Keutamaan Puasa Ramadhan
Keutamaan Puasa Ramadhan
Segala
puji bagai Allah. Shalawat dan salam senantiasa
tercurah kepada Nabi terakhir, Nabi kita Muhammad, keluarganya, para sahabat
dan siapa saja yang mengambil petunjuknya hingga hari kiamat.
Adapun
selanjutnya:
Puasa
memiliki berbagai keutamaan, sehingga sudah selayaknya engkau, wahai saudaraku
Muslim, memperhatikan puasamu. Di antara keutamaan puasa Ramadhan:
1. Puasa Ramadhan
merupakan sebab penghapusan dosa. Rasulullah -shalallahu alaihi wasalam- bersabda:
((مَنْ
صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ))
"Siapa
yang puasa Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala, diampuni dosa-dosanya
yang telah lalu."
[HR.
As-Syaikhân]
Sabda
Nabi -shalallahu alaihi wasalam- yang lain:
((
الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ
مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ))
"Antara
shalat lima waktu, Jumat ke Jumat, Ramadhan ke Ramadhan adalah penghapus dosa
di antara itu semua, jika dosa besar dapat dihindari."
[HR. Muslim dan selainnya]
2. Balasan pahala puasa
tidak terhingga. Tidak ada batasan jumlahnya.
Rasulullah
-shalallahu alaihi wasalam- bersabda:
((قال
الله تعالى :كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا
أَجْزِي بِهِ))
"Allah -ta'âla-
berfirman: 'Seluruh amal anak Adam untuknya, kecuali puasa, sesungguhnya ia
untuk-Ku, dan Aku yang akan mengganjarnya."
[HR.
As-Syaikhân]
Dalam
riwayat Muslim:
((
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعمِائَة
ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي
بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِي))
"Setiap amal anak Adam
dilipatgandakan pahalanya sepuluh kali lipat hingga 700 kali lipat. Allah -azzawajalla-
berfirman, ‘Kecuali puasa, sesungguhnya ia untuk-Ku, dan Aku yang akan
mengganjarnya. Dia meninggalkan nafsu dan makanannya demi Aku."
[HR.
As-Syaikhân]
3. Bau mulut orang yang
puasa lebih wangi di sisi Allah dari bau minyak misk. Rasulullah -shalallahu
alaihi wasalam- bersabda:
((وَالَّذِي
نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ
رِيحِ الْمِسْكِ))
"Demi
yang jiwa Muhammad berada di tanggan-Nya, sungguh bau mulut orang yang puasa
lebih wangi di sisi Allah dari pada bau misk."
[HR.
Syaikhân (al-Bukhari dan Muslim)]
4. Orang yang puasa
memiliki dua kebahagiaan. Rasulullah -shalallahu alaihi wasallam- :
((وَلِلصَّائِمِ
فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ بِفِطْرِهِ وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ
فَرِحَ بِصَوْمِهِ))
“Orang
yang puasa memiliki dua kebahagiaan yang membuatnya berbahagia; bahagia ketika
berbuka puasa dan bahagia ketika berjumpa Tuhannya dengan puasanya.”
[HR.
Syaikhân)
5. Puasa adalah tameng
dan pelindung. Rasulullah -shalallahu alaihi wasallam- bersabda:
((وَالصِّيَامُ
جُنَّةٌ))
“Puasa
adalah tameng.”
[HR.
Syaikhân]
6. Puasa memberi syafaat
kepada pengamalnya pada hari kiamat. Dalam Hadits Abdullah Ibnu Amr -radiallahu'anhu-
Nabi -shalallahu alaihi wasallam- bersabda:
((
الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ الصِّيَامُ
أَيْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ
وَيَقُولُ الْقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ قَالَ فَيُشَفَّعَانِ))
“Puasa
dan al-Quran memberi syafaat kepada seseorang pada hari kiamat. Puasa berkata,
“Wahai Tuhanku, aku cegah dia dari makan dan nafsunya di siang hari, jadikan
aku sebagai penyafaatnya.’ Al-Quran berkata: “Aku cegah dia dari tidur malamnya,
jadikan aku sebagai penyafaatnya.’ Nabi berkata: “Keduanya pun memberinya syafaat.”
[HR.
Ahmad dan Hakim. Hadits sahih]
7. Di surga terdapat
pintu bernama Ar-Royyân yang dimasuki hanya oleh orang-orang yang puasa.
Rasulullah -shalallahu alaihi wasallam- bersabda:
((
وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصِّيَامِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الرَّيَّانِ))
“Siapa
yang termasuk ahli puasa, akan dipanggil dari pintu surga ar-Royyân.”
[HR.
Syaikhân]
Sabdanya
-shalallahu alaihi wasallam- yang lain:
((
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ
فَيَقُومُونَ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ فَلَمْ
يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ))
“Di
surga ada pintu yang disebut ar-Royyân. Orang-orang yang puasa akan masuk dari
pintu itu pada hari kiamat, tidak seorang pun masuk selain mereka. Diserukan:
“Mana orang-orang yang berpuasa!” Maka mereka pun mendatanginya. Tidak seorang
pun dari mereka selain memasukinya. Jika semua telah masuk, pintu pun ditutup,
tak seorang pun memasukinya setelah itu.”
8. Puasa sehari fii sabilillah
(dalam jihad), menjauhkannya dari panas neraka jahanam sejauh 70 tahun.
Sebagaimana sabda Rasulullah -shalallahu alaihi wasallam-:
((
مَنْ صَامَ يَوْمًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ بَاعَدَ اللَّهُ بِذَلِكَ الْيَوْمِ حَرَّ
جَهَنَّمَ عَنْ وَجْهِهِ سَبْعِينَ خَرِيفًا))
“Siapa
yang puasa sehari dalam jihad, Allah jauhkan dengan satu hari itu panas neraka
jahanam dari wajahnya sejauh 70 tahun.”
[HR.
An-Nasai dan Ibnu Majah. Hadits sahih. As-Syaikhân juga meriwayatkan yang serupa]
Post a Comment