10 RENUNGAN DALAM BERPUASA
10 RENUNGAN DALAM BERPUASA
Wahai saudaraku yang sedang menjalankan ibadah puasa, aku
mengucapkan salam Islam yang abadi pada anda
السلام عليكم ورحمة الله
وبركاته
Aku memohon pada
Allah 'Azza wa Jalla (Yang Maha Perkasa lagi Maha Mulia) agar anda sehat
wal afiat dan semoga Allah memberkahi dan menjadikan kita termasuk mereka yang
berpuasa dan mendirikan malam Bulan Ramadhan sesuai dengan tuntunan yang benar
dan semoga Allah menerima amalan kita, sesungguhnya Dia Yang Maha Berkuasa.
Wahai saudaraku yang
berpuasa, pada kesempatan ini saya ingin menjelaskan secara ringkas beberapa
renungan tentang Bulan yang utama ini
Renungan pertama:
Wahai saudaraku yang
berpuasa, pertama-tama aku ucapkan selamat atas datangnya Bulan Ramadhan yang
diberkahi, Bulan Al-Qur'an dan shalat malam. Karena itu sadarilah nikmat yang
agung ini serta bergembiralah dengan datangnya bulan yang mulia.
Bulan yang mulia ini menaungi untuk mendekatkan anda pada Allah
Yang Maha Suci, dan agar anda menyadari anugrah yang telah Allah berikan
sehingga anda termasuk dari mereka yang menjumpainya. Ketuhilah bahwa sebagian
orang terluput dari bulan ini disebabkan kekufuran wal-'iyadzubillah.
Tetapi Allah dengan karunia-Nya menganugrahkannya pada anda. Sebagian yang lain
ada yang menemui ajalnya sebelum menjumpai Bulan Ramadhan. Maka bersyukurlah
atas karunia-Nya, dan bergegaslah. Nabi r bersabda: "Apabila Bulan Ramadhan datang, maka dibukalah
pintu-pintu sorga, ditutuplah pintu-pintu neraka Jahannam dan syetan-syetan
dibelenggu" (Muttafaqun 'Alaih)
Renungan kedua:
Wahai saudaraku yang sedang berpuasa, semoga Allah menunjuki anda
segala kebaikan. Aku berwasiat agar anda memanfaatkan kesempatan dalam bulan
yang agung ini untuk mendapatkan ampunan dari segala dosa dan kesalahan serta
mendekatkan diri pada Allah 'Azza wa Jalla dengan membaca Al-Qur'an baik
di malam maupun siang hari. Bulan Ramadhan adalah bulan Al-Qur'an, maka jangan
sampai anda kikir pada diri anda dari kebaikan. Allah berfirman:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيَ أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى
لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ الشَّهْرَ
فَلْيَصُمْهُ وَمَن كَانَ مَرِيضاً أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ
يُرِيدُ اللّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلاَ يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُواْ
الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُواْ اللّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ
تَشْكُرُونَ
Artinya :
" Beberapa hari yang
ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan
(permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu,
barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu,
maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam
perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari
yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan
bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan
bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang
diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (Q.S Al-Baqarah 185)
Berkata Umar bin Abdul
Aziz: "Sesungguhnya malam dan siang melaluimu, maka beramallah di saat
kedatangannya".
Renungan ketiga:
Wahai saudaraku yang sedang berpuasa, demi Allah berapa banyak
kesempatan bagi anda untuk terlepas dari dosa dan introspeksi diri di medan keimanan ini untuk
menambah kebaikan dan ketakwaan serta bermuhasabah. Jika anda masih banyak kekurangan,
maka bertaubatlah pada Allah karena pintu (taubat) masih terbuka. Jika anda
termasuk mereka yang Allah anugrahi kebaikan dan petunjuk, maka tingkatkanlah
kadar ketakwaan anda dan jangan berhenti pada tingkatan tertentu.
