Fadhail Para Shahabat Nabi SAW
Fadhail
Para Shahabat Nabi SAW
·
Fadhilah
Shahabat.
1.
Allah SWT berfirman:
﴿ وَٱلسَّٰبِقُونَ ٱلۡأَوَّلُونَ مِنَ ٱلۡمُهَٰجِرِينَ وَٱلۡأَنصَارِ
وَٱلَّذِينَ ٱتَّبَعُوهُم بِإِحۡسَٰنٖ رَّضِيَ ٱللَّهُ
عَنۡهُمۡ وَرَضُواْ عَنۡهُ وَأَعَدَّ لَهُمۡ جَنَّٰتٖ تَجۡرِي
تَحۡتَهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدٗاۚ ذَٰلِكَ
ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِيمُ ١٠٠﴾
[التوبة: 100]
Orang-orang yang terdahulu lagi
yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan
orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan
merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang
mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya.
Itulah kemenangan yang besar . (Q.S. At Taubah : 100 ) .
2.
Hadist
Nabi :
عن أبي هريرة
رضيt قال: قال رسول الله r ((لا تسبوا أصحابي، لا تسبوا أصحابي، فو اللذي
نفسي بيده، لو أن أحدكم أنفق مثل أحد ذهبا ما أدرك مد أحدهم ولا نصيفه)) متفق
عليه.
Dari
Abu Hurairah t ia berkata: Rasulullah r bersabda: "Janganlah
kalian mencela para sahabatku! jangan kalian mencela para sahabatku! Demi
yang jiwaku berada di tanganNya, jikalau seseorang diantara kalian berinfak
emas sebesar bukit Uhud niscaya hal itu tidak bisa menandingi satu mud (yang
diinfakkan oleh) mereka bahkan tidak pula setengahnya". Muttafaq alaih .[1]
Fadhilah Kaum Muhajirin dan
Anshar.
Allah
I berfirman:
﴿ لِلۡفُقَرَآءِ ٱلۡمُهَٰجِرِينَ ٱلَّذِينَ
أُخۡرِجُواْ مِن دِيَٰرِهِمۡ وَأَمۡوَٰلِهِمۡ يَبۡتَغُونَ فَضۡلٗا مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضۡوَٰنٗا
وَيَنصُرُونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓۚ أُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلصَّٰدِقُونَ ٨ وَٱلَّذِينَ
تَبَوَّءُو ٱلدَّارَ وَٱلۡإِيمَٰنَ مِن قَبۡلِهِمۡ يُحِبُّونَ مَنۡ هَاجَرَ إِلَيۡهِمۡ
وَلَا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمۡ حَاجَةٗ مِّمَّآ أُوتُواْ وَيُؤۡثِرُونَ عَلَىٰٓ
أَنفُسِهِمۡ وَلَوۡ كَانَ بِهِمۡ خَصَاصَةٞۚ وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفۡسِهِۦ فَأُوْلَٰٓئِكَ
هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ ٩ ﴾ [الحشر: ٨، ٩]
"Juga bagi orang fakir
yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka
(karena) mencari karunia dari Allah dan keridhaan-Nya dan mereka menolong Allah
dan RasulNya. Mereka itulah orang-orang yang benar. Dan orang-orang yang telah
menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka
(Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka
(Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka
terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka
mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun
mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya,
mereka itulah orang orang yang beruntung". (Q.S. Al Hasyr: 8-9) .
Allah I berfirman:
﴿ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَهَاجَرُواْ وَجَٰهَدُواْ
فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ وَٱلَّذِينَ ءَاوَواْ وَّنَصَرُوٓاْ أُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ
حَقّٗاۚ لَّهُم مَّغۡفِرَةٞ وَرِزۡقٞ كَرِيمٞ ٧٤ ﴾ [الانفال: ٧٤]
"Dan orang-orang yang
beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang
memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-orang muhajirin),
mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan
dan rezki (nikmat) yang mulia". (Q.S. Al Anfaal: 74).
