Beberapa Sebab Keselamatan Umat Islam
Beberapa
Sebab Keselamatan Umat Islam
Segala puji hannya bagi Allah
Yang Maha Esa, yang telah menolong hamba -Nya, memuliakan tentara -Nya dan
hanya Dia yang menghancurkan seluruh kelompok musuh….. Aku hanya memuji dan
bersyukur kepada Allah semata, dan aku memohon taubat dan ampunan kepada -Nya.
Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya kecuali
Allah, Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi -Nya, dan aku bersaksi bahwa
penghulu dan nabi kita Muhamamd adalah hamba dan Rasul -Nya, Dia mengutusnya
dengan membawa petunjuk dan agama yang benar, beliau telah bersabar dan teguh
dalam berjuang, berjihad dan berhijrah sehingga mercusuar agama ini tegak dan
kekar dan sungguh terjadi apa yang semestinya diberlakukan kepada orang-orang
yang kafir….shalawat dan keberkahan senantiasa tercurah kepada beliau, kepada
kaluarga dan para shahabatnya yang terbaik dari kalangan Muhajirin dan Anshar
serta orang-orang yang mengikuti beliau dengan kebaikan….
Wahai
sekalian hamba Allah yang Maha Penyayang….
Aku
berwasiat kepada kalian dan diriku sendiri untuk selalu bertaqwa, muraqabah dan
takut kepada Allah baik dalam kondisi tersembunyi atau kondisi terlihat.
Wahai
sekalian orang-orang yang beriman….sesungguhnya umat ini telah diangkat,
dimuliakan oleh Allah dengan diturunkannya agama ini bagi mereka melalui pemimpin
manusia Muhammad bin Abdullah semoga shalawat dan salam tetap tercurahkan bagi beliau sampai hari kiamat kelak…
Maka
apabila umat ini menyia-nyiakan dan mengentengkan agama ini maka dia akan
terhina dalam pandangan Allah, rahasia kemuliaan dan keagungan dan kebangiktannya
akan sirna. Realita inilah yang kita lihat sekarang ini diberbagai belahan
dunia Islam. Disebuah negeri kita melihat para penguasa diktator
mengobrak-abrik kehidupan kaum muslimin dengan membunuh, mengusir dan
memarjianlkan kehidupan mereka. Di negeri yang lain, kaum muslimin
tercabik-cabik dengan berbagai perang saudara yang sangat menakutkan, kita
melihat seorang muslim membunuh saudaranya seiman, darah mengalir hanya untuk
kesenangan dunia dan jabatan…dan di seberang sana kehidupan kaum muslimin digoncang
oleh badai kelaparan, penyakit, banjir dan gempa bumi juga bencana alam
lainnya….
“..dan
tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan dia sendiri”. QS.
Al-Mudatsir: 31.
Kalau
kehinaan ini sabagai siksa dari Allah, maka apakah faktor-faktor yang bisa
menghilangkan dan menghapuskan kesengsaraan tersebut?..
Dia
antara faktor yang bisa menghilangkan kehinaan dan menjaga bangsa dan sebuah
Negara adalah:
Pertama:
Merealisasikan Tauhid
Yaitu
mengesakan Allah dalam ubudiyan dan rububuiyah Allah, mengesakan Allah
dengan sifat-sifat yang sempurna baik dalam zat dan nama-nama, mengesakan Allah
dalam segala sifat dan perbuatan -Nya sebgaimana dijelaskan di dalam kitab
sunnah, maka tiada seorangpun yang ditakuti, diharapkan dan disembah selain
Allah Yang Maha Esa.
Dan hendaklah seorang hamba
mengetahui bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan tidak akan terjadi
di dalam kekuasaan Allah kecuali apa-apa yang dikehendaki oleh Allah, apa yang
dikhendaki oleh Allah maka dia mesti terjadi dan apa-apa yang tidak
dikehendakinya maka dia tidak akan pernah terjadi, Dialah Allah yang
memperkenankan permohonan orang-orang yang dalam kondisi gawat apabila orang
tersebut berdo’a memohon kepada -Nya, Dialah yang menghpuskan keburukan,
membela orang-orang yang beriman, menyayangi para hamba yang penyayang terhadap
orang lain, menolong kekasih -Nya di dunia dan hari kiamat kelak.
Di
antara buah positif mewujudakan tauhid adalah: Terbentuknya jiwa yang selalu
bertawakkal kepada –Nya dengan tawakkal yang sebenarnya:
"Karena
itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal". (QS. Ali
Imron: 122).
