HARI KEBANGKITAN
HARI KEBANGKITAN
.
Alam-alam yang dilewati Hamba:
Alam ada
tiga: alam dunia, kemudian alam barzakh, kemudian alam ketetapan di surga atau
neraka. Allah SWT telah menjadikan hukum-hukum tertentu bagi setiap alam. Dia
menciptakan manusia ini terdiri dari badan dan ruh dan menjadikan hukum-hukum
dunia atas badan dan ruh mengikutinya, dan menjadikan hukum-hukum barzakh atas
ruh dan badan mengikutinya, dan Dia SWT
menjadikan hukum-hukum hari kiamat berupa kenikmatan dan siksa terhadap badan
dan ruh secara bersamaan.
. Al-Ba'ts (kebangkitan): yaitu
menghidupkan orang mati saat ditiup terompet pada tiupan kedua. Lalu manusia
berdiri untuk menghadap Rabb Semesta Alam dalam kondisi tidak beralas kaki,
bertelanjang, tidak berkhitan. Setiap hamba dibangkitkan menurut apa yang dia
mati atasnya.
1.
Firman Allah SWTI:
﴿ وَنُفِخَ فِي ٱلصُّورِ فَإِذَا هُم مِّنَ
ٱلۡأَجۡدَاثِ إِلَىٰ رَبِّهِمۡ يَنسِلُونَ ٥١ قَالُواْ يَٰوَيۡلَنَا مَنۢ بَعَثَنَا
مِن مَّرۡقَدِنَاۜۗ هَٰذَا مَا وَعَدَ ٱلرَّحۡمَٰنُ وَصَدَقَ ٱلۡمُرۡسَلُونَ ٥٢ ﴾ [يس: ٥١، ٥٢]
Dan
ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya
(menuju) kepada Rabb mereka. * Mereka berkata: "Aduh celakalah kami!
Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?" Inilah
yang dijanjikan (Rabb) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul(Nya). (QS.
Yasiin: 51-52).
2.
Firman Allah SWT:
﴿ ثُمَّ إِنَّكُم بَعۡدَ ذَٰلِكَ لَمَيِّتُونَ
١٥ ثُمَّ إِنَّكُمۡ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ تُبۡعَثُونَ ١٦ ﴾ [المؤمنون :
١٥، ١٦]
Kemudian,
sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. * Kemudian,
sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat.
(QS. Al-Mukminun: 15-16).
.Gambaran
Kebangkitan:
Allah SWT menurunkan air dari langit,
lalu manusia tumbuh seperti tumbuhnya sayuran.
1.
Firman Allah SWT:
﴿ وَهُوَ ٱلَّذِي يُرۡسِلُ ٱلرِّيَٰحَ بُشۡرَۢا
بَيۡنَ يَدَيۡ رَحۡمَتِهِۦۖ حَتَّىٰٓ إِذَآ أَقَلَّتۡ سَحَابٗا ثِقَالٗا سُقۡنَٰهُ
لِبَلَدٖ مَّيِّتٖ فَأَنزَلۡنَا بِهِ ٱلۡمَآءَ فَأَخۡرَجۡنَا بِهِۦ مِن كُلِّ ٱلثَّمَرَٰتِۚ
كَذَٰلِكَ نُخۡرِجُ ٱلۡمَوۡتَىٰ لَعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُونَ ٥٧ ﴾ [الاعراف: ٥٦]
Dan
Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan
rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami
halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka
Kami keluarkan dengan sebab angin itu berbagai macam buah-buahan. Seperti
itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu
mengambil pelajaran. (QS. Al-A'raaf: 57).
2. Abu
Hurairah r.a berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Jarak di antara dua
tiupan sangkakala ada empat puluh. Mereka bertanya: 'Wahai Abu Hurairah r.a,
empat puluh hari?' Ia berkata: 'Aku enggan (menjawab).' Mereka bertanya: 'Empat
puluh bulan?' Ia menjawab: Aku enggan.' Mereka bertanya: 'Empat puluh tahun?'
Ia menjawab: 'Aku enggan.'Kemudian Allah SWT menurunkan air dari langit.
Lalu mereka tumbuh seperti tumbuhnya sayuran. Tidak ada sesuatu dari (tubuh)
manusia kecuali hancur selain ujung tulang sulbi bagian bawah. Dan darinya
disusun makhluk pada hari kiamat." (Muttafaqun 'alaih).[1]
.
Orang yang pertama kali terbelah kuburnya:
Abu Hurairah r.a berkata bahwa
Rasulullah SAW bersabda: “Aku adalah pemimpin anak cucu Adam pada hari
kiamat, orang yang pertama kali terbelah kuburnya, yang pertama memberi
syafaat, dan yang pertama diberi syafaat.” (HR. Muslim).[2]
.
Siapa yang dikumpulkan pada hari kiamat?:
1.
Firman Allah SWT:
﴿ قُلۡ إِنَّ ٱلۡأَوَّلِينَ وَٱلۡأٓخِرِينَ
٤٩ لَمَجۡمُوعُونَ إِلَىٰ مِيقَٰتِ يَوۡمٖ مَّعۡلُومٖ ٥٠ ﴾ [الواقعة: ٤٩، ٥٠]
Katakanlah:
"Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang kemudian, *
benar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu pada hari yang dikenal. (QS.
Al-Waqi'ah: 49-50).
2.
Firman Allah SWT:
﴿ إِن كُلُّ مَن فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ
إِلَّآ ءَاتِي ٱلرَّحۡمَٰنِ عَبۡدٗا ٩٣ لَّقَدۡ أَحۡصَىٰهُمۡ وَعَدَّهُمۡ عَدّٗا ٩٤
وَكُلُّهُمۡ ءَاتِيهِ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ فَرۡدًا ٩٥ ﴾ [مريم: ٩٣، ٩٥]
Tidak
ada seorangpun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Yang Maha
Pemurah selaku seorang hamba. * Sesungguhnya Allah SWTtelah menentukan jumlah
mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti. * Dan tiap-tiap
mereka akan datang kepada Allah SWT pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri.
(QS. Maryam: 93-95).
3.
Firman Allah SWT:
﴿ وَيَوۡمَ نُسَيِّرُ ٱلۡجِبَالَ وَتَرَى ٱلۡأَرۡضَ
بَارِزَةٗ وَحَشَرۡنَٰهُمۡ فَلَمۡ نُغَادِرۡ مِنۡهُمۡ أَحَدٗا ٤٧ ﴾ [الكهف: ٤٧]
Dan
(ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu
akan melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami
tinggalkan seorangpun dari mereka. (QS. Al-Kahfi: 47).
.
Sifat Karakteristik) Padang
Mahsyar:
1.
Firman Allah SWT:
﴿ يَوۡمَ تُبَدَّلُ ٱلۡأَرۡضُ غَيۡرَ ٱلۡأَرۡضِ
وَٱلسَّمَٰوَٰتُۖ وَبَرَزُواْ لِلَّهِ ٱلۡوَٰحِدِ ٱلۡقَهَّارِ ٤٨ ﴾ [ابراهيم: ٤٨]
(Yaitu) pada hari (ketika)
bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan mereka
semuanya (di padang
Mahsyar) berkumpul menghadap ke hadirat Allah SWT yang Maha Esa lagi Maha
Perkasa. (QS. Ibrahim : 48).
2. Sahl
bin Sa'ad r.a berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Manusia akan
dibangkitkan pada hari kiamat di atas bumi putih berdebu seperti selembar roti
yang bersih, tidak ada padanya tanda/bendera (?) bagi seseorang.”
(Muttafaqun 'alaih).[3]
.
Sifat (Karakteristik) pengumpulan manusia pada hari kiamat:
1.
Aisyah radhiyAllahu'anha berkata bahwa ‘Saya mendengar Rasulullah SAW
bersabda: “Manusia dibangkitkan pada hari kiamat dalam kondisi tidak beralas
kaki, bertelanjang, tidak dikhitan.” Aku bertanya, 'Wahai Rasulullah,
wanita dan laki-laki semuanya, satu sama lain saling memandang?' Beliau SAW
menjawab: “Hai Aisyah, perkaranya lebih berat dari (kesempatan) saling melihat
satu sama lain." (Muttafaqun 'alaih).[4]
2.
