Tujuh Golongan yang Akan Dinaungi Allah
Tujuh Golongan yang Akan Dinaungi Allah
Segala
puji bagi Allah, shalawat dan salam kepada Rasulullah saw, dan aku bersaksi
bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya kecuali Allah, Yang
Maha Esa dan tiada sekutu bagiNya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba
dan utusanNya.
Wa Ba’du:
Dari
Abi Hurairah ra berkata: Rasulullah saw bersabda: Tujuh golongan yang akan
mendapat naungan Allah Ta'ala pada hari yang tidak ada naungan kecuali
naunganNya: Imam yang adil, pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada Allah,
seorang lelaki yang hatinya selalu terpaut dengan mesjid, dua orang lelaki yang
saling mencintai karena Allah dan berpisah karena Allah, seorang lelaki yang dipanggil
untuk berbuat mesum oleh seorang wanita yang memiliki kekuasaan dan kecantikan
dan dia berkata saya takut kepada Allah, dan seorang lelaki yang bershedekah
dengan sebuah sedekah kemudian dia merahasiakannya sehingga tangan kirinya
tidak mengetahui apa yang telah dishedekahkan oleh tangan kanannya".[1]
Allah
mengumpulkan seluruh makhluk pada hari kiamat dari makhluk yang pertama
sehingga makhluk yang terakhir:
yÌôfuÏ9 tûïÏ%©!$# (#q䫯»yr& $yJÎ/ (#qè=ÏHxå yÌøgsur tûïÏ%©!$# (#qãZ|¡ômr& Óo_ó¡çtø:$$Î/ ÇÌÊÈ
31. "..Supaya dia
memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang Telah
mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan
pahala yang lebih baik (syurga)".[2]
Pada
hari yang sangat panjang, dahsyat dan genting. Allah Ta'ala memperingatkan para
hambaNya terhadap hari tersebut dan Dia memerintahkan agar mereka bersiap-siap
menghadapinya. Firman Allah Ta'ala:
$ygr'¯»t â¨$¨Z9$# (#qà)®?$# öNà6/u 4 cÎ) s's!tø9y Ïptã$¡¡9$# íäóÓx« ÒOÏàtã ÇÊÈ tPöqt $ygtR÷rts? ã@ydõs? @à2 >pyèÅÊöãB !$£Jtã ôMyè|Êör& ßìÒs?ur @à2 ÏN#s @@ôJym $ygn=÷Hxq ts?ur }¨$¨Z9$# 3t»s3ß $tBur Nèd 3t»s3Ý¡Î0 £`Å3»s9ur U#xtã «!$# ÓÏx© ÇËÈ
1. Hai manusia,
bertakwalah kepada Tuhanmu; Sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah
suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat).
2. (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat
kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang
disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat
manusia dalam keadaan mabuk, padahal Sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi
azab Allah itu sangat kerasnya".[3]
Pada
hari yang agung tersebut matahari didekatkan dengan mahkluk sehingga jaraknya
menjadi satu mil, maka setiap manusia akan
tenggelam dalam keringat mereka sesuai dengan tingkat amal mereka
masing-masing; di antara mereka ada yang peluhnya sampai kedua mata kaki mereka, dan di antara
mereka ada yang peluhnya sampai kepada kedua lutut mereka, diantara mereka ada
yang peluhnya meliputi kedua pinggang mereka bahkan ada orang yang tengelam
dalam peluh mereka sendiri.[4]
Dari
Abi Hurairah ra bahwa Nabi saw bersabda: Manusia akan berkeringat pada hari
kiamat sehingga kedalaman keringat mereka pada bumi mencapai tujuhpuluh hasta
dan menenggelamkan mereka sehingga sampai pada telinga mereka".[5]
Dalam
keadaan yang genting tersebut Allah menaungi tujuh golongan ini, dan marilah
kita renungkan apakah perbuatan mereka sehingga menyebabkan mereka bisa
mendapatkan balasan seperti ini:
Pertama: Pemimpin yang adil yang
menghakimi manusia secara adil dan tidak
mengikuti hawa nafsu. Sebagaimana firman Allah ta'ala:
ß¼ãr#y»t $¯RÎ) y7»oYù=yèy_ ZpxÿÎ=yz Îû ÇÚöF{$# Läl÷n$$sù tû÷üt/ Ĩ$¨Z9$# Èd,ptø:$$Î/ wur ÆìÎ7®Ks? 3uqygø9$# y7¯=ÅÒãsù `tã È@Î6y «!$# 4 ¨bÎ) tûïÏ%©!$# tbq=ÅÒt `tã È@Î6y «!$# öNßgs9 Ò>#xtã 7Ïx© $yJÎ/ (#qÝ¡nS tPöqt É>$|¡Ïtø:$# ÇËÏÈ
26. Hai Daud,
Sesungguhnya kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, Maka
berilah Keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu
mengikuti hawa nafsu, Karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah.
Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan Allah akan mendapat azab yang
berat, Karena mereka melupakan hari perhitungan".[6]
Dia
menjalankan perintah Tuhannya yang memerintahkan kepadanya:
* ¨bÎ) ©!$# öNä.ããBù't br& (#rxsè? ÏM»uZ»tBF{$# #n<Î) $ygÎ=÷dr& #sÎ)ur OçFôJs3ym tû÷üt/ Ĩ$¨Z9$# br& (#qßJä3øtrB ÉAôyèø9$$Î/ 4 ¨bÎ) ©!$# $KÏèÏR /ä3ÝàÏèt ÿ¾ÏmÎ/ 3 ¨bÎ) ©!$# tb%x. $JèÏÿx #ZÅÁt/ ÇÎÑÈ
58. Sesungguhnya Allah
menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh
kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan
adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu.
Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat.[7]
Dari
Abi Hurairah ra bahwa Nabi saw bersabda: Sesungguhnya orang-orang yang berbuat
adil di sisi Allah (balasan) adalah mereka berada di atas mimbar dari cahaya di
sisi kanan Allah yang Maha Al-Rahman dan kedua tanganNya adalah kanan, yaitu
orang-orang yang berlaku adil di dalam menghukumi dan adil terhadap keluarga
mereka serta adil terhadap apa yang menjadi tanggung jawab mereka".[8]
Inilah
balasan yang diberikan terhadap orang yang berlaku adil di dalam berhukum dan memberikan hak terhadap
orang yang berhak menerimanya, lalu perhatikanlah bagaimanakah balasan orang
yang berlaku zalim dan tidak berlaku adil. Firman Allah Ta'ala:
wur útù|¡óss? ©!$# ¸xÏÿ»xî $£Jtã ã@yJ÷èt cqßJÎ=»©à9$# 4 $yJ¯RÎ) öNèdã½jzxsã 5QöquÏ9 ßÈyô±n@ ÏmÏù ã»|Áö/F{$# ÇÍËÈ
42. Dan janganlah
sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat
oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka
sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak,[9]
Dari
Abi Umamah ra berkata: Rasulullah saw bersabda: Tidaklah seorang lelaki yang
menanggung perkara sepuluh orang atau lebih kecuali dia akan menghadap Allah
Azza Wajalla pada hari kiamat dalam keadaan terbelenggu di mana tangannya
terbelenggu pada leher mereka dia akan terlepas karena tindakannya yang baik
atau akan dibinasakan oleh dosanya , permulaan
(jabatan itu) adalah cercaan orang lain, pertengahannya adalah
penyesalan dan akhirnya adalah kehinaan pada hari kiamat".[10]
Dari
Ma'qil bin Yasar ra berkata: Aku mendengar Rasulullah saw bersabda: Tidaklah
seorang hamba diberikan oleh Allah untuk mengurusi perkara rakyat kemudian dia
mati dalam keadaan menipu rakyatnya kecuali
Allah akan mengharamkan surga atas dirinya".[11]
Yang
kedua: Pemuda
yang hidup dalam beribadah kepada Allah. Allah telah memberikan taufiq
kepadanya sejak kecil untuk selalu beramal shaleh dan Dia menjadikannya cinta
terhadap amal shaleh tersebut, dan Dia menghunjamkan rasa benci terhadap amal
buruk dan memberikan kemudahan baginya untuk meninggalkannya, hal ini terbentuk
baik dengan tarbiyah yang baik, taman yang shaleh atau yang lainnya. Allah
telah menjaganya dari apa yang mempengaruhi sebagian besar pemuda seperti
perbuatan yang sia-sia, bermain-main, menyia-nyiakan shalat tenggelam dalam
nafsu dan kesanangan belaka. Allah memuji generasi yang berkah ini dengan
firmanNya:
4 öNåk¨XÎ) îpu÷FÏù (#qãZtB#uä óOÎgÎn/tÎ/ óOßg»tR÷Îur Wèd ÇÊÌÈ
13. Sesungguhnya mereka
adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan kami tambah pula
untuk mereka petunjuk.[12]
Melihat
bahwa bahwa masa muda adalah masa
bergejolaknya syahwat maka sungguh sebuah perkara yang menakjubkan jika kita
mendapatkan ada sekelompok pemuda yang menghibahkan dirinya dalam ketaatan
kepada Allah dan bersungguh-sungguh padanya maka dengannya dia berhak mendapat
naungan Allah.
