Terapi Sihir Dan Gangguan Jin
Terapi Sihir Dan
Gangguan Jin
·
Sihir
adalah Ajimat, mantera dan simpul ramuan yang memberikan dampak terhadap jiwa
dan raga.
·
Sihir
dengan seluruh jenisnya merupakan tindakan kehjahatan, kezaliman, permusuhan
dan melanggar hak-hak manusia; raga, harta, akal dan jalinan hubungan dengan
orang lain.
·
Kesurupan
adalah: Penguasaan jin terhadap manusia.
·
Hubungan
antara manusia dan jin.
·
Jin
adalah makhluk hidup yang berakal, mereka juga mendapat perintah dan larangan
Allah, mereka juga melakukan ketaatan dan maksiat dan mereka juga mendapat
pahala dan siksa.
·
Barangsiapa
yang mengajak manusia atau jin untuk melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya
mendakwahi mereka atau amar ma'ruf dan nahi munkar terhadap mereka maka dia
adalah wali Allah yang mulia.
·
Barangsiapa
yang memanfaatkan jin untuk melakukan hal-hal yang dilarang Allah dan
rasul-Nya, seperti tujuan kesyirikan, membunuh nyawa yang tak berdosa,
menyakiti orang, atau perzinahan sesungguhnya orang tersebut telah meminta
pertolongan jin dalam hal dosa dan permusuhan.
·
Barangsiapa
yang meminta bantuan jin dengan sangkaan bahwa hal itu adalah kekeramatan maka
sesungguhnya orang tersebut telah tertipu oleh jin.
·
Barangsiapa
yang memanfaatkan jin untuk hal yang mubah, seperti kerja bangunan, memindahkan
barang, dan hal-hal yang mubah, hukumnya sama dengan mempekerjakan manusia
untuk hal yang mubah.
·
Sebab-sebab
kerasukkan jin:
Jin merasuk ke dalam tubuh manusia secara langsung
yang karena beberapa sebab dari jin, diantaranya: hawa nafsu, jin itu jatuh
cinta terhadap orang tersebut, sama halnya dengan manusia. Atau karena benci
atau balas dendam terhadap orang yang menzalimi dan menyakitinya dengan cara
membunuh anggota keluarga jin atau menuangkan air panas, atau mengencingi jin.
Atau jin masuk tanpa sebab apapun yang jelas kecuali sekedar keinginan
mengganggu seseorang.
·
Dua
bentuk terapi dari sihir dan kesurupan:
·
Apabila
diketahui tempat penyimpanan racikan sihir maka ambillah dan musnahkan, dengan
izin Allah pengaruh sihirnya menjadi hilang. Ini adalah terpai yang paling
ampuh untuk mengobati orang yang terkena sihir.
·
Tempat
penyimpanan ramuan sihir dapat diketahui melalui mimpi atau Allah memberikan
petunjuk kepadanya sehingga dimudahkan mencarinya atau melalui pengkuan jin
saat orang yang terkena sihir dibacakan ruqyah syar'iyyah lalu jin menuturkan
dan memberitahu kepadanya tempat penyimpanannya.
عن عائشة رضي
الله عنها قالت:
كان رسول الله r سحر حتى كان يرى أنه يأتي النساء ولا يأتيهن
قال سفيان وهذا أشد ما يكون من السحر إذا كان كذا فقال (يا عائشة أعلمت أن الله قد
أفتاني فيما استفتيته فيه أتاني رجلان فقعد أحدهما عند رأسي والآخر عند رجلي فقال
الذي عند رأسي للآخر ما بال الرجل؟ قال: مطبوب. قال: ومن طبه؟ قال لبيد بن أعصم -
رجل من بني زريق حليف ليهود كان منافقا - قال وفيم؟ قال في مشط ومشاقة قال وأين؟
قال في جف طلعة ذكر تحت رعوفة في بئر ذروان) . قالت فأتى النبي r البئر حتى استخرجه ... متفق عليه.