"dan
Hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang
beriman". ( QS. Al-Maidah: 23.)
Nabi Muhammad
shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Seandainya kalian bertawakkal
kepada Allah dengan sebenar-benarnya
maka Sungguh Dia akan memberikan kepada kalian rizki sebagaimana dia
telah memberikan rizki kepada burung, yang berangkat pada waktu pagi dalam
keadaan perut kosong lalu kembali dengan perut kenyang.
Kedua:
Iman kepada Allah.
Maksudnya
adalah membenarkan segala janji-janji Allah dan ancamanNya yang ada di dalam
gaib.
قال الله تعالى: ﴿ ٱلَّذِينَ يُؤۡمِنُونَ بِٱلۡغَيۡبِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقۡنَٰهُمۡ
يُنفِقُونَ ﴾ [البقرة: 3]
"(yaitu) mereka yang beriman[13] kepada yang ghaib[14],
yang mendirikan shalat[15], dan menafkahkan sebahagian rezki[16] yang kami
anugerahkan kepada mereka". (QS. Al-Baqarah: 3)
Allah Subahanahu Wa Ta’ala telah memberikan janji -Nya
kepada orang-orang yang beriman bahwa Dia akan menyelamatkan mereka dari siksa
-Nya yang melanda sebuah masyarakat, Allah Ta’ala telah menyelamatkan kaum Nabi
Yunus dari siksa. Allah Ta’ala berfirman:
قال الله تعالى: ﴿ فَلَوۡلَا كَانَتۡ قَرۡيَةٌ ءَامَنَتۡ فَنَفَعَهَآ إِيمَٰنُهَآ إِلَّا قَوۡمَ
يُونُسَ لَمَّآ ءَامَنُواْ كَشَفۡنَا عَنۡهُمۡ عَذَابَ ٱلۡخِزۡيِ فِي ٱلۡحَيَوٰةِ
ٱلدُّنۡيَا وَمَتَّعۡنَٰهُمۡ إِلَىٰ حِينٖ ﴾ [ىونس: 98]
"Dan
Mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat
kepadanya selain kaum Yunus? tatkala mereka (kaum Yunus itu), beriman, kami
hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan kami
beri kesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yang tertentu". (QS.
Yunus: 98)
Selain
itu Allah Ta’ala juga memberikan jaminan bagi orang yang beriman bahwa Dia akan
membela mereka dalam menghadapi para musuh. Allah Ta’ala berfirman:
"Sesungguhnya
Allah membela orang-orang yang Telah beriman". (QS. Al-Hajj: 38).
Oleh
karenanya setiap orang yang beriman diharuskan untuk merealsasikan keimanannya,
menjauhi segala perkara yang bisa mengurangi dan merusak kesempurnaan keimanan
sehingga dengannya Allah mewujudkan janji -Nya untuk menjaga dan menolong
orang-orang yang beriman.
Wahai
orang-orang yang beriman diantara faktor yang menyebabkan sebuah bencana, nasib
buruk dan petaka bisa dihilangkan adalah dengan:
Ketiga:
Do’a.
Dialah
ibadah dan itulah inti ibadah itu sendiri
قال الله تعالى: ﴿ وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدۡعُونِيٓ أَسۡتَجِبۡ لَكُمۡۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسۡتَكۡبِرُونَ
عَنۡ عِبَادَتِي سَيَدۡخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
﴾ [ غفور : 60]
"Dan
Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan
bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari
menyembah-Ku[1326] akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". (QS.
Gafir: 60).
Dan Nabi
Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Do’a adalah inti ibadah.
Do’a
adalah ibadah kepada Allah Azza Wa Jalla, sebab pada saat seorang hamba menengadahkan tangannya kepada Tuhannya dia
meyakini bahwa tiada siapapun yang mampu menghilangkan apa yang dirasakannya
baik kesusahan dan penyakit kecuali Allah Azza Wa Jalla dan tiada seorangpun
yang mampu merubah nasibanya baik senang atau susah kecuali Allah.
Do’a
adalah ibadah dan keikhlasan, pujian, kesyukuran dan permohonan bantuan dan
seandainya tanpa do’a maka suatu kaum pasti lenyap binasa namun Allah
menyelamatkan mereka karena adanya do’a:
"Katakanlah
(kepada orang-orang musyrik): "Tuhanku tidak mengindahkan kamu, melainkan
kalau ada ibadatmu. (Tetapi bagaimana kamu beribadat kepada-Nya)", (QS.