Wahai saudaraku yang sedang berpuasa, Adalah suatu kesempatan
berharga di saat anda berpegang pada syareat Allah dan berhenti dari apa yang
diharamkan Allah sebagai realisasi ketaatan pada-Nya.
Jika dengan tekad dan kesungguhan anda mampu berhenti dari
kemaksiatan yang anda lakukan, maka jangan menambah atau ragu-ragu dalam
mendekatkan diri pada Allah di bulan yang mulia ini. Jadikan Ramadhan sebagai
awal dari sebuah lembaran baru untuk merendah diri pada Allah 'Azza wa Jalla
agar Dia mengaruniakan pada anda taubat nasuha dan menetapkan hati anda di atas
jalan yang lurus.
Wahai orang yang berbuat dosa di Bulan Rajab
Hingga Bulan Sya'ban masih juga ia bermaksiat pada Tuhannya
Bulan Ramadhan telah mendatangimu setelah kedua bulan berlalu
Maka janganlah engkau melakukan hal yang sama dengan bermaksiat
Bacalah Al-Qur'an dan bertasbihlah di bulan itu dengan
bersungguh-sungguh
Ramadhan adalah bulan tasbih dan bulan Qur'an
Berapa banyak engkau ketahui mereka yang dahulunya berpuasa
Baik mereka dari keluarga, tetangga ataupun teman
Kematian telah mengantarkan mereka dan setelah itu
Engkau masih menjalani kehidupan, betapa dekatnya orang yang
bermaksiat dengan ajalnya
Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata: "Wahai anak
Adam, engkau ibarat hari-hari. Jika sebuah hari berlalu berarti sebagian dari
dirimu juga pergi".
Renungan keempat :
Wahai saudaraku yang sedang berpuasa, sering kita dengar sebagian
orang mengatakan 'Ramadhan Karim' / Ramadhan bulan yang mulia. Itu memang
benar, akan tetapi berdalih dengan ungkapan di atas adalah tidak benar. Bisa
jadi ia berbuat kesalahan atau maksiat lalu mengatakan bahwa Ramadhan adalah
karim/bulan yang mulia. Ia mendengarkan nyanyian dan menyaksikan apa yang
diharamkan dengan dalih Ramadhan adalah bulan yang mulia. Ini adalah tidak
benar. Ramadhan adalah bulan mulia bagi siapa yang melakukan ketaatan dengan
membaca Al-Qur'an, Shalat Taraweh, puasa dan shalat malam, dan sebaliknya tidak
mulia bagi kemaksiatan. Maka renungkanlah semoga Allah memberkahi anda. Alllah
berfirman:
ﭽ ﭣ ﭤ ﭥ
ﭦ ﭧ ﭨ ﭩ ﭪ ﭫ
ﭬ ﭭ ﭮ
ﭯ ﭰ ﭱ ﭼ
"Hai orang-orang yang beriman,
diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu agar kamu bertakwa" (Q.S Al-Baqarah 183)
Dari Abu Sa'id Al-Khudri r.a bahwa Rasulullah
r bersabda: "Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan
Allah kecuali Allah akan menjauhkannya dari neraka sepanjang perjalanan tujuh
puluh musim disebabkan puasanya di hari itu)
(H.R Bukhari, Muslim dan Tirmidzi)
Renungan kelima :
Sebagian wanita semoga Allah memberikan hidayah pada mereka, jika
datang Bulan Ramadhan sibuk untuk mempersiapkan berbagai macam menu makanan dan
minuman sehingga waktunya yang berharga di bulan yang mulia ini berlalu begitu
saja selama berjam-jam di siang hari Ramadhan hanya untuk di dapur dan pergi ke
pasar di malam hari. Ia lalui Ramadhan dalam keadaan seperti ini. Wallahul
Musta'an (kepada Allahlah tempat meminta pertolongan). Wahai saudariku yang
sedang berpuasa, jangan sampai anda tertipu di bulan yang mulia ini.
