Wajibnya
Mentaati Pada Penguasa Pemerintahan Dalam Perkara-perkara Bukan Kemaksiatan Dan
Haramnya Mentaati Mereka Dalam Urusan Kemaksiatan
Allah Ta'ala
berfirman:
"Hai sekalian orang
yang beriman, taatlah engkau semua kepada Allah dan taat pulalah kepada
Rasulullah, juga kepada orang-orang yang memegang pemerintahan dari kalanganmu
sendiri." (an-Nisa': 59)
661. Dari Ibnu Umar
radhiallahu 'anhuma dari Nabi s.a.w., sabdanya:
"Wajib atas seseorang
Muslim untuk mendengar dengan patuh serta mentaati, baik dalam hal yang ia
senangi dan yang ia benci, melainkan jikalau ia diperintah untuk sesuatu
kemaksiatan. Maka apabila ia diperintah - oleh
penguasa pemerintahan - dengan sesuatu
kemaksiatan, tidak bolehlah ia mendengarkan perintahnya itu dan tidak boleh pula
mentaatinya." (Muttafaq 'alaih)
662. Dari Ibnu Umar
r.a. pula, katanya: "Kita semua itu apabila berbai'at kepada Rasulullah s.a.w.
untuk mendengar dengan patuh dan mentaati - apa-apa yang diperintahkan olehnya,
beliau s.a.w. selalu bersabda: "Dalam apa yang engkau semua kuasa
melaksanakannya - yakni dengan sekuat tenaga yang ada padamu semua." (Muttafaq
'alaih)
663. Dari Ibnu Umar
r.a. pula, katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:
Barangsiapa yang
melepaskan tangan ketaatan - yakni keluar dari ketaatan terhadap penguasa
pemerintah, maka orang itu akan menemui Allah pada hari kiamat, sedang ia tidak
mempunyai hujah -alasan lagi untuk membela diri dari kesalahannya itu. Adapun
yang meninggal dunia sedang di lehernya tidak ada pembai'atan - untuk mentaati
pada pemerintahan yang benar, maka matilah ia dalam keadaan mati jahiliyah."
(Riwayat Muslim)
Dalam riwayat Imam
Muslim yang lain disebutkan: "Dan barangsiapa yang mati dan ia menjadi orang
yang memecah belah persatuan ummat - kaum Muslimin, maka sesungguhnya ia mati
dalam keadaan mati jahiliyah."
664. Dari Anas r.a.,
katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Dengarlah olehmu semua dengan patuh dan
laatlah pula, sekalipun yang digunakan - yakni yang diangkat sebagai pemegang
pemerintahan - atasmu semua itu seorang hambasahaya keturunan Habsyi - orang
berkulit hitam,yang di kepalanya itu seolah-olah ada bintik-bintik hitam
kecil-kecil." (Riwayat Bukhari)
665. Dari Abu
Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Wajiblah atasmu itu
mendengar dengan patuh serta mentaati baikengkau dalam keadaan sukar ataupun
lapang, juga baik engkau dalam keadaan rela menerima perintah itu ataupun dalam
keadaan membencinya dan juga dalam hal yang mengalahkan kepentingan dirimu
sendiri." (Riwayat Muslim)
666. Dari Abdullah
bin Umar radhiallahu 'anhuma, katanya: "Kita semua bersama Rasulullah s.a.w.
dalam bepergian, kemudian kita turun berhenti di suatu tempat pemberhentian.
Diantara kita ada yang memperbaiki pakaiannya, ada pula yang berlomba
panah-memanah dan ada pula yang menyampingi ternak-ternaknya. Tiba-tiba di kala
itu berserulah penyeru Rasulullah s.a.w. mengatakan: "Shalat jamaah akan segera
dimulai." Kita semua lalu berkumpul ke tempat Rasulullah s.a.w., kemudian beliau
bersabda:
"Sesungguhnya saja
tiada seorang Nabipun yang sebelum saya itu, melainkan adalah haknya untuk
memberikan petunjuk kepada ummatnya kepada apa-apa yang berupa kebaikan yang ia
ketahui akan memberikan kemanfaatan kepada ummatnya itu, juga menakut-nakuti
dari keburukan apa-apa yang ia ketahui akan membahayakan mereka. Sesungguhnya
ummatmu semua ini keselamatannya diletakkan di bagian permulaannya dan kepada
bagian penghabisannya akan mengenailah suatu bencana dan beberapa persoalan yang
engkau semua mengingkarinya - tidak menyetujui karena berlawanan dengan
syariat. Selain itu akan datang pula beberapa fitnah yang
sebagiannya akan menyebabkan ringannya bagian yang lainnya. Ada pula fitnah yang
akan datang, kemudian orang mu'min berkata: "Inilah yang menyebabkan
kerusakanku," lalu fitnah itu lenyaplah akhirnya. Juga ada fitnah yang datang,
kemudian orang mu'min berkata: "Ini, inilah yang terbesar - dari berbagai fitnah
yang pernah ada." Maka barangsiapa yang senang jikalau
dijauhkan dari neraka
dan dimasukkan dalam syurga,
hendaklah ia sewaktu didatangi oleh kematiannya itu, ia dalam keadaan beriman
kepada Allah dan hari akhir, juga memperlakukan para manusia dengan sesuatu yang