Al-Furqan: 77).
Cukuplah
kita mengukur urgensi bagi do’a ini di
saat Allah berkehendak menghancurkan Kaum Yunus mereka segera
berhamburan kepada Allah dengan do’a-do’a mereka sehingga Allah menghindarkan
mereka dari siksa setelah tanda-tanda datang dan ciri-ciri datang nya siksa
telah nampak. Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Tidak
ada yang mampu menolak keputusan Allah kecuali do’a.
Di antara perkara yang bisa
menghilangkan bencana dan melenyapkan krisis adalah istigfar.
Keempat:
Istighfar.
Istighfar
ini adalah faktor yang sangat penting dalam meraih kebaikan dan menghilangkan
keburukan di dunia dan akherat. Allah Ta’ala berfirman:
قال الله تعالى: ﴿ وَأَنِ ٱسۡتَغۡفِرُواْ رَبَّكُمۡ ثُمَّ تُوبُوٓاْ إِلَيۡهِ يُمَتِّعۡكُم مَّتَٰعًا
حَسَنًا إِلَىٰٓ أَجَلٖ مُّسَمّٗى ﴾ [هود: 3]
“Dan
hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertobat kepada -Nya. (Jika kamu, mengerjakan
yang demikian), niscaya
Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu
yang telah ditentukan”. (QS. Hud: 03).
Isitighfar
adalah salah satu faktor yang bisa menyebabkan turunnya pertolongan dan
karunia baik harta, anak dan buah-buahan
serta turunnya keberkahan dari langit dan bumi. Di antara manfaat istigfar
adalah turunnya ampunan Allah dan turunnya hujan, bertambahnya harta dan anak,
keberkahan dalam buah dan makanan. Selain dia sebagai faktor yang bisa membawa keberkahan
di dunia istigfar juga sebagai bekal di akherat pada saat suasana yang genting
mengauasai manusia. Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
Sangat beruntunglah orang yang melihat catatan amalnya dipenuhi oleh istigfar
yang banyak”.
Isitghfar
memberikan kekuatan bagi seorang hamba pada jasadnya dan dengannya dia bisa
menikmati kesempuirnaan tubuhnya dan akalnya, selain itu istigfar memberikannya
tenaga untuk selalu taat kepada Tuhannya, dia adalah tenaga dalam segala
keadaan baik pada masa sekarang atau yang akan datang.
Sementara
itu, meninggalkan istigfar adalah sebab utama terjadinya siksa dari Allah yang
menimpa negeri dan manusia:
قال الله تعالى: ﴿ وَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمۡ وَأَنتَ فِيهِمۡۚ
وَمَا كَانَ ٱللَّهُ مُعَذِّبَهُمۡ وَهُمۡ يَسۡتَغۡفِرُونَ ﴾ [الا نفا ل: 33]
"Dan
Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara
mereka. dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta
ampun". (QS. Al-Anfal: 33).
Istighfar
akan membawa keamanan bagi penduduk di dunia sehingga mereka terbebas dari azab
duniawi, sebab Allah Ta’ala telah memberikan bagi umat ini dua jaminan
keamanan, yaitu: Jaminan keamanan yang telah berlalu dengan adanya Nabi
Muhammad shallallahu alaihi wa sallam di tengah-tengah manusia dan
jaminan kemanan yang kedua tetap kekal selamanya yaitu istighfar. Allah Ta’ala
berfirman:
قال الله تعالى: ﴿ لَوۡلَا تَسۡتَغۡفِرُونَ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ ﴾ [النمل : 46]
“….hendaklah
kamu meminta ampun kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat". QS. Al-Naml:
46.
Maka
istighfar adalah salah satu faktor yang menyebabkan turunnya rahmat, dan orang
yang dirahmati oleh Allah tidak akan pernah binasa.
Khutbah Kedua
Segala
puji hanya milik Allah yang Maha Esa dalam kebesaran dan kemuliaan, yang
memiliki sifat-sifat yang sempurna, yang suci dari segala kemiripan dan
kesamaan dengan yang lain. Aku memuji Allah Yang Maha Suci dan bersyukur kepada
-Nya dengan rasa syukur yang menambah segala kenikmatan dan menjaganya dari
kelenyapan. Aku bersaksi bahawa tiada tuhan yang berhak disembah dengan
sebenarnya selain Allah, Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi -Nya. Dan aku
bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan -Nya, semoga shalawat dan salam
tetap tercurahkan kepada beliau, kepada keluarga dan shahabatnya sampai hari
kiamat….
