Para Wali
Segala puji bagi Allah subhanahu
wa ta'ala semata, shalawat dalam salam semoga selalu tercurah kepada Nabi yang tidak
ada nabi sesudahnya.
Amma ba’du: Firman Allah subhanahu
wa ta'ala:
قال الله تعالي: ﴿ وَقَدْ فَصَّلَ لَكُم مَّا حَرَّمَ عَلَيْكُمْ ﴾ [ الأنعام : 119]
padahal sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada kamu
apa yang diharamkan-Nya atasmu,... (QS. Al-An’am:119)
Dan menyekutukan Allah subhanahu
wa ta'ala termasuk yang diharamkan oleh Allah. Firman Allah subhanahu
wa ta'ala:
قال الله تعالي: ﴿ قُلْ تَعَالَوْاْ أَتْلُ
مَا حَرَّمَ رَبُّكُمْ عَلَيْكُمْ أَلاَّ تُشْرِكُواْ بِهِ شَيْئاً ﴾ [ الأنعام : 151]
Katakanlah:"Marilah kubacakan apa yang diharamkan
atas kamu oleh Rabbmu, yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan
Dia, (QS. 6:151)
Dan termasuk syirik yang diharamkan Rabb semesta alam
adalah penyembahan terhadap para wali dan orang-orang shalih. Firman Allah subhanahu
wata'ala:
قال الله تعالي: ﴿
اتَّخَذُواْ أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَاباً مِّن دُونِ اللّهِ
وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُواْ إِلاَّ لِيَعْبُدُواْ إِلَـهاً
وَاحِداً لاَّ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ ﴾ [ التوبة : 31]
Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib
mereka sebagai rabb-rabb selain Allah, dan (juga
mereka menjadikan Rabb ) Al-Masih putera Maryam; padahal mereka hanya disuruh
menyembah Ilah Yang Maha Esa; tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia.
Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. (QS. at-Taubah:31).
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ
وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا فِى جُحْرِ ضَبٍّ لاَتَّبَعْتُمُوهُم .قُلْنَا
يَا رَسُولَ اللَّهِ آلْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَال: فَمَنْ ؟ )) رواه البخاري ومسلم
Dan dari Abu Sa’id al-Khudri rad, ia berkata: Rasulullah
saw bersabda: ‘Kamu akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kamu, sejengkal
demi sejengkal, sehasta demi sehasta sehingga jika kamu memasuki lobang dhabb
niscaya kamu mengikutinya.’ Kami bertanya: ‘Apakah mereka Yahudi dan
Nashrani? Beliau menjawab: ‘Maka siapa lagi? HR. Al-Bukhari dan Muslim.
Bantahan Rabb semesta alam terhadap syubhat kaum musyrik
dalam penembahan terhadap orang-orang shalih.
Syubhat pertama: mereka mengaku bahwa para wali dan orang
shalih adalah ilah bersama Rabb semesta alam.
Firman Allah subhanahu wata'ala:
قال الله تعالي: ﴿ وَقَالُوا لَا تَذَرُنَّ آلِهَتَكُمْ وَلَا تَذَرُنَّ وَدّاً
وَلَا سُوَاعاً وَلَا يَغُوثَ وَيَعُوقَ وَنَسْراً ﴾ [نوح: 23]
Dan
mereka berkata:"Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan)
ilah-ilah kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan)
wadd, dan jangan pula suwaa', yaghuts, ya'uq dan nasr", (QS. Nuh:23)
Wadd
adalah orang shalih, mereka mengagungkannya lalu menyembahnya.
Suwaa’ adalah orang shalih, mereka
mengagungkannya lalu menyembahnya.
Yagguts adalah orang shalih, mereka
mengagungkannya lalu menyembahnya.
Ya’uq adalah orang shalih, mereka mengagungkannya
lalu menyembahnya.
Nasr adalah orang shalih, mereka mengagungkannya
lalu menyembahnya.