Diriwayatkan dari `Aisyah radhiyallahu `anha, ia
berkata: "Seseorang telah menyihir Rasulullah r sehingga beliau sering merasa
telah menggauli isterinya tetapi sebetulnya beliau tidak melakukannya, - Sufyan
berkata: ini adalah jenis sihir yang paling berat apabila sudah sampai pada
tingkatan ini-. Maka beliau
bersabda," Hai, 'Aisyah! Apakah engkau mengetahui bahwa Allah telah menjawab
do`aku? Dua orang laki-laki datang –salah seorang dari keduanya duduk di arah
kepalaku dan yang lainnya duduk di arah kakiku, salah seorang dari mereka
berkata,"Apakah yang diderita oleh orang ini"? Temannya menjawab,
"Dia terkena sihir", lalu dia bertanya kembali: "Siapakah yang
menyihirnya?", Temannya menjawab," Lubaid bin Al A`sham dari bani
Zuraiq sekutu Yahudi dan dia adalah seorang munafiq", lalu bertanya lagi:
"Dengan apa dia menyihirnya?", Temannya menjawab: "Dengan
beberapa helai rambut yang gugur saat disisir dan penutup arai kurma",
lalu bertanya lagi: "Dimanakah ramuan tersebut disimpannya?",
Temannya menjawab: "Di sumur Zarawan," lalu Rasulullah r dan beberapa sahabatnya
mendatangi tempat tersebut dan menemukan ramuan itu". Muttafaq alaih. [1]
·
Bila
tempat ramuan sihir tidak diketahui maka terapi dapat dilakukan dengan cara
berikut ini:
Membacakan ruqyah syar'iyyah. Dinamakan ruqyah
syr'iyyah apabila telah memenuhi tiga syarat: Bacaan ruqyah tersebut berasal
dari Al Quran karena Al Quran adalah penawar dari segala penyakit jiwa dan
raga, atau Sunah rasulullah r, harus berbahasa arab, atau
bahasa lain yang dimengerti maknanya, dan harus meyakini bahwa tidak ruqyah itu
tidak bisa memberikan kesembuhan dengan sendirinya melainkan dengan qudrat Allah
I.
·
Pengobatan
syar'i yang lain adalah dengan madu lebah, kurma 'ajwa', jintan hitam, berbekam
dan lain-lain.
عن ابن عباس رضي
الله عنهما عن النبي r قال: ((الشفاء في ثلاثة: في شرطة محجم، أو
شربة عسل، أو كية بنا، وأنهى أمتي عن الكي)) متفق عليه.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu `anhuma dari Nabi r bersabda: Kesembuhan itu pada
ada tiga hal: berbekam, minum madu atau pengobatan dengan besi panas, akan
tetapi aku melarang umatku berobat dengan besi panas". Muttafaq alaih. [2]
عن سعد بن أبي
وقاص t قال: سمعت رسول الله r يقول: ((من تصبح بسبع تمرات عجوة لم يضره
ذلك اليوم سم ولا سحر)) متفق عليه وفي رواية لمسلم: ((من أكل سبع تمرات مما بين
لابتيها حين يصبح لم يضره سم حتى يمسي)).
Dari Sa'ad bin Abi Waqqas t berkata: "Aku mendengar
Rasulullah r bersabda: "Barangsiapa yang memakan tujuh
butir kurma 'Ajwa' di pagi hari niscaya dia tidak akan terkena racun dan sihir
di hari itu". Muttafaq alaih. [3]
Dalam riwayat Muslim: "Barangsiapa siapa yang
memakan tujuh butir kurma Madinah di waktu pagi niscaya dia tidak akan terkena
racun hingga sore harinya".
عن أبي هريرة t أن سمع رسول الله r يقول: ((إن في الحبة السوداء شفاء من كل داء
إلا السام)) متفق عليه.
Dari Abu Hurairah t bahwa dia mendengar Rasulullah r bersabda: "Sesungguhnya
pada jintan hitam terdapat kesembuhan dari segala penyakit kecuali mati".
Muttafaq alaih. [4]
عن أبي هريرة t قال: قال رسول الله r: ((من احتجم لسبع عشرة وتسع عشرة وإحدى
وعشرين كان شفاء من كل داء)) أخرجه أبو داود.
