KITAB SHAUM 1
KITAB
SHAHIH BUKHARI
KITAB
SHAUM
Kewajiban puasa ramadhan
No. Hadist: 1758
حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ أَبِي
سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ أَنَّ أَعْرَابِيًّا
جَاءَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَائِرَ الرَّأْسِ
فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَخْبِرْنِي مَاذَا فَرَضَ اللَّهُ عَلَيَّ مِنْ
الصَّلَاةِ فَقَالَ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسَ إِلَّا أَنْ تَطَّوَّعَ شَيْئًا
فَقَالَ أَخْبِرْنِي مَا فَرَضَ اللَّهُ عَلَيَّ مِنْ الصِّيَامِ فَقَالَ شَهْرَ
رَمَضَانَ إِلَّا أَنْ تَطَّوَّعَ شَيْئًا فَقَالَ أَخْبِرْنِي بِمَا فَرَضَ
اللَّهُ عَلَيَّ مِنْ الزَّكَاةِ فَقَالَ فَأَخْبَرَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَرَائِعَ الْإِسْلَامِ قَالَ وَالَّذِي أَكْرَمَكَ
لَا أَتَطَوَّعُ شَيْئًا وَلَا أَنْقُصُ مِمَّا فَرَضَ اللَّهُ عَلَيَّ شَيْئًا
فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَفْلَحَ إِنْ صَدَقَ
أَوْ دَخَلَ الْجَنَّةَ إِنْ صَدَقَ
Telah
menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada saya
Isma'il bin Ja'far dari Abu Suhail dari Bapaknya dari Tholhah bin 'Ubaidullah; Ada seorang
'Arab Baduy datang kepada Rasululloh shallallahu 'alaihi wasallam dalam keadaan
kepalanya penuh debu lalu berkata; "Wahai Rasulullah, kabarkan kepadaku
apa yang telah Allah wajibkan buatku tentang shalat?". Maka Beliau
shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Shalat lima kali kecuali bila kamu
mau menambah dengan yang tathowwu' (sunnat) ". Orang itu bertanya lagi:
"Lalu kabarkan kepadaku apa yang telah Allah wajibkan buatku tentang shaum
(puasa)?". Maka Beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Shaum
di bulan Ramadhan kecuali bila kamu mau menambah dengan yang tathowwu' (sunnat)
"."Dan shiyam (puasa) Ramadhan". Orang itu bertanya lagi:
"Lalu kabarkan kepadaku apa yang telah Allah wajibkan buatku tentang
zakat?". Berkata, Tholhah bin 'Ubaidullah radliallahu 'anhu: Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjelaskan kepada orang itu tentang
syari-at-syari'at Islam. Kemudian orang itu berkata: "Demi Dzat yang telah
memuliakan anda, Aku tidak akan mengerjakan yang sunnah sekalipun, namun aku
pun tidak akan mengurangi satupun dari apa yang telah Allah wajibkan
buatku". Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Dia
akan beruntung jika jujur menepatinya atau dia akan masuk surga jika jujur
menepatinya ".
No. Hadist: 1759
حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ صَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ فَلَمَّا فُرِضَ رَمَضَانُ تُرِكَ
وَكَانَ عَبْدُ اللَّهِ لَا يَصُومُهُ إِلَّا أَنْ يُوَافِقَ صَوْمَهُ
Telah
menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Isma'il dari
Ayyub dari Nafi' dari Ibnu'Umar radliallahu 'anhuma berkata: "Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan puasa hari 'Asyura' (10 Muharam) lalu
memerintahkan (para sahabat) untuk melaksanakannya pula. Setelah Allah
mewajibklan puasa Ramadhan, maka puasa hari 'Asyura' ditinggalkan. Dan
'Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhu tidaklah melaksanakan puasa hari 'Asyura'
kecuali bila bertepatan dengan hari-hari puasa yang biasa dikerjakannya".
No. Hadist: 1760
حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي حَبِيبٍ
أَنَّ عِرَاكَ بْنَ مَالِكٍ حَدَّثَهُ أَنَّ عُرْوَةَ أَخْبَرَهُ عَنْ عَائِشَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ قُرَيْشًا كَانَتْ تَصُومُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فِي
الْجَاهِلِيَّةِ ثُمَّ أَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
بِصِيَامِهِ حَتَّى فُرِضَ رَمَضَانُ وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ شَاءَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ شَاءَ أَفْطَرَ
Telah
menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Al
Laits dari Yazid bin Abu Habib bahwa 'Irak bin Malik menceritakan kepadanya
bahwa 'Urwah mengabarkan kepadanya dari 'Aisyah radliallahu 'anha; Bahwa
orang-orang Quraisy pada zaman Jahiliyah biasa melaksanakan puasa hari
'Asyura'. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk
melaksanakannya pula hingga datang kewajiban shaum Ramadhan. Dan kemudian
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang mau
melaksanakannya silakan dan siapa yang tidak mau juga tidak apa".