Orang-orang beriman dikumpulkan sebagai putusan yang terhormat lagi dimuliakan,
sebagaimana firman Allah SWT:
﴿ يَوۡمَ نَحۡشُرُ ٱلۡمُتَّقِينَ إِلَى ٱلرَّحۡمَٰنِ
وَفۡدٗا ٨٥ ﴾ [مريم: ٨٥]
(Ingatlah) hari (ketika) Kami
mengumpulkan orang-orang yang taqwa kepada Yang Maha Pemurah sebagai putusan
yang terhormat. (QS. Maryam: 85).
3.
Orang-orang kafir dikumpulkan diseret atas wajah mereka dalam kondisi buta,
tuli, bisu, haus, dan biru buram (?), yang pertama dari mereka ditahan atas
yang terakhir, lalu mereka dihalau ke neraka secara bersama-sama.
1. Firman Allah SWT:
﴿ ....... وَنَحۡشُرُهُمۡ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ عَلَىٰ وُجُوهِهِمۡ عُمۡيٗا وَبُكۡمٗا
وَصُمّٗاۖ مَّأۡوَىٰهُمۡ جَهَنَّمُۖ كُلَّمَا خَبَتۡ زِدۡنَٰهُمۡ سَعِيرٗا ٩٧ ذَٰلِكَ
جَزَآؤُهُم بِأَنَّهُمۡ كَفَرُواْ بَِٔايَٰتِنَا ....... ﴾ [الاسراء: ٩٧، ٩٨]
Dan
Kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat (diseret) atas muka mereka dalam
keadaan buta, bisu dan tuli. Tempat kediaman mereka adalah neraka jahanam.
Tiap-tiap kali nyala api jahanam itu akan padam, Kami tambah lagi bagi mereka
nyalanya. Itulah balasan bagi mereka, karena sesungguhnya mereka kafir kepada ayat-ayat
Kami …" (QS. Al-Isra: 97-98).
2.Firman Allah SWT:
﴿ وَنَسُوقُ ٱلۡمُجۡرِمِينَ إِلَىٰ جَهَنَّمَ
وِرۡدٗا ٨٦ ﴾ [مريم: ٨٦]
…dan
Kami akan menghalau orang-orang yang durhaka ke neraka Jahannam dalam keadaan
dahaga. (QS. Maryam: 86).
3. Firman Allah SWT:
﴿ يَوۡمَ يُنفَخُ فِي ٱلصُّورِۚ وَنَحۡشُرُ
ٱلۡمُجۡرِمِينَ يَوۡمَئِذٖ زُرۡقٗا ١٠٢ ﴾ [طه: ١٠٢]
(yaitu)
pada hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala dan Kami akan mengumpulkan
pada hari itu orang-orang yang berdosa dengan muka yang biru buram; (QS. Thaha:
102).
4. Firman Allah SWT:
﴿ وَيَوۡمَ يُحۡشَرُ أَعۡدَآءُ ٱللَّهِ إِلَى
ٱلنَّارِ فَهُمۡ يُوزَعُونَ ١٩ ﴾ [فصلت: ١٩]
Dan
(ingatlah) hari (ketika) musuh-musuh Allah SWTdigiring ke dalam neraka lalu
mereka dikumpulkan (semuanya). (QS. Fushshilat: 19).
5. Firman Allah SWT:
﴿ ۞ٱحۡشُرُواْ ٱلَّذِينَ ظَلَمُواْ وَأَزۡوَٰجَهُمۡ
وَمَا كَانُواْ يَعۡبُدُونَ ٢٢ مِن دُونِ ٱللَّهِ فَٱهۡدُوهُمۡ إِلَىٰ صِرَٰطِ ٱلۡجَحِيمِ
٢٣ ﴾ [الصافات : ٢٢، ٢٣]
(kepada
malaikat diperintahkan): "Kumpulkanlah orang-orang yang zalim bersama
teman sejawat mereka dan sembahan-sembahan yang selalu mereka sembah, * selain Allah
SWT; maka tunjukkanlah kepada mereka jalan ke neraka. (QS. Ash-Shaffat: 22-23).
6. Dari Anas bin Malik r.a, sesungguhnya
seorang laki-laki bertanya, 'Hai Rasulullah SAW, bagaimana digiring orang kafir
di atas mukanya pada hari kiamat?' Beliau menjawab: “Bukankah Allah SWT Yang
menjalankannya di atas kedua kakinya di dunia Maha Kuasa menjalankannya di di
atas mukanya pada hari kiamat?” (Muttafaqun 'alaih).[5]
4. Pada
hari kiamat, Allah SWT mengumpulkan dan menggiring binatang melata, binatang
berkaki empat, binatang liar, dan burung. Kemudian terjadi qishash di antara mereka. Lalu diqishash untuk kambing yang tidak
bertanduk dari yang bertanduk yang dulu telah menanduknya. Apabila Allah SWT
telah selesai melakukan qishash di antara binatang, Dia berfirman baginya:
'Jadilah tanah.' Firman Allah SWT:
﴿ وَمَا مِن دَآبَّةٖ فِي ٱلۡأَرۡضِ وَلَا
طَٰٓئِرٖ يَطِيرُ بِجَنَاحَيۡهِ إِلَّآ أُمَمٌ أَمۡثَالُكُمۚ مَّا فَرَّطۡنَا فِي
ٱلۡكِتَٰبِ مِن شَيۡءٖۚ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّهِمۡ يُحۡشَرُونَ ٣٨ ﴾ [الانعام: ٣٨]
Dan
tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang
dengan kedua sayapnya, melainkan umat-umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami
alpakan sesuatu apapun di dalam Al-Kitab, kemudian kepada Rabblah mereka
dihimpunkan. (QS. Al-An'aam: 38).
HURU HARA HARI KIAMAT
. Hari
kiamat adalah hari yang besar perkaranya dan berat huru haranya. Pada hari itu,
hamba-hamba dihantui rasa takut dan terkejut, dan terangkat padanya
pandangan-pandangan gelap. Allah SWT menjadikannya atas orang-orang beriman
seperti sedakar(?) waktu di antara Zhuhur dan Ashar, dan terhadap orang-orang
kafir sedakar (50.000) lima
puluh ribu tahun. Di antara huru haranya:
1.
Firman Allah SWT:
﴿ فَإِذَا نُفِخَ فِي ٱلصُّورِ نَفۡخَةٞ وَٰحِدَةٞ
١٣ وَحُمِلَتِ ٱلۡأَرۡضُ وَٱلۡجِبَالُ فَدُكَّتَا دَكَّةٗ وَٰحِدَةٗ ١٤ فَيَوۡمَئِذٖ
وَقَعَتِ ٱلۡوَاقِعَةُ ١٥ وَٱنشَقَّتِ ٱلسَّمَآءُ فَهِيَ يَوۡمَئِذٖ وَاهِيَةٞ ١٦
﴾ [الحاقة: ١٣، ١٦]
Maka
apabila sangkakala ditiup sekali tiup, * dan diangkatlah bumi dan
gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur. * Maka pada hari itu
terjadilah kiamat, * dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit
menjadi lemah. (QS. Al-Haaqqah: 13-16).
2.
Firman Allah SWT:
﴿ إِذَا ٱلشَّمۡسُ كُوِّرَتۡ ١ وَإِذَا ٱلنُّجُومُ
ٱنكَدَرَتۡ ٢ وَإِذَا ٱلۡجِبَالُ سُيِّرَتۡ ٣ وَإِذَا ٱلۡعِشَارُ عُطِّلَتۡ ٤ وَإِذَا
ٱلۡوُحُوشُ حُشِرَتۡ ٥ وَإِذَا ٱلۡبِحَارُ سُجِّرَتۡ ٦ ﴾ [التكوير: ١، ٦]
Apabila
matahari digulung * dan apabila bintang-bintang berjatuhan, * dan apabila
gunung-gunung dihancurkan, * dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan
(tidak diperdulikan), * dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan, * dan
apabila lautan dipanaskan. (QS. At-Takwiir: 1-6).
3.
