibn Abi Mulaikah berkata: Demi Allah Ibn Umarr.a. tidak menjawab apa-apa.
حديث عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ، وَعُمَرَ، وَعَائِشَةَ عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُبَيْدِ اللهِ بْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ، قَالَ: تُوُفِّيتْ ابْنَةٌ لِعُثْمَانَ رضي الله عَنهُ بِمكَّةَ، وَجِئْنَا لِنَشْهَدَهَا، وَحَضَرَهَا ابْنُ عُمَرَ وَابْنُ عَبَّاسٍ، وَإِنِّي لَجَالِسٌ بَيْنَهُمَا (أَوْ قَالَ جَلَسْتُ إِلَى أَحَدِهِمَا ثُمَّ جَاءَ الآخَرُ فَجَلَسَ إِلَى جَنْبِي) فَقَالَ عَبْدُ اللهِ بْنُ عُمَرَ، لِعَمْرِو بْنِ عُثْمَانَ: أَلاَ تَنْهَى عَنِ الْبُكَاءِ فَإِنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: إِنَّ الْمَيِّتَ لَيُعَذَّبُ بِبُكَاءِ أَهْلِهِ عَلَيْهِ فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ: قَدْ كَانَ عُمَرُ رضي الله عنه يَقُولُ بَعْضَ ذلِك ثُمَّ حَدَّثَ، قَالَ: صَدَرْتُ مَعَ عُمَرَ رضي الله عنه مِنْ مَكَّةَ، حَتَّى إِذَا كُنَّا بِالْبَيْدَاءِ إِذَا هُوَ بِرَكْبٍ تَحْتَ ظِلِّ سَمُرَةٍ، فَقَالَ: اذْهَبْ فَانْظُرْ مَنْ هؤلاءِ الرَّكْبُ؛ قَالَ فَنَظَرْتُ فَإِذَا صُهَيْبٌ، فَأَخْبَرتُهُ، فَقَالَ: ادْعُهُ لِي، فَرَجَعْتُ إِلَى صُهَيْبٍ، فَقُلْتُ: ارْتَحِلْ فَالْحَقْ أَمِيرَ الْمُؤمِنِينَ فَلَمَّا أُصِيبَ عُمَرُ دَخَلَ صُهَيْبٌ يَبْكِي يَقُولُ: وَاأَخَاهْ وَاصَاحِبَاهْ؛ فَقَالَ عُمَرُ رضي الله عنه: يَا صُهَيْبُ أَتَبْكِي عَلَيَّ وَقَدْ قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: إِنَّ الْمَيِّتَ يُعَذَّبُ بِبَعْضِ بُكَاءِ أَهْلِهِ عَلَيْهِ قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ: فَلَمَّا مَاتَ عُمَرُ رضي الله عنه ذَكَرْتُ ذلِكَ لِعَائِشَةَ، فَقَالَتْ: رَحِمَ اللهُ عُمَرَ وَاللهِ مَا حَدَّثَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: إِنَّ اللهَ لَيُعَذِّبُ الْمُؤمِنَ بِبُكَاءِ أَهْلِهِ عَلَيْهِ؛ وَلكِنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: إِنَّ اللهَ لَيَزِيدُ الْكَافِرَ عَذَابًا بِبُكَاءِ أَهْلِهِ عَلَيْهِ وَقَالَتْ: حَسْبُكُمُ الْقُرْآنُ وَلاَ تَزِرُ وزِرَةٌ وِزْرَ أُخْرى قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ، عِنْدَ ذلِكَ: وَاللهُ هُوَ أَضْحَكَ وَأَبْكَى
قَالَ ابْنُ أُبِي مُلَيْكَةَ: وَاللهِ مَا قَالَ ابنُ عُمَرَ شَيْئًا
أخرجه البخاري في: 23 كتاب الجنائز: 33 باب قول النبي صلى الله عليه وسلم يعذب الميت ببعض بكاء أهله عليه
537. Urwah r a berkata:Ketika diberitakan kepada A'isyah bahwa Ibn Umar meriwayatkan hadits Nabi saw bersabda: Sesungguhnya orang mati dapat tersiksa dalam kuburnya karena tangisan keluarganya. A'isyah berkata: Sungguh salah tanggapan Ibn Umar rahimahu Allah (Semoga Allah memberinya rahmat). Nabi saw. hanya bersabda: Sesungguhnya ia tersiksa karena dosa dan salahnya, sedang keluarganya menangisinya kini. Dan itu sama dengan sabda Rasulullah saw. ketika berdiri di atas sumur yang di dalamnya tokoh-tokoh Quraisy yang terbunuhdalam perangBadr, maka dia berkata: Nabi saw. bersabda: Sesungguhnya mereka mendengar apa yang aku katakan. Padahal Nabi saw. hanya bersabda: Sesungguhnya mereka kini mengetahui bahwa apa yang dahulu aku katakan kepada mereka itu hak. Kemudian A'isyah r.a. membawa dalil dan membaca: Sesungguhnya anda tidak dapat memperdengarkan orang yang telah mati; dan ayat: Dan anda tidak akan dapat memperdengarkan orang yang di dalam kubur. A'isyah berkata: Ketika mereka telah mengambil tempat masing-masing dalam neraka. (Bukhari, Muslim).