Dia
menyadari bahwa dirinya akan bertanggung jawab di hadapan Allah tentang masa
mudanya pada apakah dia habiskan, lalu
dia bergegas mengamalkan wasiat nabinya yang mengatakan: Manfaatkan lima
perkara sebelum datangnya lima perkara yang lain: manfaatkan masa mudamu
sebelum datang masa tuamu, manfaatkan masa kosongmu sebelum datang masa sibukmu,
manfaatkan hidupmu sebelum kematianmu, manfaatkan sehatmu sebelum datang
sakitmu dan manfaatkan masa kayamu sebelum datang masa kemiskinanmu".[13]
Ketiga: Seorang lelaki yang
hatinya selalu terpaut dengan mesjid. Maka dia tidak merasa tentram jika keluar dari mesjid sehingga dirinya
kembali masuk ke mesjid. Sebab mesjid adalah rumah Allah maka barang siapa yang
memasukinya berarti dia telah bertamu kepada Allah. Maka tidak ada hati yang
lebih baik dan tidak ada jiwa yang lebih senang dari seorang lelaki yang
bertamu terhadap Tuhannya di rumahNya dan di bawah pengawasanNya. Mereka inilah
yang sebenarnya layak disebut sebagai orang yang memakmurkan mesjid, di mana
Allah berkata tentang mereka:
$yJ¯RÎ) ãßJ÷èt yÉf»|¡tB «!$# ô`tB ÆtB#uä «!$$Î/ ÏQöquø9$#ur ÌÅzFy$# tP$s%r&ur no4qn=¢Á9$# tA#uäur no4q2¨9$# óOs9ur |·øs wÎ) ©!$# ( #|¤yèsù y7Í´¯»s9'ré& br& (#qçRqä3t z`ÏB úïÏtFôgßJø9$# ÇÊÑÈ
18. Hanya yang
memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan
hari Kemudian, serta tetap mendirikan shalat, emnunaikan zakat dan tidak takut
(kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka merekalah orang-orang yang
diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.[14]
Dari
Abi Darda' ra dia berkata: Rasulullah saw bersabda: Mesjid adalah rumah untuk
setiap orang yang bertaqwa. Allah akan memberikan jaminan bagi orang yang
menjadikan mesjid sebagai rumahnya
dengan ruh, rahmat dan bisa melewati sirath dengan selamat menuju ridha
Allah yang menyampaikannya ke dalam surga".[15]
Jamuan
ini terjadi di dunia, di mana orang yang memasuki mesjid merasakan adanya
kertenangan, kebahagiaan dan ketentraman jiwa sementara di akherat mereka akan
mendapatkan kemuliaan di dalam surga.