Firman Allah SWT:
﴿ إِذَا ٱلسَّمَآءُ ٱنفَطَرَتۡ ١ وَإِذَا ٱلۡكَوَاكِبُ
ٱنتَثَرَتۡ ٢ وَإِذَا ٱلۡبِحَارُ فُجِّرَتۡ ٣ وَإِذَا ٱلۡقُبُورُ بُعۡثِرَتۡ ٤ ﴾ [الانفطار: ١، ٤]
Apabila
langit terbelah, * dan apabila
bintang-bintang jatuh berserakan,* dan apabila lautan dijadikan meluap, * dan
apabila kuburan-kuburan dibongkar, (QS. Al-Infithar: 1-4).
4.
Firman Allah SWT:
﴿ إِذَا ٱلسَّمَآءُ ٱنشَقَّتۡ ١ وَأَذِنَتۡ
لِرَبِّهَا وَحُقَّتۡ ٢ وَإِذَا ٱلۡأَرۡضُ مُدَّتۡ ٣ وَأَلۡقَتۡ مَا فِيهَا وَتَخَلَّتۡ
٤ وَأَذِنَتۡ لِرَبِّهَا وَحُقَّتۡ ٥ ﴾ [الانشقاق: ١، ٥]
Apabila langit terbelah, * dan patuh
kepada Rabbnya, dan sudah semestinya langit itu patuh, * apabila bumi
diratakan, * dan memuntahkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong, * dan
patuh kepada Rabbnya, dan sudah semestinya bumi itu patuh, (pada waktu itu
manusia akan mengetahui akibat perbuatannya). (QS. Al-Insyiqaaq: 1-5).
5. Firman Allah
SWT:
﴿ إِذَا وَقَعَتِ ٱلۡوَاقِعَةُ ١ لَيۡسَ لِوَقۡعَتِهَا
كَاذِبَةٌ ٢ خَافِضَةٞ رَّافِعَةٌ ٣ إِذَا رُجَّتِ ٱلۡأَرۡضُ رَجّٗا ٤ وَبُسَّتِ ٱلۡجِبَالُ
بَسّٗا ٥ فَكَانَتۡ هَبَآءٗ مُّنۢبَثّٗا ٦ ﴾ [الواقعة: ١، ٦]
Apabila terjadi hari kiamat, *
terjadinya kiamat itu tidak dapat didustakan (disangkal)*
(Kejadian itu) merendahkan (satu
golongan) dan meninggikan (golongan yang lain),*
apabila bumi digoncangkan
sedahsyat-dasyatnya * dan gunung-gunung dihancur luluhkan sehancur-hancurnya, *
maka jadilah ia debu yang beterbangan, (QS. Al-Waaqi'ah: 1-6).
6. Ibnu Umar
r.a berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang ingin melihat
hari kiamat seakan-akan melihat dengan pandangan mata telanjang, maka hendaklah
ia membaca: Apabila matahari
digulung * (QS. At-Takwiir: 1).
Apabila langit terbelah, (QS.
Al-Infithar :1), Apabila langit terbelah,. (QS. Al-Insyiqaaq: 1).” (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi).[6]
. Pergantian Bumi dan Langit pada Hari
Kiamat:
1. Firman Allah SWT:
﴿ يَوۡمَ تُبَدَّلُ ٱلۡأَرۡضُ غَيۡرَ ٱلۡأَرۡضِ
وَٱلسَّمَٰوَٰتُۖ وَبَرَزُواْ لِلَّهِ ٱلۡوَٰحِدِ ٱلۡقَهَّارِ ٤٨ ﴾ [ابراهيم: ٤٨]
(Yaitu)
pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula)
langit, dan mereka semuanya (di padang
Mahsyar) berkumpul menghadap ke hadirat Allah SWT yang Maha Esa lagi Maha
Perkasa. (QS. Ibrahim: 48).
2.
Firman Allah SWT:
﴿ يَوۡمَ نَطۡوِي ٱلسَّمَآءَ كَطَيِّ ٱلسِّجِلِّ
لِلۡكُتُبِۚ كَمَا بَدَأۡنَآ أَوَّلَ خَلۡقٖ نُّعِيدُهُۥۚ وَعۡدًا عَلَيۡنَآۚ إِنَّا
كُنَّا فَٰعِلِينَ ١٠٤ ﴾ [الانبياء: ١٠٤]
(Yaitu) pada hari Kami menggulung langit
sebagai menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai
penciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah janji yang pasti
Kami tepati; sesungguhnya Kami-lah yang akan melaksanakannya. (QS. Al-Anbiyaa:
104).
. Manusia berada di mana saat pergantian
langit dan bumi:
Dari
Tsauban r.a maula Rasulullah SAW, ia berkata, 'Aku berdiri di sisi Rasulullah SAW,
lalu datang salah seorang dari pendeta Yahudi …
Orang Yahudi itu berkata, 'Manusia berada di mana saat terjadi
pergantian langit dan bumi?' Rasulullah SAW bersabda: “Mereka di dalam
kegelapan sebelum jembatan.' Dalam satu riwayat: 'di atas titian'."
(HR. Muslim).[7]
.
Tempat Berhenti yang sangat panas dan huru haranya:
Allah SWT mengumpulkan semua makhluk
setelah membangkitkan mereka dalam satu tanah terbuka di halaman depan hari
kiamat dalam kondisi tidak beralas kaki, tidak berpakaian, lagi tidak dikhitan.
Dan hal itu untuk memberi keputusan, dan manusia berkeringat menurut ukuran
amal perbuatan mereka (semasa hidup di dunia).
1. Al-Miqdad
bin Al-Aswad r.a berkata bahwa 'Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Matahari
berada di dekat semua makhluk pada hari kiamat, sampai ada yang berada di dekat
mereka seperti ukuran mil. Dalam berkeringat, manusia juga menurut amal ibadah
mereka. Di antara mereka ada yang sampai dua mata kakinya, ada yang sampai dua
lututnya, ada yang sampai dua pinggangnya, dan ada yang dikekang (digenangi)
oleh keringat. Al-Miqdad bin al-Aswad r.a berkata: 'Dan Rasulullah SAW
mengisyaratkan ke mulutnya.” (HR. Muslim).[8]
2. Dari Abu
Hurairah r.a, Nabi SAW bersabda: “Pada
hari kiamat, Allah SWT memegang bumi dan melipat langit dengan tangan
kanan-Nya, kemudian Dia SWT berfirman: Aku adalah Sang Raja, di manakah
raja-raja di bumi?" (Muttafaqun 'alaih).[9]
.
Allah SWT Datang untuk Memberi Keputusan:
Allah SWT akan datang pada hari kiamat
untuk memberi keputusan, lalu bumi bersinar dengan cahaya-Nya dan semua makhluk
pingsan karena pengaruh, keagungan dan kebesaran-Nya.
1. Firman Allah
SWT:
﴿ كَلَّآۖ إِذَا دُكَّتِ ٱلۡأَرۡضُ دَكّٗا
دَكّٗا ٢١ وَجَآءَ رَبُّكَ وَٱلۡمَلَكُ صَفّٗا صَفّٗا ٢٢ ﴾ [الفجر: ٢١، ٢٢]
Jangan (berbuat demikian). Apabila bumi
digoncangkan berturut-turut, * dan datanglah Rabbmu; sedang malaikat
berbaris-baris. (QS. Al-Fajr: 21-22).
2. Dari Abu
Hurairah r.a, sesungguhnya Nabi SAW bersabda: “Janganlah kamu mengutamakan
aku atas Musa a.s. Sesungguhnya semua manusia pingsan pada hari kiamat, aku
pingsan bersama mereka. Lalu aku adalah orang pertama yang sadar/siuman,
ternyata Musa a.s bergantung dengan kuat di samping arasy. Aku tidak tahu,
apakah dia (Musa a.s) termasuk orang yang pingsan, lalu siuman lebih dahulu
dariku, atau Musa a.s termasuk orang yang dikecualikan oleh Allah SWT."
(Muttafaqun 'alaih).[10]
KEPUTUSAN PEMISAH
.
Apabila manusia digiring dan dikumpulkan kepada Rabb mereka pada hari kiamat, dan
kepayahan sudah mencapai puncaknya karena beratnya huru-hara dan susahnya mauqif, mereka berharap kepada Rabb agar
memberi keputusan pada mereka dan memisahkan di antara mereka. Apabila mereka
sudah lama berdiri dan berat kesusahan mereka, mereka pergi kepada para nabi
agar memberi syafaat untuk mereka di sisi Rabb agar Dia SWT memberi keputusan
di antara mereka.