Alkhatthab berkata: Riwayat hadits jika nyata sahihmaka tidak dapat ditolak dengan dhan (kira-kira/mungkin), sebab Umar dan Ibn Umar keduanya telah meriwayatkan dengan betul, maka tidak dapat dibatalkan dengan riwayat A'isyah, sebab dalam riwayat Ibn Umar: Ada tambahan dalamsabdaNabisaw Kamutidaklebihmendengardanmerekaterhadap apa yang aku katakan ini. Karena itu A'isyah dalam usaha untuk menolak keterangan itu harus berdalih pada ayat.
حديث عَائِشَةَ وَابْنِ عُمَرَ عَنْ عُرْوَةَ قَالَ: ذُكِرَ عِنْدَ عَائِشَةَ أَنَّ ابْنَ عُمَرَ رَفَعَ إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم: أَنَّ الْمَيِّتَ يُعَذَّبُ فِي قَبْرِهِ بِبُكَاءِ أَهْلِهِ فَقَالَتْ: وَهَلَ ابْنُ عُمَرَ رَحِمَهُ اللهُ إِنَّمَا قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: إِنَّهُ لَيُعَذَّبُ بِخَطِيئَتِهِ وَذَنْبِهِ، وَإِنَّ أَهْلَهُ لَيَبْكُونَ عَلَيْهِ الآنَ قَالَتْ: وَذَاكَ مِثْلُ قَوْلِهِ إِنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَامَ عَلَى الْقَلِيبِ وَفيهِ قَتْلَى بَدْرٍ مِنَ الْمُشْرِكينَ، فَقَالَ لَهُمْ مَا قَالَ: إِنَّهُمْ لَيَسْمَعُونَ مَا أَقُولُ إِنَّمَا قَالَ: إِنَّهُمُ الآنَ لَيَعْلَمُونَ أَنَّ مَا كُنْتُ أَقُولُ لَهُمْ حَقٌ ثُمَّ قَرَأَتْ (إِنَّكَ لاَ تُسْمِعُ الْمَوْتَى) وَ (وَمَا أَنْتَ بِمُسْمِعٍ مَنْ فِي الْقُبُورِ) يَقُولُ حينَ تَبَوَّءُوا مَقَاعِدَهُمْ مِنَ النَّارِ
أخرجه البخاري في: 64 كتاب المغازى: 8 باب قتل أبي جهل
538. A'isyah r.a. berkata: Rasulullah saw. berlalu di muka kubur wanita Yahudi yang sedang ditangisi oleh keluargany, maka Nabi saw. bersabda: Sesungguhnya keluarganya menangisi sedang wanita itu tersiksa di dalam kuburnya. (Bukhari, Muslim).
حديث عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم، قَالَتْ: إِنَّمَا مَرَّ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم عَلَى يَهُودِيَّةٍ يَبْكِي عَلَيْهَا أَهْلُهَا، فَقَالَ: إِنَّهُمْ ليبْكُونَ عَلَيْهَا، وَإِنَّهَا لَتُعَذَّبُ فِي قَبْرِهَا
أخرجه البخاري في: 23 كتاب الجنائز: 33 باب قول النبي صلى الله عليه وسلم يعذب الميت ببعض بكاء أهله عليه
539. Almughirah r.a. berkata: Saya telah mendengar Nabi saw. bersabda: Siapa yang ditangisi dengan rintihan, maka akan disiksa menurut kalimat-kalimat dalam rintihan itu. (Bukhari. Muslim).
حديث الْمُغِيرَةِ رضي الله عنه، قَالَ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ: مَنْ نِيحَ عَلَيْهِ يُعَذَّبُ بِمَا نِيحَ عَلَيْهِ
أخرجه البخاري في: 23 كتاب الجنائز: 34 باب ما يكره من النياحة على الميت
BAB: ANCAMAN BERAT TERHADAP NIYAHAH (RINTIHAN KARENA KEMATIAN)

