KEAGUNGAN DAN KEKUASAAN ALLAH
KEAGUNGAN DAN
KEKUASAAN ALLAH
Firman
Allah :
وما قدروا الله حق قدره
والأرض جميعا قبضته يوم القيامة والسموات مطويات بيمينه سبحانه وتعالى عما يشركون
“Dan
mereka (orang-orang musyrik) tidak mengagung-agungkan Allah dengan pengagungan
yang sebenar-benarnya, padahal bumi seluruhnya dalam genggamanNya pada hari
kiamat, dan semua langit digulung dengan tangan kananNya. Maha Suci dan Maha
Tinggi Allah dari segala perbuatan syirik mereka.” (QS. Az zumar 67).
Ibnu
Mas’ud Radhiallahu’anhu berkata : “Salah seorang pendeta yahudi datang kepada
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam seraya berkata :
يا
محمد، إنا نجد أن الله يجعل السموات على إصبع، والأرضين على إصبع، والشجر على إصبع،
والماء على إصبع، والثرى على إصبع، وسائر الخلق على إصبع، فيقول :" أنا الملك، فضحك
النبي حتى بدت نواجذه تصديقا لقول الحبر، ثم قرأ :
“Wahai Muhammad,
sesungguhnya kami dapati (dalam kitab suci kami) bahwa Allah akan meletakkan
langit diatas satu jari, pohon-pohon diatas satu jari, air diatas satu jari,
tanah diatas satu jari, dan seluruh makhluk diatas satu jari, kemudian Allah
berfirman : “Akulah Penguasa (raja)”, maka Rasulullah Shallallahu’alaihi
wasallam tertawa sampai nampak gigi seri beliau, karena membenarkan ucapan
pendeta yahudi itu, kemudian beliau membacakan firman Allah :
وما قدروا الله حق قدره
والأرض جميعا قبضته يوم القيامة
“Dan
mereka (orang-orang musyrik) tidak mengagung-agungkan Allah dengan pengagungan
yang sebenar-benarnya, padahal bumi seluruhnya dalam genggamanNya pada hari
kiamat.” (QS. Az zumar 67).
Dan dalam
riwayat Imam Muslim terdapat tambahan :
والجبال
والشجر على أصبع، ثم يهزهن فيقول : أنا الملك، أنا الله
“ … gunung-gunung
dan pohon-pohon diatas satu jari, kemudian digoncangkannya seraya berfirman :
“Akulah penguasa, Akulah Allah.”
dan dalam riwayat
Imam Bukhori dikatakan :
يجعل
السموات على إصبع، والماء والثرى على إصبع، وسائر الخلق على إصبع.
أخرجاه
“… Allah letakkan
semua langit diatas satu jari, air serta tanah diatas satu jari, dan seluruh
makhluk diatas satu jari.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Imam
Muslim meriwayatkan dari Ibnu Umar Radhiallahu’anhu bahwa Rasulullah
Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
يطوي
الله السموات يوم القيامة ثم يأخذهن بيده اليمنى، ثم يقول : أنا الملك، أين
الجبارون ؟ أين المتكبرون ؟, ثم يطوي الأرضين السبع، ثم يأخذهن بشماله، ثم يقول :
أنا الملك، أين الجبارون ؟ أين المتكبرون ؟
“Allah
akan menggulung seluruh lapisan langit pada hari kiamat, lalu diambil dengan
tangan kananNya, dan berfirman : “Akulah penguasa, mana orang-orang yang berlaku
lalim ? mana orang-orang yang sombong ?, kemudian Allah menggulung ketujuh lapis
bumi, lalu diambil dengan tangan kiriNya dan berfirman : “Aku lah Penguasa, mana
orang-orang yang berlaku lalim ?, mana orang-orang yang sombong ?”.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata :
ما
السموات السبع والأرضون السبع في كف الرحمن إلا كخردلة في يد أحدكم
“Tidaklah langit
tujuh dan bumi tujuh di Telapak Tangan Allah
Ar Rahman, kecuali bagaikan sebutir biji sawi diletakkan di telapak tangan
seseorang diantara kalian”.
Ibnu
Jarir berkata : “Yunus meriwayatkan kepadaku dari Ibnu Wahb, dari Ibnu Zaid,
dari bapaknya (Zaid bin Aslam), ia berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi
wasallam bersabda :
ما
السموات السبع في الكرسي إلا كدراهم سبعة ألقيت في ترس
“Ketujuh
langit berada di Kursi, tiada lain hanyalah bagaikan tujuh keping dirham yang
diletakkan di atas perisai ”.
kemudian Ibnu Jarir
berkata : “Dan Abu Dzar Radhiallahu’anhu berkata : "Aku mendengar Rasulullah
Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
ما
الكرسي في العرش إلا كحلقة من حديد ألقيت بين ظهري فلاة من الأرض
“Kursi
yang berada di Arsy tiada lain hanyalah bagaikan sebuah gelang besi yang dibuang
ditengah-tengah padang pasir ”.
Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud Radhiallahu’anhu bahwa ia berkata :
بين
السماء الدنيا والتي تليها خمسمائة عام، وبين كل سماء وسماء خمسمائة عام، وبين
السماء السابعة والكرسي خمسمائة عام، وبين الكرسي والماء خمسمائة عام، والعرش فوق
الماء، والله فوق العرش، لا يخفى عليه شيء من أعمالكم
“Antara langit yang
paling bawah dengan yang berikutnya jaraknya 500 tahun, dan antara setiap langit
jaraknya 500 tahun, antara langit yang ke tujuh dan Kursi jaraknya 500 tahun,
antara Kursi dan samudera air jaraknya 500 tahun, sedang Arsy itu berada di atas
samudera air itu, dan Allah Subhanahu wata’ala berada di atas Arsy, tidak
tersembunyi bagi Allah suatu apapun dari perbuatan kalian.” (HR. Ibnu Mahdi dari
Hamad bin Salamah, dari Aisyah, dari Zarr, dari Abdullah bin Mas’ud)
Atsar ini
diriwayatkan dari berbagai macam jalan (jalur sanad), demikian yang dikatakan
oleh imam Ad Dzahabi.
Al Abbas
bin Abdul Mutholib Radhiallahu’anhu berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi
wasallam bersabda :
هل تدرون كم بين السماء
والأرض ؟ "، قلنا : الله ورسوله أعلم, قال : "بينهما مسيرة حمسمائة سنة، ومن كل
سماء إلى سماء مسيرة خمسمائة سنة، وكثف كل سماء مسيرة خمسمائة سنة، وبين السماء
السابعة والعرش بحر بين أسفله وأعلاه كما بين السماء والأرض، والله فوق ذلك، وليس
يخفى عليه شيء من أعمال بني آدم " أخرجه أبو دود وغيره.
“Tahukah
kalian berapa jarak antara langit dan bumi ? ”, kami menjawab : “Allah dan
RasulNya yang lebih mengetahui”, beliau bersabda : “Antara langit dan bumi itu
jaraknya perjalanan 500 tahun, dan antara langit yang satu dengan yang lain
jaraknya perjalanan 500 tahun, sedangkan tebalnya setiap langit adalah
perjalanan 500 tahun, antara langit yang ketujuh dengan Arsy ada samudera, dan
antara dasar samudera dengan permukaanya seperti jarak antara langit dengan
bumi, dan Allah Subhanahu wata’ala di atas itu semua, dan tiada yang tersembunyi
bagiNya sesuatu apapun dari perbuatan anak keturunan Adam” (HR. Abu Daud dan
ahli hadits yang lain).
Kandungan bab ini :
-
Pengetahuan tentang sifat-sifat Allah, sebagaimana yang terkandung dalam hadits pertama, masih dikenal dikalangan orang-orang Yahudi yang hidup pada masa Rasulullah, mereka tidak mengingkarinya dan tidak menafsirkannya dengan penafsiran yang menyimpang dari kebenaran.
-
Ketika pendeta Yahudi menyebutkan tentang pengetahuan tersebut kepada Rasulullah, beliau membenarkannya, dan turunlah ayat Al Qur’an menegaskannya.
-
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam tersenyum ketika mendengar pengetahuan yang agung ini disebutkan oleh pendeta Yahudi
-
Disebutkan dengan tegas dalam hadits ini adanya dua tangan bagi Allah, dan bahwa seluruh langit itu diletakkan di tangan kananNya, dan seluruh bumi diletakkan di tangan yang lain pada hari kiamat.
-
Dinyatakan dalam hadits bahwa tangan yang lain itu adalah tangan kiriNya.
-
Disebutkan dalam hadits keadaan orang-orang yang berlaku lalim, dan berlaku sombong pada hari kiamat.
-
Dijelaskan bahwa seluruh langit dan bumi ditelapak tangan Allah itu bagaikan sebutir biji sawi yang diletakkan di tangan seseorang.
-
Kursi itu lebih besar dari pada langit.
-
Arsy itu lebih besar dari pada Kursi.
-
Arsy itu bukanlah Kursi, dan bukanlah samudera air.
-
Jarak antara langit yang satu dengan langit yang lainnya perjalanan 500 tahun.
-
Jarak antara langit yang ketujuh dengan Kursi perjalanan 500 tahun.
-
Jarak antara Kursi dan samudera perjalanan 500 tahun.
-
Arsy sebagaimana dinyatakan dalam hadits, berada di atas samudera tersebut.
-
Allah Subhanahu wata’ala berada di atas Arsy.
-
Jarak antara langit dan bumi itu perjalanan 500 tahun.
-
Tebal masing-masing langit itu perjalanan 500 tahun.
-
Samudera yang berada di atas seluruh langit itu, antara dasar dengan permukaannya, jauhnya perjalanan 500 tahun, dan hanya Allah lah yang maha mengetahui.
([1]) Ayat ini menunjukkan keagungan
dan kebesaran Allah, dan kecilNya seluruh makhluk dibandingkan dengan Nya,
menunjukkan pula bahwa siapa yang berbuat syirik, berarti tidak mengagungkan
Allah dengan pengagungan yang sebenar benarnya.
Post a Comment