Renungan keenam :
Wahai saudaraku yang
sedang berpuasa, akhlak yang baik memiliki derajat yang tinggi yang dengannya
seorang muslim dekat dengan Rasulullah r . Akan tetapi amat
disayangkan, sebagian orang ada yang masih buruk akhlaknya terutama di Bulan
Ramadhan. Ia tidak ingin di ajak bicara atau berbicara dengan orang lain, juga
tidak mau menanggung kesalahan baik di rumah maupun di jalan. Allah Ta'ala
berfirman:
ﭽ ﮱ ﯓ ﯔ
ﯕ ﯖ ﯗ ﯘ
ﯙ ﯚ ﯛ
ﯜ ﯝ ﯞ ﭼ
"Dan
hamba-hamba yang baik dari Rabb Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang
yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil
menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung)
keselamatan" (Q.S Al-Furqan: 63)
Rasulullah SAW bersabda: "Seorang mukmin dengan kebaikan
akhlaknya akan mendapatkan derajat orang yang berpuasa dan shalat malam" (H.R
Abu Dawud). Berkata Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah:
"Barangsiapa yang buruk akhlaknya, maka jiwanya akan tersiksa".
Renungan ketujuh :
Wahai saudaraku yang
sedang berpuasa, bulan yang mulia ini adalah kesempatan berharga bagi kaum
beriman untuk menambah amalan-amalan utama. Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa
mendirikan Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala, maka akan diampunilah
dosanya yang telah lalu" (Muttafaq
'Alaih).
Termasuk dari mendirikan
(Bulan Ramadhan) adalah shalat taraweh yang merupakan sunnah yang ditetapkan.
Maka peliharalah Shalat Taraweh bersama imam sampai selesai. Rasulullah r bersabda:
"Seseorang yang shalat bersama imam hingga ia selesai, maka akan
dituliskan baginya pahala shalat malam"
(H.R Abu Dawud, Tirmidzi, Nasai dan Ibnu Majah)
semoga Allah memberi
hidayah pada Sebagian orang yang menyia-nyiakan Shalat Taraweh, dan barangkali
ia shalat dua rakaat lalu berpaling, seakan-akan dengan perbuatannya tersebut
ia kikir pada dirinya sendiri dengan pahala. Maka manfaatkanlah wahai saudaraku
bulan yang agung ini, hari-harimu adalah terbatas, bersegeralah sebelum
datangnya sesuatu yang menghancurkan kelezatan dan memisahkan dari teman
(maksudnya kematian).
Renungan kedelapan:
Wahai saudaraku yang sedang berpuasa, diantara keutamaan Bulan
Ramadhan bahwa didalamnya terdapat Lailatul Qadar yang mana Allah berfirman:
ﭽ ﭑ ﭒ ﭓ
ﭔ ﭕ ﭖ ﭗ ﭘ
ﭙ ﭚ ﭛ
ﭜ ﭝ ﭞ
ﭟ ﭠ ﭡ
ﭢ ﭣ ﭤ
ﭥ ﭦ ﭧ ﭨ ﭩ
ﭪ ﭫ ﭬ ﭭ
ﭮ ﭯ ﭰ
ﭱ ﭲ ﭳ
ﭼ
"Sesungguhnya
Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu
apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu
lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan
malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu
(penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar" (Q.S Al-Qadr 1-5)
Maka bersungguh-sungguhlah semoga Allah memberkahi anda
untuk memanfaatkan malam yang mulia ini yang diantara keutamaannya adalah:
- Kitabullah (Al-Qur'an) diturunkan di malam itu.
- Lebih baik dari seribu bulan.
- Para malaikat dan Jibril turun temurun disebabkan banyaknya keberkahan di malam itu. Selain itu malam Lailatul Qadar adalah keselamatan dari siksaan bila seorang hamba menjalankan apa yang diperintahkan Allah.