التشديد في النياحة

540. A'isyah r.a. berkata: Ketika sampai kepada Nabi saw. berita terbunuhnya Zaid bin Haritsah, Ja'far bin Abi Thalib dan AbduIJah bin Rawahah, Rasulullah saw duduk berdukacita sedang aku melihatnya dari sela-sela pintu, tiba-tiba datang seorang memberitahu bahwa wanita telah menangisi Ja'far, maka Nabi saw. menyuruhnya supaya melarang mereka, tetapi ia kembali berkata: Sudah saya larang tetapi mereka tidak menurut, lalu diperintah kembali supaya melarang mereka, tetapi ia kembali berkata: Mereka dapat mengalahkan aku ya Rasulullah. Dan untuk yang ketiga kali Nabi saw. Bersabda: lemmparkan tanah di mulut mereka, yakni supaya berhenti tidak menangis. A'isyah berkata kepada pesuruh itu: Semoga Allah menghinakan anda, tidak dapatmelaksanakan perintah Nabi saw. dan tidakmembiarkan Nabi saw. beristirahat dari lelahnya. (Bukhari, Muslim).
حديث عَائِشَةَ، قَالَتْ: لَمَّا جَاءَ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَتْلُ ابْنِ حَارِثَةَ وَجَعْفَرٍ وَابْنِ رَوَاحَةَ، جَلَسَ يُعْرَفُ فِيهِ الْحُزْنُ، وَأَنَا أَنْظُرُ مِنْ صَائرِ الْبَابِ، شَقِّ الْبَابِ؛ فَأَتَاهُ رَجُلٌ فَقَالَ: إِنَّ نِسَاءَ جَعْفَرٍ، وَذَكَرَ بُكَاءَهُنَّ فَأَمَرَهُ أَنْ يَنْهَاهُنَّ، فَذَهَبَ، ثُمَّ أَتَاهُ الثَّانِيَةَ، لَمْ يُطِعْنَهُ، فَقَالَ: أنْهَهُنَّ فَأَتَاهُ الثَّالِثَةَ، قَالَ: وَاللهِ غَلَبْنَنَا يَا رَسُولَ اللهِ فَزَعَمَتْ أَنَّه قَالَ: فَاحْثُ فِي أَفْوَاهِهِنَّ التُّرَابَ فَقُلْتُ: أَرْغَمَ اللهُ أَنْفَكَ، لَمْ تَفْعَلْ مَا أَمَرَكَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم، وَلَمْ تَتْرُكْ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم مِنَ الْعَنَاءِ
أخرجه البخاري في: 23 كتاب الجنائز: 41 باب من جلس عند المصيبة يعرف فيه الحزن
541. Um Athiyah r.a. berkata: Dalam bai'at kami kaum wanita kepada Nabi saw.. kami dilarang niyahah (merintih rintih) ketika kematian maka tiada yang dapat menepati larangan itu dari kami kecuali lima wanita, yaitu Um Sulaim. Um Al-Alaa', Ibnatu Abi Saburah isteri Mu'adz dan dua wanita yang lain. Atau: Putri Abi Saburah dan isteri Mu'adz dan wanita lain. (Bukhari, Muslim).
حديث أُمِّ عَطِيَّةَ، قَالَتْ: أَخَذَ عَلَيْنَا النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم عِنْدَ الْبَيْعَةِ أَنْ لاَ نَنُوحَ، فَمَا وَفَتْ مِنَّا امْرَأَةٌ غَيْرُ خَمْسِ نِسْوَةٍ: أُمُّ سُلَيْمٍ، وَأُمُّ الْعَلاَءِ، وَابْنَةُ أَبِي سَبْرَةَ امْرَأَةُ مُعَاذٍ، وَامْرَأَتَيْنِ؛ أَوِ ابْنَةُ أَبِي سَبْرَةَ، وَامْرَأَةُ مُعَاذٍ، وَامْرَأَةٌ أُخْرَى
أخرجه البخاري في: 23 كتاب الجنائز: 46 باب ما ينهى عن النوح والبكاء والزجر عن ذلك
542. Um Athiyah r.a. berkata: Ketika kami kaum wanita berbai'at kepada Nabi saw. maka Nabi saw. membacakan kepada kami ayat 12 surat Al-mumtahanah, lalu Nabi saw. melarang kami merintih-rintih (ketika menangisi orang mati), tiba-tiba ada wanita yang menarik tangannya dan berkata Aku dahulu pernah dibantu merintih rintih oleh Fulanah dan aku masih ingin membalas jasanya (budinya) itu. Nabi saw. tidak menjawab apa-apa pada wanita itu. Lalu wanita itu pergi kemudian kembali lagi berbai'at kepada Nabi saw. (Bukhari. Muslim).
حديث أُمِّ عَطِيَّةَ، قَالَتْ: بَايَعْنَا رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم، فَقَرَأَ عَلَيْنَا (أَنْ لاَ يُشْرِكْنَ بِاللهِ شَيْئًا) وَنَهَانَا عَنِ النِّيَاحَةِ، فَقَبَضَتِ امْرَأَةٌ يَدَهَا، فَقَالَتْ: أَسْعَدَتْنِي فُلاَنَةُ أُرِيدُ أَنْ أَجْزيهَا، فَمَا قَالَ لَهَا النَّبِي صلى الله عليه وسلم شَيْئًا، فَانْطَلَقَتْ وَرَجَعَتْ فَبَايَعَهَا
أخرجه البخاري في: 65 كتاب التفسير: 60 سورة الممتحنة: 3 باب إذا جاءك المؤمنات يبايعنك
BAB:  LARANGAN UNTUK WANITA MENGANTAR JANAZAH

نهى النساء عن اتباع الجنائز

543. Um Athiyah r.a. berkata: Kami (wanita) telah dilarang mengantar janazah tetapi tidak diharamkan atas kami. (Bukhari, Muslim).
حديث أُمِّ عَطِيَّةَ، قَالَتْ: نُهينَا عَنِ اتِّبَاعِ الْجَنَائِزِ وَلَمْ يُعْزَمْ عَلَيْنَا
أخرجه البخاري في: 23 كتاب الجنائز: 30 باب اتباع النساء الجنائز
BAB:  MEMANDIKAN ORANG MATI