Dari Abu Hurairah t berkata: Rasulullah r bersabda: "Barangsiapa
yang berbekam pada tanggal tujuh belas, sembilan belas dan dua puluh satu (pada
bulan-bulan Qamariyah) niscaya dia sembuh dari seluruh penyakit. HR. Abu Daud. [5]
·
Membaca
ruqyah.
Hendaklah orang yang akan membaca ruqyah berwudhu terlebih dahulu, lalu
mulailah mebaca ruqyah di atas dada si sakit, atau di salah satu anggota
tubuhnya. Ayat dibaca dengan tartil lalu ditiupkan kepada orang yang sakit. Di
antara ayat-ayat yang dibaca: Surat Al Fatiha, Ayat Kursy, Ayat-ayat terakhir
surat Al Baqarah, surat Al Kafiruun, surat Al Ikhlas, surat Al Falaq, surat An
Naas dan ayat-ayat tentang jin dan sihir, diantaranya:
﴿ ۞وَأَوۡحَيۡنَآ
إِلَىٰ مُوسَىٰٓ أَنۡ أَلۡقِ عَصَاكَۖ فَإِذَا هِيَ تَلۡقَفُ مَا يَأۡفِكُونَ ١١٧ فَوَقَعَ
ٱلۡحَقُّ وَبَطَلَ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ ١١٨ فَغُلِبُواْ هُنَالِكَ وَٱنقَلَبُواْ
صَٰغِرِينَ ١١٩ وَأُلۡقِيَ ٱلسَّحَرَةُ سَٰجِدِينَ ١٢٠ قَالُوٓاْ ءَامَنَّا بِرَبِّ
ٱلۡعَٰلَمِينَ ١٢١ رَبِّ مُوسَىٰ وَهَٰرُونَ ١٢٢ ﴾ [الاعراف: ١١٦، ١٢١]
Dan Kami wahyukan kepada Musa:
"Lemparkanlah tongkatmu!". Maka sekonyong-konyong tongkat itu menelan
apa yang mereka sulapkan.
Karena itu nyatalah yang benar dan batallah yang selalu mereka
kerjakan. Maka mereka kalah di tempat itu dan jadilah
mereka orang-orang yang hina. Dan ahli-ahli sihir itu
serta merta meniarapkan diri dengan bersujud Mereka
berkata: "Kami beriman kepada Tuhan semesta alam, "(yaitu)
Tuhan Musa dan Harun" (Q.S. Al A'raaf 117- 122).
﴿ وَقَالَ فِرۡعَوۡنُ ٱئۡتُونِي بِكُلِّ سَٰحِرٍ
عَلِيمٖ ٧٩ فَلَمَّا جَآءَ ٱلسَّحَرَةُ قَالَ لَهُم مُّوسَىٰٓ أَلۡقُواْ مَآ أَنتُم
مُّلۡقُونَ ٨٠ فَلَمَّآ أَلۡقَوۡاْ قَالَ مُوسَىٰ مَا جِئۡتُم بِهِ ٱلسِّحۡرُۖ إِنَّ
ٱللَّهَ سَيُبۡطِلُهُۥٓ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُصۡلِحُ عَمَلَ ٱلۡمُفۡسِدِينَ ٨١ وَيُحِقُّ
ٱللَّهُ ٱلۡحَقَّ بِكَلِمَٰتِهِۦ وَلَوۡ كَرِهَ ٱلۡمُجۡرِمُونَ ٨٢ ﴾ [يونس : ٧٩، ٨٢]
Fir'aun berkata (kepada pemuka
kaumnya): "Datangkanlah kepadaku semua ahli-ahli sihir yang pandai!" Maka tatkala
ahli-ahli sihir itu datang, Musa berkata kepada mereka: "Lemparkanlah apa
yang hendak kamu lemparkan." Maka setelah mereka
lemparkan, Musa berkata: "Apa yang kamu lakukan itu, itulah yang sihir,
sesungguhnya Allah akan menampakkan ketidak benarannya" Sesungguhnya Allah
tidak akan membiarkan terus berlangsungnya pekerjaan orang-yang membuat
kerusakan. Dan Allah akan mengokohkan yang benar dengan
ketetapan-Nya, walaupun orang-orang yang berbuat dosa tidak menyukai(nya). (Q.S. Yunus:
79- 82 ) .