: Keutamaan puasa
No. Hadist: 1761
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ
الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الصِّيَامُ جُنَّةٌ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا
يَجْهَلْ وَإِنْ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي صَائِمٌ
مَرَّتَيْنِ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ
عِنْدَ اللَّهِ تَعَالَى مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ يَتْرُكُ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
وَشَهْوَتَهُ مِنْ أَجْلِي الصِّيَامُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ وَالْحَسَنَةُ
بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا
Telah
menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Abu Az Zanad
dari Al A'raj dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu; Bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Shaum itu benteng, maka (orang yang
melaksanakannya) janganlah berbuat kotor (rafats) dan jangan pula berbuat
bodoh. Apabila ada orang yang mengajaknya berkelahi atau menghinanya maka
katakanlah aku sedang shaum (ia mengulang ucapannya dua kali). Dan demi Dzat
yang jiwaku berada di tanganNya, sungguh bau mulut orang yang sedang shaum
lebih harum di sisi Allah Ta'ala dari pada harumnya minyak misik, karena dia
meninggalkan makanannya, minuman dan nafsu syahwatnya karena Aku. Shaum itu
untuk Aku dan Aku sendiri yang akan membalasnya dan setiap satu kebaikan
dibalas dengan sepuiluh kebaikan yang serupa".
Kafarah puasa
No. Hadist: 1762
حَدَّثَنَا
عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنَا جَامِعٌ عَنْ أَبِي
وَائِلٍ عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ قَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ مَنْ يَحْفَظُ
حَدِيثًا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْفِتْنَةِ
قَالَ حُذَيْفَةُ أَنَا سَمِعْتُهُ يَقُولُ فِتْنَةُ الرَّجُلِ فِي أَهْلِهِ
وَمَالِهِ وَجَارِهِ تُكَفِّرُهَا الصَّلَاةُ وَالصِّيَامُ وَالصَّدَقَةُ قَالَ
لَيْسَ أَسْأَلُ عَنْ ذِهِ إِنَّمَا أَسْأَلُ عَنْ الَّتِي تَمُوجُ كَمَا يَمُوجُ
الْبَحْرُ قَالَ وَإِنَّ دُونَ ذَلِكَ بَابًا مُغْلَقًا قَالَ فَيُفْتَحُ أَوْ
يُكْسَرُ قَالَ يُكْسَرُ قَالَ ذَاكَ أَجْدَرُ أَنْ لَا يُغْلَقَ إِلَى يَوْمِ
الْقِيَامَةِ فَقُلْنَا لِمَسْرُوقٍ سَلْهُ أَكَانَ عُمَرُ يَعْلَمُ مَنْ الْبَابُ
فَسَأَلَهُ فَقَالَ نَعَمْ كَمَا يَعْلَمُ أَنَّ دُونَ غَدٍ اللَّيْلَةَ
Telah
menceritakan kepada kami 'Ali bin 'Abdullah telah menceritakan kepada kami
Sufyan telah menceritakan kepada kami Jami' dari Abu Wa'il dari Hudzaifah
radliallahu 'anhu berkata; "Pada suatu hari 'Umar radliallahu 'anhu berkata:
"Siapa yang masih hafal hadits dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
tentang masalah fitnah? Hudzaifah berkata: "Aku mendengarnya saat Beliau
bersabda: "Yaitu suatu fitnah seseorang dalam keluarganya, harta, anak dan
tetangganya. Namun fitnah itu akan terhapus oleh shalat, shaum. shadaqah".
'Umar berkata: "Aku bertanya bukan masalah itu. Tapi aku bertanya tentang
fitnah yang meluas seperti melubernya air lautan. Hudzaifah berkata:
"Sesungguhnya selain itu ada satu pintu". 'Umar bertanya: "Pintu
itu terbuka atau sudah rusak?". Hudzaifah berkata: "Pintu yang
rusak". 'Umar berkata: "Kalau begitu pintu itu tidak akan bisa
ditutup hingga hari qiyamat". Maka kami berkata, kepada Masruq:
"Tanyakanlah kepadanya apakah 'Umar mengerti siapa yang dimaksud dengan
pintu itu". Hudzaifah berkata: "Ya, dia mengerti. Sebagaimana
mengertinya dia bahwa setelah besok pasti malam hari".