في غسل الميت

544. Um Athiyah r.a. berkata: Rasulullah saw. masuk ke tempat kami di waktu mati putrinya, lalu bersabda: Mandikanlah ia tiga kali atau lima kali atau lebih jika karian menganggap perlu yang demikian itu dengan air dan daun bidara, dan yang akhir dengan kapur barus, dan jika telah selesai beritahukan kepadaku, maka ketika telah selesai kami beritahukan kepadanya, lalu beliau memberikan kepada kami sarungnya sambil bersabda: Sarungkan kepadanya. (Bukhari, Muslim).
حديث أُمَّ عَطِيَّةَ الأَنْصَارِيَّةِ قَالَتْ: دَخَلَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم حينَ تُوُفِّيَتِ ابْنَتُهُ فَقَالَ: اغْسِلْنَهَا ثَلاَثًا أَوْ خَمْسًا أَوْ أَكْثَرَ مِنْ ذلِكَ، إِنْ رَأَيْتُنَّ ذلِكَ، بِمَاءٍ وَسِدْرٍ، وَاجْعَلْنَ فِي الآخِرَةِ كَافُورًا أَوْ شَيْئًا مِنْ كَافورٍ، فَإِذَا فَرَغْتُنَّ فَآذِنَّنِي فَلَمَّا اذنَّاهُ، فَأَعْطَانَا حَقْوَهُ فَقَالَ: أَشْعرْنَهَا إِيَّاهُ تَعْنِي إِزَارَهُ
أخرجه البخاري في: 23 كتاب الجنائز: 8 باب غسل الميت ووضوئه بالماء والسدر
545. Um Athiyah Al-Anshariyah r.a. berkata: Rasulullah saw. masuk ketika kami sedang memandikan putrinya, maka bersabda: Mandikan dia tiga atau lima kali atau lebih bila perlu, dengan air dan daun bidara dan yang terakhir dengan kapur barus, maka jika selesai beritakan kepadaku. Maka ketika telah selesai kami beritakan kepadanya, maka memberikan kainnya kepada kami sambil bersabda: Sarungkan kepada¬nya. (Bukhari, Muslim).
Ayyub yang meriwayatkan hadits ini berkata: Hafsah menceritakan kepadaku seperti hadits Muhammad ini, tetapi dalam riwayat Hafsah ada keterangan: Mandikanlah ia witir (ganjil) tiga, lima atau tujuh, juga: Dahulukan bagian kanannya dan tempat-tempat wudhu' (anggauta wudhu') daripadanya. Juga Um Athiyah berkata: Lalu kami sisir dan menggulung rambutnya tiga sanggul. (Bukhari, Muslim).
حديث أُمِّ عَطِيَّةَ الأَنْصَارِيَّةِ، قَالَتْ: دَخَلَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم وَنَحْنُ نَغْسِلُ ابْنَتَهُ، فَقَالَ: اغْسِلْنَهَا ثَلاَثًا أَوْ خَمْسًا أَوْ أَكْثَرَ مِنْ ذلِكَ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ، وَاجْعَلْنَ فِي الآخِرَةِ كَافُورًا، فَإِذَا فَرَغْتُنَّ فَآذِنَّنِي فَلَمَّا فَرَغْنَا آذَنَّاهُ فَأَلْقَى إِلَيْنَا حَقْوَهُ فَقَالَ: أَشْعِرْنَهَا إِيَّاهُ
فَقَالَ أَيُّوبُ (أَحَد الرواة): وَحَدَّثَتْنِي حَفْصَةُ بِمِثْلِ حَدِيثِ مُحَمَّدٍ، وَكَانَ فِي حَدِيثِ حَفْصَةَ اغْسِلْنَهَا وِتْرًا َكَانَ فِيهِ ثَلاَثًا أَوْ خَمْسًا أَوْ سَبْعًا وَكَانَ فِيهِ أَنَّهُ قَالَ: ابْدَأْنَ بِمَيَامِنِهَا وَمَواضِعِ الْوُضُوءِ مِنْهَا وَكَانَ فِيهِ، أَنَّ أُمَّ عَطِيَّةَ قَالَتْ: وَمَشَطْنَاهَا ثَلاَثَةَ قُرُونٍ
أخرجه البخاري في: 23 كتاب الجنائز: باب ما يستحب أن يغسل وترا
546. Um Athiyahr.a. berkata: Ketika kami memandikan putri Nabi saw. bersabda kepada kami: Dahulukan sebelah kanannya dan anggauta wudhu'nya. (Bukhari. Muslim).
حديث أُمِّ عَطِيَّةَ، قَالَتْ: لَمَّا غَسَّلْنَا بِنْتَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم، قَالَ لَنَا، وَنَحْنُ نَغْسِلُهَا: ابْدَأْنَ بِمَيَامِنِهَا وَمَوَاضِعِ الْوُضُوءِ مِنْهَا
أخرجه البخاري في: 33 كتاب الجنائز: 11 باب مواضع الوضوء من الميت
BAB:  KAFAN MAYYIT (MEMBUNGKUS MAYYIT)