Maka Allah subhanahu wata'ala menjawab
pengakuan mereka. Firman Allah subhanahu wata'ala:
قال الله تعالي: ﴿ قُل لَّوْ كَانَ مَعَهُ آلِهَةٌ كَمَا يَقُولُونَ إِذاً
لاَّبْتَغَوْاْ إِلَى ذِي الْعَرْشِ سَبِيلاً42 سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا
يَقُولُونَ عُلُوّاً كَبِيراً ﴾ [الإسراء: 43]
Katakanlah:"jikalau ada ilah-ilah di samping-Nya,
sebagaimana yang mereka katakan, niscaya ilah-ilah itu mencari jalan kepada
(Rabb) Yang mempunyai 'Arsy". * Maha Suci dan Maha Tinggi Dia dari
apa yang mereka katakan dengan ketinggian yang sebesar-besarnya. (QS. al-Isra`:42-43)
قال الله تعالي: ﴿ أَفَحَسِبَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَن يَتَّخِذُوا عِبَادِي مِن
دُونِي أَوْلِيَاء إِنَّا أَعْتَدْنَا جَهَنَّمَ لِلْكَافِرِينَ نُزُلاً ﴾ [الكهف: 102]
Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka
(dapat) mengambil hamba-hambaku menjadi penolong selain aku Sesungguhnya Kami
akan menyediakanneraka jahanam tempat tinggal orang-orang kafir. (QS.
al-Kahf:102)
Syubhat kedua: Mereka menyangka bahwa penyembahan
terhadap para wali dan orang shalih adalah pendekatan diri kepada Allah subhanahu
wata'ala.
Firman Allah subhanahu wata'ala:
قال الله تعالي: ﴿ وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِن دُونِهِ أَوْلِيَاء مَا نَعْبُدُهُمْ
إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى ﴾ [الزمر:3]
Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah
(berkata):"Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan
kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya". (QS. Az-Zumar:3)
Maka Allah subhanahu wata'ala
membantah pengakuan mereka. Firman Allah subhanahu wata'ala:
قال الله تعالي: ﴿ فَلَوْلَا نَصَرَهُمُ الَّذِينَ اتَّخَذُوا مِن دُونِ اللَّهِ
قُرْبَاناً آلِهَةً بَلْ ضَلُّوا عَنْهُمْ وَذَلِكَ إِفْكُهُمْ وَمَا كَانُوا
يَفْتَرُونَ ﴾ [الأحقاف: 28 ]
Maka mengapa yang mereka sembah selain Allah sebagai Ilah
untuk mendekatkan diri (kepada Allah) tidak dapat menolong mereka.Bahkan
ilah-ilah itu telah lenyap dari mereka Itulah akibat kebohongan mereka dan apa
yang dahulu mereka ada-adakan. (QS. al-Ahqaf:28)
Dan firman Allah subhanahu wata'ala:
قال الله
تعالي: ﴿ وَمَا كَانَ لَهُم مِّن دُونِ
اللّهِ مِنْ أَوْلِيَاء يُضَاعَفُ لَهُمُ الْعَذَابُ مَا كَانُواْ يَسْتَطِيعُونَ
السَّمْعَ وَمَا كَانُواْ يُبْصِرُونَ ﴾ [هود20]
Orang-orang
itu tidak mampu menghalang-halangi Allah untuk (mengazab mereka) di bumi ini,
dan sekali-kali tidak adalah bagi mereka penolong selain Allah. Siksaan itu
dilipatgandakan kepada mereka. Mereka selalu tidak dapat mendengar (kebenaran)
dan mereka selalu tidak dapat melihat(nya). (QS. 11:20)
Dan firman Allah subhanahu
wata'ala:
قال الله
تعالي: ﴿ مِن وَرَائِهِمْ جَهَنَّمُ وَلَا يُغْنِي
عَنْهُم مَّا كَسَبُوا شَيْئاً وَلَا مَا اتَّخَذُوا مِن دُونِ اللَّهِ أَوْلِيَاء
وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ ﴾ [الجاثية: 10 ]
Di hadapan mereka neraka jahannam dan tidak akan berguna
bagi mereka sedikitpun apa yang telah mereka kerjakan, dan tidak pula berguna
apa yang mereka jadikan sebagai sembahan-sembahan (mereka) dari selain
Allah.Dan bagi mereka azab yang besar. (QS. al-Jatsiyah:10)
Syubhat ketiga: Mereka menyangka bahwa para wali bisa
mengatur alam. Maka Allah subhanahu wata'ala membantah sangkaan mereka.
Firman-Nya:
قال الله
تعالي: ﴿ وَلَم يَكُن لَّهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ ﴾ [الإسراء: 111]
dan tidak mempuyai sekutu dalam kerajaan-Nya ...".