Ar rayyan untuk orang yang berpuasa
No. Hadist: 1763
حَدَّثَنَا
خَالِدُ بْنُ مَخْلَدٍ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ بِلَالٍ قَالَ حَدَّثَنِي
أَبُو حَازِمٍ عَنْ سَهْلٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ
يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ
غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ
غَيْرُهُمْ فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ
Telah
menceritakan kepada kami Khalid bin Mukhallad telah menceritakan kepada kami
Sulaiman bin Bilal berkata, telah menceritakan kepada saya Abu Hazim dari Sahal
radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dalam
surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan, yang pada hari qiyamat
tidak akan ada orang yang masuk ke surga melewati pintu itu kecuali para
shaimun (orang-orang yang berpuasa). Tidak akan ada seorangpun yang masuk
melewati pintu tersebut selain mereka. Lalu dikatakan kepada mereka; Mana para
shaimun, maka para shaimun berdiri menghadap. Tidak akan ada seorangpun yang
masuk melewati pintu tersebut selain mereka. Apabila mereka telah masuk
semuanya, maka pintu itu ditutup dan tidak akan ada seorangpun yang masuk
melewati pintu tersebut".
No. Hadist: 1764
حَدَّثَنَا
إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْمُنْذِرِ قَالَ حَدَّثَنِي مَعْنٌ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ
عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ حُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ مَنْ أَنْفَقَ زَوْجَيْنِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ نُودِيَ مِنْ أَبْوَابِ
الْجَنَّةِ يَا عَبْدَ اللَّهِ هَذَا خَيْرٌ فَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّلَاةِ
دُعِيَ مِنْ بَابِ الصَّلَاةِ وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الْجِهَادِ دُعِيَ مِنْ بَابِ
الْجِهَادِ وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصِّيَامِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الرَّيَّانِ
وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّدَقَةِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الصَّدَقَةِ فَقَالَ
أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّي يَا رَسُولَ اللَّهِ
مَا عَلَى مَنْ دُعِيَ مِنْ تِلْكَ الْأَبْوَابِ مِنْ ضَرُورَةٍ فَهَلْ يُدْعَى
أَحَدٌ مِنْ تِلْكَ الْأَبْوَابِ كُلِّهَا قَالَ نَعَمْ وَأَرْجُو أَنْ تَكُونَ
مِنْهُمْ
Telah
menceritakan kepada kami Ibrahim bin Al Mundzir berkata, telah menceritakan
kepada saya Ma'an berkata, telah menceritakan kepada saya Malik dari Ibnu
Syihab dari Humaid bin 'Abdur Rahman dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang menginfaqkan
dua jenis (berpasangan) dari hartanya di jalan Allah, maka dia akan dipanggil
dari pintu-pintu surga; (lalu dikatakan kepadanya): "Wahai 'Abdullah,
inilah kebaikan (dari apa yang kamu amalkan). Maka barangsiapa dari kalangan
ahlu shalat dia akan dipanggil dari pintu shalat dan barangsiapa dari kalangan ahlu
jihad dia akan dipanggil dari pintu jihad dan barangsiapa dari kalangan ahlu
shiyam (puasa) dia akan dipanggil dari pintu ar-Rayyan dan barangsiapa dari
kalangan ahlu shadaqah dia akan dipanggil dari pintu shadaqah". Lantas Abu
Bakar Ash-Shidiq radliallahu 'anhu: "Demi bapak dan ibuku (sebagai
tebusan) untukmu wahai Rasulullah, demi ayah dan ibuku, jika seseorang
dipanggil diantara pintu-pintu yang ada, itu sbeuah kepastian, namun apakah
mungkin seseorang akan dipanggil dari semua pintu?". Beliau shallallahu 'alaihi
wasallam menjawab: "Benar, dan aku berharap kamu termasuk diantara
mereka".
Disebut ramadhan atau bulan ramadhan?
No. Hadist: 1765
حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ أَبِي سُهَيْلٍ عَنْ
أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِحَتْ
أَبْوَابُ الْجَنَّةِ
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah
menceritakan kepada kami Isma'il bin Ja'far dari Abu Suhail dari bapaknya dari
Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Apabila bulan Ramadhan datang, maka pintu-pintu surga
dibuka".