في كفن الميت

547. Khabbab bin Al-Arart r.a. berkala: Kami hijrah bersama Nabi saw. mengharap ridha Allah. Maka kami mendapat pahala dari Allah. Ada di antara kami yangmati sebelum merasakan pahalanya sedikitpun, di antara mereka Mush'ab bin Umair r.a. dan diantara kami ada yang sampai berbuah tanamannya, maka la dapat mengetamnya, Mush'ab bin Umair mati dalam perang uhud sehingga kami tidak mendapatkan kafan untuknya selain kemul jika kami tutupkan kepalanya tampak kakinya dan jika kami tutup¬kan kakinya, tampak kepalanya, maka Nabi saw. menyuruh kami menu-tupkan kepalanya dan menaburkan bunga idz-khir di kakinya. (Bukhari, Muslim).
حديث خَبَّاتٍ رضي الله عنه، قَالَ: هَاجَرْنَا مَعَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم نَلْتَمِسُ وَجْهَ اللهِ، فَوَقَعَ أَجْرُنَا عَلَى اللهِ، فَمِنَّا مَنْ مَاتَ لَمْ يَأْكُلْ مِنْ أَجْرِهِ شَيْئًا، مِنْهُمْ مُصْعَبُ بْنُ عُميْرٍ؛ وَمِنَّا مَنْ أَيْنَعَتْ لَهُ ثَمَرَتُهُ، فَهُوَ يَهْدِبُهَا قُتِلَ يَوْمَ أُحُدٍ فَلَمْ نَجِدْ مَا نُكَفِّنُهُ إِلاَّ بُرْدَةً إِذَا غَطَّيْنَا بِهَا رَأْسَهُ خَرَجَتْ رِجْلاَهُ، وَإِذَا غَطَّيْنَا رِجْلَيْهِ خَرَجَ رَأْسُهُ، فَأَمَرَنَا النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم أَنْ نُغَطِّيَ رَأْسَهُ وَأَنْ نَجْعَلَ عَلَى رِجْلَيْهِ مِنَ الإِذْخِرِ
أخرجه البخاري في: 23 كتاب الجنائز: 28 باب إذا لم نجد كفنا إلا ما يوري رأسه أو قدميه غطى رأسه
548. A'isyah r.a. berkata: Rasulullah saw. dikafan dengan tiga helai (baju) kain pulih buatan Yaman sahuli terbuat dari kapas (katun) tidak memakai gamis dan serban. (Bukhari, Muslim).
حديث عَائِشَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم كُفِّنَ فِي ثَلاثَةِ أَثْوَابٍ يَمَانِيَةٍ بِيضٍ سَحُولِيَّةٍ مِنْ كُرْسُفٍ، لَيْسَ فيهِنَّ قَمِيصٌ وَلاَ عِمَامَةٌ
أخرجه البخاري في: 23 كتاب الجنائز: 19 باب الثياب البيض للكفن
BAB:  MENUTUPI (NGELURUPI) ORANG MATI

في تسجية الميت

549. A'isyah ra. berkata: Rasulullah saw. Ketika meninggal ditutupi dengan burdah (serban, kemul) bergaris-garis buatan Yaman. (Bukhari, Muslim).
حديث عَائِشَةَ، زَوْجِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم حينَ تُوُفِّيَ سُجِّيَ بِبُرْدٍ حِبَرَةٍ
أخرجه البخاري في: 77 كتاب اللباس: 18 باب البرود والحبرة والشملة
BAB:  MENYEGERAKAN PENGUBURAN JANAZAH

الإسراع بالجنازة

550. Abu hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Segerakanlah penguburan janazah, maka jika ia baik, maka baiklah yang kamu ajukan, dan jika selain dari itu, maka kejahatan yang kamu turunkan dari bahumu. (Bukhari, Muslim).
حديث أَبِي هُرَيْرَةً رضي الله عنه، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم، قَالَ: أَسْرِعُوا بِالْجِنَازَةِ، فَإِنْ تَكُ صَالِحَةً فَخَيْرٌ تُقَدِّمُونَهَا، وَإِنْ يَكُ سِوَى ذلِكَ، فَشَرٌّ تَضَعُونَهُ عَنْ رِقَابِكُمْ
أخرجه البخاري في: 23 كتاب الجنازة: 52 باب السرعة بالجنازة
BAB: FADHILAH SHALAT JANAZAH DAN MENGANTARNYA

فضل الصلاة على الجنازة واتباعها

551. Abu hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda: Siapa yang menyaksikan (menghadiri) janazah sehingga menyembahyangkannya maka ia mendapat pahala satu qiraath, dan siapa menghadirinya hingga dikubur maka mendapat dua qiraath. Ketika ditanya: Apakah dua qiraath itu? Jawabnya: Sebesar dua gunung yang besar. (Bukhari, Muslim).
حديث أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: مَنْ شَهِدَ الْجَنَازَةَ حَتَّى يُصَلِّي عَلَيْهَا فَلَهُ قِيرَاطٌ، وَمَنْ شَهِدَ حَتَّى تُدْفَنَ كَانَ لَهُ قِيرَاطَانِ، قِيلَ: وَمَا الْقيرَاطَانِ قَالَ: مِثْلُ الْجَبَلَيْنِ الْعظيمَيْنِ
أخرجه البخاري في: 23 كتاب الجنائز: 59 باب من انتظر حتى تدفن
552. Ibn Umar r.a. berkata: Abuhurairah berkata: Orang yang mengikuti (mengantar) janazah mendapat satu qiraath. Ibn Umar berkata: Keterangan Abuhurairah sangat banyak, tiba-tiba Siti A'isyah r.a. membenarkan keterangan Abuhurairah dan berkata: Saya telah mendengar Rasulullah saw. bersabda begitu. Maka lbn Umar berkata: Kami telah kehilangan beberapa qiraath. (Bukhari, Muslim).
حديث أَبِي هُرَيْرَةَ وَعَائِشَةَ حَدَّثَ ابْنُ عُمَرَ، أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ رضي الله عنه يَقُولُ: مَنْ تَبِعَ جَنَازَةً فَلَهُ قِيرَاطٌ، فَقَالَ: أَكْثَرَ أَبُو هُرَيْرَةَ عَلَيْنَا، فَصَدَّقَتْ، يَعْنِي عَائِشَةَ أَبَا هُرَيْرَةَ؛ وَقَالَتْ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُهُ؛ فَقَالَ ابْنُ عُمَرَ: لَقَدْ فَرَّطْنَا فِي قَرَارِيطَ كَثيرَةٍ
أخرجه البخاري في: 13 كتاب الجنائز:58 باب فضل اتباع الجنائز
BAB:  ORANG YANG MENYEBUT KEBAIKAN ATAU KEJELEKAN ORANG MATI