(QS. Al-Israa`:111)
dan firman-Nya:
قال الله
تعالي: ﴿ قُلِ ادْعُوا الَّذِينَ زَعَمْتُم
مِّن دُونِ اللَّهِ لَا يَمْلِكُونَ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا
فِي الْأَرْضِ وَمَا لَهُمْ فِيهِمَا مِن شِرْكٍ ﴾ [سبأ : 22]
Katakanlah:"Serulah mereka yang kamu anggap (sebagai
ilah) selain Allah, mereka tidak memiliki (kekuasaan) seberat zarrahpun di
langit dan di bumi, dan mereka tidak mempunyai suatu sahampun dalam
(penciptaan) langit dan bumi dan sekali-kali tidak ada diantara mereka yang
menjadi pembantu bagi-Nya". (QS. Saba`:22)
Syubhat keempat: mereka mengira bahwa para wali bisa
memberi manfaat dan menolak bahaya. Maka Allah subhanahu wata'ala
menjawab pengakuan mereka.
Firman Allah subhanahu wata'ala:
قال الله
تعالي: ﴿ قُلْ مَن رَّبُّ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ قُلِ
اللّهُ قُلْ أَفَاتَّخَذْتُم مِّن دُونِهِ أَوْلِيَاء لاَ يَمْلِكُونَ
لِأَنفُسِهِمْ نَفْعاً وَلاَ ضَرّاً قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الأَعْمَى وَالْبَصِيرُ
أَمْ هَلْ تَسْتَوِي الظُّلُمَاتُ وَالنُّورُ ﴾ [الرعد: 16]
Katakanlah:"Siapakah Rabb langit dan bumi"
Jawabnya:"Allah".Katakanlah:"Maka patutkah kamu mengambil
pelindung-pelindungmu dari selain Allah, padahal mereka tidak menguasai
kemanfaatan dan tidak (pula) kemudharatan bagi diri mereka sendiri".Katakanlah:"Adakah
sama orang buta dan yang dapat melihat, atau samakah gelap gulita dan terang
benderang; apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat
menciptakan seperti ciptaan-Nya sehinnga kedua ciptaan itu serupa menurut
pandangan mereka".Katakanlah:"Allah adalah Pencipta segala sesuatu
dan Dia-lah Rabb Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa". (QS. Ar-Raad:16)
Syubhat kelima:
mereka berkata: Kami mengikuti para wali untuk mengenal Allah subhanahu
wata'ala, agama dan nabi-Nya. Maka Allah subhanahu wata'ala menjawab
perkataan mereka.
Firman Allah subhanahu wata'ala:
قال الله
تعالي: ﴿ اتَّبِعُواْ مَا أُنزِلَ إِلَيْكُم مِّن
رَّبِّكُمْ وَلاَ تَتَّبِعُواْ مِن
دُونِهِ أَوْلِيَاء قَلِيلاً مَّا تَذَكَّرُونَ ﴾ [الأعراف: 3]
Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu dan
janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selainNya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (dari padanya). (QS. al-A’raaf:3)
Dan firman Allah subhanahu wata'ala:
قال الله
تعالي: ﴿ وَأَنَّ هَـذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيماً فَاتَّبِعُوهُ
وَلاَ تَتَّبِعُواْ السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَن سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ
وَصَّاكُم بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ ﴾ [الأنعام: 153 ]
dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku
yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang
lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang
demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertaqwa. (QS. al-An’am:153)
Syubhat keenam: mereka
berkata: kami mengikuti para wali agar bisa sampai kepada Allah subhanahu
wata'ala, karena siapa yang tidak mempunyai wali (yang diikuti) yang
menyampaikannya kepada Allah subhanahu wata'ala maka ia tidak akan bisa
sampai.
Maka
Allah subhanahu wata'ala menjawab:
قال الله
تعالي: ﴿ مَثَلُ الَّذِينَ اتَّخَذُوا مِن دُونِ اللَّهِ
أَوْلِيَاء كَمَثَلِ الْعَنكَبُوتِ اتَّخَذَتْ بَيْتاً وَإِنَّ أَوْهَنَ
الْبُيُوتِ لَبَيْتُ الْعَنكَبُوتِ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ ﴾ [العنكبوت: 41]
Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung
selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah.Dan sesungguhnya rumah
yang paling lemah ialah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui. (QS.
al-Ankabut:41)
Syubhat ketujuh: Mereka mengaku bahwa orang-orang
shalih adalah wali-wali mereka selain Allah subhanahu wata'ala.