No. Hadist: 1766
حَدَّثَنِي
يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ قَالَ حَدَّثَنِي اللَّيْثُ عَنْ عُقَيْلٍ عَنْ ابْنِ
شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِي ابْنُ أَبِي أَنَسٍ مَوْلَى التَّيْمِيِّينَ أَنَّ
أَبَاهُ حَدَّثَهُ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ شَهْرُ
رَمَضَانَ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ
وَسُلْسِلَتْ الشَّيَاطِينُ
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair berkata,
telah menceritakan kepada saya Al Laits dari 'Uqail dari Ibnu Syihab berkata,
telah mengabarkan kepada saya Ibnu Abu Anas, maulanya at-Taymiyyiin bahwa
bapaknya menceritakan kepadanya bahwa dia mendengar Abu Hurairah radliallahu
'anhu berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Apabila bulan Ramadhan datang, maka pintu-pintu langit dibuka sedangkan
pintu-pintu jahannam ditutup dan syaitan-syaitan dibelenggu".
No. Hadist: 1767
حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ قَالَ حَدَّثَنِي اللَّيْثُ عَنْ عُقَيْلٍ عَنْ ابْنِ
شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِي سَالِمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ ابْنَ
عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّه صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَصُومُوا وَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ
فَأَفْطِرُوا فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَاقْدُرُوا لَهُ وَقَالَ غَيْرُهُ عَنْ
اللَّيْثِ حَدَّثَنِي عُقَيْلٌ وَيُونُسُ لِهِلَالِ رَمَضَانَ
Telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair berkata, telah menceritakan kepada
saya Al Laits dari 'Uqail dari Ibnu Syihab berkata, telah mengabarkan kepada
saya Salim bin 'Abdullah bin 'Umar bahwa Ibnu'Umar radliallahu 'anhuma berkata;
Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika
kamu melihatnya maka berpuasalah dan jika kamu melihatnya lagi maka berbukalah.
Apabila kalian terhalang oleh awan maka perkirakanlah jumlahnya (jumlah hari
disempurnakan) ". Dan
berkata, selainnya dari Al Laits telah menceritakan kepada saya 'Uqail dan
Yunus: "Ini
maksudnya untuk hilal bulan Ramadhan".
Barangsiapa berpuasa ramadhan karena iman dan mengharap
pahala
No. Hadist: 1768
حَدَّثَنَا
مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ أَبِي
سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا
وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَنْ صَامَ رَمَضَانَ
إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Telah
menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami
Hisyam telah menceritakan kepada kami Yahya dari Abu Salamah dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa yang menegakkan lailatul qadar (mengisi dengan ibadah) karena
iman kepada Allah dan mengharapkan pahala (hanya dariNya) maka akan diampuni
dosa-dosa yang telah dikerjakannya, dan barangsiapa yang melaksanakan shaum
Ramadhan karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala (hanya dariNya) maka
akan diampuni dosa-dosa yang telah dikerjakannya".
Di bulan ramadhan Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam
lebih banyak beramal kebaikan
No. Hadist: 1769
حَدَّثَنَا
مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ أَخْبَرَنَا ابْنُ
شِهَابٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ أَنَّ ابْنَ
عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ بِالْخَيْرِ وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ
فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَام
يَلْقَاهُ كُلَّ لَيْلَةٍ فِي رَمَضَانَ حَتَّى يَنْسَلِخَ يَعْرِضُ عَلَيْهِ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْقُرْآنَ فَإِذَا لَقِيَهُ
جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَام كَانَ أَجْوَدَ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ
الْمُرْسَلَةِ
Telah
menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Ibrahim bin Sa'ad telah mengabarkan kepada kami Ibnu Syihab dari 'Ubaidallah
bin 'Uqbah bahwa Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma berkata: "Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam adalah orang yang paling lembut (dermawan) dalam
segala kebaikan. Dan kelembutan Beliau yang paling baik adalah saat bulan
Ramadhan ketika Jibril alaihissalam datang menemui Beliau. Dan Jibril Alaihissalam
datang menemui Beliau pada setiap malam di bulan Ramadhan (untuk membacakan Al
Qur'an) hingga Al Qur'an selesai dibacakan untuk Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam. Apabila Jibril Alaihissalam datang menemui Beliau, maka Beliau adalah
orang yang paling lembut dalam segala kebaikan melebihi lembutnya angin yang
berhembus".
Orang yang tidak meninggalkan ucapan kotor
No. Hadist: 1770
حَدَّثَنَا
آدَمُ بْنُ أَبِي إِيَاسٍ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ
الْمَقْبُرِيُّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ
الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ
وَشَرَابَهُ
Telah
menceritakan kepada kami Adam bin Abu Iyas telah menceritakan kepada kami Ibnu
Abu Dza'bi telah menceritakan kepada kami Sa'id Al Maqbariy dari bapaknya dari
Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Barangsiapa
yang tidak meninggalkan ucapan keji dan berbuat keji, Allah tidak butuh orang
itu meninggalkan makan dan minumnya".