فيمن يثنى عليه خير أو شر من الموتى

553. Anas bin Malik r.a. berkata: Ada janazah berlalu maka orang orang memuji kebaikan si mayyit, maka Nabi saw bersabda: Wajabat (pasti). Kemudian ada janazah lain yang lewat, maka mereka menyebut kejahatannya, Nabi saw. juga bersabda: Wajabat (pasti). Umar bin Al-khatthab r.a. bertanya: Apakah wajabat? Jawab Nabi saw.: Yang itu kalian puji kebaikan maka wajabat (pasti) untuknya sorga sedang yang lain kalian sebut kejahatannya, maka wajabat (pasti) baginya neraka, kalian sebagai saksi Allah di atas bumi. (Bukhari, Muslim).
حديث أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رضي الله عنه، قَالَ: مَرُّوا بِجَنَازَةٍ فَأَثْنَوْا عَلَيْهَا خَيْرًا، فَقَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم: وَجَبَتْ ثُمَّ مَرُّوا بِأُخْرى فَأَثْنَوْا عَلَيْهَا شَرًّا، فَقَالَ: وَجَبَتْ فَقَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رضي الله عنه، مَا وَجَبَتْ قَالَ: هذَا أَثْنَيْتُمْ عَلَيْهِ خَيْرًا فَوَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ، وَهذَا أَثْنَيْتُمْ عَلَيْهِ شَرًّا فَوَجَبَتْ لَهُ النَّارُ، أَنْتُمْ شُهَدَاءُ اللهِ فِي الأَرْضِ
أخرجه البخاري في: 23 كتاب الجنائز: 86 باب ثناء الناس على الميت
BAB:  MUSTARIH (BERISTIRAHAT DAN MENGISTIRAHATKAN)

ما جاء في مستريح ومستراح منه

554. Abu Qotadah bin Rib'i Al-Anshari r.a. berkata: Ketika ada janazah lalu tiba-tiba Nabi saw. bersabda: Mustarih wamustarah minhu (Beristirahat dan mengistirahatkan). Sahabat bertanya: Ya Rasulullah, apakah maksud beristirahat dan mengistirahatkan? Jawab Nabi saw.: Seorang hamba mu'min istirahat dari kesibukan dan lelahnya dunia dan gangguannya kembali ke rahmat Allah Sedang hamba yang fajir(lacur/jahat) orang-orang merasa istirahat, juga negara dan pohon pohon dan binatang yang melata merasa istirahat dari gangguannya. (Bukhari, Muslim).
حديث أَبِي قَتَادَةَ بْنِ رِبْعِيٍّ الأَنْصَارِيِّ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم مُرَّ عَلَيْهِ بِجَنَازَةٍ فَقَالَ: مُسْتَرِيحٌ وَمُسْتَراحٌ مِنْهُ قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ مَا الْمُسْتَرِيحُ وَالْمُسْتَرَاحُ مِنْهُ قَالَ: الْعَبْدُ الْمُؤمِنُ يَسْتَريحُ مِنْ نَصَبِ الدُّنْيَا وَأَذَاهَا إِلَى رَحْمَةِ اللهِ، وَالْعَبْدُ الْفَاجِرُ يَسْتَريحُ مِنْهُ الْعِبَادُ وَالْبِلاَدُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَابُّ
أخرجه البخاري في: 81 كتاب الرقاق: 42 باب سكرات الموت
BAB:  TAKBIR DALAM SALAT JANAZAH