Dari
Abi Hurairah ra dia berkata: Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa yang pergi ke
mesjid atau kembali darinya maka Allah menyiapkan bagi dirinya sebuah tempat
setiap kali dia pergi atau kembali".[16]
Keempat:
Dua orang
lelaki yang saling mencintai karena Allah di mana dia berkumpul dan berpisah
kerena Allah. Sebab ikatan keimanan yang paling kuat adalah cinta karena
Allah dan benci karena Allah. Firman Allah Ta'ala:
$pkr'¯»t tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä `tB £s?öt öNä3YÏB `tã ¾ÏmÏZÏ t$öq|¡sù ÎAù't ª!$# 5Qöqs)Î/ öNåk:Ïtä ÿ¼çmtRq6Ïtäur A'©!Ïr& n?tã tûüÏZÏB÷sßJø9$# >o¨Ïãr& n?tã tûïÍÏÿ»s3ø9$# crßÎg»pgä Îû È@Î6y «!$# wur tbqèù$ss sptBöqs9 5OͬIw 4 y7Ï9ºs ã@ôÒsù «!$# ÏmÏ?÷sã `tB âä!$t±o 4 ª!$#ur ììźur íOÎ=tæ ÇÎÍÈ
54. Hai orang-orang yang
beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, Maka kelak Allah
akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun
mencintaiNya, yang bersikap lemah Lembut terhadap orang yang mukmin, yang
bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan
yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah,
diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha luas
(pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.[17]
Di
dalam sebuah hadits disebutkan dari Abi Umamah ra berkata: Rasullah saw
bersabda: Barangsiapa yang saling
mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah dan menahan
karena Allah maka iman telah sempurna pada dirinya".[18]
Dari
Abi Hurairah ra bahwa Nabi saw bersabda: Demi jiwaku yang berada di tanganNya
kalian tidak akan masuk surga sehingga kalian beriman, dan kalian tidak beriman
sehingga saling mencintai tidakkah aku tunjukkan kepada kalian kepada suatu
amalan yang apabila kalian kerjakan niscaya kalian saling mencintai?, sebarkanlah
salam di antara kalian".[19]
Ini
adalah salah satu perkara yang apabila terdapat di dalam pribadi seseorang maka
dia akan merasakan kenikmatan dan kelezatan keimanan. Dua orang lelaki ini
tidak dipertemukan oleh hubungan kekerabatan, kekeluargaan dan kepentingan
duniawi, mereka hanya dipertemukan oleh rasa saling mencintai karena Allah Ta'ala
dan mereka tetap dalam kondisi yang demikian itu sehingga kematian menjemput
mereka.
Dari
Abi Malik Al-Asy'ari ra bahwa Nabi saw bersbda: Sesungguhnya Allah memiliki
sekelompok hamba di mana mereka bukanlah para Nabi dan bukan pula para syuhada,
kedudukan mereka diharapkan oleh para Nabi dan para syuhada sebab posisi mereka
yang dekat dengan Allah". Lalu
seorang lelaki badui berdiri secara berlutut pada tempat yang jauh dan
mengacungkan tangannya kepada Nabi saw dan berkata: Wahai Nabi utusan Allah!,
mereka bukan golongan para nabi dan bukan pula para syuhada dan posisi mereka
diharapkan oleh para Nabi dan syuhada karena kedekatan mereka dengan Allah.
Beritahukan kepada kami bagimanakah sifat mereka?. Maka muka Rasulullah saw
berseri-seri dengan pertanyaan orang
badui tadi. Maka Rasullah menjawab: Mereka adalah golongan orang yang tidak dikenal oleh
manusia, dan dari kabilah yang berbeda-beda tidak ada hubungan kekeluargaan
antara mereka, di mana mereka saling mencintai karena Allah dan bersatu, Allah
akan mempersiapkan bagi mereka mimbar dari cahaya, mereka duduk padanya, wajah
mereka cahaya, pakaian mereka cahaya. Manusia merasa ketakutan pada hari
kiamat namun mereka tidak ketakutan, mereka itulah kekasih Allah yang tidak ada
ketakutan pada diri mereka dan tidak pula bersedih".[20]
Kelima: Seorang lelaki yang
diajak oleh seorang wanita untuk berbuat mesum dengan dirinya, dia bukanlah
wanita biasa, namun dia adalah wanita yang memiliki kedudukan dan jabatan yang
tinggi, dan Allah memberinya kecantikan yang membuat dorongan fitnah semakin
besar, dan ketertarikan hati semakin kuat. Ya Allah!, bagiamana bisa selamat
orang menghadapi fitnah yang begitu besar kecuali dengan iman yang dalam dan
mata hati yang tajam.