No. Hadist: 1771
حَدَّثَنَا
إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى أَخْبَرَنَا هِشَامُ بْنُ يُوسُفَ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ
قَالَ أَخْبَرَنِي عَطَاءٌ عَنْ أَبِي صَالِحٍ الزَّيَّاتِ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا
هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اللَّهُ كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا
الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ وَإِذَا
كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ
أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ وَالَّذِي نَفْسُ
مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ
الْمِسْكِ لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ وَإِذَا
لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ
Telah menceritakan
kepada kami Ibrahim bin Musa telah mengabarkan kepada kami Hisyam bun Yusuf
dari Ibnu Juraij berkata, telah mengabarkan kepada saya 'Atho' dari Abu Shalih
Az Zayyat bahwa dia mendengar Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah Ta'ala telah berfirman:
"Setiap amal anak Adam adalah untuknya kecuali shaum, sesungguhnya shaum
itu untuk Aku dan Aku sendiri yang akan memberi balasannya. Dan shaum itu
adalah benteng, maka apabila suatu hari seorang dari kalian sedang melaksanakan
shaum, maka janganlah dia berkata rafats dan bertengkar sambil berteriak. Jika
ada orang lain yang menghinanya atau mengajaknya berkelahi maka hendaklah dia
mengatakan 'Aku orang yang sedang shaum. Dan demi Dzat yang jiwa Muhammad
berada di tanganNya, sungguh bau mulut orang yang sedang shaum lebih harum di
sisi Allah Ta'ala dari pada harumnya minyak misik. Dan untuk orang yang shaum
akan mendapatkan dua kegembiraan yang dia akan bergembira dengan keduanya,
yaitu apabila berbuka dia bergembira dan apabila berjumpa dengan Rabnya dia
bergembira disebabkan 'ibadah shaumnya itu".
Puasa bagi orang yang khawatir atas dirinya karena
(nafsu) kelajangannya
No. Hadist: 1772
حَدَّثَنَا
عَبْدَانُ عَنْ أَبِي حَمْزَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ
عَلْقَمَةَ قَالَ بَيْنَا أَنَا أَمْشِي مَعَ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ فَقَالَ كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ
مَنْ اسْتَطَاعَ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ
وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ
لَهُ وِجَاءٌ
Telah
menceritakan kepada kami 'Abdan dari Abu Hamzah dari Al A'masy dari Ibrahim
dari 'Alqamah berkata; Ketika aku sedang berjalan bersama 'Abdullah radliallahu
'anhu, dia berkata: Kami pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang
ketika itu Beliau bersabda: "Barangsiapa yang sudah mampu (menafkahi keluarga),
hendaklah dia kawin (menikah) karena menikah itu lebih bisa menundukkan
pandangan dan lebih bisa menjaga kemaluan. Barangsiapa yang tidak sanggup
(manikah) maka hendaklah dia berpuasa karena puasa itu akan menjadi benteng
baginya".
Sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam "Jika
kalian melihat hilal…"
No. Hadist: 1773
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ حَدَّثَنَا مَالِكٌ عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَكَرَ رَمَضَانَ فَقَالَ لَا تَصُومُوا حَتَّى
تَرَوْا الْهِلَالَ وَلَا تُفْطِرُوا حَتَّى تَرَوْهُ فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ
فَاقْدُرُوا لَهُ
Telah
menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Maslamah telah menceritakan kepada kami
Malik dari Nafi' dari 'Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menceritakan tentang bulan Ramadhan lalu Beliau
bersabda: "Janganlah
kalian berpuasa hingga kalian melihat hilal dan jangan pula kalian berbuka
hingga kalian melihatnya. Apabila kalian terhalang oleh awan maka perkirakanlah
jumlahnya (jumlah hari disempurnakan) ".
No. Hadist: 1774
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ حَدَّثَنَا مَالِكٌ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الشَّهْرُ تِسْعٌ وَعِشْرُونَ لَيْلَةً
فَلَا تَصُومُوا حَتَّى تَرَوْهُ فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا الْعِدَّةَ
ثَلَاثِينَ
Telah
menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Maslamah telah menceritakan kepada kami
Malik dari 'Abdullah bin Dinar dari 'Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhu bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Satu bulan itu berjumlah dua
puluh sembilan malam (hari) maka janganlah kalian berpuasa hingga kalian
melihatnya. Apabila kalian terhalang oleh awan maka sempurnakanlah jumlahnya
menjadi tiga puluh".