Maka Allah subhanahu wata'ala membantah
pengakuan mereka:
قال الله تعالي: ﴿ أَمِ اتَّخَذُوا مِن دُونِهِ
أَوْلِيَاء فَاللَّهُ هُوَ الْوَلِيُّ وَهُوَ يُحْيِي المَوْتَى وَهُوَ عَلَى
كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ﴾ [الشورى: 9 ]
Atau
patutkah mereka mengambil pelindung-pelindung selain Allah Maka Allah, Dialah
Pelindung (yang sebenarnya) dan Dia menghidupkan orang-orang yang mati, dan Dia
adalah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. asy-Syura :9)
Syubhat
kedelapan: Mereka mengaku bahwa membangun masjid-masjid di atas kuburan adalah
pendekatan diri kepada Allah Rabb semesta alam.
قال الله تعالي: ﴿ قَالَ الَّذِينَ غَلَبُوا عَلَى
أَمْرِهِمْ لَنَتَّخِذَنَّ عَلَيْهِم مَّسْجِداً ﴾ [الكهف: ٢١]
Orang-orang yang
berkuasa atas urusan mereka berkata:"Sesungguhnya kami akan mendirikan
sebuah rumah peribadatan di atasnya". (QS. Al-Kahfi:21)
Maka Allah subhanahu wata'ala
membantah mereka, firman-Nya:
قال الله تعالي: ﴿ وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَداً ﴾ [الجن: 18 ]
Dan
sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu
menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah. (QS. al-Jinn:18)
وعَنْ عَائِشَةَ رَضيَ الله ُ عَنْهَا أَنَّ
أُمَّ سَلَمَةَ رَضيَ الله ُ عَنْهَا ذَكَرَتْ لِرَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه
وسلم كَنِيسَةً رَأَتْهَا بِأَرْضِ الْحَبَشَةِ يُقَالُ لَهَا مَارِيَةُ فَذَكَرَتْ
لَهُ مَا رَأَتْ فِيهَا مِنْ الصُّوَرِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه
وسلم: ((
أُولَئِكَ قَوْمٌ إِذَا مَاتَ فِيهِمْ الْعَبْدُ الصَّالِحُ أَوْ الرَّجُلُ
الصَّالِحُ بَنَوْا عَلَى قَبْرِهِ
مَسْجِدًا وَصَوَّرُوا فِيهِ تِلْكَ الصُّوَرَ أُولَئِكَ شِرَارُ الْخَلْقِ عِنْدَ
اللَّهِ ))
رواه اليخاري ومسلم
Dan dari Aisyah radh, bahwa Ummu
Salamah radh menyebutkan gereka yang dilihatnya di negeri Habasyah (Etiopia)
yang dinamakan Maria, maka ia menyebutkan kepada beliau gambar-gambar yang
dilihatnya. Rasulullah saw bersabda: ‘Mereka adalah kaum yang bila meninggal
hamba yang shalih atau laki-laki yang shalih, mereka membangun di atas kuburnya
masjid dan membuat lukisan-lukisan tersebut. Mereka adalah seburuk-buruk
makhluk di sisi Allah subhanahu wata'ala [HR. Bukhari dan Muslim].
وَ عَنْ عَائِشَةَ رَضيَ الله ُ عَنْهَا
لَمَّا نَزَلَ بِرَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم طَفِقَ يَطْرَحُ خَمِيصَةً
لَهُ عَلَى وَجْهِهِ فَإِذَا اغْتَمَّ بِهَا كَشَفَهَا عَنْ وَجْهِهِ فَقَالَ
وَهُوَ كَذَلِكَ: (( لَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الْيَهُودِ وَالنَّصَارَى ا
تَّخَذُوا قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ يُحَذِّرُ مَا صَنَعُوا ))
رواه البخاري ومسلم
Dan dari Aisyah radh, tatkala turun
terhadap Rasulullah, beliau melemparkan kain ke wajahnya, lalu membukanya, lalu
beliau bersabda –dan beliau dalam kondisi seperti itu: Kutukan Allah subhanahu
wata'ala kepada Yahudi dan Nashrani, mereka menjadikan kuburan para nabi
sebagai masjid, ‘ beliau memperingatkan apa yang mereka perbuat. HR. Al-Bukhari
dan Muslim.