ia senang jika diperlakukan sedemikian itu oleh orang lain. Dan barangsiapa yang
membai'at seseorang imam - pemuka, lalu ia telah memberikan tapak tangannya -
dengan berjabatan tangan - dan memberikan pula buah hatinya - sebagai tanda
keikhlasan, maka hendaklah ia mentaatinya apabila ia kuasa demikian - yakni
sekuat tenaga yang ada pada dirinya. Selanjutnya jikalau ada orang lain yang
hendak mencabut -merampas kekuasaan imam yang telah dibai'at tadi, maka pukullah
leher orang lain itu-yakni perangilahyang membangkangtersebut. (Riwayat
Muslim)
Sabdanya:
yantadhilu artinya berlomba dengan permainan melemparkan panah atau
berpanah-panahan. Aljasyaru dengan fathahnya jim dan syin mu'jamah dan
dengan ra', yaitu binatang-binatang yang sedang digembalakan dan bermalam di
tempatnya itu pula. Sabdanya: yuraqqiqu ba'dhuha ba'dhan artinya yang
sebagian membuat ringan pada yang sebagian lagi, sebab besarnya apa yang datang
sesudah yang pertama itu. Jadi yang kedua menyebabkan dianggap ringannya yang
pertama. Ada yang mengatakan bahwa artinya ialah yang sebagian menggiring yakni
menyebabkan timbulnya sebagian yang lain dengan memperbaguskan serta
mengelokkannya, juga ada yang mengatakan bahwa artinya itu ialah menyerupai yang
sebagian pada sebagian yang lainnya.
667. Dari Abu
Hunaidah yaitu Wail bin Hujr r.a., katanya: "Salamah bin Yazid al-Ju'fi bertanya
kepada Rasulullah s.a.w., lalu ia berkata: "Ya Nabiullah, bagaimanakah pendapat
Tuan, jikalau kita semua diperintah oleh beberapa orang penguasa, mereka selalu
meminta hak mereka dan menghalang-halangi apa yang menjadi hak kita. Apakah yang
Tuan perintahkan itu terjadi?" Beliau s.a.w. memalingkan diri dari pertanyaan
itu - seolah-olah tidak mendengarnya. Kemudian Salamah bertanya sekali lagi,
kemudian Rasulullah s.a.w. bersabda: "Dengarlah olehmu semua - apa yang
diperintahkan - dan taatilah, sebab hanyasanya atas tanggungan mereka sendirilah
apa-apa yang dibebankan pada mereka - yakni bahwa mereka berdosa jikalau mereka
menghalang-halangi hak orang-orang yang di bawah kekuasaannya - dan atas
tanggunganmu sendiri pulalah apa yang dibebankan padamu semua - yakni engkau
semua juga berdosa jikalau tidak mentaati pimpinan orang yang sudah sah
dibai'at." (Riwayat Muslim)
666. Dari Abdullah
bin Mas'ud r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Sesungguhnya saja
akan datanglah sesudahku nanti suatu cara mementingkan diri sendiri - dari
golongan penguasa negara sehingga tidak memperdulikan hak kaum Muslimin yang
diperintah -serta beberapa perkara-perkara yang engkau semua mengingkarinya -
tidak menyetujui karena menyalahi ketentuan-ketentuan syariat." Para sahabat
lalu berkata: "Ya Rasulullah, kalau sudah demikian, maka apakah yang Tuan
perintahkan kepada yang orang menemui keadaan semacam itu dari kita - kaum
Muslimin?" Beliau s.a.w. menjawab: "Engkau semua harus menunaikan hak orang yang
harus menjadi tanggunganmu dan meminta kepada Allah hak yang harus engkau semua
peroleh." (Muttafaq 'alaih)
669. Dari Abu
Hurairah r.a., katanya; "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Barangsiapa yang
taat kepadaku, maka ia telah mentaati Allah dan barangsiapa yang bermaksiat
kepadaku, maka ia telah bermaksiat pula kepada Allah dan barangsiapa yang
mentaati amir - pemegang pemerintahan, maka ia benar-benar mentaati saya dan
barangsiapa yang bermaksiat kepada amir, maka ia benar-benar bermaksiat kepada
saya." (Muttafaq 'alaih)
670. Dari lbnu Abbas
radhiallahu 'anhuma bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Barangsiapa yang
membenci sesuatu tindakan dari amirnya - yang memegang pemerintahannya, maka
hendaklah ia bersabar, sebab sesungguhnya saja barangsiapa yang keluar - yakni
membangkang - dari seseorang sultan - penguasa negara - dalam jarak sejengkal,
maka matilah ia dalam keadaan mati jahiliyah." (Muttafaq 'alaih)
671. Dari Abu Bakrah
r.a., katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Barangsiapa yang
merendahkan seseorang sultan - penguasa negara, maka ia akan direndahkan oleh
Allah."
Diriwayatkan oleh
Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan.
Dalam bab ini masih
ada lagi beberapa Hadis lain yang disebutkan dalam kitab shahih dan sebagian
telah terdahulu uraiannya dalam beberapa bab di muka.
Muka depan |
Post a Comment