No. Hadist: 1775
حَدَّثَنَا
أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ جَبَلَةَ بْنِ سُحَيْمٍ قَالَ سَمِعْتُ
ابْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَقُولُ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الشَّهْرُ هَكَذَا وَهَكَذَا وَخَنَسَ الْإِبْهَامَ فِي
الثَّالِثَةِ
Telah
menceritakan kepada kami Abu Al Walid telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari Jabalah bin Sujaim berkata, aku mendengar Ibnu'Umar radliallahu 'anhuma
berkata,, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bulan itu begini begini".
Lalu Beliau mengepalkan ibu jari tangannya saat menyebutkan hitungan yang
ketiga.
No. Hadist: 1776
حَدَّثَنَا
آدَمُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ زِيَادٍ قَالَ سَمِعْتُ
أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْ قَالَ قَالَ أَبُو الْقَاسِمِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ فَإِنْ غُبِّيَ عَلَيْكُمْ
فَأَكْمِلُوا عِدَّةَ شَعْبَانَ ثَلَاثِينَ
Telah
menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ziyad berkata, aku mendengar Abu Hurairah
radliallahu 'anhu berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, atau
katanya Abu Al Qasim shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda:
"Berpuasalah kalian dengan melihatnya (hilal) dan berbukalah dengan
melihatnya pula. Apabila kalian terhalang oleh awan maka sempurnakanlah jumlah
bilangan hari bulan Sya'ban menjadi tiga puluh".
No. Hadist: 1777
حَدَّثَنَا
أَبُو عَاصِمٍ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
صَيْفِيٍّ عَنْ عِكْرِمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ آلَى مِنْ
نِسَائِهِ شَهْرًا فَلَمَّا مَضَى تِسْعَةٌ وَعِشْرُونَ يَوْمًا غَدَا أَوْ رَاحَ
فَقِيلَ لَهُ إِنَّكَ حَلَفْتَ أَنْ لَا تَدْخُلَ شَهْرًا فَقَالَ إِنَّ الشَّهْرَ
يَكُونُ تِسْعَةً وَعِشْرِينَ يَوْمًا
Telah
menceritakan kepada kami Abu 'Ashim dari Ibnu Juraij dari Yahya biun 'Abdullah
bin Shayfiy dari 'Ikrimah bin 'Abdurrahman dari Ummu Salamah radliallahu 'anha
bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersumpah untuk tidak mendatangi para
isteri Beliau selama satu bulan. Ketika telah melewati dua puluh sembilan hari,
Beliau keluar untuk mendatangi mereka pada pagi hari atau siang hari. Lalu
dikatakan kepada Beliau; "Lho, baginda telah bersumpah untuk tidak
mendatangi mereka selama sebulan. Maka Beliau shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Satu bulan itu bisa jadi berjumlah dua puluh sembilan
hari".
No. Hadist: 1778
حَدَّثَنَا
عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ بِلَالٍ عَنْ
حُمَيْدٍ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ آلَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ نِسَائِهِ وَكَانَتْ انْفَكَّتْ رِجْلُهُ
فَأَقَامَ فِي مَشْرُبَةٍ تِسْعًا وَعِشْرِينَ لَيْلَةً ثُمَّ نَزَلَ فَقَالُوا
يَا رَسُولَ اللَّهِ آلَيْتَ شَهْرًا فَقَالَ إِنَّ الشَّهْرَ يَكُونُ تِسْعًا
وَعِشْرِينَ
Telah
menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz bin 'Abdullah telah menceritakan kepada
kami Sulaiman bin Bilal dari Humaid dari Anas radliallahu 'anhu berkata: Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersumpah untuk tidak mendatangi para
isteri Beliau dan kaki Beliau telah mengalami keletihan maka Beliau tinggal di
tempat yang tinggi selama dua puluh sembilan hari lalu turun. Orang-orang
berkata: "Wahai Rasulullah, anda telah bersumpah selama satu bulan. Maka
Beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Satu bulan itu bisa jadi
berjumlah dua puluh sembilan hari".
Dua bulan Id tidak berkurang
No. Hadist: 1779
حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا مُعْتَمِرٌ قَالَ سَمِعْتُ إِسْحَاقَ بْنَ سُوَيْدٍ عَنْ
عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي بَكْرَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَحَدَّثَنِي مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا مُعْتَمِرٌ عَنْ
خَالِدٍ الْحَذَّاءِ قَالَ أَخْبَرَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي بَكْرَةَ
عَنْ أَبِيهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ شَهْرَانِ لَا يَنْقُصَانِ شَهْرَا عِيدٍ رَمَضَانُ وَذُو
الْحَجَّةِ
Telah
menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Mu'tamir
berkata, aku mendengar Ishaq bin Suwaid dari 'Abdurrahman bin Abu Bakrah dari
bapaknya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Dan telah menceritakan kepada
saya Musaddad telah menceritakan kepada kami Mu'tamir dari Khalid Al Hadzdza'
berkata, telah mengabarkan kepada saya 'Abdurrahman bin Abu Bakrah dari
bapaknya radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada dua
bulan yang tidak akan kurang dalam bulan (sama bilangan harinya) yaitu bulan
Ramadhan dan Dzul Hijjah".
Sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam "Kami
(kaum) yang tidak menulis dan menghitung…"
No. Hadist: 1780
حَدَّثَنَا
آدَمُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا الْأَسْوَدُ بْنُ قَيْسٍ حَدَّثَنَا سَعِيدُ
بْنُ عَمْرٍو أَنَّهُ سَمِعَ ابْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ إِنَّا أُمَّةٌ
أُمِّيَّةٌ لَا نَكْتُبُ وَلَا نَحْسُبُ الشَّهْرُ هَكَذَا وَهَكَذَا يَعْنِي
مَرَّةً تِسْعَةً وَعِشْرِينَ وَمَرَّةً ثَلَاثِينَ
Telah
menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah
menceritakan kepada kami Al Aswad bin Qais telah menceritakan kepada kami Sa'id
bin 'Amru bahwa dia mendengar Ibnu'Umar radliallahu 'anhuma dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kita ini adalah ummat yang ummi,
yang tidak biasa menulis dan juga tidak menghitung satu bulan itu jumlah
harinya segini dan segini, yaitu sekali berjumlah dua puluh sembilan dan sekali
berikutnya tiga puluh hari".
Ramadhan tidak didahului dengan puasa satu atau dua hari
No. Hadist: 1781
حَدَّثَنَا مُسْلِمُ
بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَبِي كَثِيرٍ عَنْ
أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَتَقَدَّمَنَّ أَحَدُكُمْ رَمَضَانَ
بِصَوْمِ يَوْمٍ أَوْ يَوْمَيْنِ إِلَّا أَنْ يَكُونَ رَجُلٌ كَانَ يَصُومُ
صَوْمَهُ فَلْيَصُمْ ذَلِكَ الْيَوْمَ
Telah
menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami
Hisyam telah menceritakan kepada kami Yahya bin Abu Katsir dari Abu Salamah dari
Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Janganlah seorang dari kalian mendahului bulan Ramadhan dengan berpuasa
satu atau dua hari kecuali apabila seseorang sudah biasa melaksanakan puasa
(sunnat) maka pada hari itu dia dipersilahkan untuk melaksanakannya".
Firman Allah "Dihalalkan bagi kamu pada malam hari
bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu…"
No. Hadist: 1782
حَدَّثَنَا
عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى عَنْ إِسْرَائِيلَ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ
الْبَرَاءِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كَانَ أَصْحَابُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ الرَّجُلُ صَائِمًا فَحَضَرَ الْإِفْطَارُ فَنَامَ
قَبْلَ أَنْ يُفْطِرَ لَمْ يَأْكُلْ لَيْلَتَهُ وَلَا يَوْمَهُ حَتَّى يُمْسِيَ
وَإِنَّ قَيْسَ بْنَ صِرْمَةَ الْأَنْصَارِيَّ كَانَ صَائِمًا فَلَمَّا حَضَرَ
الْإِفْطَارُ أَتَى امْرَأَتَهُ فَقَالَ لَهَا أَعِنْدَكِ طَعَامٌ قَالَتْ لَا
وَلَكِنْ أَنْطَلِقُ فَأَطْلُبُ لَكَ وَكَانَ يَوْمَهُ يَعْمَلُ فَغَلَبَتْهُ
عَيْنَاهُ فَجَاءَتْهُ امْرَأَتُهُ فَلَمَّا رَأَتْهُ قَالَتْ خَيْبَةً لَكَ
فَلَمَّا انْتَصَفَ النَّهَارُ غُشِيَ عَلَيْهِ فَذُكِرَ ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ }
أُحِلَّ لَكُمْ
لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَى نِسَائِكُمْ
} فَفَرِحُوا
بِهَا فَرَحًا شَدِيدًا وَنَزَلَتْ {
وَكُلُوا
وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمْ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنْ الْخَيْطِ
الْأَسْوَدِ {
Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Musa dari
Isra'il dari Abu Ishaq dari Al Bara' radliallahu 'anhu berkata;
"Diantara para sahabat Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam ada seseorang
apabila sedang shaum lalu tiba waktu berbuka dia pergi tidur sebelum berbuka
sehingga dia tidak memakan sesuatu pada malam dan siang hari hingga petang
hari. Dan pada suatu ketika Qais bin Shirmah Al Anshariy ketika sedang
melaksanakan shaum lalu tiba waktu berbuka dia mendatangi isterinya seraya
berkata, kepada isterinya: "Apakah kamu punya makanan?" Isterinya
berkata: "Tidak, namun aku akan keluar mencari makanan buatmu".