1.
Firman Allah SWT:
﴿ هَٰذَا يَوۡمُ لَا يَنطِقُونَ ٣٥ وَلَا يُؤۡذَنُ
لَهُمۡ فَيَعۡتَذِرُونَ ٣٦ وَيۡلٞ يَوۡمَئِذٖ لِّلۡمُكَذِّبِينَ ٣٧ هَٰذَا يَوۡمُ ٱلۡفَصۡلِۖ
جَمَعۡنَٰكُمۡ وَٱلۡأَوَّلِينَ ٣٨ فَإِن كَانَ لَكُمۡ كَيۡدٞ فَكِيدُونِ ٣٩ ﴾ [المرسلات: ٣٥، ٣٩]
Ini adalah hari, yang mereka tidak dapat
berbicara (pada hari itu),* dan tidak diizinkan kepada mereka minta uzur
sehingga mereka (dapat) minta uzur. * Kecelakaan yang besarlah pada hari itu
bagi orang-orang yang mendustakan.* Ini adalah hari keputusan; (pada hari ini)
Kami mengumpulkan kamu dan orang-orang yang terdahulu. * Jika kamu mempunyai tipu daya, maka
lakukanlah tipu dayamu itu terhadap-Ku. (QS. Al-Mursalaat: 35-39).
2. Dari Abu
Hurairah r.a, sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: "Aku adalah
pemimpin anak cucu Adam a.s pada hari kiamat. Tahukah kamu, dengan apa?' Pada
hari kiamat Allah SWT mengumpulkan generasi pertama dan generasi terakhir (dari
umat manusia) di satu tanah lapang. Maka pemanggil memperdengarkan mereka,
pandangan menembuskan mereka, matahari dekat, duka cita dan kesusahan sampai
kepada manusia, apa yang tidak tertahankan lagi dan mereka tidak bisa
memikulnya lagi. Sebagian manusia berkata kepada sebagian yang lain: 'Apakah
kamu tidak melihat apa yang kamu padanya? Apakah kamu tidak melihat apa yang telah
sampai kepadamu? Apakah kamu tidak memperhatikan siapa yang bisa memberi
syafaat untuk kamu kepada Rabbmu.
Sebagian manusia berkata kepada
yang lain: 'Datanglah kepada Adam. Lalu mereka datang kepada Adam a.s. Mereka
berkata: 'Hai Adam, engkau adalah bapak umat manusia. Allah SWT telah
menciptakanmu dengan Tangan-Nya, meniup padamu dari ruh (yang berasal dari)Nya.
Dia SWT menyuruh malaikat (agar sujud kepadamu), lalu mereka sujud kepadamu.
Mintalah syafaat untuk kami kepada Rabbmu. Apakah engkau tidak melihat musibah
apa yang menimpa kami?. Apakah kamu tidak melihat kepada apa yang telah sampai
kepada kami.' Adam berkata, 'Sesungguhnya Rabb-ku sangat marah pada hari
ini yang Dia SWT belum pernah marah sebelumnya dengan kemarahan serupa, dan
tidak akan marah sesudahnya dengan kemarahan serupa. Dia SWT telah melarang aku
dari mendekati pohon, lalu aku melanggarnya. Diriku-diriku, pergilah kepada
selain Aku. Lalu mereka pergi kepada Nuh a.s, Ibrahim a.s, Musa a.s, dan Isa a.s.
Maka setiap orang meminta maaf dan semuanya berkata: 'Sesungguhnya Rabb-ku
sangat marah pada hari ini yang Dia SWT belum pernah marah sebelumnya dengan
kemarahan serupa, dan tidak akan marah sesudahnya dengan kemarahan serupa…
Diriku diriku.
Kemudian Isa a.s berkata: 'Pergilah
kepada selain aku, pergilah kepada Muhammad SWT. Lalu mereka datang kepadaku
seraya berkata: 'Wahai Muhammad, engkau adalah utusan Allah SWT dan penutup
para Nabi. Allah SWT telah mengampuni dosamu yang terdahulu dan yang akan
datang. Mintakanlah syafaat untuk kami kepada Rabbmu. Apakah engkau tidak
melihat apa-apa yang kami berada di dalamnya. Apakah engkau tidak melihat
apa-apa yang telah sampai kepada kami?
Lalu aku pergi, lalu aku datang di
bawah arys. Aku tersungkur sujud kepada Rabb-ku. Kemudian Allah SWT membuka atasku
dan memberi ilham kepadaku dari segala pujiannya. Memberi pujian dengan baik
kepada-Nya sesuatu yang belum pernah dibukakan kepada seseorang sebelum aku.
Kemudian dikatakan: 'Hai Muhammad, angkatlah kepadamu, mintalah niscaya engkau
akan diberi, mintalah syafaat niscaya engkau diberi syafaat.' Lalu aku
mengangkat kepalaku, aku berkata: 'Wahai Rabbku, umatku-umatku.'
Dikatakan: 'Hai Muhammad,
masukkanlah ke dalam surga dari umatmu, orang yang tidak ada hisab atasnya dari
pintu kanan dari pintu-pintu surga. Dan mereka bersama-sama manusia pada
pintu-pintu lainnya. Demi (Allah SWT) yang diri Muhammad berada di tangan-Nya,
sesungguhnya jarak di antara dua daun pintunya dari daun-daun pintu surga
sebagaimana jarak di antara Makkah dan Hajar, atau seperti jarak di antara
Makkah dan Bushra."[11]
. Kemudian Allah
SWT memisahkan di antara manusia, lalu diberikan buku-buku (catatan amal),
diletakkan timbangan, dan manusia dihisab. Maka, ada yang mengambil buku
catatan amalnya dengan tangan kanannya ke surga dan ada yang mengambil catatan
amalnya dengan tangan kirinya ke neraka:
1. Firman Allah
SWT:
﴿ وَتَرَى ٱلۡمَلَٰٓئِكَةَ حَآفِّينَ مِنۡ
حَوۡلِ ٱلۡعَرۡشِ يُسَبِّحُونَ بِحَمۡدِ رَبِّهِمۡۚ وَقُضِيَ بَيۡنَهُم بِٱلۡحَقِّۚ
وَقِيلَ ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ٧٥ ﴾ [الزمر: ٧5]
Dan kamu (Muhammad) akan melihat
melaikat-malaikat berlingkar di sekeliling 'Arsy bertasbih sambil memuji
Rabb-nya; dan diberi putusan di antara hamba-hamba Allah SWTdengan adil dan
diucapkan: "Segala puji bagi Allah SWT, Rabb semesta alam". (QS.
Az-Zumar: 75).
2, Dari Abu
Sa'id al-Khudri r.a, ia berkata, 'Kami bertanya, 'Ya Rasulullah, apakah kami
akan melihat Rabb kami pada hari kiamat?' Beliau menjawab: “Apakah kamu
disamarkan dalam melihat matahari dan bulan bila cuaca cerah.' Kami
menjawab, 'Tidak.' Beliau bersabda: “Sesungguhnya kalian tidak disamarkan dalam
melihat Rabb kalian pada hari itu melainkan sebagaimana kamu disamarkan dalam
melihat keduanya.' Kemudian beliau bersabda, 'Kemudian munadi(penyeru)
memanggil, 'Hendaklah setiap kaum pergi kepada apa yang mereka sembah. Maka
penyembah salib pergi bersama salibnya, penyembah berhala pergi bersama
berhalanya, dan penyembah setiap tuhan
bersama tuhanya. Sehingga tersisa orang yang menyembah Allah SWT, dari yang
baik dan yang fasik, dan sisa-sisa ahli kitab.
Kemudian didatangkan neraka Jahannam
yang dipaparkan seakan-akan fatamorgana, dikatakan kepada kaum Yahudi: 'Apakah
yang kamu sembah?' Mereka menjawab, 'Kami menyembah Uzair anak Allah SWT.'
Dikatakan: 'Kamu berdusta, Allah SWT tidak mempunyai istri dan anak, apa yang
kamu inginkan?' Mereka menjawab, 'Kami ingin Engkau memberi minum kepada kami.'