في التكبير على الجنازة

555. Abuhurairah r.a. berkata: Ketika Rasulullah saw. mendapat berita kematian raja Annajjasyi (Etiophia) pada hari kematiannya maka beliau keluar ke Mushalla dan membaris sahabat lalu takbir menyembah yangkan mayyit yang ghaib itu empat kali takbir. (Bukhari, Mushm).
حديث أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه، أَنَّ رَسُولَ اللهِ نَعَى النَّجَاشِيَّ فِي الْيَوْمِ الَّذِي مَاتَ فِيهِ، خَرَجَ إِلَى الْمُصَلَّى فَصَفَّ بِهِمْ وَكَبَّرَ أَرْبَعًا
أخرجه البخاري في: 23 كتاب الجنائز: 4 باب الرجل ينعى إلى أهل الميت بنفسه
556. Abuhurairah r.a. berkata: Ketika Nabi saw. menerima berita kematian Annajjasyi (raja Etiophia) itu pada hari kematiannya, maka beliau bersabda kepada sahabatnya: Bacalah istighfar untuk saudaramu (karena raja Najjasyi telah Islam maka selayaknya dibacakan istighfar) (Bukhari, Muslim).
حديث أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه، قَالَ: نَعَى لَنَا رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم النَّجَاشِيَّ، صَاحِبَ الْحَبَشَةِ، الْيَوْمَ الَّذِي مَاتَ فِيهِ، فَقَالَ: اسْتَغْفِرُوا َلأخِيكُمْ
أخرجه البخاري في: 23 كتاب الجنائز: 61 باب الصلاة على الجنائز بالمصلى والمسجد
557. Jabir r.a. berkata: Nabi saw. ketika mensholatkan raja Ash-hamah Annajjasyi bertakbir empat kali. (Bukhan. Muslim).
حديث جَابِرٍ رضي الله عنه، أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم صَلَّى عَلَى أَصْحَمَةَ النَّجَاشِيِّ، فَكَبَّرَ أَرْبَعًا
أخرجه البخاري في: 23 كتاب الجنائز: 65 باب التكبير على الجنازة أربعاً
558. Jabir bin Abdullah r a berkata: Nabi saw. bersabda: Pada hari meninggal dunia seorang yang shalih dari Habasyah (Etiophia) maka marilah salat bersama, lalu Nabi saw. membaris kami dan Nabisaw salat sedang kami tetap berbaris di belakangnya. Yakni ikut mensholatkannya. (Bukhari, Muslim).
حديث جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم: قَدْ تُوُفِّيَ الْيَوْمَ رَجُلٌ صَالِحٌ مِنَ الْحَبَشِ، فَهَلُمَّ فَصَلُّوا عَلَيْهِ قَالَ: فَصَفَفْنَا، فَصَلَّى النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم عَلَيْهِ، وَنَحْنُ صُفُوفٌ
أخرجه البخاري في: 23 كتاب الجنائز: 55 باب الصفوف على الجنازة
BAB: SALAT JANAZAH DI ATAS KUBUR

الصلاة على القبر

559. Sulaiman Asysyaibani berkata Saya telah mendengar Asysya'bi berkata: Saya diberi tahu oleh seorang yang berjalan bersama melalui kubur yang menyendiri lalu Nabi saw. mengimami para sahabatnya untuk salat pada orang yang mati dalam kubur itu. Saya tanya: Hai Abu Amr siapakah yang memberitakan itu kepadamu? Jawabnya: Ibn Abbas r.a. (Bukhari, Muslim).
حديث ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ سُلَيْمَانَ الشَّيْبَانِيِّ قَالَ: سَمِعْتُ الشَّعْبِيَّ، قَالَ: أَخْبَرَنِي مَنْ مَرَّ مَعَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم عَلَى قَبْرٍ مَنْبُوذٍ فَأَمَّهُمْ وَصَفُّوا عَلَيْهِ فَقُلْتَ يَا أَبَا عَمْرٍو: مَنْ حَدَّثَكَ فَقَالَ: ابْنُ عَبَّاسٍ
أخرجه البخاري في: 10 كتاب الأذان: 161 باب وضوء الصبيان ومتى يجب عليهم الغسل والطهور وحضورهم الجماعة
560. Abuhurairah r.a berkata: Ada seorang budak hitam (laki-laki atau wanita) biasa menyapu masjid (membuang sampah masjid), tiba-tiba orang itu mati, sedang Nabi saw. tidak mengetahui matinya, maka di lain hari Nabi saw teringat kepada orang itu dan ditanyakan: Di manakah orang itu? Jawab orang-orang: Mati ya Rasulullah. Nabi saw. Bersabda: Mengapakah kalian tidak memberitahu kepadaku Mereka berkata: Sebenarnya ada hal ini dan itu, seakan-akan mereka meremehkan orang itu, maka Nabi saw. bersabda: Tunjukkan aku kuburannya, Lalu Nabi saw datang ke kuburnya dan salat di, atas kuburnya itu. (Bukhari, Muslim)
حديث أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه، أَنَّ أَسْوَدَ، رَجُلاً أَوِ امْرَأَةً، كَانَ يَقُمُّ الْمَسْجِدَ، فَمَاتَ، وَلَمْ يَعْلَمِ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم بِمَوْتِهِ، فَذَكَرَهُ ذَاتَ يَوْمٍ، فَقَالَ: مَا فَعَلَ ذَلِكَ الإِنْسَانُ قَالُوا: مَاتَ يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ: أَفَلاَ آذَنْتُمُونِي فَقَالُوا: إِنَّهُ كَانَ كَذَا وَكَذَا، قِصَّتَهُ؛ قَالَ: فَحَقَرُوا شَأْنَهُ قَالَ: فَدُلُّونِي عَلَى قَبْرِهِ فَأَتَى قَبْرَهُ فَصَلَّى عَلَيْهِ
أخرجه البخاري في: 23 كتاب الجنائز: 67 باب الصلاة على القبر بعد ما يدفن
BAB:  BERDIRI UNTUK JANAZAH

