KEISTIMEWAAN RASULULLAH
KEISTIMEWAAN RASULULLAH
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya segala puji bagi Allah, kami memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kami dan kejelekan amal perbuatan kami. Barangsiapa yang diberikan petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang (dapat) menyesatkannya. Dan siapa yang (Allah) sesatkan, maka tidak ada yang (dapat) memberikan petunjuk kepadanya. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan (yang berhak untuk disembah) selain Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad a adalah hamba dan utusan-Nya.
Ma‟asyiral muslimin rahimani wa rahimakumullah Jabir bin Abdillah ra. pernah meriwayatkan satu hadits yang menyebutkan tentang keutamaan Rasulullah saw. atas para nabi. Beliau mengatakan dalam hadits tersebut, bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda :
“Aku diberi lima hal yang belum pernah diberikan kepada seorang pun sebelumku yaitu; aku ditolong (oleh Allah) dengan rasa ketakutan (musuhku) sejauh perjalanan satu bulan, bumi dijadikan untukku sebagai tempat sujud (masjid) dan alat bersuci (pengganti air) maka siapapun menemui waktu shalat hendaklah ia segera shalat, dihalalkan bagiku ghanimah (harta rampasan perang) yang tidak dihalalkan bagi seorang nabipun sebelumku, aku diberikan izin untuk memberikan syafa‟at pada umat ini, dan nabi sebelumku diutus untuk kaumnya saja, sedangkan aku diutus untuk seluruh umat manusia.
Para jama‟ah rahimani wa rahimakumullah …
Dari hadits di atas dapat kita ketahui bahwa keistimewaan Rasulullah atas para nabi yang lainnya adalah : Dari hadits di atas dapat diketahui bahwa keistimewaan Rasulullah atas para nabi yang lainnya adalah :
1. Rasulullah ditolong oleh Allah dengan rasa ketakutan musuhnya sejauh perjalanan satu bulan Ini merupakan pertolongan dari Allah kepada Rasulullah dalam mengalahkan musuh-musuhnya.
2. Dijadikan bumi sebagai tempat sujud (masjid) dan alat untuk bersuci (pengganti air)
Umat-umat terdahulu melaksanakan ibadahnya di tempat-tempat ibadah mereka. Adapun umat Muhammad a boleh mengerjakan shalat disemua tempat di bumi, selama tempat tersebut tidak dilarangan oleh syari‟at, seperti; tempat penderuman unta, kuburan, dan kamar mandi. Dalam hadits tersebut juga menetapkannya adanya syari‟at tayammum bagi umat Muhammad a. Dan dalam hadits tersebut juga menunjukkan bahwa hukum asal bumi adalah suci dapat digunakan untuk shalat dan tayammum. Sehingga berkata Syaikh Abdullah bin „Abdurrahman bin Shalih Alu Bassam :
“Hukum asal bumi ini suci (dapat digunakan) untuk shalat dan tayammum.
3. Dihalalkannya ghanimah bagi Rasulullah a dan umatnya Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah saw. bersabda;
“Salah satu dari para Nabi berperang bersama kaumnya. … Ia berperang dan ia belum shalat Ashar padahal sudah dekat dengan sebuah kampung. Ia berkata kepada matahari, ”Sesungguhnya engkau diperintah (oleh Allah) dan aku juga diperintah, Ya Allah tahanlah (matahari) untuk kami. Kemudian ia ditahan hingga –dengan izin Allah- ia berhasil menaklukkan kampung tersebut. Ia mengumpulkan ghanimah dan datanglah api untuk membakarnya tetapi tidak bisa. (Lalu) ia berkata, ”Sesungguhnya di antara kalian ada penghianat (yang mengambil ghanimah dengan diam-diam), hendaknya satu orang dari setiap kabilah berbaiat (bersumpah kepadaku). (Kemudian) ia berkata, “Di antara (kabilahmu) ada penghianat.” Hendaknya kabilahmu berbaiat denganku. Lalu menempellah tangan dua atau tiga orang dengan tangannya. Ia berkata, “Di antara kalian ada penghianat.” (Kemudian) mereka datang dengan membawa emas sebesar kepala sapi dan meletakkannya, kemudian datang api dan membakarnya. Allah menghalalkan bagi kita ghanimah karena melihat kelemahan dan ketidakberdayaannya kita.
4. Rasulullah saw diberikan izin untuk memberikan syafa’at pada umat ini Syafa‟at pada hari kiamat yang khusus dimiliki Nabi Muhammad saw adalah Syafa‟at „Uzhma (agung) bagi seluruh makhluk ketika di padang mahsyar. Yaitu agar Allah SWT segera memutuskan perkara mereka. Ketika itu mereka menuju kepada nabi Adam as., kemudian nabi Nuh as, kemudian nabi Ibrahimas, kemudian nabi Musa as, kemudian nabi Isa as. Namun para nabi tersebut meminta udzur dan tidak dapat memberikan syafa‟at. Maka datanglah manusia kepada Rasulullah saw, dan beliau berdoa kepada Allah agar Allah SWT segera memutuskan perkara manusia. Rasulullah saw diutus untuk seluruh umat manusia hingga hari Kiamat Syari‟at nabi-nabi terdahulu hanya berlaku khusus untuk kaum mereka saja. Adapun syari‟at yang dibawa Rasulullah saw berlaku untuk seluruh umat manusia hingga hari Kiamat. Dan ini juga menunjukkan bahwa beliau adalah penutup para nabi dan rasul, dan tidak ada lagi nabi dan rasul setelahnya. Sebagaimana firman Allah SWT;
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kalian tetapi ia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Demikian yang dapat kami sampaikan, shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarganya, dan para sahabatnya. Dan penutup doa kami, segala puji bagi Allah Rabb semesta alam.