Dikatakan: 'Minumlah, lalu mereka berjatuhan di Neraka Jahanam.'
Kemudian dikatakan kepada kaum
Kristen: 'Apakah yang kamu sembah?' Mereka menjawab: 'Kami menyembah al-Masih
anak Allah SWT? Dikatakan: 'Kamu berdusta, Allah SWT tidak mempunyai istri dan
anak, apa yang kamu inginkan?' Mereka menjawab: 'Kami ingin Engkau memberi
minum kepada kami.' dikatakan: 'Minumlah, lalu mereka berjatuhan di Neraka
Jahanam.'
Sehingga tersisa orang yang menyembah Allah
SWT dari yang shalih dan fasik. Dikatakan kepada mereka: 'Apakah yang kamu
butuhkan, dan sementara manusia telah pergi?' Mereka menjawab: 'Kami telah
berpisah dengan mereka, dan kami lebih membutuhkan air pada hari ini, dan
sesungguhnya kami mendengar orang yang memanggil: 'Hendaklah setiap kaum
menemui apa yang mereka sembah.' Dan kami menunggu Rabb kami.' Beliau bersabda,
'Lalu datanglah al-Jabbar (Allah SWT) bukan dalam bentuk yang mereka
lihat pertama kali. Dia SWT berfirman: 'Aku adalah Rabbmu.' Mereka berkata:
'Engkau adalah Rabb kami.' Maka tidak ada yang berbicara kepada-Nya selain para
Nabi‘alaihimusssalam.'
Ia berkata: 'Adakah di antaramu dan di
antara-Nya tanda yang kamu kenal?' Mereka menjawab: 'Betis.' Lalu Dia SWT
membuka betis-Nya, maka sujudlah setiap orang yang beriman, dan tersisalah
orang yang sujud kepada Allah SWT karena riya dan sum'ah, lalu ia sujud seperti
apa yang ia sujud, lalu belakangnya kembali satu lapisan.
Kemudian didatangkan jembatan, lalu
dijadikan di antara dua punggung (di atas) neraka Jahannam.' Kami bertanya:
'Apakah jisr (jembatan) itu?' Beliau menjawab: 'Tempat yang licin, di
atasnya ada besi pengait, dan duri keras yang diratakan, baginya ada duri yang
melinggar, ia ada di Najd. Dinamakan baginya: as-Sa'daan. Orang beriman
di atasnya (jembatan) seperti kedipan mata, seperti kilat, seperti angin,
seperti kuda dan tunggangan yang baik/terlatih. Ada yang selamat diselamatkan,
yang selamat tapi tergores, dan yang didorong di Neraka Jahannam. Hingga yang
terakhir dari mereka diseret satu seretan. Kamu tidaklah berharap melebihi aku
dalam kebenaran. Sudah jelas orang yang beriman pada hari itu bagi al-Jabbar
(Allah).
Apabila mereka telah melihat bahwa
mereka telah selamat pada saudara-saudara mereka, mereka berkata: 'Rabb kami,
saudara-saudara kami. Mereka shalat dan puasa serta beramal bersama kami.' Allah
SWT berfirman: 'Pergilah, siapa yang kamu dapatkan di hatinya ada iman seberat
dinar, maka keluarkanlah ia, dan Allah SWT mengharamkan rupa/wajah mereka atas
api neraka.
Lalu mereka datang, dan sebagian
mereka telah hilang di neraka hingga tumit/kakinya, sampai pertengahan kedua
betisnya. Lalu mereka mengeluarkan orang yang mereka kenal.
Kemudian mereka kembali, lalu Dia berfirman:
"Pergilah, siapa yang kamu temukan iman di hatinya seberat atom, maka
keluarkanlah. Lalu mereka mengeluarkan orang yang mereka kenal.'
Abu Said r.a berkata: 'Jika kamu tidak
membenarkan saya, bacalah: "Sesungguhnya Allah SWT tidak berbuat aniaya
seberat biji sawipun, dan jika amal perbuatan itu baik niscaya Dia SWT akan
melipatgandakannya".
Lalu para Nabi, malaikat dan kaum
mukminin memberi syafaat. Al-Jabbar berfirman: 'Tersisa syafaat-Ku.'
Lalu Dia SWT mengambil satu genggam dari neraka, lalu mengeluarkan beberapa
kaum yang telah dibakar. Maka dilemparkan di sungai di tepi surga yang
dinamakan air kehidupan. Tumbuhlah mereka di dua tepinya sebagaimana tumbuhnya
biji-bijian yang hanyut dibawa banjir. Kamu telah melihatnya di tepi batu
besar, ke tepi pohon. Apa (tumbuhan) yang mengarah ke matahari darinya, ia lebih
hijau dan apa (tumbuhan) yang darinya lebih teduh, ia lebih putih.
Lalu mereka keluar bagaikan mutiara,
di leher mereka diberikan tanda, maka mereka masuk surga. Para
penghuni surga berkata: 'Mereka adalah orang-orang yang dibebaskan oleh ar-Rahman
(Allah SWT). Dia SWT memasukkan mereka di dalam surga tanpa amalan yang mereka
lakukan, dan tidak pula kebaikan yang mereka upayakan.' Dikatakan kepada
mereka: 'Bagimu apa yang kamu lihat dan seumpamanya bersamanya.' Muttafaqun
alaih.[12]
HISAB (PERHITUNGAN AMAL)
DAN MIZAN (TIMBANGAN)
. Hisab:
Yaitu Allah SWT menahan hamba-hamba-Nya di hadapan-Nya dan memperlihatkan pada mereka
amal perbuatan yang telah mereka lakukan. Kemudian membalas mereka menurut
kadar amal perbuatan mereka. Satu kebaikan dengan balasan sepuluh kali lipat
hingga tujuh ratus kali lipat hingga kelipatan yang banyak, dan kejahatan
dengan balasan seumpamanya.
.
Mengambil catatan amal:
Setiap orang yang berada di mauqif diberikan kitab catatan amalnya.
Di antara mereka ada yang diberikan kitabnya dengan tangan kanannya, dan mereka
adalah orang-orang yang beruntung. Dan di antara mereka ada yang diberi
kitabnya dengan tangan kiri dari belakang punggungnya, dan mereka adalah
orang-orang yang celaka.
1.
Firman Allah SWT:
﴿ يَٰٓأَيُّهَا ٱلۡإِنسَٰنُ إِنَّكَ كَادِحٌ
إِلَىٰ رَبِّكَ كَدۡحٗا فَمُلَٰقِيهِ ٦ فَأَمَّا مَنۡ أُوتِيَ كِتَٰبَهُۥ بِيَمِينِهِۦ
٧ فَسَوۡفَ يُحَاسَبُ حِسَابٗا يَسِيرٗا ٨ وَيَنقَلِبُ إِلَىٰٓ أَهۡلِهِۦ مَسۡرُورٗا
٩ وَأَمَّا مَنۡ أُوتِيَ كِتَٰبَهُۥ وَرَآءَ ظَهۡرِهِۦ ١٠ فَسَوۡفَ يَدۡعُواْ ثُبُورٗا
١١ وَيَصۡلَىٰ سَعِيرًا ١٢ ﴾ [الانشقاق: ٦، ١٢]
Hai manusia, sesungguhnya kamu telah
bekerja sungguh-sungguh menuju Rabbmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya. *
Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, * maka ia akan
diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, * dan dia akan kembali kepada kaumnya
(yang sama-sama beriman) dengan gembira. * Adapun orang yang diberikan kitabnya
dari belakang, *maka dia akan berteriak: "Celakalah aku". * Dan dia
akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). (QS. Al-Insyiqaaq: 6-12).
2. Firman Allah
SWT:
﴿ وَأَمَّا مَنۡ أُوتِيَ كِتَٰبَهُۥ بِشِمَالِهِۦ
فَيَقُولُ يَٰلَيۡتَنِي لَمۡ أُوتَ كِتَٰبِيَهۡ ٢٥ وَلَمۡ أَدۡرِ مَا حِسَابِيَهۡ ٢٦
يَٰلَيۡتَهَا كَانَتِ ٱلۡقَاضِيَةَ ٢٧ ﴾ [الحاقة: ٢٥، ٢٧]
Adapun orang-orang yang diberikan
kepadanya dari sebelah kirinya, maka dia berkata: "Wahai alangkah baiknya
kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini), * Dan aku tidak mengetahui apa hisab
terhadap diriku, * Wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala
sesuatu, (QS. Al-Haaqqah: 25-27).