Syubhat kesembilan: mereka berkata bahwa para wali mengetahui perkara gaib. Maka Allah subhanahu wata'ala
menjawab mereka. Firman Allah
subhanahu wata'ala:
قَالَ تَعَالَى: ﴿ وَمَا كَانَ اللّهُ لِيُطْلِعَكُمْ
عَلَى الْغَيْبِ وَلَكِنَّ اللّهَ يَجْتَبِي مِن رُّسُلِهِ مَن يَشَاءُ فَآمِنُواْ
بِاللّهِ وَرُسُلِهِ وَإِن تُؤْمِنُواْ وَتَتَّقُواْ فَلَكُمْ أَجْرٌ عَظِيمٌ ﴾ [آل عمران: 179]
Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang
beriman dalam keadaan kamu sekarang ini, sehingga Dia menyisihkan yang buruk
(munafik) dari yang baik (mu'min). Dan Allah sekali-kali tidak akan
memperlihatkan kepada kamu hal-hal yang ghaib, akan tetapi Allah memilih siapa
yang dikehendaki-Nya di antara rasul-rasul-Nya. Karena itu
berimanlah kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya; dan jika kamu beriman dan
bertaqwa, maka bagimu pahala yang besar. (QS. Ali Imran: 179)
Dan firman Allah subhanahu wata'ala:
و قَالَ الله تَعَالَى: ﴿ عَالِمُ
الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلَى غَيْبِهِ أَحَداً 26 إِلَّا مَنِ ارْتَضَى مِن رَّسُولٍ ﴾ [الجن:26-27]
(Dia
adalah Rabb) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada
seorangpun tentang yang ghaib itu.
Kecuali
kepada rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan
penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya. (QS. al-Jin: 26-27)
Syubhat kesepuluh: Mereka menyangka bahwa para wali bisa
mengabulkan doa.
Maka Allah subhanahu wata'ala menjawab:
firman Allah subhanahu wata'ala:
قَالَ الله تَعَالَى : ﴿ إِنَّ الَّذِينَ
تَدْعُونَ مِن دُونِ اللّهِ عِبَادٌ أَمْثَالُكُمْ فَادْعُوهُمْ
فَلْيَسْتَجِيبُواْ لَكُمْ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ﴾ [الأعراف: ١٩٤]
Sesungguhnya
berhala-berhala yang kamu seru selain Allah itu adalah makhluk (yang lemah)
yang serupa juga dengan kamu. Maka serulah berhala-berhala itu lalu biarkanlah
mereka memperkenankan permintaanmu, jika kamu memang orang-orang yang benar.
(QS. al-A’raf: 194).
Syubhat ke sebelas: mereka mengira bahwa siapa
yang menyembah para wali, niscaya mereka memberi syafaat kepadanya.
Firman Allah subhanahu wata'ala:
قَال تَعَالَى: ﴿ وَيَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللّهِ مَا لاَ
يَضُرُّهُمْ وَلاَ يَنفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَـؤُلاء شُفَعَاؤُنَا عِندَ اللّهِ﴾ [يونس: ١٨]
Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak
dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak pula kemanfa'atan, dan
mereka berkata:"Mereka itu adalah pemberi syafa'at kepada kami di sisi
Allah". (QS. Yunus: 18)
Maka Allah subhanahu
wata'ala membantah pernyataan mereka. Firman-Nya:
قَال تَعَالَى: ﴿ أَمِ اتَّخَذُوا مِن دُونِ اللَّهِ شُفَعَاء
قُلْ أَوَلَوْ كَانُوا لَا يَمْلِكُونَ شَيْئاً وَلَا يَعْقِلُونَ43 قُل لِّلَّهِ
الشَّفَاعَةُ جَمِيعاً لَّهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ثُمَّ إِلَيْهِ
تُرْجَعُونَ﴾ [الزمر: ٤٣ – 44 ]
Bahkan mereka mengambil pemberi syafa'at selain
Allah.Katakanlah:"Dan apakah (kamu mengambilnya juga) meskipun mereka
tidak memiliki sesuatupun dan tidak berakal?" * Katakanlah:"Hanya
kepunyaan Allah syafaat itu semuannya.Kepunyaan-Nya kerajaan langit dan
bumi.Kemudiaan kepada-Nyalah kamu dikembalikan". (QS. az-Zunar: 43-44).
Syubhat ke dua belas: mereka
mengakut bahwa para wali bisa menghilangkan bahaya dan memindahkan bala.