﴿ قَالُواْ يَٰمُوسَىٰٓ إِمَّآ أَن تُلۡقِيَ
وَإِمَّآ أَن نَّكُونَ أَوَّلَ مَنۡ أَلۡقَىٰ ٦٥ قَالَ بَلۡ أَلۡقُواْۖ فَإِذَا حِبَالُهُمۡ
وَعِصِيُّهُمۡ يُخَيَّلُ إِلَيۡهِ مِن سِحۡرِهِمۡ أَنَّهَا تَسۡعَىٰ ٦٦ فَأَوۡجَسَ
فِي نَفۡسِهِۦ خِيفَةٗ مُّوسَىٰ ٦٧ قُلۡنَا لَا تَخَفۡ إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡأَعۡلَىٰ ٦٨
وَأَلۡقِ مَا فِي يَمِينِكَ تَلۡقَفۡ مَا صَنَعُوٓاْۖ إِنَّمَا صَنَعُواْ كَيۡدُ سَٰحِرٖۖ
وَلَا يُفۡلِحُ ٱلسَّاحِرُ حَيۡثُ أَتَىٰ ٦٩ ﴾ [طه: ٦٥، ٦٩]
(Setelah mereka berkumpul)
mereka berkata: "Hai Musa (pilihlah), apakah kamu yang melemparkan
(dahulu) atau kamikah orang yang mula-mula melemparkan?" Berkata Musa:
"Silahkan kamu sekalian melemparkan". Maka tiba-tiba tali-tali dan
tongkat-tongkat mereka, terbayang kepada Musa seakan-akan ia merayap cepat,
lantaran sihir mereka. Maka Musa merasa takut dalam
hatinya. Kami berkata: "janganlah kamu takut,
sesungguhnya kamulah yang paling unggul (menang). Dan
lemparkanlah apa yang ada ditangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang
mereka perbuat. "Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya
tukang sihir (belaka). Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja
ia datang".
(Q.S. Thaaha: 65- 69 ) .
﴿ وَٱتَّبَعُواْ مَا تَتۡلُواْ ٱلشَّيَٰطِينُ
عَلَىٰ مُلۡكِ سُلَيۡمَٰنَۖ وَمَا كَفَرَ سُلَيۡمَٰنُ وَلَٰكِنَّ ٱلشَّيَٰطِينَ كَفَرُواْ
يُعَلِّمُونَ ٱلنَّاسَ ٱلسِّحۡرَ وَمَآ أُنزِلَ عَلَى ٱلۡمَلَكَيۡنِ بِبَابِلَ هَٰرُوتَ
وَمَٰرُوتَۚ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنۡ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَآ إِنَّمَا نَحۡنُ فِتۡنَةٞ
فَلَا تَكۡفُرۡۖ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنۡهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِۦ بَيۡنَ ٱلۡمَرۡءِ
وَزَوۡجِهِۦۚ وَمَا هُم بِضَآرِّينَ بِهِۦ مِنۡ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذۡنِ ٱللَّهِۚ وَيَتَعَلَّمُونَ
مَا يَضُرُّهُمۡ وَلَا يَنفَعُهُمۡۚ وَلَقَدۡ عَلِمُواْ لَمَنِ ٱشۡتَرَىٰهُ مَا لَهُۥ
فِي ٱلۡأٓخِرَةِ مِنۡ خَلَٰقٖۚ وَلَبِئۡسَ مَا شَرَوۡاْ بِهِۦٓ أَنفُسَهُمۡۚ لَوۡ كَانُواْ
يَعۡلَمُونَ ١٠٢ ﴾ [البقرة: ١٠٢]
Dan mereka mengikuti apa yang
dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan
bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak
mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir).
Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua
orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak
mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya
kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka
mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan
antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak
memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah.
Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak
memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa
yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di
akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau
mereka mengetahui. (Q.S. Al Baqarah: 102).
﴿ وَٱلصَّٰٓفَّٰتِ صَفّٗا ١ فَٱلزَّٰجِرَٰتِ
زَجۡرٗا ٢ فَٱلتَّٰلِيَٰتِ ذِكۡرًا ٣ إِنَّ إِلَٰهَكُمۡ لَوَٰحِدٞ ٤ رَّبُّ ٱلسَّمَٰوَٰتِ
وَٱلۡأَرۡضِ وَمَا بَيۡنَهُمَا وَرَبُّ ٱلۡمَشَٰرِقِ ٥ إِنَّا زَيَّنَّا ٱلسَّمَآءَ
ٱلدُّنۡيَا بِزِينَةٍ ٱلۡكَوَاكِبِ ٦ وَحِفۡظٗا مِّن كُلِّ شَيۡطَٰنٖ مَّارِدٖ ٧ لَّا
يَسَّمَّعُونَ إِلَى ٱلۡمَلَإِ ٱلۡأَعۡلَىٰ وَيُقۡذَفُونَ مِن كُلِّ جَانِبٖ ٨ دُحُورٗاۖ
وَلَهُمۡ عَذَابٞ وَاصِبٌ ٩ إِلَّا مَنۡ خَطِفَ ٱلۡخَطۡفَةَ فَأَتۡبَعَهُۥ شِهَابٞ
ثَاقِبٞ ١٠ ﴾ [الصافات : ١، ١٠]
Demi (rombongan) yang ber
shaf-shaf dengan sebenar-benarnya dan demi (rombongan) yang
melarang dengan sebenar-benarnya (dari perbuatan-perbuatan maksiat), dan demi (rombongan) yang membacakan pelajaran, Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Esa. Tuhan
langit dan bumi dan apa yang berada di antara keduanya dan Tuhan tempat-tempat
terbit matahari. Sesungguhnya Kami telah menghias langit
yang terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang, dan
telah memeliharanya (sebenar-benarnya) dari setiap syaitan yang sangat durhaka,
syaitan syaitan itu tidak dapat mendengar-dengarkan
(pembicaraan) para malaikat dan mereka dilempari dari segala penjuru. Untuk mengusir mereka dan bagi mereka siksaan yang kekal, akan tetapi barangsiapa (di antara mereka) yang mencuri-curi
(pembicaraan); maka ia dikejar oleh suluh api yang cemerlang. (Q.S. Ash-
Shaffaat: 1-10) .
﴿ وَإِذۡ صَرَفۡنَآ إِلَيۡكَ نَفَرٗا مِّنَ
ٱلۡجِنِّ يَسۡتَمِعُونَ ٱلۡقُرۡءَانَ فَلَمَّا حَضَرُوهُ قَالُوٓاْ أَنصِتُواْۖ فَلَمَّا
قُضِيَ وَلَّوۡاْ إِلَىٰ قَوۡمِهِم مُّنذِرِينَ ٢٩ قَالُواْ يَٰقَوۡمَنَآ إِنَّا سَمِعۡنَا
كِتَٰبًا أُنزِلَ مِنۢ بَعۡدِ مُوسَىٰ مُصَدِّقٗا لِّمَا بَيۡنَ يَدَيۡهِ يَهۡدِيٓ
إِلَى ٱلۡحَقِّ وَإِلَىٰ طَرِيقٖ مُّسۡتَقِيمٖ ٣٠ يَٰقَوۡمَنَآ أَجِيبُواْ دَاعِيَ
ٱللَّهِ وَءَامِنُواْ بِهِۦ يَغۡفِرۡ لَكُم مِّن ذُنُوبِكُمۡ وَيُجِرۡكُم مِّنۡ عَذَابٍ
أَلِيمٖ ٣١ وَمَن لَّا يُجِبۡ دَاعِيَ ٱللَّهِ فَلَيۡسَ بِمُعۡجِزٖ فِي ٱلۡأَرۡضِ وَلَيۡسَ
لَهُۥ مِن دُونِهِۦٓ أَوۡلِيَآءُۚ أُوْلَٰٓئِكَ فِي ضَلَٰلٖ مُّبِينٍ ٣٢ ﴾ [الاحقاف: ٢٩، ٣٢]
Dan (ingatlah) ketika Kami
hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al Quran, maka tatkala
mereka menghadiri pembacaan (nya) lalu mereka berkata: "Diamlah kamu
(untuk mendengarkannya)". Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali
kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan. Mereka
berkata: "Hai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab (Al
Quran) yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang
sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus. Hai kaum kami, terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan
berimanlah kepada-Nya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu dan
melepaskan kamu dari azab yang pedih. Dan orang yang
tidak menerima (seruan) orang yang menyeru kepada Allah maka dia tidak akan
melepaskan diri dari azab Allah di muka bumi dan tidak ada baginya pelindung
selain Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata". (Q.S. Al
Ahqaaf: 29- 32).