.
Meletakkan Timbangan:
Diletakkan timbangan pada hari kiamat untuk
menghisab semua makhluk. Manusia maju satu persatu untuk dihisab. Lalu Rabb
mereka menghisab mereka dan bertanya kepada mereka tentang amal perbuatan
mereka. Apabila hisab telah sempurna, sesudahnya adalah timbangan amal
perbuatan.
1. Firman Allah
SWT:
﴿ وَنَضَعُ ٱلۡمَوَٰزِينَ ٱلۡقِسۡطَ لِيَوۡمِ
ٱلۡقِيَٰمَةِ فَلَا تُظۡلَمُ نَفۡسٞ شَيۡٔٗاۖ وَإِن كَانَ مِثۡقَالَ حَبَّةٖ مِّنۡ
خَرۡدَلٍ أَتَيۡنَا بِهَاۗ وَكَفَىٰ بِنَا حَٰسِبِينَ ٤٧ ﴾ [الانبياء: ٤٧]
Kami akan memasang timbangan yang tepat
pada hari kiamat, maka tidaklah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika
(amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti kami mendatangkan (pahala)nya.
Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan. (QS. Al-Anbiyaa: 47).
2. Dan
firman Allah SWT:
﴿ فَأَمَّا مَن ثَقُلَتۡ مَوَٰزِينُهُۥ ٦ فَهُوَ
فِي عِيشَةٖ رَّاضِيَةٖ ٧ وَأَمَّا مَنۡ خَفَّتۡ مَوَٰزِينُهُۥ ٨ فَأُمُّهُۥ هَاوِيَةٞ
٩ وَمَآ أَدۡرَىٰكَ مَا هِيَهۡ ١٠ نَارٌ حَامِيَةُۢ ١١ ﴾ [القارعة: ٦، ١1]
Dan adapun orang-orang yang berat
timbangan (kebaikan)nya, * maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. *
dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, * maka tempat
kembalinya adalah Neraka Hawiyah. * Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu
* (yaitu) api yang sangat panas. (QS. Al-Qaari’ah: 6-11).
3. Ibnu Umar
r.a berkata bahwa 'Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Orang beriman
didekatkan dari Rabb-nya pada hari kiamat sehingga Dia SWT meletakkan atasnya
perlindungan-Nya, lalu mengikrarkan kepadanya dosa-dosanya. Dia SWT bertanya:
'Apakah kamu mengetahuinya?' Ia menjawab: 'Benar, wahai Rabb, aku
mengetahuinya.' Allah SWT berfirman: 'Sesungguhnya Aku telah menutupinya semasa
di dunia dan sungguh Aku mengampuninya untukmu pada hari ini.' Lalu diberilah
catatan amal kebaikannya. Adapun orang-orang kafir dan orang-orang munafik,
maka Allah SWT menyeru mereka di hadapan semua makhluk, mereka adalah
orang-orang yang berdusta kepada Allah SWT.' (Muttafaqun 'alaih).[13]
.
Pertanyaan yang diajukan kepada manusia pada hari kiamat:
1. Firman Allah
SWT:
﴿ وَلَا تَقۡفُ مَا لَيۡسَ لَكَ بِهِۦ عِلۡمٌۚ
إِنَّ ٱلسَّمۡعَ وَٱلۡبَصَرَ وَٱلۡفُؤَادَ كُلُّ أُوْلَٰٓئِكَ كَانَ عَنۡهُ مَسُۡٔولٗا
٣٦ ﴾ [الاسراء: ٣٦]
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang
kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. sesungguhnya pendengaran,
penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggunganjawabnya. (QS.
Al-Israa: 36).
2. Firman Allah
SWT:
﴿ وَيَوۡمَ يُنَادِيهِمۡ فَيَقُولُ أَيۡنَ شُرَكَآءِيَ
ٱلَّذِينَ كُنتُمۡ تَزۡعُمُونَ ٦٢ ﴾ [القصص: ٦٢]
Dan (ingatlah) hari (di waktu) Allah SWTmenyeru
mereka seraya berkata: "Di manakah sekutu-sekutu-Ku yang dahulu kamu
katakan?" (QS. Al-Qashash: 62).
3. Firman Allah
SWT:
﴿ وَيَوۡمَ يُنَادِيهِمۡ فَيَقُولُ مَاذَآ
أَجَبۡتُمُ ٱلۡمُرۡسَلِينَ ٦٥ ﴾ [القصص: ٦٥]
Dan (ingatlah) hari (di waktu) Allah SWTmenyeru
mereka, seraya berkata:"Apakah jawabanmu kepada para rasul?" (QS.
Al-Qashash: 65).
4. Firman Allah
SWT:
﴿ فَوَرَبِّكَ لَنَسَۡٔلَنَّهُمۡ أَجۡمَعِينَ
٩٢ عَمَّا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ ٩٣ ﴾ [الحجر: ٩٢، ٩٣]
Maka demi Rabbmu, Kami pasti akan
menanyai mereka semua, * tentang apa yang telah mereka kerjakan dahulu. (QS.
Al-Hijr: 92-93).
5. Firman Allah
SWT:
﴿ ....... وَأَوۡفُواْ بِٱلۡعَهۡدِۖ إِنَّ ٱلۡعَهۡدَ كَانَ مَسُۡٔولٗا ٣٤ ﴾ [الاسراء: ٣٤]
…dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta
pertanggungan jawabnya. (QS. Al-Isra: 34).
6. Firman Allah
SWT:
﴿ ثُمَّ لَتُسَۡٔلُنَّ يَوۡمَئِذٍ عَنِ ٱلنَّعِيمِ
٨ ﴾ [التكاثر: ٨]
kemudian kamu pasti akan ditanyai pada
hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu). (QS.
At-Takatsur: 8).
7. Firman Allah
SWT:
﴿ فَلَنَسَۡٔلَنَّ ٱلَّذِينَ أُرۡسِلَ إِلَيۡهِمۡ
وَلَنَسَۡٔلَنَّ ٱلۡمُرۡسَلِينَ ٦ فَلَنَقُصَّنَّ عَلَيۡهِم بِعِلۡمٖۖ وَمَا كُنَّا
غَآئِبِينَ ٧ ﴾ [الاعراف: ٦، ٧]
Maka sesungguhnya Kami akan menanyai
umat-umat yang telah diutus rasul-rasul kepada mereka dan sesungguhnya Kami
akan menanyai (pula) rasul-rasul (Kami), * Maka sesungguhnya akan Kami kabarkan
kepada mereka (apa-apa yang telah mereka perbuat), sedang (Kami) mengetahui
(keadaan mereka), dan Kami sekali-kali tidak jauh (dari mereka). (QS.
Al-A'raaf: 6-7).
8. Abu
Barzah al-Aslami r.a berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Tidak bergerak
kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai ia ditanya tentang umurnya
kemana ia menghabiskannya, tentang ilmunya apa yang dia lakukan, tentang
hartanya dari mana ia mendapatkannya dan kemana ia belanjakan, dan tentang
tubuhnya kemana ia hancurkan." (HR. At-Tirmidzi dan ad-Darimi).[14]
.
Tata cara Hisab:
Orang-orang
yang dihisab pada hari kiamat ada dua golongan:
1. Di antara
mereka ada yang dihisab dengan hisab yang mudah, yaitu dilewatkan saja.
Dari Aisyah radhiyAllahu 'anha,
sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, 'Tidak ada seseorang yang dihisab pada
hari kiamat kecuali binasa.' Saya katakan: 'Wahai Rasulullah, bukankah Allah
SWT berfirman:
﴿ فَأَمَّا مَنۡ أُوتِيَ كِتَٰبَهُۥ بِيَمِينِهِۦ
٧ فَسَوۡفَ يُحَاسَبُ حِسَابٗا يَسِيرٗا ٨
﴾ [الانشقاق: ٧، ٨]
Adapun
orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, * maka ia akan diperiksa
dengan pemeriksaan yang mudah.