Amma
Ba’du…..
Sesungguhnya
kalam yang paling benar adalah kitab Allah, petunjuk yang paling baik adalah
petunjuk Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Dan perkara yang
paling buruk adalah perakra-perkara yang bid’ah dan setiap perkara yang baru
adalah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah kesesatan dan setiap kesesatan di api
neraka.
Wahai
sekalian hamba Allah yang Maha Rahman…
Kita
masih membicarakan tentang faktor-faktor yang membuat umat ini menjadi bangkit
dan selamat, bahagia dan mulia. Di antara sebab tersebut adalah:
Menegakkan
amar ma’ruf nahi mungkar. Amar ma’ruf nahi mungkar adalah penyangga tegakknya
suatu masyarakat, dia sebagai unsur penting kebaikan, solidaritas dan kekokohan
yang di landasi saling mencintai antar sesama di dalam sebuah masyarakat. Di
mana saling menasehati dan membantu serta perbaikan terhadap kesalahan sosial
tanpak di dalam masyarakat tersebut. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
bersabda: “Barangsiapa yang melihat suatu kemungkaran maka hendaklah dia
merubahnya dengan tangannya, dan jika dia tidak mampu maka hendaklah dia
merubahnya dengan lisannya dan jika dia tidak mampu maka hendaklah dia
merubahnya dengan hatinya dan itulah cermin selemah-lemah keimanan”.
Maka
pada saat tiang ini dijaga di saat itulah masyarakat terjaga dari segala
kehancuran dan kebinasaan serta dia akan tetap dijaga dan di lindungi oleh
Allah. Cukuplah firman Allah menjelaskan tentang keadaan ini:
قال الله تعالى: ﴿ وَمَا كَانَ رَبُّكَ لِيُهۡلِكَ ٱلۡقُرَىٰ بِظُلۡمٖ وَأَهۡلُهَا مُصۡلِحُونَ
﴾
[ الهو د:
117 ]
"Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri
secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan". (QS.
Hud : 117).
Maksudnya
adalah berbuat kebaikan dengan berda’wah kepada Allah dengan cara menegakkan
amar ma’ruf nahi mungkar, tidak cukup bagi seorang muslim untuk hanya menikmati
kesalehan pribadinya untuk dirinya sendiri namun dia harus menularkan kesalehan
tersebut kepada orang lain dan saudaranya dari kalangan kaum muslimin. Dan
dampak perbaikan dan da’wah yang dilakukannya akan mengabadi berabad-abad,
sebagaimana yang pernah dilakukan oleh generasi salaf dan orang-orang terbaik
dari umat ini dan orang-orang setelah mereka seperti Imam Ibnu Taimiyah, Ahmad
bin Hambal dan Muhamad bin Abdul Wahhab.
Setelah itu, seseorang juga
dituntut untuk menjauhi kezaliman. Kezaliman adalah bertindak aniaya terhadap
orang lain baik pada darah, harta dan kehoramatan mereka tanpa didasarkan
kebenaran. Kezaliman adalah faktor yang paling besar yang bisa memancing
datangnya siksa dan berkuasannya orang-orang yang zalim terhadap sebagian yang
lainnya:
"Dan
Demikianlah kami jadikan sebahagian orang-orang yang zalim itu menjadi teman
bagi sebahagian yang lain". (QS. Al-An’am: 129).
قال الله تعالى: ﴿ وَتِلۡكَ ٱلۡقُرَىٰٓ أَهۡلَكۡنَٰهُمۡ لَمَّا ظَلَمُواْ وَجَعَلۡنَا لِمَهۡلِكِهِم
مَّوۡعِدٗا ﴾ [الكهف : 59]
"Dan
(penduduk) negeri Telah kami binasakan ketika mereka berbuat zalim, dan Telah
kami tetapkan waktu tertentu bagi kebinasaan mereka". (QS. Al-Kahfi: 59).
Maka
janganlah seseorang begitu berani berbuat kezaliman dan janganlah orang yang
zalim tergiur dengan kehendak Allah yang menangguhkan akibat perbuatan zalim.