Maka Allah subhanahu wata'ala
membantah mereka:
قَال تَعَالَى: ﴿ قُلِ ادْعُواْ الَّذِينَ زَعَمْتُم مِّن دُونِهِ
فَلاَ يَمْلِكُونَ كَشْفَ الضُّرِّ عَنكُمْ وَلاَ تَحْوِيلاً ﴾ [الإسراء: ٥٦]
Dan
katakanlah kepada hamba-hamba-Ku:"hendaklah mereka mengucapkan perkataan
yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di
antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.
(QS. al-Isra`: 53)
Dan firman-Nya:
و قَال تَعَالَى: ﴿ ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ لَهُ
الْمُلْكُ وَالَّذِينَ تَدْعُونَ مِن دُونِهِ مَا يَمْلِكُونَ مِن قِطْمِيرٍ﴾ [فاطر: ١٣]
.Yang (berbuat) demikian itulah Allah Rabb-mu,
kepunyaan-Nyalah kerajaan.Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah
tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari. (QS. Fathir: 13)
Maka menyembah
para wali dan orang shalih termasuk perbuatan orang-orang musyrik. Firman Allah
subhanahu wata'ala:
قَالَ تَعَالَى: ﴿ وَقَالُوا لَا تَذَرُنَّ آلِهَتَكُمْ وَلَا
تَذَرُنَّ وَدّاً وَلَا سُوَاعاً وَلَا يَغُوثَ وَيَعُوقَ وَنَسْراً﴾ [نوح: 23 ]
Dan mereka berkata:"Jangan sekali-kali kamu
meninggalkan (penyembahan) ilah-ilah kamu dan jangan pula sekali-kali kamu
meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwaa', yaghuts, ya'uq dan
nasr", (QS. Nuh: 23)
Dan Allah subhanahu
wata'ala melarang kaum muslimin dari perbuatan orang-orang musyrik. Firman
Allah subhanahu wata'ala:
قَال تَعَالَى: ﴿ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ1 لَا أَعْبُدُ
مَا تَعْبُدُونَ ﴾ [سورةالكافرون: 1-2 ]
Katakanlah:"Hai
orang-orang kafir!" aku tidak akan menyembah apa yang
kamu sembah (QS. al-Kafirun: 1-2)
Dan firman-Nya:
وقَالَ تَعَالَى: ﴿ قُلْ إِنِّي نُهِيتُ أَنْ أَعْبُدَ
الَّذِينَ تَدْعُونَ مِن دُونِ اللّهِ قُل لاَّ أَتَّبِعُ أَهْوَاءكُمْ قَدْ ضَلَلْتُ
إِذاً وَمَا أَنَاْ مِنَ الْمُهْتَدِينَ ﴾ [الأنعام: ٥٦]
Katakanlah:"Sesungguhnya
aku dilarang menyembah ilah-ilah yang kamu sembah selain Allah".
Katakanlah:"Aku tidak akan mengikuti hawa nafsumu, sungguh tersesatlah aku
jika berbuat demukian dan tidaklah (pula) aku termasuk orang-orang yang
mendapat petunjuk". (QS. al-An`am: 56)
Dan firman-Nya:
و قَالَ تَعَالَى: ﴿ قُلْ إِنِّي
نُهِيتُ أَنْ أَعْبُدَ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِن دُونِ اللَّهِ لَمَّا جَاءنِيَ
الْبَيِّنَاتُ مِن رَّبِّي وَأُمِرْتُ أَنْ أُسْلِمَ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ ﴾ [غافر: ٦٦ ]
Katakanlah (ya Muhammad):"Sesungguhnya aku dilarang
menyembah sembahan yang kamu sembah selain Allah setelah datang kepadaku
keterangan-keterangan dari Rabbku; dan aku diperintahkan supaya tunduk patuh
kepada Rabb semesta alam. (QS. Ghafir: 66)
Dan Allah subhanahu wata'ala menyuruh
kaum muslimin menolak kepada orang yang mengajak kepada amal perbuatan
orang-orang musyrik. Firman Allah subhanahu wata'ala:
قَالَ تَعَالَى: ﴿ قُلْ أَفَغَيْرَ اللَّهِ تَأْمُرُونِّي أَعْبُدُ
أَيُّهَا الْجَاهِلُونَ﴾ [الزمر: ٦٤]
Katakanlah:"Maka
apakah kamu menyuruh aku menyembah selain Allah, hai orang-orang yang tidak
berpengetahuan?" (QS. az-Zumar: 64).
---oOo---
Post a Comment