Rasulullah SAW
bersabda, 'Sesungguhnya hal itu hanyalah sekedar lewat, dan tidak ada
seseorang yang dihisab pada kiamat kecuali disiksa." (Muttafaqun
'alaih).[15]
2. Di antara
mereka ada yang dihisab dengan hisab yang susah dan ditanya tentang segala yang
kecil dan besar. Jika ia benar, maka alangkah baiknya. Dan jika ia berusaha
bohong atau menyembunyikan, maka sesungguhnya ditutup mulutnya dan anggota tubuhnya yang berbicara,
sebagaimana firman Allah SWT:
﴿ ٱلۡيَوۡمَ نَخۡتِمُ عَلَىٰٓ أَفۡوَٰهِهِمۡ
وَتُكَلِّمُنَآ أَيۡدِيهِمۡ وَتَشۡهَدُ أَرۡجُلُهُم بِمَا كَانُواْ يَكۡسِبُونَ ٦٥
﴾ [يس: ٦٥]
Pada hari ini Kami tutup mulut mereka;
dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksian kaki mereka
terhadap apa yang dahulu mereka usahakan. (QS. Yasiin: 65).
.
Umat-umat yang dihisab:
Hisab pada hari kiamat berlaku umum
kepada semua umat kecuali mereka yang dikecualikan oleh Nabi SAW. Mereka adalah
70.000 orang dari umat ini, mereka masuk surga tanpa hisab dan tidak ada siksa.
.
Orang-orang kafir akan dihisab dan diperlihatkan amal perbuatan mereka pada hari kiamat sebagai celaan bagi mereka.
Mereka berbeda-beda dalam siksaan. Siksaan orang yang banyak kejahatannya lebih
besar dari pada siksaan orang yang memiliki kesalahan sedikit. Barangsiapa yang
memiliki kebaikan-kebaikan niscaya diringankan siksaan darinya, akan tetapi dia
tidak masuk surga.
. Umat yang
pertama kali dihisab adalah umat Muhammad SAW, dan amal perbuatan yang pertama
kali dihisab adalah shalat. Jika shalatnya baik niscaya baiklah semua amalnya
dan jika rusak niscaya rusaklah semua amalnya. Dan yang pertama kali diputuskan
di antara manusia adalah persoalan darah.
.
Tata Cara Timbangan:
Amal perbuatan hamba akan ditimbang
pada hari kiamat berupa kebaikan atau keburukan. Barangsiapa yang kebaikannya
lebih banyak niscaya ia beruntung dan barangsiapa yang kejahatannya lebih
banyak niscaya ia binasa. Ditimbang pelakunya, amalnya, dan daun timbangannya; untuk
menampakkan keadilan-Nya di antara semua hamba-Nya. Dan (amal ibadah) yang
paling berat yang diletakkan dalam timbangan hamba pada hari kiamat adalah
akhlak yang baik.
1. Firman Allah
SWT:
﴿ وَٱلۡوَزۡنُ يَوۡمَئِذٍ ٱلۡحَقُّۚ فَمَن ثَقُلَتۡ
مَوَٰزِينُهُۥ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ ٨ وَمَنۡ خَفَّتۡ مَوَٰزِينُهُۥ
فَأُوْلَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ خَسِرُوٓاْ أَنفُسَهُم بِمَا كَانُواْ بَِٔايَٰتِنَا يَظۡلِمُونَ
٩ ﴾ [الاعراف: ٨، ٩]
Timbangan pada hari itu ialah kebenaran
(keadilan), maka barangsiapa berat timbangan kebaikannya, maka mereka itulah
orang-orang yang beruntung. * Dan siapa yang ringan timbangan kebaikannya, maka
itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka selalu
mengingkari ayat-ayat Kami. (QS.al-A'raaf: 8-9).
2. Dari Abu
Hurairah r.a, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya akan datang
seorang laki-laki pada Hari Kiamat yang tidak ada timbangannya (nilainya) di
sisi Allah SWT seberat sayap lalatpun. Dan Beliau berkata: “Bacalah jika kamu
menghendaki (maka tidak tegakkan sedikitpun timbangan untuk mereka pada hari
kiamat).” (Muttafaqun 'alaih).[16]
.
Hukum amal perbuatan orang-orang kafir:
Orang-orang kafir dan kaum munafik,
tidak diterima amal ibadah dan taat mereka karena tidak terpenuhi syaratnya,
yaitu iman. Dan amal ibadah mereka bagaikan abu yang ditiup angin keras pada
suatu hari yang berangin kencang. Mereka dipanggil di hadapan semua makhluk
pada hari kiamat dan mereka adalah orang-orang berdusta kepada Rabb mereka.
1. Firman Allah
SWT:
﴿ وَمَنۡ أَظۡلَمُ مِمَّنِ ٱفۡتَرَىٰ عَلَى
ٱللَّهِ كَذِبًاۚ أُوْلَٰٓئِكَ يُعۡرَضُونَ عَلَىٰ رَبِّهِمۡ وَيَقُولُ ٱلۡأَشۡهَٰدُ
هَٰٓؤُلَآءِ ٱلَّذِينَ كَذَبُواْ عَلَىٰ رَبِّهِمۡۚ أَلَا لَعۡنَةُ ٱللَّهِ عَلَى
ٱلظَّٰلِمِينَ ١٨ ﴾ [هود: ١٨]
Dan siapakah yang lebih zalim daripada
orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah SWT. Mereka itu akan dihadapkan
kepada Rabb mereka, dan para saksi akan berkata:"Orang-orang inilah yang
telah berdusta terhadap Rabb mereka". Ingatlah, kutukan Allah SWT(ditimpakan)
atas orang-orang yang zalim. (QS. Hud: 18).
2. Firman Allah
SWT:
﴿ مَّثَلُ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ بِرَبِّهِمۡۖ
أَعۡمَٰلُهُمۡ كَرَمَادٍ ٱشۡتَدَّتۡ بِهِ ٱلرِّيحُ فِي يَوۡمٍ عَاصِفٖۖ لَّا يَقۡدِرُونَ
مِمَّا كَسَبُواْ عَلَىٰ شَيۡءٖۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلضَّلَٰلُ ٱلۡبَعِيدُ ١٨ ﴾ [ابراهيم: ١٨]
Orang-orang yang kafir kepada Rabbnya,
amalan-amalan mereka adalah seperti abu yang ditiup angin dengan keras pada
suatu hari yang berangin kencang.Mereka tidak dapat mengambil manfaat
sedikitpun dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia).Yang demikian itu
adalah kesesatan yang jauh. (QS. Ibrahim: 18).
3. Firman Allah
SWT:
﴿ يَوۡمَ يَرَوۡنَ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةَ لَا بُشۡرَىٰ
يَوۡمَئِذٖ لِّلۡمُجۡرِمِينَ وَيَقُولُونَ حِجۡرٗا مَّحۡجُورٗا ٢٢ وَقَدِمۡنَآ إِلَىٰ
مَا عَمِلُواْ مِنۡ عَمَلٖ فَجَعَلۡنَٰهُ هَبَآءٗ مَّنثُورًا ٢٣ ﴾ [الفرقان: ٢٢، ٢٣]
Pada hari mereka melihat malaikat di
hari itu tidak ada kabar gembira bagi orang-orang yang berdosa dan mereka
berkata: "Hijraan mahjuuraa." * Dan Kami hadapi segala amal yang
mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan.
(QS. Al-Furqaan: 22-23).
.
Melihat Amal Perbuatan:
Semua amal perbuatan hamba akan
dihadapkan kepada mereka pada hari kiamat. Seseorang melihat amal perbuatannya,
dia melihatnya secara langsung, kecil atau besar, baik atau pun buruk,
sebagaimana firman Allah SWT:
﴿ يَوۡمَئِذٖ يَصۡدُرُ ٱلنَّاسُ أَشۡتَاتٗا
لِّيُرَوۡاْ أَعۡمَٰلَهُمۡ ٦ فَمَن يَعۡمَلۡ مِثۡقَالَ ذَرَّةٍ خَيۡرٗا يَرَهُۥ ٧ وَمَن
يَعۡمَلۡ مِثۡقَالَ ذَرَّةٖ شَرّٗا يَرَهُۥ ٨ ﴾ [الزلزلة: ٦، ٨]
Pada hari itu manusia keluar dari
kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka
(balasan) pekerjaan mereka. * Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat
dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. * Dan barangsiapa yang
mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya
pula. (QS. Az-Zalzalah: 6-8).