﴿ يَٰمَعۡشَرَ ٱلۡجِنِّ وَٱلۡإِنسِ إِنِ ٱسۡتَطَعۡتُمۡ
أَن تَنفُذُواْ مِنۡ أَقۡطَارِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ فَٱنفُذُواْۚ لَا تَنفُذُونَ
إِلَّا بِسُلۡطَٰنٖ ٣٣ فَبِأَيِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ ٣٤ يُرۡسَلُ عَلَيۡكُمَا
شُوَاظٞ مِّن نَّارٖ وَنُحَاسٞ فَلَا تَنتَصِرَانِ ٣٥ فَبِأَيِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا
تُكَذِّبَانِ ٣٦ ﴾ [الرحمن: ٣٣، ٣٦]
Hai jama'ah jin dan manusia,
jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka
lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan. Maka nikmat
Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Kepada kamu,
(jin dan manusia) dilepaskan nyala api dan cairan tembaga maka kamu tidak dapat
menyelamatkan diri (dari padanya). Maka nikmat Tuhan
kamu yang manakah yang kamu dustakan? (Q.S. Ar Rahman: 33- 36).
﴿ وَإِن يَكَادُ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لَيُزۡلِقُونَكَ
بِأَبۡصَٰرِهِمۡ لَمَّا سَمِعُواْ ٱلذِّكۡرَ وَيَقُولُونَ إِنَّهُۥ لَمَجۡنُونٞ ٥١
وَمَا هُوَ إِلَّا ذِكۡرٞ لِّلۡعَٰلَمِينَ ٥٢ ﴾ [القلم: ٥١، ٥٢]
Dan sesungguhnya orang-orang
kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka,
tatkala mereka mendengar Al Quran dan mereka berkata: "Sesungguhnya ia
(Muhammad) benar-benar orang yang gila. Dan Al Quran itu tidak lain hanyalah
peringatan bagi seluruh umat. (Q.S. Al Qalam: 51- 52).
﴿ أَفَحَسِبۡتُمۡ أَنَّمَا خَلَقۡنَٰكُمۡ عَبَثٗا
وَأَنَّكُمۡ إِلَيۡنَا لَا تُرۡجَعُونَ ١١٥ ﴾ [المؤمنون :
١١٥]
Maka
apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main
(saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? (Q.S. Al Mukminun:
115).
[1] . muttafaq alaih diriwayatkan oleh Bukhari no hadist : 5765 dan
Muslim no hadist : 2189.
[2] . muttafaq alaih diriwayatkan oleh Bukhari no hadist : 5681 dan
Muslim no hadist : 2205.
[3] . muttafaq alaih diriwayatkan oleh Bukhari no hadist : 5769 dan
Muslim no hadist : 2047.
[4] . muttafaq alaih diriwayatkan oleh Bukhari no hadist : 5688 dan
Muslim no hadist : 2215.
[5] . Hadist hasan, diriwayatkan oleh Abu Daud no hadist : 3861.
Post a Comment