Qadhi Iyadh berkata: Dikhususkan penyebutan
wanita yang memiliki kekuasaan dan kecantikan karena faktor kecenderungan yang
lebih dahsyat terhadap mereka, sulit mendapatkan orang yang sepertinya,
sementara dia mengumpulkan dua kekuatan fitnah yaitu kekuasaan dan kekuatan
kecantikan, terlebih kenyataannya adalah bahwa wanita itulah yang meminta dan
menggoda secara langsung, tidak ada halangan apapun untuk menggoda seseorang
atau yang lainnya, maka bersabar dalam menghadapinya karena takut Allah Ta'ala,
pada saat yang menggoda adalah wanita
terpandang dan cantik adalah termasuk
sabar yang sempurna dan ketaatan yang
paling agung, maka Allah menjanjikannya untk dinaungi pada naungan yang tidak
ada naungan kecuali naungan Allah. Maksud: "dzatul manshib" sebagaimana
disebutkan di dalam hadits di atas adalah wanita yang terpandang dan berdarah
biru atau bangsawan".[21]
Firman
Allah Ta'ala:
$¨Br&ur ô`tB t$%s{ tP$s)tB ¾ÏmÎn/u ygtRur }§øÿ¨Z9$# Ç`tã 3uqolù;$# ÇÍÉÈ ¨bÎ*sù sp¨Ypgø:$# }Ïd 3urù'yJø9$# ÇÍÊÈ
40. Dan adapun
orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari
keinginan hawa nafsunya, 41. Maka
Sesungguhnya syurgalah tempat tinggal(nya).[22]
Dari
bnu Umar ra dia berkata: Rasulullah saw bersabda: Pada saat tiga orang sedang
berjalan dan mereka kehujanan, maka merekapun segera berteduh pada sebuah gua
lalu mulut gua itu dijatuhi sebuah batu besar dan menutupinya. Sebagian mereka
mengusulkan kepada sebagian yang lain:
Ingatlah amal shaleh yang pernah kalian amalkan karena Allah lalu
berdo'alah dengan bertawassul dengan amal shaleh tersebut semoga Allah
membukakan kesulitan kalian. Maka salah seorang dari mereka berkata: Ya Allah,
sesungguhnya saya memiliki seorang anak paman yang sangat saya cintai sama
seperti seorang lelaki mencintai seorang wanita, maka akupun menggodanya agar dia
menyerahkan dirinya kepadaku namun dia enggan sehigga aku bisa memberikannnya
seratus dinar. Akhirnya, akupun pergi menghilang beberpa sehingga dapat
mengumpulkan seratus dinar lalu aku segera meneminya, lalu pada saat aku sudah
siap menerjang dirinya di antara kedua kakinya dia berkata: Wahai hamba Allah
takutlah kepada Allah dan janganlah engkau membuka cincin kecuali dengan cara
yang hak, maka akupun bangkit meninggalkannya. Ya Allah, jika Engkau mengetahui
bahwa apa yang aku lakukan tersebut
semata-mata untuk mendapatkan kerelaanMu maka bebaskan kami dari kesulitan ini
maka batu itupun sedikit bergeser…."[23]
Keenam: Seorang lelaki yang
bershedekah dengan suatu shedekah. Banyak orang bershedakah dan sungguh besar
pahala yang mereka dapatakan di sisi Allah,
namun hal istimewa yang membedakan orang ini sehigga mendapatkan naungan Allah
adalah keikhlasan dirinya dalam bershedekah tersebut, karena ikhlasnya yang
begitu tinggi sehingga hampir saja dia menyembunyikannya dari pribadinya. Allah
telah memuji orang-orang yang selalu bershedekah dengan firmanNya:
bÎ) (#rßö6è? ÏM»s%y¢Á9$# $£JÏèÏZsù }Ïd ( bÎ)ur $ydqàÿ÷è? $ydqè?÷sè?ur uä!#ts)àÿø9$# uqßgsù ×öyz öNà6©9 4 ãÏeÿs3ãur Nà6Ztã `ÏiB öNà6Ï?$t«Íhy 3 ª!$#ur $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ×Î6yz ÇËÐÊÈ
271. Jika kamu
menampakkan sedekah(mu) Maka itu adalah baik sekali. dan jika kamu
menyembunyikannya[173] dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, Maka
menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu
sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.[24]
Dari
Abdllah bin Ja'far ra berkata: Rasullah saw bersabda: Shadaqah yang rahasia
akan memadamkan kemurkaan Rabb Azza Wa Jalla".