.
Balasan amal perbuatan di dunia dan akhirat:
Anas r.a berkata bahwa Rasulullah SAW
bersabda: “Sesungguhnya Allah SWT tidak melakukan aniaya satu kebaikan pun
kepada orang yang beriman, ia diberi (segala nikmat) dengannya di dunia dan ia diberi balasan
(pahala) dengannya di akhirat. Adapun orang kafir, maka ia diberi makan di
dunia dengan sebab kebaikan yang dilakukannya karena Allah SWT. Hingga bila ia
membawa ke akhirat, tidak ada lagi satu kebaikanpun miliknya yang ia diberi
balasan dengannya." (HR. Muslim).[17]
.
Hukum anak-anak pada hari kiamat:
Anak-anak kaum mukminin akan masuk
surga pada hari kiamat, sebagaimana masuknya orang-orang sudah baligh menurut
rupa ayah mereka Adam a.s. Demikian pula anak-anak orang musyrik. Mereka
menikah sebagaimana menikahnya orang-orang dewasa. Barangsiapa yang meninggal
dunia dan belum sempat menikah, baik perempuan maupun laki-laki, sesungguhnya
ia akan menikah di akhirat karena tidak yang membujang di surga.
TELAGA
. Allah
SWT menciptakan telaga bagi setiap Nabi, dan telaga Nabi kita SAW yang
terbesar, paling manis dan yang paling banyak didatangi pada hari kiamat.
.
Gambaran Telaga Nabi SAW:
1.
Abdullah bin 'Amar r.a berkata bahwa Nabi SAW bersabda: “Telagaku (panjangnya) perjalanan satu bulan, airnya
lebih putih dari susu, wanginya lebih wangi dari misk (minyak kesturi),
cahayanya seperti bintang-bintang di langit. Barangsiapa yang minum darinya
niscaya ia tidak akan pernah merasa haus selama-lamanya." (Muttafaqun
'alaih).[18]
2. Dari
Anas bin Malik r.a, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Sesesungguhnya
kadar (ukuran) telagaku adalah seperti jarak di antara Ailah dan Shan'a dari
Yaman. Dan sesungguhnya di dalamnya ada teko-teko sejumlah bintang di
langit." (Muttafaqun 'alaih).[19]
.Orang
yang Terusir dari Telaga:
Dari Abu Hurairah r.a, sesungguhnya
Rasulullah SAW bersabda: “Segolongan sahabatku datang kepadaku pada hari
kiamat, lalu mereka terusir dari telaga. Aku bertanya: 'Ya Rabb,
sahabat-sahabatku.' Lalu Allah SWT berfirman: 'Sesungguhnya engkau tidak
tahu apa yang mereka ciptakan (perbuatan-perbuatan bid'ah) setelah (kematian)mu.
Sesungguhnya mereka kembali di atas pantat mereka (murtad)." (Muttafaqun 'alaih).[20]
Shirat (JEMBATAN)
. Shirath:
ia adalah jembatan/titian yang dipasang di atas neraka Jahanam, orang-orang
beriman melewatinya ke surga.
.
Orang yang melewati shirath:
Yang dapat melewati jembatan itu
adalah orang-orang beriman. Adapun orang-orang kafir dan kaum musyrik, maka
setiap golongan dari mereka mengikuti apa yang disembahnya di dunia, yaitu
berhala, syetan, dan semisal keduanya dari tuhan-tuhan yang batil, lalu ia
mendatangi neraka bersama sesembahannya yang pertama.
Kemudian setelah itu, tersisalah orang
yang hanya menyembah Allah SWT pada zahir, sama saja ia benar atau munafik.
Mereka itulah yang ditegakkan jembatan untuk mereka. Kemudian berbedalah kaum
munafik dari orang-orang beriman dengan terhalangnya mereka melakukan sujud,
dan cahaya yang meliputi orang-orang beriman. Maka kembalilah kaum munafik ke
belakang, ke neraka, dan orang-orang beriman melewati titian menuju surga.
. Lewat
di atas titian adalah setelah dihisab, timbangan amal perbuatan, dan selesai
darinya. kemudian manusia dipaksa lewat di atas jembatan, sebagaimana firman Allah
SWT:
﴿ وَإِن مِّنكُمۡ إِلَّا وَارِدُهَاۚ كَانَ
عَلَىٰ رَبِّكَ حَتۡمٗا مَّقۡضِيّٗا ٧١ ثُمَّ نُنَجِّي ٱلَّذِينَ ٱتَّقَواْ وَّنَذَرُ
ٱلظَّٰلِمِينَ فِيهَا جِثِيّٗا ٧٢ ﴾ [مريم: ٧١، ٧٢]
Dan tidak ada seorangpun daripadamu,
melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Rabbmu adalah suatu kemestian
yang sudah ditetapkan. * Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang
bertaqwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan
berlutut. (QS. Maryam: 71-72).
.
Gambaran titian dan melewatinya:
Dari Abu Sa'id al-Khudri r.a dalam
hadits melihat dan gambaran titian… dan padanya ada yang bertanya, ‘Wahai
Rasulullah SAW, apakah titian itu?’ Beliau menjawab: “Tempat yang licin, di
atasnya ada besi pengait, dan duri keras yang diratakan, baginya ada duri yang
melinggar, ia ada di Najd. Dinamakan baginya:
as-Sa'daan. Orang beriman di atasnya (jembatan) seperti kedipan mata, seperti
kilat, seperti angin, seperti kuda dan tunggangan yang baik/terlatih. Ada yang
selamat diselamatkan, yang selamat tapi tergores, dan yang didorong di Neraka
Jahannam.” (Muttafaqun 'alaih).[21]
.
Orang yang pertama kali melewati titian:
Orang yang pertama kali melewati
titian adalah Muhammad SAW dan umatnya, dan tidak bisa melewati titian selain
orang-orang yang beriman. Mereka diberi cahaya menurut kadar iman dan amal
perbuatan mereka. Kemudian mereka melewati titian menurut hal tersebut. Dan
diutus amanah dan silaturrahimm lalu keduanya berdiri di dua tepi titian, di
kanan dan di kiri. Doa para rasul pada hari itu adalah: Ya Allah SWT,
selamatkan-selamatkan.
Dari Abu Hurairah r.a, sesungguhnya Nabi
SAW bersabda dalam hadits melihat Allah SWT: 'Kemudian dipancangkan titian
di atas neraka Jahanam. Aku dan umatnya adalah yang pertama lewat, tidak ada
yang berbicara pada hari itu selaian para rasul. Dan doa para rasul pada hari
itu:
Ya
Allah SWT, selamatkan, selamatkan.' Muttafaqun 'alaih.[22]
.
Apakah yang diterima orang-orang beriman setelah melewati titian:
Dari Abu Sa'id al-Khudri, ia berkata,
'Rasulullah SAW bersabda, 'Orang-orang beriman selamat dari neraka, lalu
mereka ditahan di atas titian di antara surga dan nereka. Maka dilakukan qisas
untuk sebagian mereka dari yang lain, yaitu kezaliman yang terjadi di antara
mereka di dunia. Sehingga apabila mereka telah dibersihkan, mereka mendapat
izin masuk surga. Demi diri Muhammad yang berada di tangan-Nya, sungguh salah
seorang dari mereka lebih mengenali tempatnya di surga melebihi tempatnya di dunia." (HR.
Bukhari).[23]
[6] Shahih. HR. Ahmad No.
4806. Lihat As-Silsilah Ash-Shahihah No 108. dan At-Tirmidzi No. 3333 dan ini
adalah lafazhnya, Shahih Sunan Abu Daud no 2653.
[12] HR. Bukhari No 7439
dan ini adalah lafazhnya, dan Muslim No. 183.
[14] Shahih, HR. At-Tirmidzi
No. 2417 dan ini adalah lafazhnya, Shahih Sunan at-Tirmidzi No 1970, dan
ad-Darimi No 543. Lihat as-Silsilah ash-Shahihah No 946.
Post a Comment