Kemudian di siang harinya dia bekerja keras hingga mengantuk lalu tertidur.
Kemudian isterinya datang. Ketika isterinya melihat dia (sedang tertidur),
isterinya berkata: "Rugilah kamu". Kemudian pada tengah harinya Qais
jatuh pingsan. Lalu persoalan ini diadukan kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, maka turunlah firman Allah Ta'ala QS Al Baqarah ayat 197 yang
artinya: ("Dihalalkan bagi kalian pada malam bulan puasa bercampur dengan
isttri-isteri kalian"). Dengan turunnya ayat ini para sahabat merasa
sangat senang, hingga kemudian turun sambungan ayatnya: ("Dan makan
minumlah kalian hingga terang bagi kalian benang putih dari benang hitam yaitu
di waktu fajar").
Firman Allah "...dan makan minumlah hingga terang
bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar…."
No. Hadist: 1783
حَدَّثَنَا
حَجَّاجُ بْنُ مِنْهَالٍ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ قَالَ أَخْبَرَنِي حُصَيْنُ بْنُ
عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ عَدِيِّ بْنِ حَاتِمٍ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ قَالَ لَمَّا نَزَلَتْ } حَتَّى
يَتَبَيَّنَ لَكُمْ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنْ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ { عَمَدْتُ إِلَى عِقَالٍ أَسْوَدَ وَإِلَى عِقَالٍ أَبْيَضَ
فَجَعَلْتُهُمَا تَحْتَ وِسَادَتِي فَجَعَلْتُ أَنْظُرُ فِي اللَّيْلِ فَلَا
يَسْتَبِينُ لِي فَغَدَوْتُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَذَكَرْتُ لَهُ ذَلِكَ فَقَالَ إِنَّمَا ذَلِكَ سَوَادُ اللَّيْلِ
وَبَيَاضُ النَّهَارِ
Telah
menceritakan kepada kami Hajjaj bin Minhal telah menceritakan kepada kami
Husyaim berkata, telah mengabarkan kepada saya Hushain bin 'Abdurrahman dari
Asy-Sya'biy dari 'Adi bin Hatim radliallahu 'anhu berkata: Ketika turun
QS Al Baqarah ayat 197 ("… hingga terang bagi kalian benang putih dari
benang hitam yaitu di waktu fajar"), maka aku mengambil benang hitam dan
benang putih lalu aku letakkan di bawah bantalku untuk aku lihat pada sebagian
malam namun tidak tampak olehku. Maka di pagi harinya aku menemui Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam lalu aku ceritakan hal tadi. Maka Beliau bersabda:
"Sesungguhnya yang dimaksud dengan ayat itu adalah gelapnya malam dan
terangya siang".
No. Hadist: 1784
حَدَّثَنَا
سَعِيدُ بْنُ أَبِي مَرْيَمَ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي حَازِمٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ
سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ ح حَدَّثَنِي سَعِيدُ بْنُ أَبِي مَرْيَمَ حَدَّثَنَا أَبُو
غَسَّانَ مُحَمَّدُ بْنُ مُطَرِّفٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو حَازِمٍ عَنْ سَهْلِ
بْنِ سَعْدٍ قَالَ أُنْزِلَتْ } وَكُلُوا
وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمْ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنْ الْخَيْطِ
الْأَسْوَدِ { وَلَمْ يَنْزِلْ
} مِنْ الْفَجْرِ
{ فَكَانَ رِجَالٌ
إِذَا أَرَادُوا الصَّوْمَ رَبَطَ أَحَدُهُمْ فِي رِجْلِهِ الْخَيْطَ الْأَبْيَضَ
وَالْخَيْطَ الْأَسْوَدَ وَلَمْ يَزَلْ يَأْكُلُ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَهُ
رُؤْيَتُهُمَا فَأَنْزَلَ اللَّهُ بَعْدُ }
مِنْ الْفَجْرِ { فَعَلِمُوا أَنَّهُ إِنَّمَا يَعْنِي اللَّيْلَ
وَالنَّهَارَ
Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu
Maryam telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Hazim dari ba
Post a Comment