Nabi Muhammad SAW menanti datangnya malam
lailatul qadar pada sepuluh hari yang terakhir, terlebih lagi pada malam-malam
ganjilnya. Maka bersemangatlah untuk mencari malam tersebut dan janganlah
engkau menunda-nunda, karena sikap tersebut telah membinasakan kaum yang telah
lalu.
Renungan kesembilan:
Wahai saudaraku yang sedang berpuasa, ada sebagian orang yang
bersemangat untuk menunaikan umrah di Bulan Ramadhan. Tidak diragukan lagi
bahwa amalan tersebut memiliki keutamaan yang besar, sebagaimana sabda nabi :
"Umrah
di Bulan Ramadhan itu sama nilainya dengan haji bersamaku" (Muttafaq 'Alaih)
Pada kesempatan ini ada beberapa catatan yang ingin penulis
sampaikan, dimana sebagian orang yang menunaikan umrah melakukannya:
- Sebagian orang ada yang menunaikan umrah di Bulan Ramadhan dan ia meninggalkan anak-anak serta keluarganya tanpa ada rasa tanggung jawab dan perhatian. Hal ini jelas tidak dibenarkan. Perkara yang disunnahkan tidak didahulukan atas perkara yang wajib.
- Sebagian orang ada yang membawa keluarga dan anak-anaknya ke Masjidil Haram. Ini adalah sesuatu yang baik, akan tetapi ia menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam Masjidil Haram sedang anak-anaknya keliling di pasar atau bermain-main di gedung perumahan. Sedang sang ayah tidak berkumpul dengan mereka lagi kecuali di saat buka puasa atau sahur. Adapun waktu lainnya sama sekali tidak ia ketahui apa yang mereka lakukan. Karena itu agar anda tidak terjatuh dalam hal ini, maka barhati-hatilah dan agar anda memperhatikan/mementingkan segala sisi dan tidak meninggalkan satu sisi yang bisa jadi lebih penting.
Renungan kesepuluh :
Wahai saudaraku yang
sedang berpuasa,
setiap amalan bergantung pada kesudahannya, yang saya maksud adalah menambah
amalan pada sepuluh hari yang akhir dari Bulan Ramadhan. Rasulullah r bersungguh-sungguh pada sepuluh
hari yang akhir tidak seperti pada malam-malam sebelumnya (H.R Muslim). Beliau membangunkan keluarganya
dan bersungguh-sungguh. Maka bersungguh-sungguhlah anda wahai saudaraku, semoga
Allah memberkahi anda untuk menambah amalan. Janganlah termasuk orang-orang
yang bersungguh-sungguh di awal Bulan Ramadhan lalu sedikit demi sedikit
menurun sampai ketika datang akhir bulan yang mana kebaikan dan pahala dilipat
gandakan, rasa malas mulai muncul untuk membaca Al-Qur'an dan shalat taraweh
serta shalat malam.
Wahai saudaraku yang sedang berpuasa, teladanilah pada orang yang
Allah utus untuk mengambil sikap teladan
darinya. Allah berfirman:
ﭽ ﯯ ﯰﯱ
ﯲ ﯳ ﯴ
ﯵ ﯶ ﯷ
ﯸ ﯹ ﯺ
ﯻ ﯼ ﯽ
ﯾ ﯿﭼ
"Sesungguhnya
telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah" (Q.S Al-Ahzaab 21)
Sebagai penutup,
marilah kita memohon pada Allah 'Azza Wa Jalla agar menerima puasa dan shalat
malam kita dan agar Dia berkenan mengampuni dosa-dosa serta menghilangkan
kegundahan kita. Sesungguhnya Allah adalah Yang Maha Pelindung lagi Maha
Berkuasa.
Semoga shalawat dan
salam tetap tercurah atas nabi kita Muhammad, keluarga beserta shahabat beliau.
Post a Comment