Hadist Nabi r:
عن أبي هريرة t قال: قال رسول الله r : ((لو لا الهجرة لكنت امرءا من الأنصار،
ولو سلك الناس واديا وسلكت الأنصار واديا أو شعبا لسلكت وادي الأنصار أو شعب
الأنصار )) متفق عليه.
Dari Abu Hurairah t ia berkata:
Rasulullah r bersabda: "Kalau bukan
karena hijrah niscaya aku adalah orang Anshar, jikalau orang-orang melewati
suatu lembah dan kaum Anshar melewati suatu lembah atau lereng niscaya aku akan
berjalan melalui lembah yang dilewati oleh kaum Anshar atau lereng kaum Anshar".
Muttafaq alaih . [2]
Fadhilah
Khulafaurrasyidin.
- Hadist Nabi r:
عن أبي موسى
الأشعري t أن النبي r دخل حائطا وأمرني بحفظ باب الحائط، فجاء رجل
يستأذن، فقال: (ائذن له وبشره بالجنة) فإذا أبو بكر، ثم جاء آخر يستأذن، فقال:
(ائذن له وبشره بالجنة) فإذا هو عمر، ثم جاء آخر يستأذن، فسكت هنيهة ثم قال: (ائذن
له وبشره بالجنة على بلوى ستصيبه) فإذا عثمان بن عفان. متفق عليه.
Dari
Abu Musa Al Asy’ari t Nabi r memasuki sebuah kebun dan
memerintahkan kepadaku untuk menjaga pintu kebun tersebut, lalu seseorang
datang minta izin untuk masuk, Nabi bersabda: “Izinkanlah dia dan beri kabar
gembira kepadanya dengan surga”, ternyata yang datang adalah Abu Bakar.
Lalu seseorang yang lain datang meminta izin untuk masuk, Nabi bersabda: “Izinkanlah
dia dan beri kabar gembira kepadanya dengan surga”, ternyata yang datang adalah Umar. Lalu
seseorang datang lagi untuk minta izin masuk, Nabi terdiam sejenak kemudian
bersabda: “Izinkan dia dan beri kabar gembira kepadanya dengan surga
untuknya atas cobaan yang menimpanya”, ternyata yang datang adalah Ustman
bin Affan”. Muttafaq ’alaih. [3]
2. Hadist Nabi r:
عن سعد بن أبي
وقاص t قال: خلف رسول الله r علي بن أبي طالب في غزوة تبوك، فقال : يا
رسول الله! تخلفني في النساء والصبيان؟ فقال: ((أما ترضى أن تكون مني بمنزلة هارون
من موسى غير أنه لا نبي بعدي)) متفق عليه.
Dari Sa'ad bin Abi Waqqash t, ia berkata:
"Rasulullah r menunjuk Ali
bin Abi Thalib untuk menggantikan beliau (di Madinah) pada saat perang tabuk,
lalu Ali bertanya: "Wahai Rasulullah! Apakah engkau menunjukku
menggantikan dirimu untuk tinggal
bersama para wanita dan anak-anak?. Nabi bersabda: "Tidakkah engkau
ridha kedudukanmu disisiku seperti kedudukan Harun di sisi Musa? akan tetapi tidak ada Nabi setelahku".
Muttafaq alaih . [4]
3. Hadist Nabi r:
عن أبي هريرة t أن رسول الله r كان على حراء، هو وأبو بكر وعمر وعثمان
وطلحة والزبير، فتحركت الصخرة، فقال رسول الله r : ((اهدأ ، فما عليك إلا نبي أو صديق أو
شهيد )) أخرجه مسلم.
Dari Abu Hurairah t, Rasulullah r pernah bersama
Abu Bakar, Umar, Utsman, Thalhah dan Zubair di Hira', lalu sebuah batu besar
bergerak maka Nabi r memrintahkan:
"Diam ! Tidaklah di atasmu kecuali
seorang Nabi , Siddiq dan syahid ". H.R. Muslim .
[5]
Post a Comment