القيام للجنازة

561. Amir bin Rabi'ah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Jika kalian melihat janazah maka berdirilah untuknya sehingga meninggalkan/ membalakangi kamu. (Bukhari, Muslim).
حديث عَامِرِ بْنِ رَبِيعَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم، قَالَ: إِذَا رَأَيْتُمُ الْجَنَازَةَ فَقُومُوا حَتَّى تُخَلِّفَكُمْ
أخرجه البخاري في: 23 كتاب الجنائز: 47 باب القيام للجنازة
562. Amir bin Rabiah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Jika seorang melihat janazah, maka jika tidak ikut berjalan menghantar¬kannya, maka hendaklah berdiri sehingga meninggalkannya atau dibelakanginya, atau diturunkan (diletakkan) sebelum membelakanginya '(meninggalkannya). (Bukhari, Muslim).
حديث عَامِرِ بْنِ رَبِيعَةَ رضي الله عنه عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم، قَالَ: إِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ جَنَازَةً، فَإِنْ لَمْ يَكُنْ مَاشِيًا مَعَهَا، فَلْيَقُمْ حَتَّى يُخَلِّفَهَا أَوْ تخَلِّفهُ أَوْ تَوضَعَ مِنْ قَبْلِ أَنْ تُخَلِّفَهُ
أخرجه البخاري في: 23 كتاب الجنائز: 48 باب متى يقعد إذا قام للجنازة
563. Abu Saied AIkhudri r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Jika kamu melihat janazah, maka berdirilah, maka siapa mengikutinya jangan duduk sehingga diletakkan janazah itu. (Bukhari, Muslim).
حديث أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رضي الله عنه، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم، قَالَ: إِذَا رَأَيْتُمُ الْجَنَازَةَ فَقُومُوا، فَمَنْ تَبِعَهَا فَلاَ يَقْعُدْ حَتَّى تُوضَعَ
أخرجه البخاري في: 23 كتاب الجنائز: 49 باب من تبع جنازة فلا يقعد حتى توضع عن مناكب الرجال، فإن قعد أمر بالقيام
564. Jabir bin Abdillah r.a. berkata: Ada janazah lewat maka Nabi saw. berdiri, iaiu kami juga ikut berdiri, kemudian kami katakan kepadanya: Itu janazah Yahudi. Jawab Nabi saw.: Jika kamu melihati janazah maka berdirilah untuknya. (Bukhari, Muslim).
حديث جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ، قَالَ: مَرَّتْ بِنَا جَنَازَةٌ، فَقَامَ لَهَا النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم، وَقُمْنَا بِهِ، فَقُلْنَا يَا رَسُولَ اللهِ إِنَّهَا جَنَازَةُ يَهُودِيٍّ، قَالَ: إِذَا رأَيْتُمُ الْجِنَازَةَ فَقُومُوا
أخرجه البخاري في: 23 كتاب الجنائز: 50 باب من قام لجنازة يهودي
565. Abdurrahman bin Abt Laila berkata. Terjadi Sahl bin Hunaif dan Qays bin Sa'ad bersama-sama duduk ketika perang Qadisiyah. mendadak ada janazah lewat, maka berdirilah keduanya, lalu diberi tahu bahwa itu janazah penduduk Qadisiyah yakni orang kafir, maki jawab keduanya: Sesungguhnya ada janazah lewat di muka Nabi saw. maka berdirilah Nabi saw. dan ketika diberitahu bahwa itu janazah Yahudi, jawab Nabi saw.: Bukankah itu juga jiwa manusia? (Bukhari, Muslim).
حديث سَهْلِ بْنِ حُنَيْفٍ وَقَيْسِ بْنِ سَعْدٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمنِ بْنِ أَبِي لَيْلَى، قَالَ: كَانَ سَهْلُ بْنُ حُنَيْفٍ وَقَيْسُ بْنُ سَعْدٍ قَاعِدَيْنِ بِالْقَادِسِيَّةِ، فَمَرُّوا عَلَيْهِمَا بِجَنَازَةٍ فَقَامَا، فَقِيلَ لَهُمَا إِنَّهَا مِنْ أَهْلِ الأَرْضِ، أَيْ مِنْ أَهْلِ الذمَّةِ؛ فَقَالاَ: إِنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم مَرَّتْ بِهِ جَنَازَةٌ فَقَامَ، فَقِيلَ لَهُ إِنَّهَا جَنَازَةُ يَهُودِيٍّ، فَقَالَ: أَلَيْسَتْ نَفْسًا
أخرجه البخاري في: 23 كتاب الجنائز: 50 باب من قام لجنازة يهودي
BAB:  LETAK BERDIRINYA IMAM KETIKA SALAT JANAZAH

أين يقوم الإمام من الميت للصلاة عليه

566 Samurah bin Jundub r.a. berkata: Saya salat janazah dibelakang Nabi saw. janazah wanita yang mati dalam nifas (beranak), maka Nabi saw. berdiri di tengah-tengahnya. (Bukhari, Muslim).
حديث سَمُرَةَ بْنِ جُنْدَبٍ رضي الله عنه، قَالَ: صَلَّيْتُ وَرَاءَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم عَلَى امْرَأَةٍ مَاتَتْ فِي نِفَاسِهَا، فَقَامَ عَلَيْهَا، وَسَطَهَا
أخرجه البخاري في: 23 كتاب الجنائز: 63 باب الصلاة على النفساء إذا ماتت في نفاسها


Tidak ada komentar