Ketujuh: Lelaki yang hatinya penuh dengan takut dan
mengagungkan Allah, dia menyendiri dalam zikir kepada Allah tanpa
diketahui oleh seorangpun, dia
merenungkan kebesaran Allah, karunia dan rahmatNya sehingga air matanya
berlinang karena rindu kepada Allah. Allah memberikan penghargaanNya kepada
orang seperti ini:
$yJ¯RÎ) cqãZÏB÷sßJø9$# tûïÏ%©!$# #sÎ) tÏ.è ª!$# ôMn=Å_ur öNåkæ5qè=è% #sÎ)ur ôMuÎ=è? öNÍkön=tã ¼çmçG»t#uä öNåkøEy#y $YZ»yJÎ) 4n?tãur óOÎgÎn/u tbqè=©.uqtGt ÇËÈ
2. Sesungguhnya
orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah[595]
gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman
mereka (karenanya), dan Hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.[25]
#sÎ)ur (#qãèÏJy !$tB tAÌRé& n<Î) ÉAqߧ9$# #ts? óOßguZãôãr& âÙÏÿs? ÆÏB ÆìøB¤$!$# $£JÏB (#qèùztä z`ÏB Èd,ysø9$# ( tbqä9qà)t !$uZ/u $¨YtB#uä $uZö;çGø.$$sù yìtB tûïÏÎg»¤±9$# ÇÑÌÈ
83. Dan apabila mereka
mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata
mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Quran) yang Telah mereka
ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata: "Ya Tuhan kami,
kami Telah beriman, Maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi
(atas kebenaran Al Quran dan kenabian Muhammad s.a.w.).[26]
Dari
Ibnu Abbas berkata: Rasulullah saw bersabda: Dua mata yang tidak akan pernah
disentuh oleh api neraka, yaitu mata yang menangis karena takut kepada Allah
dan mata yang berjaga-jaga di jalan Allah".[27]
Rasulullah
saw adalah orang yang sering menangis karena takut kepada Allah, begitu juga
dengan orang-orang yang shaleh pada masa silam dan masa-masa setelahnya, bahkan
Allah telah mengancam orang yang memiliki hati yang keras dengan ancaman yang
keras di dalam firmanNya:
4 ×@÷uqsù ÏpuÅ¡»s)ù=Ïj9 Nåkæ5qè=è% `ÏiB Ìø.Ï «!$# 4 y7Í´¯»s9'ré& Îû 9@»n=|Ê AûüÎ7B ÇËËÈ
22. Maka Kecelakaan yang
besarlah bagi mereka yang Telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. mereka
itu dalam kesesatan yang nyata.[28]
Segala
puji bagi Allah, Tuhan semesta alam dan shalawat serta salam kepada Nabi kita
Muhammad saw, kepada keluarga dan seluruh para shahabatnya
[1] HR. Bukhari: no: 1432
dan Muslim no: 1031
[2] QS. Al-Najm: 31
[3] QS. Al-Hajj: 1-2
[4] Makna dari sebuah
hadits riwayat Muslim no: 2864
[5] HR. Bukhari: 6532 dan
Muslim: 2863
[6] QS.Shaad: 26
[7] QS.Al-Nisa': 58
[8] HR. Muslim: 1827
[9] QS. Ibrahim: 42
[10] HR. Ahmad: 5/267
dishahihkan oleh Albaani di dalam Jami'us shagir: 5718
[11] HR. Bukhari: 715 dan
Muslim: 142
[12] QS. Al-Khafi: 13
[13] HR. Al-Hakim dalam
kitab: Almustadrok no: 7844, dia berkata bahwa hadits ini shahih dengan syarat
Ashahihaini dan dishaihkan oleh Albani dalam kitab Al-ajmi'us shagir: 1077
[14] QS. Al-Taubah: 18
[15] Hulyatul Auliya, Abi
Na'im 6/176. Dishahihkan oleh Albani dalam silsilah ashahihah: 716.
[16] HR. Bukhari: 662 dan
Mslim: 669
[17] QS. Al-Ma'idah: 54
[18] Sunah Abu Dawud: 4681
dan dihshahihkan oleh AlBani: 5965
[19] HR. Muslim no: 54
[20] HR. Ahmad: 5/343,
Syarhussunnah no: 3464 dan dishahihkan oleh Al-hakim dan dishahihkannya dan
dishahihkan oleh Ibnu Hibban: 2508
[21] Shaihih Muslim,
syarah An-Nawawi: 3/122
[22] QS. Al-Nazi'at: 40-41
[23] Bagian hadits yang
panjang dari riwayat Al-Bukhari: 2215 dan Muslim: 2743
[24] QS. Al-Baqoroh: 271
[25] QS. Al-Anfal: 2
[26] QS. Al-Maidah: 83
[27] HR. Turmudzi: 1639
dishahihkan oleh Albani di dalam Al jami's shagir : 4113
[28] QS. Al-Zumar: 22
Post a Comment