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya segala puji bagi Allah, kami memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kami dan kejelekan amal perbuatan kami. Barangsiapa yang diberikan petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang (dapat) menyesatkannya. Dan siapa yang (Allah) sesatkan, maka tidak ada yang (dapat) memberikan petunjuk kepadanya. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan (yang berhak untuk disembah) selain Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad a adalah hamba dan utusan-Nya.
Ma‟asyiral muslimin rahimani wa rahimakumullah Jabir bin Abdillah ra. pernah meriwayatkan satu hadits yang menyebutkan tentang keutamaan Rasulullah saw. atas para nabi. Beliau mengatakan dalam hadits tersebut, bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda :
“Aku diberi lima hal yang belum pernah diberikan kepada seorang pun sebelumku yaitu; aku ditolong (oleh Allah) dengan rasa ketakutan (musuhku) sejauh perjalanan satu bulan, bumi dijadikan untukku sebagai tempat sujud (masjid) dan alat bersuci (pengganti air) maka siapapun menemui waktu shalat hendaklah ia segera shalat, dihalalkan bagiku ghanimah (harta rampasan perang) yang tidak dihalalkan bagi seorang nabipun sebelumku, aku diberikan izin untuk memberikan syafa‟at pada umat ini, dan nabi sebelumku diutus untuk kaumnya saja, sedangkan aku diutus untuk seluruh umat manusia.
Para jama‟ah rahimani wa rahimakumullah …
Dari hadits di atas dapat kita ketahui bahwa keistimewaan Rasulullah atas para nabi yang lainnya adalah : Dari hadits di atas dapat diketahui bahwa keistimewaan Rasulullah atas para nabi yang lainnya adalah :
1. Rasulullah ditolong oleh Allah dengan rasa ketakutan musuhnya sejauh perjalanan satu bulan Ini merupakan pertolongan dari Allah kepada Rasulullah dalam mengalahkan musuh-musuhnya.
2. Dijadikan bumi sebagai tempat sujud (masjid) dan alat untuk bersuci (pengganti air)
Umat-umat terdahulu melaksanakan ibadahnya di tempat-tempat ibadah mereka. Adapun umat Muhammad a boleh mengerjakan shalat disemua tempat di bumi, selama tempat tersebut tidak dilarangan oleh syari‟at, seperti; tempat penderuman unta, kuburan, dan kamar mandi. Dalam hadits tersebut juga menetapkannya adanya syari‟at tayammum bagi umat Muhammad a. Dan dalam hadits tersebut juga menunjukkan bahwa hukum asal bumi adalah suci dapat digunakan untuk shalat dan tayammum. Sehingga berkata Syaikh Abdullah bin „Abdurrahman bin Shalih Alu Bassam :
“Hukum asal bumi ini suci (dapat digunakan) untuk shalat dan tayammum.
3. Dihalalkannya ghanimah bagi Rasulullah a dan umatnya Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah saw. bersabda;
“Salah satu dari para Nabi berperang bersama kaumnya. … Ia berperang dan ia belum shalat Ashar padahal sudah dekat dengan sebuah kampung. Ia berkata kepada matahari, ”Sesungguhnya engkau diperintah (oleh Allah) dan aku juga diperintah, Ya Allah tahanlah (matahari) untuk kami. Kemudian ia ditahan hingga –dengan izin Allah- ia berhasil menaklukkan kampung tersebut. Ia mengumpulkan ghanimah dan datanglah api untuk membakarnya tetapi tidak bisa. (Lalu) ia berkata, ”Sesungguhnya di antara kalian ada penghianat (yang mengambil ghanimah dengan diam-diam), hendaknya satu orang dari setiap kabilah berbaiat (bersumpah kepadaku). (Kemudian) ia berkata, “Di antara (kabilahmu) ada penghianat.” Hendaknya kabilahmu berbaiat denganku. Lalu menempellah tangan dua atau tiga orang dengan tangannya. Ia berkata, “Di antara kalian ada penghianat.” (Kemudian) mereka datang dengan membawa emas sebesar kepala sapi dan meletakkannya, kemudian datang api dan membakarnya. Allah menghalalkan bagi kita ghanimah karena melihat kelemahan dan ketidakberdayaannya kita.
4. Rasulullah saw diberikan izin untuk memberikan syafa’at pada umat ini Syafa‟at pada hari kiamat yang khusus dimiliki Nabi Muhammad saw adalah Syafa‟at „Uzhma (agung) bagi seluruh makhluk ketika di padang mahsyar. Yaitu agar Allah SWT segera memutuskan perkara mereka. Ketika itu mereka menuju kepada nabi Adam as., kemudian nabi Nuh as, kemudian nabi Ibrahimas, kemudian nabi Musa as, kemudian nabi Isa as. Namun para nabi tersebut meminta udzur dan tidak dapat memberikan syafa‟at. Maka datanglah manusia kepada Rasulullah saw, dan beliau berdoa kepada Allah agar Allah SWT segera memutuskan perkara manusia. Rasulullah saw diutus untuk seluruh umat manusia hingga hari Kiamat Syari‟at nabi-nabi terdahulu hanya berlaku khusus untuk kaum mereka saja. Adapun syari‟at yang dibawa Rasulullah saw berlaku untuk seluruh umat manusia hingga hari Kiamat. Dan ini juga menunjukkan bahwa beliau adalah penutup para nabi dan rasul, dan tidak ada lagi nabi dan rasul setelahnya. Sebagaimana firman Allah SWT;
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kalian tetapi ia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Demikian yang dapat kami sampaikan, shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarganya, dan para sahabatnya. Dan penutup doa kami, segala puji bagi Allah Rabb semesta alam.
Post a Comment