Di dalam sebuah hadits yang shahih disebutkan bahwa Nabi shallallahun alaihi wa
sallam bersabda: Sesungguhnya Allah akan menangguhkan siksa bagi orang yang
zalim sehingga apabila saat siksanya telah tiba maka dia tidak akan bisah
berkilah, kemudian beliau membca firman Allah Ta’ala:
قال الله تعالى: ﴿ وَكَذَٰلِكَ أَخۡذُ رَبِّكَ إِذَآ أَخَذَ ٱلۡقُرَىٰ وَهِيَ ظَٰلِمَةٌۚ إِنَّ
أَخۡذَهُۥٓ أَلِيمٞ شَدِيدٌ ﴾ [الهود: 102]
"Dan begitulah azab Tuhanmu, apabila dia mengazab penduduk
negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih
lagi keras". (QS. Hud: 102).
Kezaliman
banyak sekali terjadi di tengah-tengah masyarakat pada zaman sekarang ini.
Menggunjing orang lain, mengadu domba, hasad, dengki, berkata bohong, menipu
dan berkhianat, berbohong dan melontarkan dakwaan yang bathil, memakan harta
manusia secara bathil, mencuri, merampok, menyuap, bertransaksi secara riba
adalah termasuk kezaliman yang akibatnya akan menciptakan kegelapan pada hari
kiamat kelak. Oleh karena itulah Allah menjadikan akibat positif dan terpuji
bagi mereka yang tidak menghendaki kerusakan dan kesombongan di muka bumi ini
adalah kemuliaan di dunia dan kekal di dalam surga di akherat kelak. Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Tidak ada dosa yang lebih
berhak untuk disegerakan akibatnya di dunia selain berbuat aniaya dan
memutuskan tali silaturrahmi”.
Do’a orang-orang yang dizalimi
sangat mustajab diriwayatkan dari Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam
bahwa dia bersabda: Do’a orang yang dizalimi diangkat oleh Allah menuju awan
dan Dia berfirman: Demi Kemuliaan dan Ketinggian -Ku sungguh Aku akan
menolongmu walau setelah beberapa saat”.
Setelah itu, di antara faktor
yang membawa keselamatan bagi umat Islam adalah shadaqah. Shadaqah adalah
bentuk solidaritas seorang muslilm yang telah diberikan karunia oleh Allah
kepada saudaranya yang beriman yang
membutuhkan, di mana orang yang fakir merasa bahwa dirinya dicintai oleh
saudaranya.
Dampak positif dari shadaqah di
dunia atau akherat adalah:
-Padamnya
murka Allah, Zat yang selalu kita minta agar Dia melindungi kita dan kita mohon kepada -Nya
agar Dia mengangkat siksa yang mungkin menimpa kita akibat kemaksiatan yang
dilakukan oleh tangan-tangan makhluk.
Menghindarkan
seseorang dari kematian yang buruk seperti yang disabadakan oleh nabi Muhammad shallallahu
alaihi wa sallam: "Sesungguhnya shadaqah itu akan memadamkan amarah
Allah dan menolak kematian yang buruk”. Selain itu, dia juga menghapuskan
dosa dan kesalahan seperti yang disebutkan di dalam hadits Mu’adz.
Shadaqah
juga memadamkan api dosa dan kesahalan sebagaimana air memadamkan api.
Menunaikan
shadaqah akan mendatangkan rizki, kemanangan dan ketenangan jiwa sebagaimana
disebutkan di dalam sebuah hadits: "Perbanyaklah mengeluarkan shadaqah
baik dalam keadaan terang-terangan atau rahasia niscaya kalian akan limpahkan
rizki, dikaruniakan pertolongan dan diberikan ketenangan”.
Shadaqah
sebagai sebab tertolaknya bencana. Nabi shallallahu alaihi wa sallam
bersabda: "Bersegeralah menunaikan shadaqah sebab benacana itu tidak akan
melangkahinya dan dia akan menutup tujuh puluh pintu keburukan”.
-Shadaqah
menutup tujuh puluh pintu keburukan.
-Shadaqah
bisa memadamkan panasnya alam kubur. "Sesungguhnya shaqaqah itu akan
memadamkan panasnya hawa kubur bagi penghuninya”.
-Shadaqah
sebagai obat yang manjur dalam mengobati berbagai penyakit hati dan badan. Nabi
Muhammad shallallahun alaihi wa sallam bersabda: Obatilah orang yang sakit di
antara kalian dangan cara bersedeqah”.
-Tidak
menunaikan shadaqah dan zakat akan menyebabkan hujan tidak turun dari langit.
Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Dan tidaklah mereka
mencegah diri mereka menunaikan zakat kecuali hujan akan tertahan dari mereka”.
Post a Comment